Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tingginya angka penderita penyakit jantung koroner dan kanker payudara,
prostat, pankreas, kolon, ovari, dan endometrium di negara maju berkorelasi dengan
adanya konsumsi tinggi terhadap makanan bergoreng, berkadar lemak tinggi,
kolesterol tinggi dan berserat rendah, sebaliknya peningkatan resiko terkena penyakit
seperti hipertensi, stroke, dan kanker perut dan esophagus di negara berkembang
berkaitan dengan komsumsi yang tinggi terhadap makanan asin, berempah dan
makanan yang proses pengolahannya menggunakan asap (Deshpande et al., 1985).
Adanya distribusi geografis terhadap munculnya penyakit-penyakit tersebut
menunjukkan hubungan yang kuat antara gaya hidup, tradisi dan pola makan serta
kebiasaan-kebiasaan yang berlaku pada masyarakat setempat.
Fakta di atas menyadarkan manusia akan pentingnya peranan nutrisi-nutrisi
tertentu di dalam makanan dan korelasinya terhadap asal mula suatu penyakit. Studi
epidemiologis mengenai hubungan penyakit tertentu dengan pola diet seringkali
cenderung menunjukkan adanya hubungan terbalik antara konsumsi pangan,
khususnya sayuran berdaun hijau-kuning dan buah-buahan dengan penyakit-penyakit
tertentu (Deshpande et al., 1985). Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang telah
dilakukan, diyakini bahwa flavonoid sebagai salah satu kelompok senyawa fenolik
yang memiliki sifat antioksidatif serta berperan dalam mencegah kerusakan sel dan
komponen selularnya oleh radikal bebas reaktif.Berdasarkan hal tersebut, diperlukan
pengetahuan dan wawasan mengenai peranan penting flavonoid sebagai antioksidan
dan efek biologis yang dimilikinya. Hasil-hasil penelitian yang dipaparkan dalam
artikel ini dapat berperan sebagai tinjauan kolektif mengenai evaluasi epidemiologis
flavonoid dan hubungannya dengan penyakit-penyakit kronis tertentu.

1.2 Rumusan Masalah


1. Jelaskan pengertian dan penyebaran dari flavonoid?
2. Bagaimana sifat kimia dan fisika dari flavonoid?
3. Sebutkan dan jelaskan penggolongan dari flavonoid?
4. Tanaman apa saja yang mengandung flavonoid?

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan penyebaran dari flavonoid.
2. Untuk mengetahui sifat kimia dan fisika dari flavonoid.
3. Untuk mengetahui penggolongan dari flavonoid.
4. Untuk mengetahui tanaman yang mengandung flavonoid.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Penyebaran dari Flavonoid


a. Pengertian Flavonoid
Flavonoid merupakan sejenis senyawa fenol terbesar yang ada, senyawa
ini terdiri dari lebih 15 atom karbon yag sebagian besar ditemukan dalam
kandungan tumbuhan. Flavonoid juga sering dikenal sebagai vitamin P dan
Citrin. Senyawa flavonoid untuk obat pertama kali dikenalkan oleh seorang
Amerika bernama Gyorgy (1936). Senyawa flavonoid untuk obat mula-mula
diperkenalkan oleh seorang Amerika bernama Gyorgy (1936). Secara
tidak sengaja Gyorgy memberikan ekstrak vitamin C (asam askorbat)
kepada seorang dokter untuk mengobati penderita pendarahan kapiler
subkutaneus dan ternyata dapat disembuhkan. Mc.Clure (1986)
menemukan pula oleh bahwa senyawa flavonoid yang diekstrak dari
Capsicum anunuum serta Citrus limon juga dapat menyembuhkan
pendarahan kapiler subkutan. Mekanisme aktivitas senyawa tersebut dapat
dipandang sebagai fungsi “alat komunikasi” (molecular messenger) dalam
proses interaksi antar sel, yang selanjutnya dapat berpengaruh terhadap
proses metabolisme sel atau mahluk hidup yang bersangkutan, baik
bersifat negatif (menghambat) maupun bersifat positif (menstimulasi).
Tumbuhan yang mengandung flavanoid banyak dipakai dalam
pengobatan tradisional. Hal ini disebabkan flavanoid mempunyai berbagai
aktivitas terhadap macam-macam organisme. Penelitian farmakologi terhadap
senyawa flavanoid menunjukkan bahwa beberapa golongan flavanoid
memperlihatkan aktivitas seperti antifungi, diuretik, antihistamin, antihipertensi,
insektisida, bakterisida, antivirus dan menghambat kerja enzim.
Bagian tanaman yang bertugas untuk memproduksi flavonoid
adalah bagian akar yang dibantu oleh rhizobia, bakteri tanah yang bertugas
untuk menjaga dan memperbaiki kandungan nitrogen dalam tanah.Tidak
ada benda yang begitu menyolok seperti flavonoida yang memberikan
kontribusi keindahan dan kesemarakan pada bunga dan buah-buahan di
alam. Flavin memberikan warna kuning atau jingga, antodianin

3
memberikan warna merah, ungu atau biru, yaitu semua warna yang
terdapat pada pelangi kecuali warna hijau. Secara biologis flavonoida
memainkan peranan penting dalam kaitan penyerbukan tanaman oleh
serangga. Sejumlah flavonoida mempunyai rasa pahit sehingga dapat
bersifat menolak sejenis ulat tertentu.
Senyawa flavonoid adalah suatu kelompok fenol yang terbesar
yang ditemukan di alam. Senyawa-senyawa ini merupakan zat warna
merah, ungu dan biru dan sebagai zat warna kuning yang ditemukan dalam
tumbuh-tumbuhan. Flavonoid merupakan pigmen tumbuhan dengan warna
kuning, kuning jeruk, dan merah dapat ditemukan pada buah, sayuran,
kacang, biji, batang, bunga, herba, rempah-rempah, serta produk pangan
dan obat dari tumbuhan seperti minyak zaitun, teh, cokelat, anggur merah,
dan obat herbal.
Senyawa ini berperan penting dalam menentukan warna, rasa, bau,
serta kualitas nutrisi makanan. Tumbuhan umumnya hanya menghasilkan
senyawa flavonoid tertentu. Keberadaan flavonoid pada tingkat spesies,
genus atau familia menunjukkan proses evolusi yang terjadi sepanjang
sejarah hidupnya. Bagi tumbuhan, senyawa flavonoid berperan dalam
pertahanan diri terhadap hama, penyakit, herbivori, kompetisi, interaksi
dengan mikrobia, dormansi biji, pelindung terhadap radiasi sinar UV,
molekul sinyal pada berbagai jalur transduksi, serta molekul sinyal pada
polinasi dan fertilitas jantan.

b. Penyebaran Flavanoid
Flavanoid merupakan kandungan khas tumbuhan hijau kecuali alga.
Flavanoid terdapat pada semua bagian tumbuhan seperti akar, kayu, kulit,benang
sari, nektar, bunga, buah dan biji. Penyebaran jenis flavanoid pada golongan
tumbuhan yang terbesar adalah angiospermae.Pada tumbuhan tinggi, flavanoid
terdapat dalam bagian vegetatif maupun dalam bunga. Sebagai pigmen bunga
flavanoid berperan dalam burung dan serangga penyebuk bunga. Beberapa
flavanoid tidak berwarna, tetapi flavaoid yang menyerap sinar UV dapat
mengarahkan serangga penyerbuk bunga.

4
2.2 Sifat Kimia dan Fisika dari Flavonoid
Flavonoid merupakan senyawa polifenol sehingga bersifat kimia
senyawa fenol yaitu agak asam dan dapat larut dalam basa, dan karena
merupakan senyawa polihidroksi (gugus hidroksil) maka juga bersifat polar
sehingga dapat larut dalam pelarut polar seperti metanol, etanol, aseton, air,
butanol, dimetil sulfoksida, dimetil formamida. Disamping itu dengan adanya
gugus glikosida yang terikat pada gugus flavonoid sehingga cenderung
menyebabkan flavonoid mudah larut dalam air.
Pemisahan senyawa golongan flavonoid berdasarkan sifat kelarutan
dalam berbagaimacam pelarut dengan polaritas yang meningkat adalah
sebagai berikut :
1. Flavonoid bebas dan aglikon,dalam eter .
2. O-Glikosida,dalam etil asetat.
3. C-Glikosida dan leukoantosianin dalambutanol dan amil alkohoI.
Oleh karena itu banyak keuntungan ekstraksi dengan polaritas yang
meningkat.

2.3 Penggolongan Flavonoid


Flavonoid merupakan metabolit sekunder yang paling beragam dan
tersebar luas. Sekitar 5-10% metabolit sekunder tumbuhan adalah flavonoid,
dengan struktur kimia dan peran biologi yang sangat beragam Senyawa ini
dibentuk dari jalur shikimate dan fenilpropanoid, dengan beberapa alternatif
biosintesis. Flavonoid banyak terdapat dalam tumbuhan hijau (kecuali alga),
khususnya tumbuhan berpembuluh. Flavonoid sebenarnya terdapat pada
semua bagian tumbuhan termasuk daun, akar, kayu, kulit, tepung sari, nectar,
bunga, buah buni dan biji. Kira-kira 2% dari seluruh karbon yang
difotosintesis oleh tumbuh-tumbuhan diubah menjadi flavonoid. Flavonoid
merupakan turunan fenol yang memiliki struktur dasar fenilbenzopiron
(tokoferol), dicirikan oleh kerangka 15 karbon (C6-C3-C6) yang terdiri dari
satu cincin teroksigenasi dan dua cincin aromatis.
Substitusi gugus kimia pada flavonoid umum- nya berupa hidroksilasi,
metoksilasi, metilasi dan glikosilasi. Klasifikasi flavonoid sangat beragam, di
antaranya ada yang mengklasifikasikan flavonoid menjadi flavon, flavonon,

5
isoflavon, flavanol, flavanon, antosianin, dan kalkon. Lebih dari 6467
senyawa flavonoid telah diidentifikasi dan jumlahnya terus meningkat.
Kebanyakan flavonoid berbentuk monomer, tetapi terdapat pula bentuk dimer
(biflavonoid), trimer, tetramer, dan polimer. Istilah flavonoid diberikan untuk
senyawa-senyawa fenol yang berasal dari kata flavon, yaitu nama dari salah
satu flavonoida yang terbesar jumlahnya dalam tumbuhan. Senyawa-senyawa
flavon ini mempunyai kerangka 2-fenilkroman, dimana posisi orto dari dari
cincin A dan atom karbon yang terikat pada cincin B dari 1,3 diarilpropana
dihubungkan oleh jembatan oksigen sehingga membentuk cincin heterosiklik
yang baru (cincin C).
Senyawa-senyawa flavonoid terdiri dari beberapa jenis tergantung
pada tingkat oksidasi dari rantai propane dari system 1,3-diarilpropana.
Flavon, flavonol dan antosianidin adalah jenis yang banyak ditemukan di alam
sehingga sering disebut sebagai flavonoida utama. Banyaknya senyawa
flavonoida ini disebabkan oleh berbagai tingkat hidroksilasi, alkoksilasi atau
glikosilasi dari struktur tersebut. Senyawa-senyawa isoflavonoida dan
neoflavonoida hanya ditemukan dalam beberapa jenis tumbuhan, terutama
suku leguminosae. Masing-masing jenis senyawa flavonoida mempunyai
struktur dasar tertentu. Flavonoida mempunyai beberapa cirri struktur yaitu:
cincin A dari struktur flavonoida mempunyai pola oksigenasi yang berselang-
seling yaitu pada posisi 2,4 dan 6. Cincin B flavonoida mempunyai satu gugus
fungsi oksigen pada posisi para atau dua pada posisi para dan meta aau tiga
pada posisi satu di para dan dua di meta. Cincin A selalu mempunyai gugus
hidroksil yang letaknya sedemikian rupa sehingga memberikan kemungkinan
untuk terbentuk cincin heterosiklik dalam senyawa trisiklis. Flavonoid
mempunyai kerangka dasar karbon yang terdiri dari 15 atom karbon, dimana
dua cincin benzene (C6) terikat pada suatu rantaipropana (C3) sehingga
membentuk suatu susunan C6-C3-C6. Berikut adalah gambar struktur dari
golongan flavanoid.

6
7
2.4 Tanaman yang Mengandung Flavonoid
a. Daun Jeruk Nipis
1) Taksonomi dan Manfaat
 Taksonomi daun jeruk nipis
Kingdom : Plantae
Divisi :Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Lamiales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus L.
Species : Citrus X Aurantiifolia
 Manfaat
FlavOnoid dalam jeruk nipis berperan penting dalam mencegah
kerusakan sel atau jaringan pembuluh darah, membantu
menurunkan kadar LDL (asam lemak jahat) dalam tubuh dan
meningkatkan HDL untuk mencegah penyakit jantung dan
pembuluh darah.

b. Daun Ganda Rusa


1) Taksonomi dan Manfaat
 Taksonomi Daun Ganda Rusa
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Lamiales
Famili : Achantaceae
Genus : Justicia
Species : Justicia Gendarusa
 Manfaat
Mengatasi haid yang tidak teratur,mengobati bisul, memar, patah
tulang, rematik dan sakit kepala.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Flavonoid adalah senyawa yang terdiri dari 15 atom karbon.
2. Flavonoid merupakan golongan polifenol sehingga memiliki sifat kimia
senyawa fenol.
3. Tanaman yang mengandung flavonoid antara lain daun jeruk nipis dan daun
ganda rusa.

9
DAFTAR PUSTAKA

Adom, Kafui Kwami and Rui Hai Liu. (2002). Antioksidant Activity of Grains. J.
Agric. Food. Chem. (50): 6182-6187

Cook, N. C. and S. Samman. (1996). Review Flavonoids-Chemistry, Metabolism,


Cardioprotective Effect, And Dietary Sources, J. Nutr. Biochem (7): 66-76

Cuppett, S., M. Schrepf and C. Hall III. (1954). Natural Antioxidant – Are They
Reality. Dalam Foreidoon Shahidi: Natural Antioxidants, Chemistry, Health
Effect and Applications, AOCS Press, Champaign, Illinois: 12-24

10

Anda mungkin juga menyukai