Anda di halaman 1dari 53

UJI FITOKIMIA

TERHADAP KULIT BUAH MELON


(Cucumis melo L.)
VARIETAS SKY ROCKET

Dias Azizah Putri


405110181

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
JAKARTA
2015
BAB 1

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Buah melon digemari masyarakat untuk
konsumsi pangan dan telah digunakan sebagai
obat tradisional baik daging maupun kulitnya.
Manfaat kulit buah melon:
sebagai peluruh air seni
obat pencahar
obat sakit gigi

Namun, belum ada keterangan ilmiah tentang


kandungan fitokimia yang terkandung dalam kulit
buah melon
Jenis buah melon yang akan diteliti
adalah varietas Sky Rocket karena
varietas ini merupakan yang paling
banyak diminati masyarakat
(berdasarkan jumlah permintaan
konsumen yang terus meningkat
terutama di daerah Jakarta dan
Bandung)
RUMUSAN MASALAH
a. Apakah kulit buah melon (Cucumis melo
L. varietas Sky rocket) mengandung
senyawa metabolit sekunder?

b. Golongan senyawa apa saja yang


terkandung di dalam kulit buah melon
(Cucumis melo L. varietas Sky rocket) ?
TUJUAN PENELITIAN
a. Untuk mengetahui ada atau tidaknya
senyawa metabolit sekunder di dalam
kulit buah melon (Cucumis melo L.
varietas Sky rocket) .

b. Untuk mengetahui golongan senyawa apa


saja yang terkandung di dalam kulit buah
melon (Cucumis melo L. varietas Sky
rocket) .
BAB 2

PENELUSURAN LITERATUR
NAMA
Bluwak (Malaysia), Trasak, Srooow
(Kamboja), Teeng laay, Teeng suuk
(Laos), Taeng-thai, Taeng-lai
(Thailand), Musk-melon (Inggris)
TAKSONOMI TANAMAN MELON
Kingdom: Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub-divisio : Angiosperma
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Cucurbitales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Cucumis
Spesies : Cucumis melo L.
CIRI TANAMAN
Akar tunggang dengan
akar cabang yang
Akar menyebar pada
kedalaman lapisan
tanah antara 30-50 cm
Ketinggian dapat
mencapai antara 1,5
3,0 meter, berbentuk
Batan
segi lima, lunak,
g berbuku-buku, sebagai
tempat melekatnya
tangkai daun
Bundar bersudut lima
dan berlekuk-lekuk,
diameternya antara 8-
Daun 15 cm. Letak antara
satu daun dengan daun
CIRI TANAMAN
Muncul dari ketiak-ketiak
diantara batang dan
Tunas tangkai daun. Jumlah
Cabang cukup banyak hingga
mencapai +20 tunas
cabang.
5 helai
Mahkota
Warna kuning-cerah
Bunga
menyala
Bentuk terompet,
Bunga
B Jantan
mempunyai benang sari
tanpa bakal buah
u
Mempunyai putik dan
n
Bunga bakal buah berbentuk
ga Betina bulat sampai lonjong di
bawah mahkotanya
Mempunyai bakal buah,
Bunga alat kelamin betina
CIRI TANAMAN
Bentuk Bulat, bulat oval, lonjong,
silindris
Putih susu, putih-krem,
hijau-krem, hijau-
Warna kekuningan, hijau muda,
Kulit Buah kuning, kuning muda,
kuning jingga, atau
kombinasi
B Bergaris-garis, totol-totol,
Struktur struktur kulit berjala, semi
ua Kulit berjala, hingga tipis dan
h halus.

Warna Jingga tua hingga muda,


kuning-jingga, hijau, hijau
Daging muda, putih, putih susu,
Buah putih-kehijauan
Antara agak tebal (sedang)
Ketebalan sampai tebal. Cita rasa
KELOMPOK MELON
Berdasarkan ciri fisiknya, melon dibagi
atas:
Musk-melon

Cantaloupe

Winter-melon
EKSTRAKSI
Ekstraksi adalah kegiatan penarikan
kandungan kimia yang dapat larut sehingga
terpisah dari bahan yang tidak larut dengan
pelarut cair.
Metode ekstraksi (DITJEN POM 2000):
Cara dingin : maserasi dan perkolasi.
Cara panas : refluks, sokletasi, digesti, infundasi,
dan dekok.
Senyawa aktif yang terkandung akan
menentukan pemilihan pelarut dan metode
yang tepat.
METODE: MASERASI
Maserasi adalah proses
pengekstrakan simplisia
menggunakan pelarut dengan
beberapa kali pengocokan atau
pengadukan pada temperatur kamar
PELARUT
Jenis pelarut berdasarkan kepolarannya:
pelarut polar: dapat mengekstrak alkaloid,
kuartener, fenolik, karotenoid, tannin, gula, asam
amino dan glikosida
etanol, metanol, butanol, dan air,
semi polar: dapat mengekstrak senyawa fenol,
terpenoid, alkaloid, aglikon dan glikosida
etil asetat (EtOAc), diklorometan (DCM)
non polar: dapat mengekstrak senyawa kimia
seperti lilin, lipid, dan minyak yang mudah
menguap
eter, kloroform dan heksan
UJI FITOKIMIA
Tujuan : menganalisis tumbuhan
untuk mengetahui kandungan
senyawa metabolit sekunder yang
berguna untuk pengobatan
Metabolit sekunder
Metabolit sekunder adalah senyawa
yang dihasilkan tumbuhan, yang
secara khusus terdapat pada jenis
atau spesies tertentu saja.
Dapat memberikan pengaruh biologi
terhadap sel atau organisme lain
Klasifikasi Senyawa Metabolit Sekunder
Alkaloid Alkaloid mencakup senyawa
yang bersifat basa yang
mengandung satu atau lebih
atom nitrogen yang merupakan
bagian dari cincin heterosiklik.

Triterpen Senyawa metabolit sekunder


oid yang kerangka karbonnya
berasal dari enam satuan
isoprena dan diturunkan dari
hidrokarbon C-30 asiklik , yaitu
skualena

Steroid Mempunyai tiga cincin


sikloheksana dan satu cincin
siklopentana yang disebut
siklopentana perhidrofenantren
Saponin -terdapat bagian gula hidrofilik
dan hidrofobik genin (sapogenin)
aktifitas permukaan
memberikan efek berbusa
-memiliki satu sampai tiga rantai
gula lurus atau bercabang, rantai
gula dapat berisi dari satu
sampai residu monosakarida
beberapa, dan biasanya
dipasang pada C-3.
Fenolik memiliki satu atau lebih gugus
hidroksil yang menempel di
cincin aromatic.

Flavanoid Tersusun atas 15 atom C dengan


kerangka atom karbon dua cincin
C-6 terikat pada suatu rantrai
propane C-3 (C6-C3-C6)
Bab 3

METODOLOGI PENELITIAN
TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di


Laboratorium Kimia Fakultas
Kedokteran Universitas
Tarumanagara dengan waktu
penelitian antara September 2013
hingga Desember 2014
ALAT-ALAT
Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain :
alat-alat gelas penyemprot
neraca analitik alumunium foil
rotari inkubator
evaporator spektrofotometer ultra
vial sampel oven violet
penangas air gunting
plat KLT plat tetes
vortex chamber
mortar box
BAHAN
Bahan penelitian :
kulit buah melon (Cucumis melo L. varietas Sky
rocket) .
Bahan kimia dan pereaksi
heksan, :
logam magnesium,
asam asetat HCl pekat,
anhidrat, metanol,
H2SO4 pekat , FeCl3 1% ,
aquades,
amoniak,
eter,
pereaksi
NaOH 10%, Dragendorf
HCl 2N, pereaksi Meyer
etanol,
DISAIN DAN METODE
PENELITIAN
Pengumpulan Sampel
Kulit buah melon (Cucumis melo L.
varietas Sky rocket) diambil dari buah
yang sudah matang.
Sampel segar: Dibersihkan lalu didapat
20 g kulit buah melon (Cucumis melo L.
varietas Sky rocket) segar
Sampel kering: 100 g kulit buah melon
(Cucumis melo L. varietas Sky rocket)
yang dikeringkan.
Determinasi tumbuhan
Identifikasi jenis dan deskripsi morfologi
tumbuhan di laboratorium Herbarium
Bogoriense, Bogor
Pembuatan ekstrak
1. Kulit buah melon (Cucumis melo L.
varietas Sky rocket) segar diiris
halus dan didiamkan selama
beberapa hari pada suhu ruangan
sampai kering.
2. Setelah kering ambil sediaan
sebanyak 200 g dan dilakukan
maserasi (perendaman) selama 12
hari dengan pelarut heksan.
3. Setiap hari sekali dilakukan
pengadukan dan pada hari ketiga
ekstrak ditampung ke dalam wadah
jerigen.
4. Setelah proses ekstraksi, selanjutnya
dikeringkan dengan menggunakan
rotary evaporator sehingga diperoleh
ekstrak kering kemudian dilakukan uji
fitokimia.
UJI ALKALOID SAMPEL SEGAR Sampel segar 4g

Digerus dalam lumpang porselen


Tambahkan 20ml kloroform dan 1ml amoniak
Gerus lagi sampai halus

Saring dengan kapas dan pipet


Masukkan ke tabung reaksi dan tambahkan 10
tetes H2SO4 2N
Kocok 30 detik dan diamkan sampai terbentuk 2
lapisan

Ambil lapisan atas, dengan pipet kemudian


pindahkan kedalam 3 tabung reaksi sama rata
Pada tabung 1, tambahkan 1-2 tetes pereaksi
Meyer
Jika (+) endapan putih
Pada tabung 2, tambahkan 1-2 tetes pereaksi
Dragendorf Jika (+) endapan jingga
Tabung 3 sebagai kontrol
UJI FENOLIK SAMPEL SEGAR

Sampel segar 4g

Digerus dalam lumpang porselen


Masukkan ke tabung erlen meyer
Tambahkan 10ml metanol
Panaskan hingga mendidih
Diamkan hingga suhunya turun
Pindahkan ke tabung reaksi dengan
menggunakan pipet dan kapas
Masukkan kedalam 2 tabung reaksi
Tabung 1 tambahkan 1-3 tetes FeCl3 1%
(larutan/endapan hijau biru ungu = fenolik)
(tabung 2 = kontrol)
Sampel segar 4g Digerus dalam lumpang porselen sampai halus
Masukkan ke tabung erlen meyer dan tambahkan eter
Pindahkan ke tabung reaksi

Saring dengan kapas dan pindahkan dengan pipet ke tabung


reaksi lain
Tambahkan 2ml NaOH 10% dan dikocok 1-2 menit
UJI FLAVONOID Biarkan sampai terbentuk 2 lapisan
SAMPEL SEGAR

Ambil lapisan bawah dengan pipet dan pindahkan kedalam


tabung reaksi lain
Tambahkan 1-5 tetes HCl 2N warna hilang
Tambahkan 2-3ml eter, kemudian dikocok selama 1-2
menit dan diamkan

Ambil lapisan atas dan tambahkan 2-3 etanol, kemudian


pindahkan kedalam 2 tabung reaksi lain
Tambahkan ke tabung 1 0,1g logam magnesium dan 1ml
HCl pekat
Biarkan 2-3menit (endapan/larutan kuning merah =
flavonoid) (tabung 2 = kontrol)
UJI SAPONIN SAMPEL SEGAR

Sampel segar 4g

Digerus dalam lumpang porselen sampai halus


Masukkan kedalam tabung reaksi dan tambahkan
5ml aquades
Kocok secara kencang selama 1 menit (timbul
busa = saponin)
UJI STEROID DAN TERPENOID SAMPEL SEGAR

Sampel segar 4g

Digerus dalam lumpang porselen


Tambahkan 10ml kloroform
Digerus lagi sampai halus

Disaring dengan kapas dan pipet


Teteskan ke dalam 3 lubang plat tetes
(2 reaksi, 1 kontrol)
Biarkan kering (3-5menit) dan
tambahkan asam asetat anhidrat,
kemudian diaduk dengan batang
pengaduk
Tambahkan ke lubang 1 dan 2 H2SO4
pekat sebanyak 1-2 tetes
(endapan/larutan hijaubiru = Steroid)
(endapan/larutan merah ungu =
Terpenoid)
UJI ALKALOID SAMPEL KERING

Ekstrak sampel 1 ml

Tambahkan 2 ml kloroform dan 2 tetes amoniak


pada ekstrak sampel kemudian dikocok.
Ambil lapisan bawah (CHCl3)
tambahkan 1 ml H2SO4 2N, kocok dan diamkan
hingga terbentuk 2 lapisan.

Reaksikan lapisan bagian atas dengan pereaksi


Mayer/Dragendorf.
Jika sampel mengandung alkaloid, maka akan
terbentuk endapan putih / jingga.
UJI FENOLIK SAMPEL SEGAR

Ekstrak sampel
1 ml

Tambahkan etanol dan larutan FeCl3


1%.
Terbentuknya warna biru, biru ungu
atau ungu tua menunjukkan adanya
fenolik
UJI FLAVANOID SAMPEL KERING

Ekstrak sampel 1 ml

Tambahkan eter 1 ml, kemudian kocok lalu diamkan.


Ambil lapisan atas (eter) dan pindahkan ke tabung
reaksi lain.
Tambahkan NaOH 1N, kemudian kocok dan
tambahkan 1 ml HCl pekat hingga warnanya hilang.

Pindahkan lagi ke tabung lain dan tambahkan 1 ml


amil alkohol, kocok
berikan sedikit bubuk magnesium dan HCl pekat
Jika mengandung flavonoid, maka pada lapisan amil
alkohol akan berwarna merah kuning atau jingga.
UJI STEROID & TRITERPENOID SAMPEL KERING

Ekstrak sampel 1 ml

tambahkan 1 ml kloroform, kemudian kocok dan ambil lapisan


bawah (CHCl3).
Teteskan pada plat tetes, kemudian dikeringkan
Tambahkan 2-3 tetes anhidrida asetat

Terbentuknya warna hijau-biru menunjukkan adanya steroid


Adanya triterpenoid ditunjukkan dengan terbentuknya warna
merah-ungu.
Bila terdapat keduanya, maka akan terbentuk warna merah-biru-
ungu dengan terbentuk cincin ditengahnya
BAB 4

HASIL PENELITIAN
Uji Golongan Hasil Keterangan

Alkaloid (+) Pereaksi Meyer (endapan putih)


Pereaksi Dragendorf (endapan jingga)

Fenolik (-) Larutan/endapan tidak berubah dari hijau


biru ungu

Flavonoid (-) Endapan/larutan tidak berubah dari kuning


merah

Saponin (+)Timbul busa setelah dikocok

Steroid (++++) Endapan/larutan hijaubiru

Triterpenoid (++) Endapan/larutan merah ++


Uji Golongan Hasil Keterangan

Alkaloid (-)
Tidak terbentuk endapan putih / jingga

Fenolik (-)
Tidak terbentuk warna biru atau biru ungu /
ungu tua

Flavonoid (-)
Berwarna merah kuning atau jingga

Saponin Tidak diujikan

Steroid (+++)
Terbentuknya warna hijau-biru k

Triterpenoid (-) s
Tidak terbentuk warna merah ungu dan tidak
terbentuk cincin ditengahnya T
BAB 5

PEMBAHASAN
PERBEDAAN HASIL UJI FITOKIMIA
SAMPEL SEGAR DAN EKSTRAK HEKSAN
Senyawa yang terkandung: alkaloid, saponin, steroid & triterpenoid
Hasil yang berbeda: alkaloid, steroid, triterpenoid
Alkaloid
Sampel segar (+) ekstrak heksan (-)
Alkaloid = senyawa polar
Menggunakan pelarut heksan (non polar) sehingga tidak tertarik polarnya
Steroid & triterpeneoid
Sampel segar steroid/triterpenoid (++++/++) ekstrak heksan (+++/-)
Steroid & triterpenoid = non polar
Terjadi perubahan hasil karena mungkin kurang ketelitian dalam melakukan pengerjaan
dan pengamatan
Seharusnya hasil uji pada sampel segar dan ekstrak heksan sama
Flavanoid
Hasil uji sampel segar dan ekstrak heksan (-)
Fenolik
Hasil uji sampel segar dan ekstrak heksan (-)
Saponin
Tidak dilakukan karena dengan pelarut heksan senyawa saponin tidak akan tertarik
PEMILIHAN PELARUT PADA
EKSTRAKSI
Hasil uji sampel segar: kandungan
terbanyak steroid (++++) non
polar
Pelarut yang digunakan: non polar
heksan
APLIKASI DALAM BIDANG
KESEHATAN
Alkaloid menghambat pertumbuhan parasit P. Falciparum obat
antimalaria.
memiliki aktivitas antioksidan.
mempunyai aktivitas mukolitik menurunkan
viskositas mukus obat batuk
memiliki aktivitas diuretik
meluruhkan batu ginjal29
saponin antiinflamasi
laksansia atau obat pencahar31,32

steroid menghambat tumbuhnya sel kanker,


dan antibakteri dengan cara menghambat pertumbuhan
triterpeno bakteri yang diuji pada bakteri E. coli S. aureus, dan S.
id mutans29, 34-36.
obat kumur.
KESIMPULAN
Hasil uji fitokimia pada sampel segar kulit buah melon (Cucumis
melo L. varietas Sky rocket) mengandung senyawa-senyawa
metabolit sekunder antara lain alkaloid, saponin, steroid dan
triterpenoid.
Hasil uji fitokimia terhadap ekstrak heksan kulit buah melon
(Cucumis melo L. varietas Sky rocket) mengalami penurunan
kadar yakni pada alkaloid, steroid dan triterpenoid. Penurunan
kadar pada alkaloid karena senyawa ini tidak tertarik dengan
pelarut heksan, sedangkan penurunan kadar steroid dan
triterpenoid terjadi mungkin karena kurang ketelitian dalam
pengerjaan dan pengamatan.
Kulit buah melon (Cucumis melo L. varietas Sky rocket) dapat
berguna sebagai peluruh air seni karena mengandung alkaloid;
sebagai pencahar karena mengandung saponin; dan sebagai
obat kumur karena mengandung triterpenoid.
SARAN
Disarankan untuk dilakukannya
penelitian lebih lanjut seperti uji
kromatografi, uji eksperimental dan
uji klinik sebab penelitian ini masih
berupa penelitian awal yang bersifat
kualitatif
DAFTAR PUSTAKA
Harmanto N, Subroto MA. Pilih Jamu dan Herbal Tanpa Efek
Samping. Jakarta : Elex Media Komputindo; 2007.
Keputusan Kepala Badan POM RI No.00.05.4.2411 Tahun 2004.
Available from : www.pom.go.id
Redaksi Agromedia. Buku Pintar Tanaman Obat: 431 Jenis Tanaman
Penggempur Aneka Penyakit. Jakarta: Agromedia Pustaka; 2008.
Bangun A.P. Menangkal Penyakit dengan Jus Buah & Sayuran (ed
Revisi). Jakarta: Agromedia Pustaka; 2006.
Khomsan A, Anwar F. Sehat itu Mudah, Wujudkan Hidup Sehat
dengan Makanan Tepat. Jakarta: Hikmah; 2008.
Rusilanti. Sehat dengan Jus Buah: 88 Resep Jus Buah Ssegar untuk
Mengatasi Aneka Penyakit. Jakarta: Agromedia Pustaka; 2007.
Nuraini D.N. Aneka Manfaat Kulit Buah & Sayuran - Manfaat dan
Cara Pemakaiannya. Yogyakarta: ANDI; 2011.
Samadi B. Melon, Usaha Tani & Penanganan Pasca Panen.
Yogyakarta: Kanisius; 2007.
DAFTAR PUSTAKA
Rukmana R. Budidaya Melon Hibrida. Yogyakarta: Kanisius; 2007.
BAPPENAS. Budidaya Pertanian Melon (Cucumis melo L.); 2005 [cited 2012 Dec
25]. Available from: http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?
mnu=6&ttg=2&doc=2a15
Sobir. Siregar FD. Budi Daya Melon Unggul. Jakarta: Penebar Swadaya; 2010.
Setiadi, Parimin S.P. Bertanam melon (ed revisi). Jakarta: Penebar Swadaya; 2006.
Harborne. Metode Fitokimia Penuntun: Cara Modern Menganalisis Tumbuhan.
Bandung: ITB;1987
Anonim. [cited 2014 Nov 25] Available from: http//www.repository.usu.ac.id
%2Fbitstream%2F123456789%2F26910%2F4%2FChapter%2520II.pdf
Anonim. [cited 2014 Nov 25] Available from:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26910/4/Chapter%20II.pdf
Putranti RI. Skrining Fitokimia dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Rumput Laut
Sargassum duplicatum dan Turbinaria ornata dari Jepara. Semarang. 2013 [cited
2014 Dec 1] Available from: http://eprints.undip.ac.id/42522/1/BabI-III.pdf
Afrizal. Uji Fitokimia Terhadap Jantung Pisang; 2010 [cited 2012 Dec 28]. Available
from: http://repository.unand.ac.id/4813/
DAFTAR PUSTAKA
Wiryowidagdo s. Kimia dan Farmakologi Bahan Alam. 2nd ed.
Jakarta: EGC; 2008.
Widiyati E. Penentuan Adanya Senyawa Triterpenoid dan Uji
aktivitas Biologis Pada Beberapa Spesies Tanaman Obat
Tradisional Masyarakat Pedesaan Bengkulu 2006 Jan; 2(1): 116-
122. Available from:
gradienfmipaunib.files.wordpress.com/2008/07/eni-w.pdf
Anonim. [cited 2012 dec 29]. Available from:
http://www.repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16111/4/Cha
pter%2520II.pdf
Etika SB. Suryelita. Isolasi Steroid dari Daun Tumbuhan Asam Jawa
(Tamarindus Indica L.). 2011 Oct 3 [cited: 2014 Nov 25] Available
from:
http://fmipa.unp.ac.id/artikel-126-isolasi-streoid-dari-daun-tumbu
han-asam-jawa-tamarindus-indica-l.html
Podolak I, Galanty A, Sobolewska D. Saponins as cytotoxic agents:
a review. [ Rev 2010 Sep; Cited 2012 Dec 29]. Available from:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2928447/
DAFTAR PUSTAKA
Hartanto T. Saponin. [Updated 2009 Dec 21; Cited 2012 Dec 29].
Available from: http://www.farmasi.asia/saponin/
Anonim. Senyawa Fenolik pada Sayuran Indigenous. [Cited 2014
Dec 3] Available from:
http://seafast.ipb.ac.id/tpc-project/wp-content/uploads/2012/03/1-
senyawa-fenolik.pdf
Agustanti L. Potensi Daun Sirih Merah (Piper crocatum) sebagai
Aktivator Enzim Glukosa Oksidase. 2008 [Cited 2014 Dec 5]
Available from:http://repository.ipb.ac.id/bitstream
/handle/123456789/17751/G08lag.pdf;jsessionid=9A0961D0E3
B2A4CAF7496587E5BDD781?sequence=2
Lusiana H, Irawadi TT, Suparto IH. Uji Anti Plasmodium Senyawa
Alkaloid dari Albertisia papuana Becc. Seminar Nasional Kimia
Terapan Indonesia 2013; 2013 May 23; Solo [cited 2014 Dec 5]
Available from:
http://www.academia.edu/5534403/UJIANTIPLASMODIUMSENYAWAA
LKALOIDDARIAlbertisiapapuanaBecc
DAFTAR PUSTAKA
Alam G, Mufidah, Massi N, Kurnia F, Rahim A, Usmar. Skrining
Komponen Kimia dan Uji Aktivitas Mukolitik Ekstrak Rimpang
Bangle (Zingiber purpureum Roxb.) terhadap Mukosa Usus Sapi
secara In Vitro. Majalah Farmasi dan Farmakologi-2012- November;
16(3):123-6. [cited 2014 dec 5] Available from:
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=29862&val=
2174
Isnania, Fatimawali, Wehantouw F. Aktivitas Diuretik dan Skrining
Fitokimia Ekstrak Etanol Biji Pepaya (Carica papaya L.) pada Tikus
Putih Jantan Galur Wistar (Rattus norvegicus). [cited 2014 dec 5]
Available from:
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=172
301&val=1015&title=AKTIVITAS%20DIURETIK%20DAN%20SKRINING
%20FITOKIMIA%20EKSTRAK%20ETANOL%20BIJI%20PEPAYA%20(Caric
a%20papaya%20L.)%20PADA%20TIKUS%20PUTIH%20JANTAN%20GALUR
%20WISTAR%20(Rattus%20norvegicus)
Andrianto D, Anaser N, Untoro M, Fatmawati R, Winda RA, Aisyah S
et al. Pengaruh Ekstrak Daun Ciplukan (Physallis peruvina L.)
Terhadap Kelarutan Batu Ginjal. Prosiding Seminar Nasional Kimia
DAFTAR PUSTAKA
Hidayati NA, Listyawati S, Setyawan AD. Kandungan Kimia dan Uji
Antiinflamasi Ekstrak Etanol Lantana camara L. pada Tikus Putih
(Rattus norvegicus L.) Jantan. Surakarta. 2008 May [cited 2014
Dec 4]. Available from: http
://biosains.mipa.uns.ac.id/C/C0501/C050102.pdf
Astarina NW, Astuti KW, Warditiani NK. Skrining Fitokimia Ekstrak
Metanol Rimpang Bangle (Zingiber purpureum Roxb.) [cited: 4 dec
2014] Available from:
http://ojs.unud.ac.id/index.php/jfu/article/viewFile /7399/5649
Nuratmi B, Sundari D, Widowati L. Uji Khasiat Seduhan Rimpang
Bengle (Zingiber Purpureum Roxb.) Sebagai Laksansia pada Tikus
Putih. Media Litbang Kesehatan 15(3);8-11. 2005 [cited 4 dec
2014] Available from:
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/MPK/article/viewFile/
1152/460
Nurhidayah, Minarti, Pratama A, Imran. Uji Aktivitas Senyawa
Turunan Terpenoid, Steroid dan Fenolik dari Ekstrak Jaringan Kayu
Batang Tumbuha5n Ndokulo (Kleinhovia hospita L) terhadap
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan IW, Gede Bawa IG, Sutrisnayanti NL. Isolasi dan
Identifikasi Senyawa Terpenoid yang Aktif Antibakteri pada Herba
Meniran (Phyllanthus niruri Linn). [cited 2014 Dec 6]. Available
from:
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/870/1/9
Mustikaning%20Ayu%20Hapsari%20Putri-FKIK.pdf
Sukadana IM, Santi SR, Juliarti NK. Aktivitas Antibakteri Senyawa
Golongan Triterpenoid dari Biji Pepaya (Carica papaya L.). 2008 Jan
[cited 2014 Dec 1]. Available from:
http://ojs.unud.ac.id/index.php/jchem/article/download/2699/
1911
Rosenova F, Haryoto, Suhendi A. Uji Aktivitas Antibakteri secara In
Vivo Fraksi Non-Polar Ekstrak Etanol Batang Inggu (Ruta
Angustifolia [L.] Pers) pada Mencit yang Diinfeksi Staphylococcus
Aureus Dan Streptococcus Mutans. [cited 2014 Dec 1] Available
from:
http://journal.uny.ac.id/index.php/saintek/article/download/2329/19
33
DAFTAR PUSTAKA
T Oentarini, R taty, Zulhipri. Uji Aktivitas Antioksidan dan Profil Fitokimia
Kulit Rambutan (Nephelium lappaceum). 2011[cited 2012 Dec 16]. Available
from:http://www.farmako.uns.ac.id/perhipba/wpcontent/uploads/2012/11/FS
E.15.pdf
Janick J, Paull R.E. The Encyclopedia of Fruits & Nuts. London : CABI; 2008.
Anonim. [cited 2014 Nov 25] Available from:http//www.repository.usu.ac.id
%2Fbitstream%2F123456789%2F21948%2F4%2FChapter%2520II.pdf
Prabaningrum A. 35 Resep Jus Sehat untuk Bayi. Jakarta: WahyuMedia;
2009.
Sari, IR. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Jamur Pleurotus ostreatus Dengan
Metode DPPH dan Identifikasi Golongan Senyawa Kimia dari Fraksi Teraktif;
2012 [Cited 2014 Jun 30]. Available from: lontar.ui.ac.id/file?
file=digital/20294499-S1683-Uji%20aktivitas.pdf
Fessenden RJ, Fessenden JS. Kimia Organik. 3rd ed. Jakarta: PENERBIT
ERLANGGA; 1989

Anda mungkin juga menyukai