0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
47 tayangan12 halaman
Dokumen tersebut memberikan definisi mengenai kuinon sebagai senyawa berwarna dengan kromofor berupa dua gugus karbonil yang berkonjugasi. Kuinon dibagi menjadi 4 kelompok yaitu benzokuinon, naftokuinon, antrakuinon, dan kuinon lainnya. Juga dijelaskan cara pengujian kandungan kuinon pada suatu sampel, seperti reaksi warna.
Dokumen tersebut memberikan definisi mengenai kuinon sebagai senyawa berwarna dengan kromofor berupa dua gugus karbonil yang berkonjugasi. Kuinon dibagi menjadi 4 kelompok yaitu benzokuinon, naftokuinon, antrakuinon, dan kuinon lainnya. Juga dijelaskan cara pengujian kandungan kuinon pada suatu sampel, seperti reaksi warna.
Dokumen tersebut memberikan definisi mengenai kuinon sebagai senyawa berwarna dengan kromofor berupa dua gugus karbonil yang berkonjugasi. Kuinon dibagi menjadi 4 kelompok yaitu benzokuinon, naftokuinon, antrakuinon, dan kuinon lainnya. Juga dijelaskan cara pengujian kandungan kuinon pada suatu sampel, seperti reaksi warna.
mempunyai kromofor dasar seperti kromofor pada benzokuinon, yang terdiri atas dua gugus karbonil yang berkonjugasi dengan dua ikatan rangkap dua karbon-karbon. Strukturnya siklik danmerupakan diketon yang berkonjugasi. Contoh yang paling sederhana adalah 1,4- benzokinon (Hart, 1983: 224). Lebih lanjut lagi tentang senyawa 1,4 kuinon Manitto(1992,206) mengatakan: “Senyawa dengan struktur 1,4 kuinon sering muncul dalamalam sebagai produk akhir dari suatu proses oksidasi senyawa dengan inti aromatik mono dan polisiklin mono dan polisiklin”. SIFAT KUINON Umumnya semua Kuinon berwarna (Hart 1983 : 224) dan banyak terdapat pada pigmen tanaman dan memiliki sifat aktivitas biologis khusus. Salah satu sifat khas senyawa kuinon yang membedakan dengan senyawa bahan alam lainnya adalah sifat redoks. Senyawa kuinon pada reduksi dengan reduktor lemah menghasilkan senyawa yang tidak berwarna atau berwarna pucatyang dapat dikembalikan kepada warna semula pada oksidasi. Klasifikasi Kuinon Kuinon adalah senyawa berwarna dan mempunyai kromofor dasar sepertikromofor pada benzokuinon, yang terdiri atas dua gugus karbonil yang berkonjugasidengan dua ikatan rangkap karbon ± karbon. Kuinon dapat dipilahmenjadi empat kelompok : • Benzokuinon, • Naftokuinon, • Antrakuinon, • Kuinon Lain-lain (Isoprenoid) Kuinon ini biasanya terhidroklisasi dan bersifat ‘senyawa fenol’ serta mungkin terdapat in vivo dalam bentuk gabungan dengan gula sebagai glikosida atau dalam bentuk kuinoltanwarna, kadang-kadang juga bentuk dimer • Benzokuinon
Benzokuinon merupakan pigmen fungus yang
umum tetapi jarang dijumpaidalam tumbuhan tinggi dengan konsentrasi yang dapat diamati. Hidroksi- danmetoksibenzokuinon terdapat dalam beberapa tumbuhan tinggi dan penting dari segiekonomi. Plastokuinon kloroplas merupakan turunan benzokuinon yang pentingditinjau dari segi fungsiya karena bertindak sebagai pembawa redoks dalamfotosintesis. • Naftokuinon
Sejumlah besar naftokuinon dijumpai di alam berupa
pigmen tumbuhanmerah-kuning. Vitamin K1 dan vitamin K yang sejenis, secara fungsional merupakannaftokuinon terpenting. Naftokuinon dianggap mempunyai peran dalam transpor electron. Turunan naftokuinon dimer dijumpai dalam Diospyros sp. dan karenaadanya senyawa inilah buahnya mempunyai aktivitas antihelmintik dan kayunya berwarna gelap. • Antrakuinon
Antrakuinon merupakan kelompok yang terbesar, hampir
semua senyawa ini adalah polefenol atau turunan alkoksinya dan mengandung sebuah substituen pada posisi β. Beberapa antrauinon merupakan zat warna penting dan yang lainnya sebagai pencahar. Banyak antrakuinon yang terdapat sebagai glikosida dengan bagian gula terikata dengan saah satu gugus hidroksil fenolik. Salah satu jenis antrakuinon penting ialah antrasiklina, yaitu suatu golongan glikosida antibiotik yang dihasilkan oleh Streptomyces sp.contohnya adalah rutilantinon. Antrakuinon juga disebut 9,10- dioxo-dihydro-anthracen dengan rumus C14H8O2 (Merck, 1983; Samuelsson, 1999; Morrison dan Boyd, 1959). • Kuinon Lain-lain (Isoprenoid)
Kuinon isoprenoid terlibat dalam
respirasi sel dan fotosintesis dan dengan demikian kuinon tersebar secara merata dalam tumbuhan. Cara Pengujian Cara pengujian suatu sampel terdapat senyawa kuinon dapat dilakukan dengan beberapa, salah satu contoh pengujian adanya antrakuinon pada penelitian Umbi Bawang Sabrang (Eleutherine palmifolia) Pada Umbi Bawang Sabrang dilakukan pemeriksaan Glikosida Antrakuinon. Bawang Sabrang yang sudah menjadi Serbuk ditimbang sebanyak 0,2g, ditambahkan 5 ml asam sulfat 2 N, dipanaskan sebentar, setelah dingin ditambahkan 10 ml benzen, dikocok dan didiamkan. Lapisan benzen dipisahkan dan disaring. Kocok lapisan benzen dengan 2 ml NaOH 2 N, didiamkan. Lapisan air berwarna merah dan lapisan benzen tidak berwarna menunjukkan adanya antrakuinon (Depkes, 1989). Karena terdapat kandungan Antrakuinon pada Bawang Sabrang, Bawang Sabrang memiliki beberapa fungsi yaitu antiseptik, antibakteri, antikanker, pencahar (Anonim, 2004; Gunawan, 2004; Samuelsson, 1999). Pengujian lain untuk membuktikan suatu sampel mengandung Kuinon salah satunya dengan reaksi warna, contohnya adalah kunyit, cara-caranya yaitu : Kunyit dipotong-potong ditambah dengan dietileter dan NaOH serta HCl(p). Dalam uji ini apabila sampel kunyit saat ditambah NaOH akan memudarkan warna dari sampel namun apabila ditambahkan HCl(p)warna semula muncul kembali, hal ini menunjukkan bahwa pada kunyit terdapatkandungan senyawa kuinon (zat warna kuinon). Daftar Pustaka • http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/24745 • https://id.scribd.com/doc/138303491/MAKALAH- KUINON • http://www.sehatraga.com/bawang-dayak/ • http://ejournal.unib.ac.id/index.php/gradien/article /viewFile/244/216 • https://moko31.wordpress.com/2010/0 2/07/glikosida-antrakinon/