PENDAHULUAN
1.4 Manfaat
Bagi mahasiswa
1. Dapat menambah wawasan mahasiswa tentang tata Mekanisme Absorbsi
2. Dapat menambah pengetahuan mahasiswa akan hal baru yang belum pernah diketahui
sebelumnya
Bagi pembaca
1. Dapat mengetahui pengertian absorbsi obat
2. Dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi absorpsi obat
3. Dapat mengetahui faktor fisiologi biologi yang berpengaruh pada absorpsi
gastrointestinal
4. Dapat mengetahui pengaruh faktor-faktor fisika kimia atas absorpsi gi
5. Dapat mengetahui proses terjadinya absorbsi obat
6. Dapat mengetahui mekanisme absorbsi obat
7. Dapat mengetahui efek- efek makanan atas absorpsi
BAB II
PEMBAHASAN
2.3 Faktor Fisiologi Biologi Yang Berpengaruh Pada absorpsi Gastro Intestinal
A. PH di lumen gastro intestinal
Keasaman cairan gastro intestinal yang berbea-beda di lambung (pH 1-2)
duodenum (pH 4-6)→ sifat-sifat dan kecepatan berbeda dalam absorpsi suatu
obat.
Menurut teori umum absorpsi : obat-obat golongan asam lemah organic lebih
baik di absorpsi di dalam lambung dari pada di intestinum karena fraksi non ionic
dari zatnya yang larut dalam lipid lebih besar dari pada kalau berada di dalam
usus yang pHnya lebih tinggi.
- Absorpsi basa-basa lemah seperti antihistamin dan anti depressant lebih
berarti atau mudah di dalam usus halus karena lebih berada dalam bentuk
non ionic daripada bentuk ionik. Sebaliknya sifat asam cairan lambung
bertendensi melambatkan atau mencegah absorpsi obat bersifat basa
lemah.
- Penyakit dapat mempengaruhi pH cairan lambung.
- Lemak-lemak dan asam-asam lemak telah diketahui menghambat sekresi
Lambung
- Obat-obat anti spasmodic seperti atropine, dan anti histamine H2 bloker
seperti cimetidin dan ranitidin→ pengurangan sekresi asam lambung
B. Motilitas gastro intestinal dan waktu pengosongan lambung
Lama kediaman (residence time) obat di dalam lambung juga menentukan
absorpsi obat dari lambung masuk ke dalam darah. Faktor-faktor tertentu dapat
mempengaruhi pengosongan lambung akan dapat berpengaruh terhadap lama
kediaman obat di suatu segmen absorpsi. Pengosongan lambung diperlama oleh
lemak dan asam-asam lemak dan makanan,depresi mental, penyakit-penyakit
seperti gastro enteritis, tukak lambung (gastric ulcer) dll.
Pemakaian obat-obat juga dapat mempengaruhi absorpsi obat lainnya, baik
dengan cara mengurangi motilitas (misal obat-obat yang memblokir reseptor-
reeptor muskarinik) atau dengan cara meningkatkan motilitas (misalnya
metoklopropamid, suatu obat yang mempercepat pengosongan lambung).
C. Aliran darah (blood flow) dalam intestinal
Debit darah yang masuk ke dalam jaringan usus dapat berperan sebagai
kecepatan pembatas (rate limited) dalam absorpsi obat. Dalam absorpsi gastro
intestinal atau in vivo sebagai proses yang nyata untuk proses penetrasi zat
terlarut lewat barrier itu sendiri. Maka ditentukan oleh 2 langkah utama, Yaitu :
- Permeabilitas membrane GI terhadap obat, dan
- Perfusi atau kecepatan aliran darah didalam barrier GI membawa zat terdifus
ke hati.
Aliran darah normal disini ± 900ml/menit