3
Health Production
Obat Mortalitas
Kunjungan Dokter Morbiditas
Perawatan RS Clinical endpoints
Kualitas hidup
Mengapa Farmakoekonomi diperlukan ?
• Pengambil Kebijakan
Asuransi
Merencanakan sumber daya dlm pelayanan kesehatan
Membuat kebijakan dlm pelayanan kesehatan
• Profesi Kesehatan
Membuat keputusan pengobatan
pembuatan kebijakan formularium (mis: RS)
Dimensi lain dlm membuat keputusan klinik sesudah efikasi,
keamanan, & kualitas
Memperbaiki input dlm merencanakan & membuat kebijakan
pelayanan kesehatan
PRINSIP FARMAKOEKONOMI
• Menetapkan masalah
• Identifikasi alternatif intervensi
• Menentukan hubungan antara input & outcome
• Identifikasi & mengukur outcome dari alternatif
intervensi
• Menilai biaya dan efektivitas
• Interpretasi dan pengambilan kesimpulan
KATEGORI BIAYA
• Economic outcome
Biaya
• Clinical outcome
Mortalitas
Tekanan darah (HT), HbA1C (diabetes)
Jumlah yg bisa teratasi (sembuh)
Jumlah pasien yg bebas dari penyakit
• Humanistic outcome
kualitas hidup
kepuasan pasien
yang lebih disukai pasien
PERSPEKTIF/SUDUT PANDANG
• Societal (masyarakat)
dihitung biaya penggunaan semua sumber daya oleh negara/masy.
• Pasien
bagi pasien, kualitas hidup sangat penting, demikian juga biaya
langsung & tidak langsung
• Provider
bagi RS yang paling penting adalah biaya langsung tenaga kerja
dan barang-barang habis pakai
• Payer
Bagi pemerintah atau perusahaan asuransi yg diperhatikan adalah
biaya langsung
Cost-Analysis
Cost-minimization
Analysis (CMA)
Cost-effectiveness
Analysis (CEA)
Cost-Benefit
Analysis (CBA)
Cost-Utility
Tipe Evaluasi Analysis (CUA)
Farmakoekonomi
COST ANALYSIS
• Cost of Therapy
CoT mengukur biaya yang digunakan untuk mencegah, merawat atau
mengurangi keparahan suatu penyakit shg dapat mengurangi/menurunkan
biaya dari suatu penyakit (CoI), dimana penurunan CoI tsb merupakan
benefit dari terapi
Perspektif analysis
23
Rancangan Penelitian (lanjutan..)
• Perspektif penelitian: Rumah Sakit
• Sumber data: catatan medic pasien
dan berkas klaim pelayanan rawat
inap
24
• The study was conducted from the
perspective of healthcare provider.
• Costs data was obtained from
hospital billing of “S hospital”, a
referral hospital in X Provincein the
period of January – July 2014.
• The data involved 383, 161, and 152
of in-patient breast cancer cases,
cervical cancer cases, and
nasopharyngeal cancer cases,
respectively
Jenis biaya yang diambil
• The data included direct medical costs, antara lain:
a. Biaya obat kemoterapi: biaya dari total obat kemo yg diberikan perepisode
perawatan yg diklaim terpisah dg tarif INA-CBG’s
b. biaya akomodasi: biaya sewa kamar dan biaya perawatan ruang du RS
c. biaya penunjang medik: biaya analisis gas darah, imunohistologi, Ecgo kardiografi
dll
d. biaya tindakan medik : biaya visi dokter, biaya pemberian kemo, pemasangan infus,
perawatan luka dan konsultasi gizi
e. Biaya farmasi: obat seain obat kemoterapi, bahan medis habis pakai dan alat
kesehatan
f. biaya administrasi: biaya pendaftaran dan karcis yang dikenakan pd setiap episode
perawatan
Karakteristik paien dan variable yang diduga
mempengaruhi biaya riel
• Tingkat keparahan penyakit (ada
3 level) digit terakhir sbg
penunjuk tingkat keparahan
(Kode INA CBG’s)
• Ruang/ kelas perawatan
• Jumlah diagnosis sekunder
• Jumlah prosedur
• Faktor lain, seperti LOS
Perbedaan actual cost vs INA CBGs
Menilai Direct-cost
• Top-down approach (epidemiological or attributable risk approach). Menilai
proporsi penyakit berdasarkan faktor resiko
• Bottom-up approach
menilai biaya dg menjumlahkan rata-rata biaya perawatan suatu penyakit dan
mengalikannya dg prevalensi penyakit.
• Econometric approach (incremental approach)
menilai perbedaan biaya antara kelompok populasi dengan penyakit dan kelompok
populasi tanpa penyakit
Menilai indirect-cost
• Human capital method
menilai hilangnya produktivitas (hilangnya pendapatan px), termasuk hilangnya
pendapatan akibat kematian atau disabilitas yg permanen
• Friction Cost Method
menilai produktivitas yang hilang hanya ketika px mengalami perawatan
• Willingness to pay method
menilai jumlah yang harus dibayarkan oleh seseorang untuk mengurangi
probabilitas terjadinya penyakit atau kematian
Komponen biaya penyakit
1. Biaya medis: biaya rawat inap, dokter, nursing home care,
rehabilitation care, biaya tenaga kesehatan lain, tes diagnosis, obat dan
alat kesehatan, dll
2. Biaya non medis: biaya transportasi, telpon, sewa penjaga px, biaya
makanan dll
3. Produktivitas yg hilang akibat sakit/disability
4. Biaya intangible: biasanya tidak dihitung.
COST MINIMIZATION ANALYSIS
Contoh :
• cleaning/catering/perawatan bangunan RS
• bantuan dari rumah
• perawatan anak
• biaya transport pasien dari dan ke RS
COST MINIMIZATION ANALYSIS
Indirect Cost
Indirect cost : biaya yg berkaitan dg kehilangan produktivitas
Contoh :
• biaya karena kehilangan kesempatan utk mendapatkan uang
• biaya karena tidak masuk kerja
• kehilangan produktivitas di rumah
Cost Minimization Analysis
21
22
23
COST EFFECTIVENESS ANALYSIS
effectiveness
Kelebihan & kekurangan CEA
Kelebihan Kekurangan
Tdk harus merubah outcome Hanya satu outcome yg
klinik dlm nilai mata uang diukur pd waktu yg sama
Membandingkan terapi Terapi yg tdk mempunyai
berbeda yg mempunyai outcome intermidiate yg
tujuan yg sama sama
Berbagai pilihan utk tipe Produk tunggal dengan efek
outcome yg sama ganda
COST EFFECTIVENESS ANALYSIS
• Pohon keputusan
- identifikasi alternatif intervensi
- menggambarkan hubungan antara input & sumber
daya yg digunakan dgn outcome kesehatan
• Pengukuran outcome
- pengumpulan data primer
- informasi dr penelitian yg sudah dipublikasikan
- opini ahli terkait
COST EFFECTIVENESS ANALYSIS
• Independent programmes
ACER = cost of intervention
health effects produced
Intervention A Intervention B
Prevents certain death and Improves the quality of life
gives 2 years of perfect significantly (scored as a
health. move from 0.7 on a scale to
0.99) for the last 10 years of
Costs £5000. life.
Costs £10,000 over 10 years.
CMA