DRP dibagi menjadi 2 : actual dan potensial, DRP actual adalah masalah yang terjadi
seketika saat pasien menggunakan obat (misalkan alergi dll), dan DRP potensial adalah
masalah yang akan terjadi pada saat setelah penggunaan obat (misalnya kerusakan hati,
ginjal, dsb). Ada 8 jenis Drug Related Problem, yaitu :
Dengan adanya DRP diharapkan seorang apoteker menjalankan perannya dengan melakukan
screening resep untuk mengetahui ada atau tidaknya DRP, serta melakukan konseling pada
pasien tersebut agar masalah terkait penggunaan obat dapat diatasi dan pasien dapat mengerti
tentang pengobatannya yang bermuara pada meningkatnya kepatuhan pasien dalam
pengobatan yang teratur.
Penggunaan obat selama kehamilan perlu diperhatikan, karena resiko bukan hanya terhadap
ibu tetapi juga terhadap janin. Obat-obat tertentu dapat menembus plasenta sehingga
mempengaruhi janin. Resiko yang paling dikhawatirkan adalah timbulnya kecacatan bahkan
kematian pada janin atau bayi yang lahir nantinya. Kita dapat mengetahui informasi
keamanan obat dari tenaga medis (misal: dokter, apoteker, bidan, perawat dll) maupun buku-
buku informasi obat. Buku informasi obat umumnya mencantumkan mengenai kategori
resiko pada kehamilan dan menyusui.
Kategori A
Hasil studi pada wanita hamil menunjukkan bahwa obat tidak terbukti beresiko pada Janin
Trimester I, dan tidak ada fakta resiko pada Trimester selanjutnya (Obat Aman untuk Ibu
Hamil).
Contoh: Bromhexin (obat batuk), Asam Folat (vitamin syaraf), Zat Besi (vitamin darah),
dll.
Kategori B
Hasil studi pada hewan uji bunting menunjukkan tidak ada resiko pada janin, tetapi belum
ada uji terkontrol pada manusia (Obat Aman tapi hanya sebatas uji menggunakan Hewan).
Kedua Kategori obat diatas relatif Aman untuk Ibu Hamil, tapi pada keadaan tertentu dan
dosis tertentu bisa masuk dalam Kategori C.
Kategori C
Hasil studi pada hewan bunting menunjukkan adanya resiko pada janin (kecacatan/kematian),
tapi belum ada studi terhadap manusia. Obat kategori ini boleh diberikan pada Ibu Hamil
hanya bila manfaatnya melebihi resikonya terhadap Janin.
Kategori D
Terdapat bukti positif bahwa obat mempengaruhi janin, tapi penggunaan pada manusia
mungkin masih dapat diterima walaupun beresiko (pada keadaan DARURAT yang
memerlukan obat tersebut/kondisi SERIUS dimana tidak ada pilihan obat lain, yang berakibat
lebih FATAL bila tidak diobati).
Contoh: Phenytoin (obat epilepsi), Diazepam (obat penenang), Doxycyclin (antibiotic),
dll.
Kategori X
Hasil studi pada hewan bunting maupun manusia hamil positif menunjukkan resiko
Kecacatan/Kematian pada janin (Obat Tidak Boleh diberikan pada Ibu Hamil).