Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Info Kesehatan P-ISSN: 2087-877X, E-ISSN: 2655-2213

Vol. 11, No. 2, 2021

PHARMACOLOGICAL ACTIVITIES OF SPATHOLOBUS


LITTORALIS
1
Istiqomah, 2Dewi Safitri
1
Dosen Program Studi D3 Farmasi Yannas Husada
2
Mahasiswa Program Studi D3 Farmasi Yannas Husada
istiqomah@akfaryannas.ac.id

ABSTRAK
Bajakah (Spatholobus littoralis) merupakan salah satu tanaman yang dimanfaatkan akarnya
untuk pengobatan tradisional. Bajakah (Spatholobus littoralis) juga menjadi salah satu tanaman
endemik di negara-negara beriklim tropis seperti di Indonesia. Bajakah (Spatholobus littoralis) lebih
banyak ditemukan di pedalaman hutan Kalimantan, terutama Kalimantan Tengah. Bajakah kaya akan
kandungan bahan akrif seperti senyawa flavonoid, fenolik, tanin, dan saponin. Selain itu banyak dari
masyarakat yang meyakini tanaman ini banyak memiliki manfaat sebagai bahan obat untuk berbagai
penyakit dengan metode pengobatan tradisional. Dalam artikel ini, pembahasan mengenai bajakah
(Spatholobus littoralis) difokuskan pada komposisi kimia dan nilai medis terutama pada aktivitas
fakmakologi yang dimiliki seperti antibakteri, antikanker, antiinflamasi, antianalgesik dan antipiretik,
antioksidan serta penggunaan bajakah (Spatholobus littoralis) sebagai pengobatan ortodoks dan
aplikasi tradisional.

Kata Kunci : Bajakah, Spatholobus littoralis, Pengobatan Ortodok

463
PENDAHULUAN demam, serta penyembuhan luka (Ravipati, et
Alam memberikan banyak tanaman – tanaman al, 2014). Selain itu bajakah memiliki
yang berkhasiat bagi permasalahan kesehatan. kemampuan bioaktifitas terutama sebagai
Tanaman – tanaman tersebut tidak hanya antikanker, antidiabetes, obat asma, obat stroke
dimanfaatkan dari daun, buah, umbi, batang, dan rheumatic (Zhang et al, 2015). Oleh karena
maupun bunga, bahkan akarnya pula dapat itu, pembahasan berfokus pada komposisi
dimanfaatkan. Indonesia dengan kekayaan kimia, nutrisi, dan aktivitas fakmakologi, dan
alamnya tentu memiliki sumber daya alam beberapa aplikasi fungsional bajakah.
yang melimpah. Keanekaragaman hayati yang
dimiliki di Indonesia banyak ditemukan pada KOMPOSISI KIMIA BAJAKAH
daerah hutan tropis. Hasil hutan juga dapat Tanaman bajakah terdapat kandungan
berupa kayu maupun bukan kayu. Salah satu metabolit primer (senyawa esensial) dan
produk hutan bukan kayu adalah sekunder (senyawa alami non esensial). Produk
keanekaragaman tanaman obat dari dedaunan metabolism primer dihasilkan dari glikolisis,
hingga akar-akaran. Salah satu tanaman berupa siklus TCA (tricarboxylic acid), atau jalur
akar yang dimanfaatkan dalam dunia medis shikimat (Pott et al, 2019). Sedangkan untuk
adalah Bajakah (Spatholobus littoralis). produk metabolisme sekunder dihasilkan dari
Bajakah (Spatholobus littoralis) merupakan proses alamiah tanaman itu sendiri. Senyawa
salah satu tanaman keanekaragaman hayati metabolit sekunder berperan adaptis dalam
yang berpotensi sebagai obat tradisional. tubuh, sepert berfungsi sebagai pertahanan atau
Bajakan adalah simplisia dengan nama latin sinyal melindung diri dari pathogen-patogen
Spatholobus littoralis dengan genus Uncaria berbahaya (Wink, 2010:2). Adapun pada
serta tergolong dalam suku Phaseolea. Bajakah tanaman bajakah terdapat tiga bahan aktif yang
pertama kali ditemukan oleh cendekiawan terkandung yakni senyawa alkaloid, flavonoid,
botani asal Jerman, Justus Karl Hasskarl pada dan terpenoid (Flores sanchez dan Ramos-
tahun 1842 (Sakultala Ninkaew and Pranom Vadivia, 2017). Menurut Y.F. Arifin et al
Chantaranothai, 2014). Ciri-ciri tanaman (2021) semua jenis bajakah dan semua bagian
bajakah yaitu berupa batang yang besar dan tumbuhannya kaya akan kandungan senyawa
kokoh. Akar tanaman ini mampu tumbuh flavonoid, terutama pada bagian daun. Pada
menjadi sangat panjang dan merambat hingga daun bajakah merah mengandung flavonoid
lebih dari 5 meter (Courtina, 2021) seperti sebanyak 140,17 ,g/ml, sedangkan flavonoid
pada Gambar 1 dalam bajakah kuning sebesar 94.25 mg/ml.
Adapun kandungan flavonoid pada buah
bajakah merah sebesar 86.50 mg/ml.
kandungan flavonoid pada bajakah tampala
mengandung kadar fenolik sebesar 12.33mg
GaE/g (Saputera & Ayuchecaria, 2018). Selain
itu pada kulit kayu bajakah merah species
Uncaria mengandung 6.9% levoglucosan.
Levoglucosan atau 1,6-anhidrobeta-d-
Bajakah (Spatholobus Littoralis) dapat glucopyranose diperoleh dari proses pirolisis
dimanfaatkan sebagai obat. Bagian batang glukan. Simplisia bajakah kaya akan senyawa
bajakah menunjukkan hasil positif pada uji fenolik dengan identfikasi berupa senyawa
fenolik, flavonoid, tannin, dan saponin guaiakol, 2-metoksi-4-metiffenol,dan eugenol.
(Anshari, 2012). Adapun saponin dan tannin 1) Flavonoid
diketahui dapat merangsang terjadinya Golongan metabolit sekunder yang
angiogenesis (Majewska et.al, 2011). Sehingga paling banyak terdapat pada tumbuhan adalah
dipercaya dapat menghentikan pendarahan flavonoid. Flavonoid termasuk dalam keluarga
pada luka (Morison, 2003). Tanaman bajakah polifenol yang dikelompokkan menurut
dengan genus uncaria dimanfaatkan dalam struktur kimia dan biosintesisnya. Flavonoid
pengobatan tradisional untuk atasi gejala memiliki struktur dasar yang terdiri dari dua
penyakit gangguan gastrointestinal, infeksi gugus aromatik yang dihubungkan oleh
mikrobakterial, hipertensi, penyakit saraf, perantara karbon. Flavonoid memiliki

464
pembagian golongan berdasarkan nitrogen.Faktor pengatur pertumbuhan dan
perbandingan struktur terutama pada substitusi elemen lainnya (Ningrum et al., 2017)
karbon pada gugus aromatik pusat dengan 3) Saponin
keragaman aktivitas farmakologi yang Saponin merupakan senyawa yang aktif
ditimbulkan (Alfaridz & Amalia, 2018). terdapat pada permukaan dan menighasilkan
Flavonoid memiliki peranan penting bagi buih bila dikocok dalam air. Saponin adalah
tanaman yang akan memberikan warna, rasa bentuk glikosida dari saponin sehingga bersifat
pada biji, bunga dan buah serta aroma yang polar. Terbentuknya buih yang di lakukan pada
akan melindungi tanaman dari dampak uji saponin menandakan adanya kandungan
lingkungan, proteksi dari paparan sinar UV dan glikosida yang mempunyai kemampuan
antimikroba. (Alfaridz & Amalia, 2018). membentuk sebuah buih yang terkandung
Keberadaan flavonoid yang merupakan didalam air yang akan dihidrolisismenjadi
senyawa biokatif banyak ditemukan di bahan glukosa atau senyawa lainnya. Senyawa
makanan yang berasal dari tumbuhan. Menurut saponin secara umum akan tertarik oleh pelarut
Sen dan Chakraborty (2011), bahwa flavonol, semi polar (Astarina, N. W. G., Astuti, K. W.,
flavanon, flavon, isoflavon, katekin, Warditiani 2012).
antosianin, proantosianidin merupakan 4) Fenol / Fenolik
subdivisi dari 4000 lebih senyawa flavonoid. Fenol merupakan metabolit non esensial
Kelompok senyawa fenolik, keberadaannya yang diproduksi oleh tanaman sebagai respons
terdapat pada jaringan tanaman yang memiliki terhadap kondisi lingkungan sekitar. Senyawa
peran sebagai antioksidan berupa flavonoid. fenol berfungsi sebagai proteksi terhadap sinar
Hasil penelitian Redha (2010) menunjukkan UV-B dan kematian sel serta melindungi DNA
senyawa flavonoid memiliki aktivitas dari beberapa kerusakan. Serta memiliki fungsi
antioksidan yang terdapat pada berbagai jenis sebagai agen pencegahan terhadap beberapa
sereal, sayuran dan buah-buahan. Flavanoid gangguan penyakit seperti kanker,
memiliki kesamaan atau serupa dengan penumpukan kolesterol pada dinding arteri,
antioksidan, memiliki beragam manfaat untuk diabetes melitus dan Gangguan fungsi otak.
tubuh, seperti memperbaiki sel yang rusak Pada umumnya setiap tumbuhan mengandung
akibat adanya radikal bebas. Penelitian satu atau lebih metabolit sekunder golongan
dilakukan pada beberapa sampel akar bajakah flavonoid (Hanin & Pratiwi, 2017). Penelitian
dimana akar BkyP memiliki kandungan telah dilakukan pada beberapa akar tanaman
sebesar 9,46 ppm, akar BKtP memiliki bajakahdimana akar BkyP memiliki
kandungan 15,95 ppm, akar BkyM memiliki kandungan 129,04 ppm, akar BKtP memiliki
kandungan sebesar 9,31 ppm, dan akar BKtM kandungan 163,88 ppm, akar BkyM memiliki
memiliki kandungan sebesar 32,49. kandungan 131,4 ppm, dan BKtM memiliki
2) Alkaloid kandungan 36,6 ppm.
Alkaloid adalah metabolit sekunder yang
dapat ditemukan pada tumbuhan, dapat ditemuI AKTIVITAS FARMAKOLOGI BAJAKAH
pada ranting, daun, kulit kayu dan biji.
Alkaloid memiliki manfaat kesehatan berupa Secara umum, bajakah mengandung
memicu sistem saraf, analgesik, meningkatkan bahan aktif yang baik dan bermanfaat di dunia
tekanan darah, penyakit kardiovaskular, obat kefarmasian maupun bioaktifitas dalam tubuh.
penenang dan antimikroba (Aksara et al., Penjelasan potensi aktifitas farmakologi pada
2013). Secara umum senyawa alkaloid bajakah (Spatholobus littoralis) sebagai berikut
bersumber dari tumbuhan terutama spesies :
angiospermae yang dimana lebih dari 20% 1. Aktivitas antibakteri
spesies angiosperma mengandung alkaloid. Senyawa fenolik yang terkandung dalam
Alkaloid dapat ditemui dalam jumlah kecil dan tanaman bajakah salah satunya adalah senyawa
senyawa kompleks harus dipisahkan dari eugenol. Eugenol juga menunjukkan
jaringan tanaman. Alkaloid berfungsi sebagai antibakteri aktivitas pada pertumbuhan
toksin yang akan melindunginya dari hama, beberapa spesies Gram-positif ( Bacillus cereus
senyawa penyimpan yang dapat mensuplai ;Bacillus subtilis ;Staphylococcus aureus ) dan
Gram-negatif ( Escherichia coli ; Salmonella

465
typhi ; Pseudomonas aeruginosa ). Meskipun dengan akuades 0,45 mL dan diisi kembali
persentase dari eugenol ini mungkin saja kecil. dengan larutan yang disesuaikan dengan
Namun dari kandungan eugenol tersebut dapat kelompok yang diteliti yaitu 0,05 mL ekstrak
diketahui bahwa tanaman bajakah memiliki batang bajakah, natrium diklofenak 250 ppm,
efek antibakteri pada beberapa jenis bakteri atau air suling. Semua tabung reaksi diinkubasi
gram positif dan gram negatif (Nejad, et al. pada suhu 370C selama 20 menit. Setelah itu,
2017). suhu dinaikkan menjadi 570C dan tabung
2. Aktivitas antikanker diinkubasi kembali selama 3 menit.
Kandungan alkaloid dan flavonoid pada Selanjutnya, larutan didinginkan pada suhu
bajakah berpotensi untuk mengobati kanker. kamar dan diberi 2,5 mL larutan buffer fosfat
Menurut ridho (2020) kandungan metabolit salin (pH=6,3) kemudian divorteks.
sekunder bajakah yakni senyawa alkaloid dan Selanjutnya, dilakukan pengukuran absorbansi
flavonoid memiliki bioaktivitas antikanker sampel pada panjang gelombang 450 nm
dengan menginduksi apoptosis melalui TNFR. menggunakan iMarkTM Microplate
Apoptosis adalah mekanisme penting untuk Absorbance Reader. Setelah itu, persentase
mencegah proliferasi sel kanker dan berfungsi penghambatan denaturasi protein dihitung
sebagai salah satu kontrol checkpoint dalam menggunakan rumus % penghambatan(Kar et
siklus sel. Senyawa Flavonoid, al, 2012). Hasil penelitian menunjukkan
isorhynchophylline, dan ursan menginduksi ekstrak batang bajakah memiliki efek
Bax dan Bak. Isorhynchophylline dan ursan antiinflamasi dengan adanya alkaloid, saponin,
menekan ekspresi Bcl-2 dan Bcl-xL. Serta tanin, fenolik, dan triterpenoid. Alkaloid
rhynchophylline dan isorhynchophylline seperti bisbenzylisoquinoline diketahui mampu
meningkatkan sinyal p53. menghambat sintesis sitokin pro inflamasi untu
3. Aktivitas Antiinflamasi menahan respon inflamasi (Mohammed et al,
Ariesanti et al (2021) mengungkapkan 2014). Saponin seperti glycyrrhizin diketahui
bahwa aktivitas antiinflamasi dari ekstrak mampu menghambat hyaluronidase yaitu
batang bajakah (Spatholobus littoralis) dinilai enzim yang dapat menyebabkan degradasi
dengan metode penghambatan denaturasi asam hialuronat (Grabowska et al, 2020).
protein menggunakan serum albumin sapi 5%. Degradasi asam hialuronat yang berlebihan
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 7 telah dilaporkan berkontribusi terhadap
kelompok yaitu ekstrak batang bajakah perkembangan peradangan. Tanin diketahui
(Spatholobus littoralis) dengan konsentrasi memberikan efek antiinflamasi melalui
sebesar 250 ppm, 500 ppm, 750 ppm, 1000 penghambatan mediator inflamasi seperti
ppm, dan 1600 ppm dengan kontrol positif dan sitokin, inducible nitric synthase (iNOS), dan
kontrol negatif. Pada metode ini digunakan COX-2 (Mohammed et al, 2014). Flavonoid
kelompok kontrol produk yaitu kelompok yang telah terbukti memiliki aktivitas antiinflamasi
konsentrasinya disesuaikan dengan konsentrasi dengan menghambat produksi sitokin pro
pada kelompok penelitian yang akan inflamasi dan menginduksi sitokin
digunakan dalam rumus persen inhibisi (Kar et antiinflamasi seperti antagonis reseptor
al, 2012). Perlakuan masing-masing kelompok interleukin-1 (IL-1RA) (Verri et al, 2012).
penelitian diulang sebanyak 5 kali dengan Selain itu, flavonoid juga diketahui mampu
sebanyak 0,45 mL albumin serum sapi 5% menghambat peroksidase situs aktif pada
dimasukkan ke dalam tabung reaksi kelompok COX-2 (Verri et al, 2012). Triterpenoid dan
yang diteliti, kelompok kontrol positif, dan alkaloid juga telah dilaporkan memiliki
kelompok kontrol negatif. Setelah itu, antiinflamasi (Mohammed et al, 2014).
ditambahkan 0,05 mL ekstrak batang bajakah Triterpenoid diketahui memiliki kemampuan
pada masing-masing kelompok penelitian. untuk menghambat pelepasan histamin dalam
Tabung reaksi kontrol positif diisi dengan 0,05 menekan inflamasi (Shilpa et al, 2018).
mL natrium diklofenak 250 ppm dan tabung Ariesanti et al (2021) melaporkan
reaksi kontrol negatif diisi dengan 0,05 mL air bahwa pengaruh konsentrasi 2,5 ppm ekstrak
suling. Tabung reaksi kontrol produk diisi batang bajakah terhadap percepatan migrasi
fibroblas tidak berbeda dengan kelompok digunakan sebagai obat antipenuaan terutama
kontrol negatif. Hasil penelitian ini penuaan yang disebabkan oleh aktivitas
menunjukkan bahwa ekstrak batang bajakah berenang yang berlebihan. Ekstrak etanol
berpengaruh terhadap percepatan migrasi batang bajakah mengandung senyawa aktif dan
fibroblas yaitu pada konsentrasi 10 ppm, 50 antioksidan yang dapat mencegah efek
ppm, 100 ppm, 500 ppm, dan 1000 ppm patologis radikal bebas yang meningkat akibat
dimana konsentrasi 500 ppm dan 10000 ppm aktivitas berenang yang berlebihan. Pada
memiliki pengaruh paling efektif terhadap penelitian ini, perlakuan aktivitas renang
persentase penutupan luka mencapai 100 % berlebihan pada penelitian ini dapat
dalam 22 jam. menurunkan jumlah sel Leydig lebih rendah
dibandingkan dengan induksi diabetes (14,5 ±
4. Aktifitas Antianalgesik dan antipiretik 2,6 vs 29,57 ± 7,46 sel/ bidang pandang).
Secara tradisional eugenol banyak Kemudian, perlakuan ekstrak batang bajakah
ditemukan pada tanaman cengkeh, namun dapat meningkatkan jumlah sel Leydig sebesar
ternyata pada tanaman bajakah ditemukan pula 38,4 ± 7,5 sel/bidang pandang). Pada penelitian
kandungan eugenol. Eugenol secara teoritis Kurnianto et al (2020), kelompok ekstrak
memiliki efek analgetik (penghilang nyeri). batang bajakah dan kelompok kontrol adalah
Secara struktur kimiawi eugenol banyak 23,8 sel/bidang pandang. Hal ini menunjukkan
digunakan secara ekstensif untuk berbagai bahwa ekstrak batang bajakah lebih efektif
tujuan di industry seperti farmasi, makanan dan dibandingkan dengan ekstrak jahe merah.
kosmetik, pertanian bahkan dunia kedokteran Dosis ekstrak etanol batang bajakah yang
gigi. Eugenol juga ditemukan memiliki diberikan pada tikus adalah 9 mg/ 200 g berat
aktivitas antipiretik pada kelinci ketika badan. Rasio konversi dari tikus dengan berat
diberikan secara intravena dan intragastrik dan 200 g ke manusia dengan berat 70 kg adalah
dihasilkan dapat mengurangi demam mirip 56. Jika dikonversikan ke manusia, dosis
dengan antipiretik allopathic obat-obatan ekstrak etanol batang bajakah menjadi 0,6
seperti asetaminophen (Nejad et al, 2017). gram/70 kg berat badan manusia. .
5. Aktivitas Antioksidan
Katekin salah satu senyawa golongan KESIMPULAN
flavonoid yang terkandung pada tanaman Bajakah (Spatholobus littoralis)
bajakah. Katekin senyawa flavonoid yang kaya merupakan tanaman yang merambat pada
akan antioksidan. Antioksidan memiliki pera pohon kayu (Karl) dan memiliki 29 spesies
penting dalam jaringan dengan melindungi yang tumbuh di hutan tropis di Indonesia.
terhadap adanya kerusakan oksidatif molekul Bajakah (Spatholobus littoralis) semakin
beracun yakni senyawa-senyawa radikal bebas. populer di kalangan masyarakat menengah ke
Menurut Giantari,dkk (2019), katekin memiliki atas dan menjadi salah satu tanaman yang
afinitas terhadap tyrosinase related protein I dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat yang
yang ditunjukkan dengan energy ikatan yang menjanjikan berdasarkan potensi terapeutik,
dihasilkan yaitu 6.35 kkal/mol, hal ini dapat nutrisi, dan bioaktivitasnya. Bajakah
disimpulkan katekin berpotensi sebagai agen (Spatholobus littoralis) dianggap sangat
pencerah kulit dengan mencegah proses menjanjikan karena komposisi kimia dan
pembentukan melanin yang berlebih pada aktivitas fakmakologinya seperti antibakteri,
tubuh dengan penghambatan protein tyrosinase antikanker, antiinflamasi, antianalgesik dan
reated protein I melalui pembentukan ikatan antipiretik, antioksidan, dan antipenuaan yang
hydrogen pada protein tersebut. sangat bermanfaat dalam dunia kesehatan.
6. Aktivitas Antipenuaan Secara keseluruhan, konsumsi dan
Kurnianto et al (2020) menunjukkan pemanfaatan bajakah (Spatholobus littoralis)
bahwa pemberian ekstrak etanol batang harus didukung lebih lanjut.
bajakah meningkatkan jumlah sel Leydig dan
kadar testosteron pada tikus Wistar jantan
dengan aktivitas renang berlebihan. DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan hasil penelitian Kurnianto et al Aksara, R., Musa, W. J. A., & Alio, L. 2013.
(2020), ekstrak etanol batang bajakah dapat Identifikasi Senyawa Alkaloid Dari

467
Ekstrak Metanol Kulit Batang Grabowska , K, Wróbel , D, Żmudzki , P,
Mangga ( Mangifera indica L ). Podolak, I. 2020. Anti-
Jurnal Entropi, 8(1), 514–519. inflammatory activity of
Alfaridz, F., & Amalia, R. 2018. Klasifikasi saponins from roots of
dan Aktivitas Farmakologi dari Impatiens parviflora DC. Nat Prod
Senyawa Aktif Flavonoid. Res. 34(11):1–5.
Farmaka, 16(3), 1–9 Hanin, N. N. F., & Pratiwi, R. 2017.
Alfriantinur,NA, 2021. Uji Sitotoksik Ekstrak Kandungan Fenolik, Flavonoid
Batang Bajakah Tampala dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak
(Spatholobus Littoralis Hassk.) Daun Paku Laut (Acrostichum
dengan Metode BSLT (Brine aureum L.) Fertil dan Steril di
Shrimp Lethality Test). Skripsi. Kawasan Mangrove Kulon Progo,
UIN Aluddin Makasar. Yogyakarta. Journal of Tropical
Anshari, I., 2012. Isolasi dan Identifikasi Biodiversity and Biotechnology,
Senyawa Kimia Fraksi Etil Asetat 2(2),
Batang Bajakah Tampala 51.https://doi.org/10.22146/jtbb.29
(Spatholobus littoralis, Hassk.) 819
asal Kalimantan Tengah. Skripsi. Kar, B, Kumar, RBS, Karmakar, I, et al. 2012.
FMIPA, Farmasi, Universitas Antioxidant and in vitro anti-
Lambung Mangkurat. Banjarbaru inflammatory activities of
Ariesanti, Y, Poedjiastoeti, W, Komariah, Mimusops elengi leaves. Asian Pac
Wijaya, AF. 2021. In Vitro Wound J Trop Biomed. 10(1):976–80.
Healing Potential of Stem Extract Majewska, I. dan Gendaszewska, E.,
of Spatholobus littoralis Hassk. Proangiogenic Activity of Plant
Journal of International Dental and Extracts in Acceleraty Wound
Medical Research. Volume 14, healing A New Face of Old
Number 4: pg. 1379-1385 Phytomedicine.ACTA ABP
Astarina, N. W. G., Astuti, K. W., Warditiani, Biochimica Polonica, 58 : 449 -
N. K. (2012). Skrining Fitokimia 460.
Ekstrak Metanol Rimpang Bangle. Mohammed, MS, Osman, WJA, Garelnabi,
Jurnal Farmasi Udayana, 344(4), EAE, et al. 2014. Secondary
1–7. metabolites as anti-inflammatory
Courtina, 2021. 3 Jenis Kayu Bajakah Beserta agents. J Phytopharm. 3(4):275–
Ciri dan Karakteristiknya. 85
Website : https://courtina.id/jenis- Morison, J.Moya., 2003. A Colour Guide The
kayu-bajakah/. Diakses pada Nursing Management of Wounds.
Januari 2022. EGC, Jakarta : 10-20.
Flores-Sanchez, I.J. dan Ramos-Valdivia, A.C. Nejad, S.M, Hilal Ozgunes, dan Nursen
2017. A review from patents Basaran. 2017. Pharmacological
inspired by two plant general: and Toxicological Properties of
Uncaria and Hamelia. Eugenol. Hacettepe University,
Phytochemistry Reviews, vol. 16, Journal of Pharmacy Science
no. 4, pp. 693–723. 2017;14(2):201-206
Giantari, N.K.M, I.W.I Prayoga, dan Ningrum, R., Purwanti, E., & Sukarsono, S.
N.P.L.Laksmiani, 2019. Aktivitas 2017. Alkaloid Compound
Agen Pencerah Kulit dariKatekin Identification of Rhodomyrtus
secara In Silico. Faculty of tomentosa Stem as Biology
Mathematics and Natural Science, Instructional Material for Senior
Department of Pharmacy. High School X Grade. Jurnal
Udayana University. Journal of Pendidikan Biologi Indonesia,
Chemistry 13 (2), Juli 2019 : 196- 2(3), 231.
200
https://doi.org/10.22219/jpbi.v2i3. of the provided herein along wi.
3863 Tropical Natural History,
Pott, D.M., Osorio, S. dan Vallarino, J.G. 14(October), 87–99.
2019. From central to specialized Saputera, Mochammad Maulidie Alfiannor &
metabolism: an overview of some Noverda Ayuchecaria. 2018. Uji
secondary compounds derived Efektivitas Ekstra Etanolik Batang
from the primary metabolism for Bajakah Tampala (Spatholobus
their role in conferring nutritional littoralis Hassk.) Terhadap Waktu
and organoleptic characteristics to Penyembuhan Luka. Jurnal Ilmiah
fruit. Frontiers in Plant Science, Ibnu Sina, Akademi Farmasi ISFI
vol. 10 Banjarmasin, vol.3(2), 318-327
Ravipati, A.S., Reddy, N. dan Koyyalamudi, Sen, S., & Chakraborty, R. 2011. The Role of
S.R. 2014. Biologically active Antioxidants in Human Health.
compounds from the genus ACS Symposium Series, 1083, 1–
Uncaria (Rubiaceae). Studies in 37.
Natural Products Chemistry, vol. Shilpa, K, Chacko, N, Shetty , P, A, SS.
43, pp. 381–408. 2018. Investigation of anti-
Redha, A. 2010. Flavonoid: Struktur, Sifat arthritic activity ( in-vitro
Antioksidatif dan Peranannya models ) of Hibiscus
Dalam Sistem Biologis. Jurnal hispidissimus Griffith. 7(1):60–5.
Belian,9(2), 196–202. Verri, WA, Vicentini, FTMC, Baracat, MM, et
https://doi.org/10.1186/2110- al. 2012. Flavonoids as anti-
5820-1- inflammatory and analgesic
Ridder-Numan, J. 1992. Spatholobus drugs: mechanisms of action and
(Leguminosae-Papilionoideae) : a perspectives in the development of
new species and some taxonomic pharmaceutical forms. In:
notes. Blumea - Biodiversity, Bioactive Natural Products. 1st
Evolution and Biogeography of ed. Elsevier B.V. 36:297–330.
Plants, 37(1), 63–71. Wink, M. 2010. Functions and Biotechnology
Sakultala Ninkaew and Pranom of Plant Secondary Metabolites.
Chantaranothai. 2014. The Genus Edisi 2. Oxford: Blackwell
Spatholobus Hassk . ( Publishing.
Leguminosae-Papilionoideae ) in Zhang, Q., Zhao, J.J., Xu, J., Feng, F. dan Qu,
Thailand Spatholobus Hassk . is a W. 2015. Medicinal uses,
genus of woody climbers of the phytochemistry and pharmacology
tribe Phaseoleae tropical and of the genus Uncaria. Journal of
subtropical Asia . This genus Ethnopharmacology, vol. 173, pp.
description and key to the species 48–80.

469

Anda mungkin juga menyukai