FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
JAKARTA
2015
BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Buah melon digemari masyarakat untuk
konsumsi pangan dan telah digunakan sebagai
obat tradisional baik daging maupun kulitnya.
Manfaat kulit buah melon:
sebagai peluruh air seni
obat pencahar
obat sakit gigi
PENELUSURAN LITERATUR
NAMA
Bluwak (Malaysia), Trasak, Srooow
(Kamboja), Teeng laay, Teeng suuk
(Laos), Taeng-thai, Taeng-lai
(Thailand), Musk-melon (Inggris)
TAKSONOMI TANAMAN MELON
Kingdom: Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub-divisio : Angiosperma
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Cucurbitales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Cucumis
Spesies : Cucumis melo L.
CIRI TANAMAN
Akar tunggang dengan
akar cabang yang
Akar menyebar pada
kedalaman lapisan
tanah antara 30-50 cm
Ketinggian dapat
mencapai antara 1,5
3,0 meter, berbentuk
Batan
segi lima, lunak,
g berbuku-buku, sebagai
tempat melekatnya
tangkai daun
Bundar bersudut lima
dan berlekuk-lekuk,
diameternya antara 8-
Daun 15 cm. Letak antara
satu daun dengan daun
CIRI TANAMAN
Muncul dari ketiak-ketiak
diantara batang dan
Tunas tangkai daun. Jumlah
Cabang cukup banyak hingga
mencapai +20 tunas
cabang.
5 helai
Mahkota
Warna kuning-cerah
Bunga
menyala
Bentuk terompet,
Bunga
B Jantan
mempunyai benang sari
tanpa bakal buah
u
Mempunyai putik dan
n
Bunga bakal buah berbentuk
ga Betina bulat sampai lonjong di
bawah mahkotanya
Mempunyai bakal buah,
Bunga alat kelamin betina
CIRI TANAMAN
Bentuk Bulat, bulat oval, lonjong,
silindris
Putih susu, putih-krem,
hijau-krem, hijau-
Warna kekuningan, hijau muda,
Kulit Buah kuning, kuning muda,
kuning jingga, atau
kombinasi
B Bergaris-garis, totol-totol,
Struktur struktur kulit berjala, semi
ua Kulit berjala, hingga tipis dan
h halus.
Cantaloupe
Winter-melon
EKSTRAKSI
Ekstraksi adalah kegiatan penarikan
kandungan kimia yang dapat larut sehingga
terpisah dari bahan yang tidak larut dengan
pelarut cair.
Metode ekstraksi (DITJEN POM 2000):
Cara dingin : maserasi dan perkolasi.
Cara panas : refluks, sokletasi, digesti, infundasi,
dan dekok.
Senyawa aktif yang terkandung akan
menentukan pemilihan pelarut dan metode
yang tepat.
METODE: MASERASI
Maserasi adalah proses
pengekstrakan simplisia
menggunakan pelarut dengan
beberapa kali pengocokan atau
pengadukan pada temperatur kamar
PELARUT
Jenis pelarut berdasarkan kepolarannya:
pelarut polar: dapat mengekstrak alkaloid,
kuartener, fenolik, karotenoid, tannin, gula, asam
amino dan glikosida
etanol, metanol, butanol, dan air,
semi polar: dapat mengekstrak senyawa fenol,
terpenoid, alkaloid, aglikon dan glikosida
etil asetat (EtOAc), diklorometan (DCM)
non polar: dapat mengekstrak senyawa kimia
seperti lilin, lipid, dan minyak yang mudah
menguap
eter, kloroform dan heksan
UJI FITOKIMIA
Tujuan : menganalisis tumbuhan
untuk mengetahui kandungan
senyawa metabolit sekunder yang
berguna untuk pengobatan
Metabolit sekunder
Metabolit sekunder adalah senyawa
yang dihasilkan tumbuhan, yang
secara khusus terdapat pada jenis
atau spesies tertentu saja.
Dapat memberikan pengaruh biologi
terhadap sel atau organisme lain
Klasifikasi Senyawa Metabolit Sekunder
Alkaloid Alkaloid mencakup senyawa
yang bersifat basa yang
mengandung satu atau lebih
atom nitrogen yang merupakan
bagian dari cincin heterosiklik.
METODOLOGI PENELITIAN
TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Sampel segar 4g
Sampel segar 4g
Sampel segar 4g
Ekstrak sampel 1 ml
Ekstrak sampel
1 ml
Ekstrak sampel 1 ml
Ekstrak sampel 1 ml
HASIL PENELITIAN
Uji Golongan Hasil Keterangan
Alkaloid (-)
Tidak terbentuk endapan putih / jingga
Fenolik (-)
Tidak terbentuk warna biru atau biru ungu /
ungu tua
Flavonoid (-)
Berwarna merah kuning atau jingga
Steroid (+++)
Terbentuknya warna hijau-biru k
Triterpenoid (-) s
Tidak terbentuk warna merah ungu dan tidak
terbentuk cincin ditengahnya T
BAB 5
PEMBAHASAN
PERBEDAAN HASIL UJI FITOKIMIA
SAMPEL SEGAR DAN EKSTRAK HEKSAN
Senyawa yang terkandung: alkaloid, saponin, steroid & triterpenoid
Hasil yang berbeda: alkaloid, steroid, triterpenoid
Alkaloid
Sampel segar (+) ekstrak heksan (-)
Alkaloid = senyawa polar
Menggunakan pelarut heksan (non polar) sehingga tidak tertarik polarnya
Steroid & triterpeneoid
Sampel segar steroid/triterpenoid (++++/++) ekstrak heksan (+++/-)
Steroid & triterpenoid = non polar
Terjadi perubahan hasil karena mungkin kurang ketelitian dalam melakukan pengerjaan
dan pengamatan
Seharusnya hasil uji pada sampel segar dan ekstrak heksan sama
Flavanoid
Hasil uji sampel segar dan ekstrak heksan (-)
Fenolik
Hasil uji sampel segar dan ekstrak heksan (-)
Saponin
Tidak dilakukan karena dengan pelarut heksan senyawa saponin tidak akan tertarik
PEMILIHAN PELARUT PADA
EKSTRAKSI
Hasil uji sampel segar: kandungan
terbanyak steroid (++++) non
polar
Pelarut yang digunakan: non polar
heksan
APLIKASI DALAM BIDANG
KESEHATAN
Alkaloid menghambat pertumbuhan parasit P. Falciparum obat
antimalaria.
memiliki aktivitas antioksidan.
mempunyai aktivitas mukolitik menurunkan
viskositas mukus obat batuk
memiliki aktivitas diuretik
meluruhkan batu ginjal29
saponin antiinflamasi
laksansia atau obat pencahar31,32