Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

TERATOLOGI
KODE MATA KULIAH FAF 432 (2 SKS)

Dosen Pengampu:

Sara Surya , M. Sc., Apt

PROGRAM STUDI FARMASI


UNIVERSITAS DHARMA ANDALAS
PADANG

1
A. IDENTITAS MATA KULIAH
Mata Kuliah : Teratologi
Kode : FAF 432
SKS : 2 sks
Semester Ke- :8
Sifat Pengambilan : Pilihan / Elektif
Program Studi : Program Studi Farmasi
Dosen Pengampu : Sara Surya , M.Sc., Apt

B. LATAR BELAKANG
Uraian dengan ringkas tentang :
 Kedudukan mata kuliah Teratologi dalam struktur kurikulum
merupakan mata kuliah elektif (pilihan) yang mengkaji tentang cacat
prenatal dan cacat bawaan yang disebabkan oleh senyawa kimia
eksogen yang terpapar saat trimester pertama kehamilan. Agen fisika,
biologi dan penyakit tertentu juga dapat merupakan penyebab anomali
ini. Identifikasi agen yang berpotensi teratogen dari beragam senyawa
kimia yang mungkin memapari ibu hamil pada trimester pertama
sangat penting diketahui. Kuliah ini membahas uji pada hewan yang
nantinya merupakan dasar untuk menentukan potensi cacatnya pada
manusia. Disamping itu kasus kasus epidemiologi dan mekanisme
kemungkinan terjadinya cacat dibahas dalam kuliah ini.
 Teratologi merupakan ilmu yang mendukung mata kuliah lainnya
seperti Farmakologi yang mengkaji tentang tingkat keamanan suatu
obat pada ibu hamil dan menyusui. Selain itu juga mengkaji bagaimana
secara farmakokinetikanya (absorpsi, distribusi, metabolism dan
ekskresi) obat yang aman pada ibu hamil dan menyusui sehingga tidak
terjadi kecacatan atau ygang lebih dikenal dengan teratogen.
 Kontribusi kompetensi/capaian pembelajaran mata kuliah ini
mahasiswa harus memahami aspek toksisitas kronis yang dapat saja
terjadi, yang merupakan pengetahuan “drug related problem” yang
mesti dicegah pada kehamilan trimester pertama.
 Inovasi metode pembelajaran dalam bentuk Pembelajaran dalam bentuk
kuliah pakar, diskusi dan tugas kasus mandiri.

B. PERENCANAAN PEMBELAJARAN

1. Deskripsi Singkat Matakuliah


Kuliah ini membahas uji pada hewan yang nantinya merupakan dasar
untuk menentukan potensi cacatnya pada manusia. Uraian singkat
tentang sub pokok bahasan mata kuliah teratology :

2
 Mahasiswa mampu Menjelaskan ruang lingkup teratologi,
definisi dan memahami peristiwa talidomida dan senyawa yang
analognya (pendahuluan)
 Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci proses
kehamilan sebelum terjadinya implantasi pembentukan blastula,
pembentukan morula. ( proses kehamilan )
 Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci proses
kehamilan setelah terjadinya implantasi pembentukan gastrula,
pembentukan limbud
 Mahasiswa mampu menjelaskan tentang peristiwa
Totipotensi, dan embryogenesis totipotensi, embriogenesis
 Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang
pembentukan organ primitif dan definitive masa pembentukan
organ primitive, masa pembentukan organ definitive, masa oskilasi
 Mahasiswa mampu menjelaskan tentang penyebab teratogen
faktor fisika, faktor kimia, faktor mikrobiologis, faktor genetic
(faktor teratogenesis)
 Mahasiswa mampu menjelaskan tentang prinsip senyawa
yang bersifat teratogen: antibiotika, antikanker, penggolongan
senyawa teratogen
 Mahasiswa mampu menjelaskan tentang mekanisme
teratogen yang mencakup dasar genetika, dasar metabolisme,
dasar fisiologis
 Mampu menjelaskan tahap pengujian toksisitas reproduksi
senyawa pencemar, pengujian multigenerasi, parameter uji
multigenerasi
 Mampu menjelaskan tahap pengujian toksisitas reproduksi
senyawa dengan asupan jarang, pengujian unigenerasi, parameter
uji unigenerasi
 Mampu menjelas tahap teratology eksperimental aklimatisasi,
penentuan daur estrus
 Mampu menjelas tahap teratology eksperimental pemberian
senyawa, laparaktomi
 Mampu menjelas tahap teratology eksperimental fiksasi organ
dengan larutan Bouin’s fiksasi organ dengan larutan Alizarin

2. Tujuan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan kuliah ini, mahasiswa akan dapat


menjelaskan tentang peristiwa teratogenitas dan dan tindakan prefentif
yang diambil serta pengetahuan praktis tentang percobaan teratogen
pada hewan.

3
3. Capaian Pembelajaran (Learning Outcomes)
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)
Kode Kode Penjelasan
CPPS CPMK
M01 Mahasiswa dapat menjelaskan ruang lingkup teratologi, definisi dan
memahami peristiwa talidomida..
M02 Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci proses kehamilan sebelum
terjadinya implantasi
M03 Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci proses kehamilan
setelah terjadinya implantasi
M04 Mahasiswa mampu menjelaskan tentang peristiwa Totipotensi, dan
embriogenesis
M05 Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang pembentukan organ
primitif dan definitif
M06 Mahasiswa mampu menjelaskan tentang penyebab teratogen

M07 Mahasiswa mampu menjelaskan tentang prinsip senyawa yang bersifat


teratogen
M08 Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis secara umum dan
khusus terapi rasional kanker payudara, kanker servik dan kanker
paru
M09 Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Mekanisme teratogen

M10 Mahasiswa mampu menjelaskan tentang tahap pengujian toksisitas


reproduksi
M11 Mahasiswa mampu menjelaskan tentang tahap pengujian toksisitas
reproduksi
M12 Mahasiswa mampu menjelaskan urutan penelitian teratologi

M13 Mahasiswa mampu menjelaskan urutan penelitian teratology

M14 Mahasiswa mampu menjelaskan urutan penelitian teratology

M15 Mahasiswa mampu menjelaskan urutan penelitian teratology Parameter


pengamatanskeletal ,Parameterpengamatan visceral , Analisis data
teratogen

4. Metode Pembelajaran

Penetapan metode pembelajaran didasarkan pada m e t o d e C o o p e r a


t i v e L e a r n i n g pembelajaran yang dipilih. Metode / model
pembelajaran bisa berupa: (1) diskusi kelompok, (2) simulasi, (3) studi
kasus, (4) pembelajaran kolaboratif, (5) pembelajaran kooperatif, (6)
pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah, atau metode
pembelajaran lain yang termasuk pendekatan Student Centered Learning
(SCL) yang dapat secara efektif memfasilitasi pemenuhan capaian
pembelajaran lulusan. Setiap mata kuliah dapat menggunakan satu atau
gabungan dari beberapa metode pembelajaran. Alokasi waktu adalah waktu
yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran.

4
Waktu merupakan takaran waktu sesuai dengan beban belajar mahasiswa
dan menunjukan kapan suatu kegiatan pembelajaran dilaksanakan.
Waktu dalam satu semester yakni mulai minggu ke 1 sampai ke 16 dan
waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap
kegiatan pembelajaran. Penetapan lama waktu di setiap tahap
pembelajaran didasarkan pada perkiraan bahwa dalam jangka waktu yang
disediakan rata-rata mahasiswa dapat mencapai kemampuan yang telah
ditetapkan melalui pengalaman belajar yang dirancang pada tahap
pembelajaran tersebut.

5. Penilaian
No Komponen Penilaian Bobot (100%)
Penilaian Hasil
a. UTS 35
b. UAS 35
Penilaian Proses
a. Dimensi Intrapersonal Skill 10
b. Atribut Interpersonal Soft Skil 10
c. Dimensi Sikap dan Tata Nilai 10
TOTAL 100

Kode Nilai Bobot Nilai


Nilai A : 80,00 – 100 Nilai A : 4
Nilai B : 65 -79,99 Nilai B : 3
Nilai C : 55 - 64,99 Nilai C : 2
Nilai D : 40 -54,99 Nilai D : 1
Nilai E : < 40 Nilai E : 0

6. Norma Akademik
Norma yang diberlakukan dalam perkuliahan:
a. Kehadiran mahasiswa dalam pembelajaran minimal 75% dari total
pertemuan kuliah yang terlaksana.
b. Kegiatan pembelajaran sesuai jadwal resmi dan jika terjadi perubahan
ditetapkan bersama antara dosen dan mahasiswa.
c. Toleransi keterlambatan 15 menit.
d. Selama proses pembelajaran berlangsung HP dimatikan/nada getarkan.
e. Pengumpulan tugas ditetapkan sesuai jadwal
f. Yang berhalangan hadir karena sakit (harus ada keterangan sakit/surat
pemberitahuan sakit) dan halangan lainnya harus menghubungi dosen
sebelum perkuliahan.
g. Berpakaian sopan dan bersepatu dalam perkuliahan.
h. Pakai baju/kameja putih dan celana hitam untuk pria dan rok hitam bagi
perempuan pada saat UTS dan UAS.

5
i. Kecurangan dalam ujian, nilai mata kuliah yang bersangkutan nol.
j. Norma akademik lainnya

7. Referensi Utama
Deskripsi materi pembelajaran dapat disajikan secara lebih lengkap
dengan bahan ajar juga dimuat dalam sebuah buku ajar atau modul
atau buku teks yang dapat diletakkan dalam suatu laman sehingga
mahasiswa peserta mata kuliah ini dapat mengakses dengan mudah.
Materi pembelajaran ini merupakan uraian dari bahan kajian bidang
keilmuan (IPTEKS) yang dipelajari dan dikembangkan oleh dosen atau
kelompok dosen program studi. Materi pembelajaran dalam suatu
mata kuliah dapat berisi bahan kajian dengan berbagai
cabang/ranting/bagian dari bidang keilmuan atau bidang keahlian,
tergantung konsep bentuk mata kuliah atau modul yang
dirancang dalam kurikulum. Bila mata kuliah disusun berdasarkan
satu bidang keilmuan maka materi pembelajaran lebih difokuskan
(secara parsial) pada pendalaman bidang keilmuan tersebut, tetapi
apabila mata kuliah tersebut disusun secara terintergrasi (dalam
bentuk modul atau blok) maka materi pembelajaran dapat berisi
kajian yang diambil dari beberapa cabang/ranting/bagian bidang
keilmuan/keahlian dengan tujuan mahasiswa dapat mempelajari
secara terintergrasi keterkaitan beberapa bidang keilmuan atau bidang
keahlian. Kedalaman dan keluasan materi pembelajaran mengacu
pada capaian pembelajaran lulusan yang dirumuskan dalam
kurikulum.
Daftar Referensi berisi buku atau bentuk lain nya yang dapat
digunakan sebagai
sumber belajar dalam pembelajaran
mata kuliah.

Manson, J. M., H. Zenick and R.D. Costlow, Teratology Test Methods for
Laboratory Animals, Ravent Press,New York, 1982

Ward, O.C., “Teratological Evaluation Drugs A Student Project”, American


Journal Pharmaceutical, 3 (2), May, 1969

Wilson, J.G. and J. Warkany, Teratology Principles and Techniques, University of


Chicago Press, ChicagoIL,1975

6
RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN
KE- CAPAIAN SUBSTANSI METODE YANG DILAKUKAN YANG PENILAIAN
PEMBELAJARAN DOSEN DILAKUKAN MAHASISWA
MAHASISWA
1 Mahasiswa dapat  ruang lingkup - Menjelaskan Memahami dan  Aktif diberi skor 80-
menjelaskan ruang teratologi Kuliah dan diskusi, tentang RPS mengakses RPS 100
 beberapa (TM;2x(2x50”) - Memberikan RPS  Sedang 60-80
lingkup teratologi,
definisi dan memahami terminologi kepada mahasiswa  Tidak aktif <60
 talidomida dan Tugas 1; Menyusun - Menjelaskan
peristiwa talidomida.
senyawa yang ringkasan tentang kontrak kuliah
analognya pengertian teartologi - Membentuk
teratogen contohnya kasus kelompok
Referensi yang terkait tentang mahasiswa
Harbinson teratogenesis (BT+BM;
(1+1)x(2x60”)) Tugas-2;
Studi kasus dalam yang
terkait BT+BM;
(1+1)x(2x60”))
2 Mahasiswa mampu  pembentukan Kuliah dan diskusi, - Menerangkan materi Mendengar,  Aktif diberi skor 80-
menjelaskan secara rinci blastula (TM;2x(2x50”) kuliah Melihat, 100
 pembentukan - Menjawab Melaksanakan,  Sedang 60-80
proses kehamilan Diskusi,
morula pertanyaan dari
sebelum terjadinya Tugas 1; Menyusun Mempresentasi  Tidak aktif <60
mahasiswa
implantasi ringkasan tentang kan
Referensi
pengertian teartologi
Yatim
teratogen contohnya kasus
yang terkait tentang
teratogenesis (BT+BM;
(1+1)x(2x60”)) Tugas-2;
Studi kasus dalam yang
terkait BT+BM;
(1+1)x(2x60”))
3 Mahasiswa mampu  pembentukan Kuliah dan diskusi, - Menerangkan materi Mendengar,  Aktif diberi skor 80-
menjelaskan secara rinci gastrula (TM;2x(2x50”) kuliah Melihat, 100
 pembentukan - Menjawab Melaksanakan,  Sedang 60-80
proses kehamilan Diskusi,
limbud pertanyaan dari
setelah terjadinya Tugas 1; Menyusun presentasi  Tidak aktif <60
mahasiswa
implantasi ringkasan tentang
pengertian teartologi
Referensi teratogen contohnya kasus
Yatim
yang terkait tentang
teratogenesis (BT+BM;
(1+1)x(2x60”)) Tugas-2;
Studi kasus dalam yang
terkait BT+BM;
(1+1)x(2x60”))
4 Mahasiswa mampu - totipotensi Kuliah dan diskusi, - Menerangkan materi Mendengar,  Aktif diberi skor 80-
menjelaskan tentang kuliah Melihat, 100
(TM;2x(2x50”)
- embryogenesis - Menjawab Melaksanakan,  Sedang 60-80
peristiwa Totipotensi, Diskusi,
pertanyaan dari
dan embriogenesis Tugas 1; Menyusun Mempresentasi  Tidak aktif <60
mahasiswa
ringkasan tentang - Memberi tugas KLP
Referensi : Ward pengertian teartologi I dan II untuk pokok
teratogen contohnya kasus bahasan pada
minggu ke-5
yang terkait tentang
teratogenesis (BT+BM;
(1+1)x(2x60”)) Tugas-2;
Studi kasus dalam yang
terkait BT+BM;
(1+1)x(2x60”))
5 Mahasiswa mampu - masa pembentukan Kuliah dan diskusi, - Memfasilitasi - Semua kelompok  Aktif diberi skor 80-
memahami dan organ primitif diskusi kelompok mencari bahan dan 100
(TM;2x(2x50”)
- Melengkapi materi memahamainya  Sedang 60-80
menjelaskan tentang - KLP I dan II
- masa pembentukan ajar sesuai dengan
pembentukan organ Tugas 1; Menyusun mengirim tugas  Tidak aktif <60
caapaian
organ definitif
primitif dan definitif ringkasan tentang pembelajaran kepada dosen
pengertian teartologi - Melakukan penilaian - Presentasi KLP I
- masa oskilasi proses dan II dan
teratogen contohnya kasus menjawab
- Memberi tugas KLP
Referensi yang terkait tentang III dan IV untuk pertanyaan KLP I
teratogenesis (BT+BM; pokok bahasan pada dan II (pembahas)
Wilson and Fraser (1+1)x(2x60”)) Tugas-2; minggu ke-6 dan mahasiswa lain
Studi kasus dalam yang
terkait BT+BM;
(1+1)x(2x60”))
6 Mahasiswa mampu - faktor fisika Kuliah dan diskusi, - Memfasilitasi - Semua kelompok  Aktif diberi skor 80-
diskusi kelompok mencari bahan dan 100
menjelaskan tentang - faktor kimia (TM;2x(2x50”) - Melengkapi materi memahamainya  Sedang 60-80
penyebab teratogen ajar sesuai dengan - KLP III dan IV  Tidak aktif <60
- faktor mikrobiologis caapaian mengirim tugas
Tugas 1; Menyusun pembelajaran kepada dosen
ringkasan tentang - Melakukan penilaian - Presentasi KLP
- faktor genetik
pengertian teartologi proses III dan IV dan
teratogen contohnya kasus - Memberi tugas KLP menjawab
Referensi
yang terkait tentang V dan VI untuk pertanyaan KLP III
pokok bahasan pada dan IV (pembahas)
Wilson and Fraser teratogenesis (BT+BM; dan mahasiswa lain
minggu ke-7
(1+1)x(2x60”)) Tugas-2;
Studi kasus dalam yang
terkait BT+BM;
(1+1)x(2x60”))
7 Mahasiswa mampu - penggolongan pengertian teartologi - Memfasilitasi - Semua kelompok  Aktif diberi skor 80-
menjelaskan tentang senyawa teratogen contohnya kasus diskusi kelompok mencari bahan 100
- Melengkapi materi dan  Sedang 60-80
prinsip senyawa yang yang terkait tentang memahamainya
Teratogen ajar sesuai dengan
bersifat teratogen teratogenesis (BT+BM; - KLP V dan VI  Tidak aktif <60
caapaian
(1+1)x(2x60”)) Tugas-2; pembelajaran mengirim tugas
Referensi :
Studi kasus dalam yang - Melakukan penilaian kepada dosen
terkait BT+BM; proses - Presentasi KLP
Beberapa Jurnal V dan VI dan
(1+1)x(2x60”)) menjawab
pertanyaan KLP
V dan VI
(pembahas) dan
mahasiswa lain
UTS

9 Mahasiswa mampu - dasar genetika Kuliah dan diskusi, - Menerangkan materi Mendengar,  Aktif
menjelaskan tentang kuliah Melihat, diberi skor
(TM;2x(2x50”)
- dasar metabolisme - Menjawab Melaksanakan, 80-100
pertanyaan dari Diskusi,
Mekanisme teratogen  Sedang 60-
- dasar fisiologis Tugas 1; Menyusun mahasiswa Mempresentasi
80
ringkasan tentang kan
 Tidak aktif
Referensi: pengertian teartologi
<60
teratogen contohnya kasus
Wilson and Fraser , yang terkait tentang
Wilson and warkany teratogenesis (BT+BM;
(1+1)x(2x60”)) Tugas-2;
Studi kasus dalam yang
terkait BT+BM;
(1+1)x(2x60”))
10 Mahasiswa mampu - senyawa pencemar Kuliah dan diskusi, - Menerangkan materi Mendengar,  Aktif
menjelaskan tentang (TM;2x(2x50”) kuliah Melihat, diberi skor
- pengujian - Menjawab Melaksanakan, 80-100
tahap pengujian Diskusi,
multigenerasi pertanyaan dari  Sedang 60-
toksisitas reproduksi Tugas 1; Menyusun mahasiswa Mempresentasi
ringkasan tentang kan 80
- parameter uji  Tidak aktif
pengertian teartologi
multigenerasi <60
teratogen contohnya kasus
yang terkait tentang
teratogenesis (BT+BM;
Referensi (1+1)x(2x60”)) Tugas-2;
Studi kasus dalam yang
Harbinson terkait BT+BM;
(1+1)x(2x60”))
11 Mahasiswa mampu  senyawa dengan Kuliah dan diskusi, - Menerangkan materi Mendengar,  Aktif
menjelaskan tentang asupan jarang (TM;2x(2x50”) kuliah Melihat, diberi skor
- pengujian unigenerasi - Menjawab Melaksanakan, 80-100
tahap pengujian Diskusi,
pertanyaan dari  Sedang 60-
toksisitas reproduksi - parameter uji Tugas 1; Menyusun ringkasan Mempresentasi
mahasiswa
unigenerasi tentang pengertian teartologi kan 80
teratogen contohnya kasus  Tidak aktif
Referensi: <60
yang terkait tentang
Harbinson
teratogenesis (BT+BM;
(1+1)x(2x60”)) Tugas-2;
Studi kasus dalam yang
terkait BT+BM;
(1+1)x(2x60”))

12 Mahasiswa mampu - aklimatisasi Kuliah dan diskusi, - Menerangkan materi Mendengar,  Aktif
menjelaskan urutan - penentuan daur (TM;2x(2x50”) kuliah Melihat, diberi skor
penelitian teratologi estrus - Menjawab Melaksanakan, 80-100
pertanyaan dari Diskusi,
Tugas 1; Menyusun  Sedang 60-
mahasiswa Mempresentasi
Referensi 80
ringkasan tentang kan
Wilson and Warkany  Tidak aktif
pengertian teartologi
teratogen contohnya kasus <60
yang terkait tentang
teratogenesis
(BT+BM;(1+1)x(2x60”))
Tugas-2; Studi kasus dalam
yang terkait
BT+BM;(1+1)x(2x60”))
13 Mahasiswa mampu Teratologi Kuliah dan diskusi, - Menerangkan materi Mendengar,  Aktif diberi skor
menjelaskan urutan eksperimental (TM;2x(2x50”) kuliah Melihat, 80-100
penelitian - Menjawab Melaksanakan,  Sedang 60-80
teratology Referensi pertanyaan dari Diskusi,
Tugas 1; Menyusun Mempresentasi  Tidak aktif <60
Wilson and Fraser, mahasiswa
ringkasan tentang kan
Wilson and
pengertian teartologi
Warkany
teratogen contohnya kasus
yang terkait tentang
teratogenesis
(BT+BM;(1+1)x(2x60”))
Tugas-2; Studi kasus dalam
yang terkait
BT+BM;(1+1)x(2x60”))
14 Mahasiswa mampu fiksasi organ dengan Kuliah dan diskusi, - Menerangkan materi Mendengar,  Aktif diberi skor
menjelaskan urutan larutan (TM;2x(2x50”) kuliah Melihat, 80-100
penelitian teratologi Bouin’s - Menjawab Melaksanakan,  Sedang 60-80
- fiksasi organ dengan pertanyaan dari Diskusi,
Tugas 1; Menyusun Mempresentasi  Tidak aktif <60
larutan mahasiswa
ringkasan tentang kan
Alizarin
Referensi
pengertian teartologi
teratogen contohnya kasus
yang terkait tentang
teratogenesis
(BT+BM;(1+1)x(2x60”))
15 Mahasiswa mampu Parameter Kuliah dan diskusi, - Menerangkan materi Mendengar,  Aktif diberi skor
menjelaskan urutan pengamatan (TM;2x(2x50”) kuliah Melihat, 80-100
penelitian teratology skeletal - Menjawab Melaksanakan,  Sedang 60-80
- Parameter pertanyaan dari Diskusi,
Tugas 1; Menyusun Mempresentasi  Tidak aktif <60
pengamatan mahasiswa
ringkasan tentang kan
visceral
pengertian teartologi
- Analisis data
teratogen teratogen contohnya kasus
Referensi yang terkait tentang
Wilson and Fraser teratogenesis
Wilson and (BT+BM;(1+1)x(2x60”))
Warkany Tugas-2; Studi kasus dalam
yang terkait
BT+BM;(1+1)x(2x60”))

UAS
Tanggal: Tanggal:
Disahkan oleh Ketua Program Studi Disiapkan oleh Dosen/Koordinator Pengampu

Dr. Rustini, M.Si., Apt Sara Surya, M.Sc., Apt

Anda mungkin juga menyukai