Anda di halaman 1dari 28

Analisis obat dalam

berbagai cairan biologis


Tinjaua umum

Darah

Sampel
Feses Urin
Biologis

Salifa
Pengambilan Sampel Darah

 Diambil dari venipuncture


(vena)
 Alat : syringe / vacutainer
apparatus / kateter vena
 Volume sesuai kebutuhan
biasanya 5 – 15 mL
 Mula-mula bagian atas
lengan diikat  dioleskan
antiseptik pengambilan
sampel darah dengan hati-
hati
Penanganan Sampel Darah ... (1)

 Sampel darah jangan digojog


karena bisa terjadi hemolisis
 darah yang dianalisis dapat
berupa : darah total, serum,
plasma, fraksi bebas protein
 jika obat yang akan dianalisis
peka terhadap degradasi
enzim, maka segera
didinginkan atau degradasi
enzimnya.
Penanganan Sampel Darah ... (2)

 pengumpulan, penanganan,
penyimpanan, dan penandaan
contoh sampel darah yang tepat
akan meningkatkan hasil analisis
yang dilakukan.
 sampel harus dianalisis segera
atau disimpan dengan teknik
penyimpanan yang sesuai
prosedur, semakin lama
serum/plasma bersentuhan
dengan eritrosit, semakin besar
penurunan kadar obat
Serum dan Plasma Darah
 Untuk mendapatkan serum : darah
utuh didiamkan ± 20 menit ,
disentrifuge kemudian diambil
beningannya
 Untuk mendapatkan plasma :
Darah utuh + antikoagulan
disentrifuge, diambil beningannya
 Penggunaan plasma untuk analisis
lebih sering dipakai karena jumlah
obat lebih banyak (bebas & terikat
protein plasma)
Perbedaan serum dengan plasma
Plasma : merupakan bagian cair darah
Serum : bagian cair darah tanpa faktor
pembekuan atau sel darah
Sampel Urine

 Untuk studi obat atau


metabolitnya melalui ginjal
 Mudah dilakukan & banyak
 lama dan selang waktu
penampungan urin sesuai
dengan karakteristik obat yang
akan diuji
 Umumnya tidak mengandung
lipid dan protein, mudah
diekstraksi menggunakan
pelarut organik.
Penanganan Sampel Urine
 wadah penampung urine harus
inert dan bebas dari bahan
pengganggu analisis
 untuk menghindari kontaminasi
mikroba urin dapat disimpan
dalam lemari pendingin
 untuk analisis biasanya
diperlukan 10–15 ml urine
 hasil penetapan obat dari urine
memberi informasi yang penting
tentang timbunan obat dalam
tubuh
Sampel Feses

 Untuk studi metabolisme


kesetimbangan massa,
dan analisis obat dan
metabolitnya yang terlihat
di empedu
 Mudah & banyak
 dalam analisis perlu
diperhatikan homogenasi
dari feses untuk dianalisis
selanjutnya
Sampel Saliva

 Orang normal mampu


memproduksi saliva lebih dari 2
L dalam sehari.
 Sebagai alternatif jika tidak
memungkinkan mengambil
darah
 Mengandung obat dalam
bentuk tidak terionisasi & tidak
terikat protein
 Tratmen untuk analisis lebih
mudah dan sederhana.
Pengambilan Sampel Saliva
Karakteristik cairan pelarut untuk
mempersiapkan sampel biologis
untuk proses ekstraksi
PELARUT MANFAAT KEKURANGAN
Akuadest Melartkan relatif baik, tidak Derajat ionisasinya tinggi, tidak
merusak jaringan, pH mendekati 7.0 merusak enzim pengganggu
Asam Melarutkan relatif baik, mampu Tidak baik untuk senyawa yang
lemah (< mendenaturasi enzyme, pH akhir < sensitif terhadap asam
0.5 N) 7.0, meminimalkan terjadinya busa
Asam kuat Melarutkan dengan baik, denaturasi Bisa terjadi agregasi, tidak sesuai
(> 0.5 N) semua enzyme dan protein, pHakhir untuk senyawa yang sensitif asam,
< 4.0 dapat merusak jaringan
Basa lemah Melarutkan relatif baik, Tidak sesuai untuk senyawa yang
(< 0.5 N) mendenaturasi beberapa enzyme, sensitif terhadap basa, dapat
pH akhir > 7.0 mengakibatkan berbusa (foaming)
Basa kuat Melarutkan relatif baik, Bisa terjadi agregasi, tidak sesuai
(> 0.5 N) mendenaturasi semua enzyme dan untuk yang sensitif basa, dapat
protein, pH akhir > 10.0 merusak jaringan, mengakibatkan
busa yang lebih kuat
Alat yang digunakan dalam
bioanalisis
 Tersedia dan terjangkau
 Sesuai untuk sampel maupun
senyawa yang dianalisis
 Selalu dikalibrasi dengan baik
 Terawat dan memiliki performa
yang baik
 Tujuannya :
 data yang dihasilkan dari alat
reliabel
 data tidak hilang atau
menghasilkan data yang
inaccurate

Anda mungkin juga menyukai