Membuat
Undang2
pendidikan
profesi
kesehatan menjadi dasar perundang2an
praktek farmasi di negara Eropa ad abad
20
dr. Bertugas mendiagnosis
Pelaksanaan
pelayanan
berlangsung di:
farmasi
dapat
Farmasis mengatur
1. Distribusi obat dan sistem kontrolnya
2. Memberikan pelayanan klinik seperti :
Review pemakaian obat
Evaluasi penggunaan obat
Memonitor terapi obat
Intravenous admixture programs
Pelayanan konsultasi farmakokinetik
Investigational drug suppliers
Kontrol racun
Informasi obat
Pasien
yang
perlu
mendapatkan
palayanan farmasi di rumah antara lain :
1. Penderita penyakit kronis dan memerlukan
perhatian khusus tentang penggunaan
obat, interaksi obat, e.s.o
2. Pasien dengan terapi jangka panjang
3. Pasien dengan resiko (65 atau >) dg kriteria
al :
- minum obat 6 macam
- minum obat 12 dosis atau > setiap hari
- dengan 6 macam diagnosa atau lebih
- minum obat yang tidak sesuai untuk geriatri
terbutalin
Status asmatikus : serangan asma akut, hebat dan lama sekali
Bentuk inhalasi
8. interaksi obat
Pasien mempunyai masalah medik disebabkan
interaksi obat-obat, obat-makanan, obat-nutrisi, obatminuman, obat-penyakit, obat-bahan lingkungan.
Interaksi obat dengan obat
Meningkatnya resiko hiperkalemia pada pasien yang
menggunakan kombinasi obat anti hipertensi
kaptopril dengan spironolakton
Kaptopril dengan allupurinol dapat meningkatkan
resiko
reaksi
hipersensitivitas
bila
digunakan
bersama.
Kaptopril dengan kalium dapat meningkatkan
kadar kalium sehingga menyebabkan hiperkalemia
akut.
Pemberian
Tujuan
acuan atau panduan bagi apoteker
dalam rangka melaksanakan pelayanan kefarmasian
kepada pasien
Terselenggaranya pelayanan kefarmasian yang tepat
sesuai kebutuhan
Meningkatkan
kompetensi
apoteker
dalam
melakukan pelayanan kefarmasian
Organisasi pelayanan farmasi di rumah sakit ( RS )
Kepala instalasi
FRS
Tersedianya
Pengelola
perbekalan
farmasi
Pelayanan
farmasi klinik.
Organisasi di apotek
harus :
1. Merasa bertanggungjawab dan sadar terhadap
terapi obat agar pasien memperoleh outcomes
yang positif
2. Mengusahakan hubungan saling percaya
dengan pasien
3. Ada dokumentasi tentang pasien dan obat
yang digunakan untuk memonitor kondisi
pasien.
perubahan
dalam
pelayanan kesehatan yang berlangsung karena
pelayanan kefarmasian yang selalu mengalami
perubahan
2. Mampu mencapai hasil yang diinginkan melalui
penggunaan terapi yang efektif yang dihargai
oleh sistem pelayanan kesehatan
3. Mampu bekerjasama dengan dan menjadi
narasumber terhadap pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan oleh dokter, perawat, dan
anggota tim pelayanan kesehatan lainnya.
4. Mau belajar seumur hidup.
pelayanan kefafrmasian
1. Sebuah kepercayaan dan komitmen dari praktisi,
bahwa farmasis mempunyai tanggung jawab
yang setara dengan pasien maupun dokter
untuk menghasilkan terapi obat yang optimal
dan mempunyai kemauan untuk menggunakan
kepercayaan tersebut sebagai pendorong /
motivasi dalam prakteknya.
2. Praktisi harus mampu membangun hubungan
praktisi-pasien yang didasari saling percaya
3. Dokumentasi formal, tidak hanya mencakup
rencana pelayanan kefarmasian tapi juga
intervensi klinik dan hasil terapi.
Obat OTC
W
Untuk swamedikasi ( terapi sendiri ) berprinsip
pada penggunaan secara umum yaitu aman dan
rasional dan membutuhkan produk obat yang
sudah terbukti :
Keamanan,
Khasiat,
Kualitasnya
Serta pemilihan obat tepat sesuai dengan indikasi
dan kondisi pasien.
Penggunaan obat tersebut dapat menimbulkan
bahaya dan efek samping.
PENGGUNAAN VITAMIN C
Kanker