Anda di halaman 1dari 39

Disinfection & PPEs: Focus on Covid-19

dr. Musofa Rusli, SpPD, FINASIM


Curriculum Vitae
 Nama: dr. Musofa Rusli, SpPD, FINASIM
 Tempat/ Tgl Lahir: Kediri, 29 Mei 1972
 Pendidikan:
 S1 – Pendidikan Dokter FK UNAIR (lulus 1997)
 Spesialis 1 - Ilmu Penyakit Dalam (lulus 2011)
 Posisi:
 Dosen Ilmu Penyakit Dalam FK UNAIR (Divisi Tropik-Infeksi)
 Kepala Instalasi PIPI RSUD Dr. Soetomo (2017-sekarang)
 Ketua Unit Sistem Informasi (UPeDDI) FK UNAIR (2016 – sekarang)
 Koordinator Surveilans Komite PPRA RSUD Dr. Soetomo
 Anggota Komite Farmasi & Terapi RSUD Dr. Soetomo
 Wakil Ketua Tim HIV/ AIDS RSUD Dr. Soetomo - FK UNAIR
 IPCD Komite/ Tim PPI RSUD Dr. Soetomo
 Sekretaris IDI Cabang Surabaya (2017-sekarang)
 Ketua Satgas Covid-19 IDI Cab. Surabaya (2020)
DEFINISI Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi adalah upaya


perlindungan pada:
 Komunitas atau individu yang rentan tertular infeksi baik pada
komunitas public
 Orang-orang yang mendapatkan perawatan akibat penyakit yang
dideritanya
 Tenaga kesehatan
 Pengunjung & keluarga penderita
dari tertularnya dan menularkan penyakit di rumah sakit
dan pelayanan kesehatan lain.
Rantai Penularan Penyakit

Agen
Infeksius
(Kuman, Virus, dll)
Cara Transmisi:
Reservoir: • Kontak langsung
Host • Manusia/ Binatang • Air dan Udara
• Peralatan / Lingkungan • Makanan
Potong • Lingkungan
Rantai • Kursi-Meja, Bed
Penularan • Bangunan: lantai, wastafel
• Sampah
Pintu masuk: Pintu keluar:
• Linen
• saluran napas, sal. • saluran napas, sal.
kencing, kulit dll. • Peralatan
kencing, kulit dll.
• Stetoskop, Thermo, Tensimeter
• Infus set, jarum & alat tajam
Mode yang terkontaminasi
transmisi
KEWASPADAAN (PRECAUTION)
LAPIS PERTAMA LAPIS KEDUA/ TAMBAHAN

Tb,
Varicella,
Measles,
Covid-19 H5N1,
H1N1
STANDARD PRECAUTIONS

 Lakukan kewaspadaan
standar pada SEMUA
pasien, walaupun belum ada
suspek atau konfirmasi
infeksi.
 Dan ketika ada risiko kontak
dengan:
 Darah
 Sekresi atau ekskresi tubuh
 luka
 Membran mukosa
STANDARD PRECAUTIONS
1 Hand Hygiene  Disinfection

 Cuci Tangan
 Pada 5 momen hand hygiene:
 Sebelum kontak dengan pasien
 Sebelum melakukan tindakan
aseptik
 Setelah terpajan cairan tubuh
 Setelah kontak dengan pasien
 Setelah menyentuh lingkungan
pasien

 DAN
 Sebelum dan sesudah memakai
sarung tangan
 Antara 2 prosedur berbeda
pada pasien yang sama
Infection Prevention: Hand Hygiene

HANDWASH
• Cuci tangan dengan air dan sabun, ketika:

HAND HYGIENE
• Terlihat kotor atau terkontaminasi oleh cairan tubuh
• Setelah dari kamar mandi
• Selama 40-60 detik
• Setelah memakai alkohol handrub selama 10-15 kali
handrub

HANDRUB
• Gunakan alkohol handrub, untuk:
• Kebersihan tangan rutin
• Setelah memakai tangan anda untuk menutup bersin atau
batuk
• Lakukan selama 20-30 detik
Additional key times to clean hands
 After blowing one’s nose, coughing, or sneezing
 After using the restroom
 Before eating or preparing food
 After contact with animals or pets
 Before and after providing routine care for another person who
needs assistance (e.g. a child)
STANDARD PRECAUTIONS
2 Alat Pelindung Diri  risiko kontak mukosa atau cairan
tubuh

Sarung tangan
 SEBELUM prosedur yang melibatkan kontak dengan darah atau cairan
tubuh, luka, atau membran mukosa
 SEBELUM menyentuh benda yang berpotensi terkontaminasi
 GANTI sarung tangan setelah menyentuh benda infektif, misal: feses atau
drainase luka. DAN sebelum keluar dari area/lingkungan seorang pasien

Pelindung mata dan wajah (Goggle/ Face shield)


Gunakan pelindung mata dan wajah apabila ada
risiko percikan atau semprotan cairan tubuh
Gaun
Gunakan gaun apabila ada risiko semprotan dan
percikan darah, cairan tubuh, sekresi atau ekskresi.
STANDARD PRECAUTIONS
3
Peralatan Perawatan Pasien  Disinfection

 Penanganan peralatan perawatan pasien


akan mencegah kontaminasi lanjutan pada
area lain dan penyebaran mikro organisme
pada pasien lain dan lingkungan.
 Buang peralatan single-use dengan benar.
 Pastikan alat yang akan digunakan sudah
steril dan didisinfeksi dengan benar.
 Bersihkan dan disinfeksi peralatan yang
dipakai oleh lebih pada satu pasien (contoh:
stetoskop, termometer) dengan di swab
alkohol.
Sterilization vs. Disinfection

 Sterilization describes a process that destroys or


eliminates all forms of microbial life and is carried
out in health-care facilities by physical or chemical
methods
 Disinfection describes a process that eliminates many
or all pathogenic microorganisms, except bacterial
spores, on inanimate objects
 inhealth-care settings, objects usually are disinfected
by liquid chemicals or wet pasteurization
 Cleaning is the removal of visible soil
How to clean and disinfect
 Wear disposable gloves to clean and disinfect.
 Clean surfaces using soap and water. Practice routine cleaning of
frequently touched surfaces.
 Disinfect:
 Clean the area or item with soap and water or another detergent if it is
dirty. Then, use a household disinfectant
 Many products recommend:
 Keeping surface wet for a period of time, at least 1 minute
 Precautions such as wearing gloves and making sure you have good ventilation
during use of the product.
Household disinfectant
 Hydrogen peroxide
 Quarternary ammonium
 Sodium hypochlorite
 Citric acid
 L-Lactic Acid
 Alcohol solutions with at least 70% alcohol
Kebersihan Permukaan
Kategori Metode
Area non-kritis Air dan deterjen
Risiko minimal, tidak kontak dengan
pasien, misal: area kantor

Area semi-kritis • Permukaan besar/ luas (lantai,


area dengan risiko infeksi sedang dinding)
persyaratan sterilitas dan • Jika ada risiko kontaminasi
kebersihan pada area perawatan darah/cairan tubuh: sodium hyochlorite
/ klorin 0.5%
biasa yang bukan perawatan • Jika tidak ada risiko kontaminasi
pasien infeksius. Gunakan metode basah,
darah/ cairan tubuh atau pada
minimalkan aerosol
permukaan yang tidak tahan klorin:
Area kritis quaternary ammonium compounds Patuhi instruksi pabrik:
klasifikasi clean room, sterilitas dan • Permukaan kecil yang sering • Pengenceran (perlu/
kebersihan lingkungan level tinggi, tersentuh tidak, bagaimana
diantaranya: kamar operasi, IGD, handle pintu, bedrail, meja pasien, caranya)
ruang isolasi, ruang perawatan pinggiran korden/sketsel): dengan • Lama kontak, dll.
alkohol 70%
kritis.
3 Kategori Kewaspadaan Berbasis
Transmisi
Sebagai tambahan kewaspadaan standar, sesuai dengan cara
transmisi penyakit

Contact Precaution
Airborne Precaution
Droplet Precaution

SPO
Standar Prosedur
Operasional
CONTACT PRECAUTIONS
 Kategori berikut digunakan pada pasien
yang dikonfirmasi terinfeksi atau
terkolonisasi oleh mikroorganisme yang
dapat ditransmisikan dengan kontak
langsung dan/atau benda di sekitar pasien
 Ruang privat
 Sarung tangan, gaun dan apron (bila
perlu) sebelum masuk ke ruangan
 Transport, batasi transpor pasien antar
ruangan, batasi jika sangat perlu saja
 Peralatan perawatan pasien: gunakan
satu alat untuk satu pasien, hindari
penggunaan bersama. Jika tidak
memungkinkan, cuci dan disinfeksi sebelum
digunakan ke pasien lain
AIRBORNE PRECAUTIONS
l Dilakukan ketika pasien diketahui atau
diduga menderita penyakit yang ditularkan
melalui droplet nuklei udara (<5 microns)
l Ruang Pribadi/Isolasi
 Ruangan bertekanan negatif
 >6 pergantian udara per jam (ACH)
 Outlet udara langsung ke udara luar
 Pintu tertutup
l Untuk petugas kesehatan: gunakan
pelindung saluran napas
 Respirator N-95, pastikan Anda sudah
melakukan FIT TEST masker anda.
 Batasi transport pasien hanya pada saat
mendesak saja, jika terpaksa harus
Patogen transmisi airborne transport, pakaikan masker bedah pada
M. tuberculosis, Varicella, Measles pasien
DROPLET PRECAUTIONS
l Dilakukan pada pasien dengan penyakit yang
ditularkan melalui droplet besar (>5 microns)
yang bisa berisiko tertular ketika dilakukan
prosedur medis tertentu atau ketika batuk, bersin
atau bicara
l Ruang isolasi (sistem tata udara khusus, tidak
diperlukan). Ventilasi tetap diperhatikan.
l Petugas
l Masker bedah sebelum masuk ke ruangan atau
apabila bekerja 3 meter dari pasien
l Batasi transport pasien jika perlu saja, selama
transport, pakaikan masker bedah pada pasien
 Patogen terkait
N. meningitides infasif, RSV (Respiratory Synctytial
Virus), Bordetella pertussis, Rubella, Mumps, Group A
streptococcal pharyngitis, Influenza, COVID-19
Droplet vs. Airborne
REKOMENDASI JENIS
ALAT PELINDUNG DIRI (Personal Protective Equipment)

 Masker bedah  loose – fitting dan mampu memblokir


percikan dan tetesan partikel besar
 Masker N95  harus di segel ketat di sekitar hidung
dan mulut (FIT TEST)
 Pelindung wajah (face shield)  bahan : plastik jernih
transparan
 Pelindung mata (goggles)  harus menutupi erat area
sekitar mata, bahan
 Apron  Bahan plastik sekali pakai atau bahan plastik
berkualitas tinggi yang dapat digunakan kembali
(reuseable)
Pakai APD yang Sesuai
Penggunaan Coverall pada Covid-19
Rekomendasi Alternatif penggunaan
saat krisis APD

Masker N95

 Masker N95 yang sekali pakai (disposable) dapat dijadikan


reusable dengan menggunakan pelindung wajah sampai dagu
atau melapisi nya masker bedah di luar masker N95.
 Masker N95 dapat dibuka dan di pasang kembali sebanyak 5 kali
selama 8 jam. Reuseable dapat dilakukan kecuali setelah
masker N95 ini digunakan untuk tindakan aerosol
Rekomendasi
Alternatif
penggunaan
saat krisis APD
Penggunaan APD memerlukan 4 unsur yang
harus dipatuhi

1. Tetapkan indikasi penggunaan dengan


mempertimbangkan:
 Risiko terpapar
 Dinamika transmisi:
 Transmisi penularan Covid 19 ini adalah droplet dan kontak: Gaun, sarung
tangan, masker bedah, penutup kepala, goggles, sepatu pelindung
 Transmisi airborne bisa terjadi pada tindakan yang memicu terjadi nya aerosol :
Gaun, sarung tangan, masker, penutup kepala, goggles, sepatu pelindung dan
face shield
2. Cara "memakai" dengan BENAR
3. Cara "melepas" dengan BENAR
4. Cara mengumpulkan ("disposal") setelah dipakai.
Pakai masker bedah
dengan benar
Pakai masker N95
dengan benar
APD Harus Dipakai dengan Benar
APD Harus Dilepas dengan Benar
KEY MESSAGE
 Pakai masker untuk mencegah menularkan dan tertular Covid-
19
 Jaga jarak setidaknya 1 – 2 meter

 Cuci tangan secara rutin dan benar

 Bersihkan lingkungan kerja dengan desinfektan

 Pakai APD sesuai dengan kebutuhan


Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai