Oleh:
1.3.Batasan Masalah
1. Bagaimana hasil uji fitokimia
dari ektstrak etanol daun
margaol-gaol horbo? Penelitian ini dibatasi pada uji
2. Bagaimana hasil aktivitas kandungan fitokimia, aktivitas
antibakteri pada ektrak etanol antibakteri dan antioksidan
daun margaol-gaol horbo ektrak daun margaol-gaol
terhadap bakteri? horbo.
3. Bagaimana hasil aktivitas
antioksidan ektrak etanol
daun margaol-gaol horbo
terhadap radikal bebas?
1.4.Tujuan Penelitian
1.5. Manfaat
1. Mengetahui hasil uji fitokimia
dari daun tumbuhan margaol- Penelitian
gaol horbo. 1. Bagi peneliti sendiri adalah
2. Mengetahui hasil aktivitas untuk menambah wawasan,
pemahaman dan keterampilan
antibakteri pada ektrak daun dalam melakukan penelitian.
margaol-gaol horbo terhadap 2. Bagi ilmu pengetahuan, memberi
bakteri. tambahan ilmu pengetahuan di
3. Mengetahui hasil aktivitas bidang kesehatan tentang
antioksidan ektrak daun manfaat farmakologis tanaman
margaol-gaol horbo.
margaol-gaol horbo terhadap 3. Bagi masyarakat, dapat
radikal bebas. berkontribusi kepada masyarakat
dalam usaha pengembangan
obat tradisional.
BAB II
Tinjauan Pustaka
2.1Tumbuhan Margaol-gaol Horbo
(Agloanema modestum) 2. Morfologi Tanaman
1. Taksonomi Aglaonema (Chinese ever green) merupakan
tanaman hias daun yang berasal dari
daerah tropis basah. Aglaonema berasal
dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata
Aglos yang berarti terang dan Nema
yang berarti benang (benang sari).
Dengan demikian aglaonema dapat
Filum : Plantae diartikan sebagai energi ‘terang’. Di
Divisi : Spermatophyta Indonesia, tanaman ini dikenal dengan
nama sri rejeki, dan di China tanaman ini
Sub-divisi : Angiospermae
dikenal dengan nama wan neienching
Kelas : Monocotyledoneae
(Purwanto, 2006).
Ordo : Araceales Secara morfologi, tanaman Aglaonema
Famili : Araceae modestum terdiri atas beberapa bagian,
Genus : Aglaonema yaitu akar, batang, daun, bunga, dan biji
Spesies : Aglaonema modestum
(Leman, 2006).
2.2.Senyawa Metabolit Sekunder
2.2.1.Flavanoid
•berperan sebagai antioksidan dengan cara mendonasikan atom hidrogennya atau
melalui kemampuannya mengkelat logam, berada dalam bentuk glukosida
(mengandung rantai samping glukosa) atau dalam bentuk bebas yang disebut
aglikon (Cuppett et al.,1954).
•berperan sebagai antioksidan dengan cara mendonasikan atom hidrogennya atau
melalui kemampuannya mengkelat logam, berada dalam bentuk glukosida
(mengandung rantai samping glukosa) atau dalam bentuk bebas yang disebut
aglikon (Cuppett et al.,1954).
2.2.2Tanin
•merupakan senyawa metabolit sekunder yang berfungsi sebagai antibakteri
(Malangngi, 2012).
•Tanin juga mampu menghambat reaksi oksidasi melalui mekanisme penangkapan
radikal (radical scavenging) dengan cara menyumbangkan satu elektron pada
elektron yang tidak berpasangan dalam radikal bebas, sehingga banyaknya radikal
bebas menjadi berkurang (Pokorny et al., 2001).
2.2.3Alkaloid :
Alkaloid berpotensi sebagai sumber obat yang berlimpah dan berefek farmakologis beragam.
memiliki kemampuan sebagai antibakteri, dengan cara mengganggu komponen penyusun
peptidoglikan pada sel bakteri sehingga lapisan dinding sel terbentuk secara utuh dan
menyebabkan kematian sel tersebut (Robinson, 1995).
2.2.4. Saponin
Saponin bekerja sebagai antibakteri dengan mengganggu stabilitas membran sel bakteri
sehingga menyebabkan sel bakterilisis, jadi mekanisme kerja saponin termasuk dalam
kelompok antibakteri yang mengganggu pemeabilitas membran sel bakteri, yang
mengakibatkan kerusakan membran sel dan menyebabkan keluarnya berbagai kompone
penting dari dalam sel bakteri yaitu protein, asam nukleat dan nukleotida (Ganiswarna, 1995).
2.2.5. Terpenoid
Terpenoid adalah senyawa yang tersusun dari kerangka isopren (C 5), yakni rantai
beranggotakan lima karbon bercabang (branching) metil pada karbon nomor 2 atau
kelipatannya. Terpenoid juga merupakan komponen utama dalam minyak atsiri dari beberapa
jenis tumbuhan dan bunga. Minyak atsiri digunakan secara luas untuk wangi-wangian parfum,
dan digunakan dalam pengobatan seperti aromaterapi (Julianto, 2019).
2.3. Metode Ekstraksi Bahan Alam Jenis-jenis metode ekstraksi yang dapat
digunakan adalah sebagai berikut
(Mukhtarini, 2011):
1. Maserasi
Proses ekstraksikhususnya untuk
bahan yang berasal dari tumbuhan
adalah sebagai berikut (Mukhtarini,
2011):
•Pengelompokan bagian tumbuhan dilakukan dengan memasukkan serbuk
(daun, bunga, dll), pengeringan dan tanaman dan pelarut yang sesuai ke
penggilingan bagian tumbuhan. dalam wadah inert yang tertutup rapat
•Pemilihan pelarut. pada suhu kamar. Proses dihentikan
Pelarut polar: air, etanol, metanol, ketika tercapai kesetimbangan antara
dan sebagainya. konsentrasi senyawa dalam pelarut
dengan konsentrasi dalam sel tanaman.
Pelarut semipolar: etil asetat,
Setelah proses ekstraksi, pelarut
diklorometan, dan sebagainya. dipisahkan dari sampel dengan
Pelarut nonpolar: n-heksan, penyaringan.
petroleum eter, kloroform, dan 2. Ultrasound - Assisted Solvent Extraction
sebagainya. 3. Perkolasi
4. Soxhlet
5. Reflux dan Destilasi Uap
2.4. Bakteri
METODE PENELITIAN
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan, yaitu Januari 2021 – Maret 2021.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cawan petri (Iwaky), vacum
rotary evaporator (Heidolph), alat - alat gelas (Pyrex) untuk ekstraksi, cotton
BAB III
buds, mikropipet, jangka sorong, spreader, Vortex (SBS), laminar flow (B-ONE V
915 S), inkubator (Memmert) dan autoclave (TOMY ES-315), corong, botol
reagen, botol vial, neraca analitik, cawan petri, gelas piala, erlenmeyer, tabung
eppendorf, microplate, labu ukur, pipet gondok, pipet takar, Lampu UV, laminar
air flow, dan spektrofotometer UV-VIS serta alat-alat yang umum digunakan di
laboratorium mikrobiologi dan organik.
Bahan yang digunakan adalah tumbuhan margaol-gaol horbo yang diperoleh dari
daerah Barus. Bahan kimia yang digunakan etanol 70%, pereaksi Mayer untuk
identifikasi alkaloid, pereaksi Liebermann Burchard (anhidrida asetat dan asam
sulfat pekat), pereaksi Dragendorff, pereaksi Bouchardat, eter, asetat anhidrida,
H2SO4 pekat, H2SO4 10%, amil alkohol, serbuk Mg, HCl 2N, Silika gel 60 GF 254, Serbuk
DPPH (1,1-difenil-2- pikrilhidrazil), asam askorbat yaitu vitamin C yang berfungsi
sebagai kontrol positif uji antioksidan, Mueller Hinton Agar (MHA) (Oxoid, UK),
akuades steril, kapas, kertas whatman, aluminium foil, blank disc (Oxoid, UK),
chloramphenicol disc (Oxoid, UK), DEMSO (dimethyl sulfoxide) (Merck),
kloramfenikol, NaCl 0,9%, dan kultur bakteri.
3.4. Prosedur
1. Preparasi dan kstraksi
Sampel (Febrina et al., 2017). 2. Skrining Fitokimia
serbuk simplisia dari daun diteteskan ke dalam plat tetes, dan dibiarkan
margaol-gaol horbo
sampai kering
dimaserasi dengan pelarut etanol 70% ditambahkan 1 tetes pereaksi Liebermann-
Burchard
dikeringkan dengan rotary evaporator
dipanaskan di atas penangas air selama 2 menit serbuk Mg sebanyak 0,1 mg, 0,4 mL
amil alkohol dan 4 mL alcohol
Dinginkan sampel pada temperatur kamar dan
disaring
kemudian dikocok
Residu Filtrat
Terbentuk warna
merah, kuning atau
blanko ditambah ditambah jingga
pereaksi Mayer pereaksi
Wagner
Positif :terbentuk Positif:terbentu
endapan putih atau k endapan
kuning coklat
b.Identifikasi Saponin b.Identifikasi tanin
1 gram serbuk simplisia
daun maegaol-gaol horbo 3 mL ekstrak daun
margaol-gaol Horbo
ditambah dengan 20 mL akuades,
kemudian dipanaskan selama 5 menit ditambahkan dengan 2 tetes pereaksi besi
(III) klorida 1%
diambil sebanyak 10 mL, kemudian
dikocok kuat secara vertical selama 10 warna biru
detik kehitaman atau
hijau kehitaman
Adanya saponin ditandai
terbentuknya busa yang stabil
setinggi 1-10 cm selama 10 menit
dan tidak hilang pada saat
ditambahkan satu tetes HCl 2 N
3. Uji Antibakteri
a. Pembuatan Media
b. Pembuatan Suspensi Bakteri
Selektif Agar
Bakteri Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus
19 gr Mueller Hinton Agar
(MHA)
dilarutkan ke dalam 500 mL akuades, dibiakkan pada cawan petri yang
dididihkan hingga semua media larut berisi media padat
diinkubasi selama 24 jam pada
diaduk sampai homogen suhu 37oC
Larutan Media Kultur Bakteri