Ari Wahyu Utomo 1720343727 Astrid Scendhia R 1720343729 Dyah Sukma R 1720343746 MOTION Erni Marliana 1720343751 SICKNESS Ida Bagus Adi S 1720343762 Imam Choiri 1720343765 DEFINISI Motion Sickness adalah kondisi yang tidak menyenangkan yang terjadi ketika orang-orang yang mengalami pergerakan atau persepsi gerak. Motion sickness atau kinetosis, juga dikenal sebagai penyakit perjalanan, adalah suatu kondisi dimana ada perbedaan antara sinyal yang diterima otak dari mata dan organ-organ sensitif terhadap posisi lainnya termasuk sistem vestibular mengenai posisi tubuh. GEJALA KLINIK Nausea Pucat Berkeringat dingin Muntah Pusing Sakit kepala Hepersalivasi kelelahan PENYEBAB Penyebab mabuk perjalanan adalah rangsangan yang berlebihan terhadap vestibular, yaitu adanya pertentangan antara informasi yang disalurkan oleh organ keseimbangan ke otak di satu pihak dan informasi dari indera-indera lain di lain pihak. Khususnya menyangkut pertentangan antara mata dan perasa, yang sebenarnya harus bekerja sama dengan organ keseimbangan (labirin). Misalnya seorang yang menumpang mobil yang sedang membaca Koran di kendaraan yang sedang berjalan. Organ keseimbangannya mencatat gerakan, tetapi matanya tidak. Sehingga terjadilah suatu keadaan bertentangan yang mendorong labirin untuk melepaskan isyarat-isyarat pada inti vestibular. Sinyal-sinyal tersebut diteruskan ke pusat muntah dan dengan demikian timbul rasa mual dan kecenderungan untuk muntah. Diagnosa Anamnese: gejala yang dirasakan oleh pasien dan kondisi yang menyebabkannya (seperti naik perahu, pesawat terbang, atau mobil) Pemeriksaan laboratorium biasanya tidak diperlukan untuk membuat diagnosis motion sickness TERAPI FARMAKOLOGI Tujuan terapi farmakologis pada penderita motion sickness adalah untuk mencegah mabuk perjalanan, atau meringankan gejala mabuk, seperti mual. TERAPI FARMAKOLOGI Antihistamin Sinarizin Dosis : 30 mg Cyclizine Dosis : 50 mg Dimenhydrinate Dosis : 50-100 mg Diphenhydramine Dosis : 25-50 mg Prometazin Dosis : 25 mg Meclizine Dosis : 25-50 mg TERAPI FARMAKOLOGI Antikolinergik Skopolamin Trasndermal Pemberian setiap 72 jam sesuai kebutuhan Diterapkan 4 jam sebelum perjalanan Skopolamin Oral Dosis : 0,4 0,6 mg Pemberian setiap 8 jam sesuai kebutuhan Diminum 1 jam sebelum perjalanan Benzodiazepin (untuk gejala yang parah) MEKANISME KERJA OBAT Antihistamin bekerja memblok reseptor histamin di otak yang berada di chemo-receptor trigger zone(CTX) yang meng-koordinasikan input2 tadi. Obat ini bisa mencegah mual, muntah, dan pusing akibat mabuk jalan Antikolinergik bekerja memblok komunikasi antara saraf ruang vestibulum dan pusat muntah di otak dengan menghalangi aktivitas asetilkolin (efek antikolinergik) dan juga bisa bekerja langsung di pusat muntah KEMUNGKINAN KOMPLIKASI Dehidrasi akibat muntah. Jatuh dan cedera dari kehilangan keseimbangan. Kecelakaan Jika anda pengendara atau sopir. PENCEGAHAN Diet Memahami dan menyadari situasi dan gerakan yang cenderung mengakibatkan motion sickness Menyesuaikan diri dengan rangsangan gerak Posisi tubuh Hindari rangsangan berbahaya seperti bau Meminum obat antimotion sickness TERIMAKASIH