Pengakuan peran farmakogenetik dalam resep warfarin telah diperoleh momentum dan
pembesaran tubuh algoritma induksi warfarin yang kompleks termasuk CYP2C9 dan
genotipe VKORC1, yang mana telah dikembangkan dalam upaya untuk meningkatkan
efisiensi dan keamanan dosis warfarin.
B. PENGARUH POLIMORFISME TERHADAP AKTIVITAS PROTEIN
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Al-Eitan dkk., 2018, menyatakan bahwa ada
hubungan yang signifikan dari VKORC1 rs8050894, rs10871454, rs9934438, dan
rs17708472 SNP dan CYP2C9 rs4086116 dan rs1057910 SNP dan haplotipenya dengan
dosis dan sensitivitas warfarin yang diperlukan. Studi ini juga melaporkan bahwa ada
hubungan genetik antara VKORC1 rs17708472 SNP dan blok haplotipe genetik CCGG dan
CYP2C9 rs4086116 SNP dan blok haplotipe genetik TAT dengan respon warfarin selama
fase inisiasi terapi.
Meskipun kadar plasma warfarin dapat terpengaruhi berdasarkan jenis kelamin,
asupan vitamin K, usia dan penyakit seperti disfungsi hati, namun variabilitas genetik dalam
pengkodean gen CYP2C9 dan VKOR, masing-masing enzim dan target metabolisme
warfarin, berdampak signifikan pada keamanan terapi. Polimorfisme fungsional pada
CYP2C9 gen, terutama alel * 2, * 3 dan * 8 yang sebelumnya telah terbukti menghasilkan
penurunan metabolisme substrat CYP2C9, merupakan sumber potensial perubahan pada
sensitivitas dosis warfarin yang sering menunda pencapaian dosis pemeliharaan yang stabil,
dan meningkatkan risiko yang merugikan. Selain itu, varian genetik VKORC1 telah dicatat
sebagai prediksi fenotipe warfarin dan polimorfisme dalam gen ini telah dilaporkan untuk
sekitar 25% varians dalam dosis warfarin yang stabil (Adehin, dkk., 2017).
DAFTAR PUSTAKA
Adehin, A., Bolaji, O. O., Maggo, S., & Kennedy, M. A. (2017). Genetic Polymorphism of
CYP2C9 and VKORC1 in The Nigerian Population: Significance for Warfarin Therapy in
The Population. Polish Annals of Medicine. 1-4.
Al-Eitan, L. N., Almahsri, A. Y., & Khasawneh, R. H. (2018). Impact of CYP2C9 and
VKORC1 Polymorphisms on Warfarin Sensitivity and Responsiveness in Jordanian
Cardiovascular Patients during the Initiation Therapy. Genes. Vol. 9(578): 1-13.
Putri, A. Norisca., dkk. (2012). Monitoring Terapi Warfarin pada Pasien Pelayanan Jantung
pada Rumah Sakit di Bandung. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, 1(3), 110-116.
Rahmayanti, S. U., & Muhtadi, A. (2018). Interaksi Warfarin dan Herbal Untuk
Meminimalkan Kejadian Adverse Drug Reaction (Adr). Farmaka. Vol. 16(2): 233-245.