Anda di halaman 1dari 35

DEMAM BERDARAH DENGUE

Muhammad Wily
111 2017 1001

Pembimbing:
dr. Hj. Maryam, Sp.A
IDENTITAS PASIEN
• Nama : An. C
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Umur : 17 tahun
• Alamat : Pasi putih, pamona, poso
selatan, sulawesi tengah
• Tgl Masuk RS : 14 februari 2018
• Tgl Pemeriksaan: 19 februari 2018
ANAMNESIS: Autoanamnesis
• Keluhan Utama : Demam
• Anamnesis Terpimpin :5 hari SMRS pasien mengeluhkan
demam tinggi mendadak, terus menerus demam,
menggigil, keringat dingin (+), otot dan persendian pegal-
pegal, muntah (+) sebanyak 2x berupa makanan sejak 1 hari
SMRS. Flu (-), batuk (-), nyeri menelan (-) serta sakit gigi (-)
epistaksis (+), perdarahan gusi (+), uji turniquet (+) Nafsu
makan berkurang, pahit jika menelan. penurunan berat
badan (-). Perdarahan pervaginam (+), BAB dan BAK tidak
ada masalah.
• Selama 5 hari pasien dirawat di rumah kemudian di bawa
ke RS kota poso dan dirawat selama 2 minggu sebelum
akhirnya dirujuk ke RS Sawerigading Palopo.
• Riwayat penyakit dahulu
Pasien baru pertama kali menderita sakit seperti ini.
Riwayat perdarahan lama, mudah berdarah dan mudah
memar tidak ada.
• Riwayat Penyakit Dalam Keluarga
Tidak ada anggota keluarga lain yang menderita keluhan
yang sama
• Riwayat Pekerjaan, Kebiasaan dan Sosial Ekonomi
Pasien adalah seorang siswi SMA dan tidak mengetahui
apakah di sekitar lingkungan rumahnya dan teman
sekolahnya yang mengalami demam atau tidak
• Pasien tinggal di rumah yang cukup bersih.
• Riwayat berpergian keluar kota tidak ada.
STATUS PASIEN
• Sakit Sedang / Gizi Cukup / Compos mentis
• BB : 30 Kg

Tanda vital
• Tekanan darah : 100/70 mmHg
• Nadi : 88x/menit (teratur, kuat,
isian cukup)
• Nafas : 22x/menit
• Suhu : 36,2°C
PEMERIKSAAN FISIS
Kepala
• Wajah : tidak pucat
• Rambut : Hitam lurus, tidak mudah
tercabut, tidak keras

Mata
• Konjungtiva : anemis (+)
• Sklera : ikterus (-)
• Cekung : cekung (-)
Mulut
• Bibir : sianosis (-)
• Lidah : kotor (-)
• Faring : hiperemis (-)
• Gigi geligi : caries (-)
• Gusi : perdarahan gusi (-)
Leher
• Kelenjar getah bening : tidak ada
pembesaran

Dada
Inspeksi
• Bentuk : normal chest, simetris
kiri-kanan
Jantung
• Inspeksi : ictus cordis tidak tampak

• Palpasi : Ictus cordis teraba pada SIK (sela


interkosta) IV, 2 jari medial garis linea
midclavicularis sinistra

• Perkusi
Batas jantung kiri atas : SIK III garis parasternal sinistra
Batas jantung kiri bawah : SIK IV 2 jari medial dari linea
midclavicularis sinistra
Batas jantung kanan atas : SIK III garis sternalis dextra
Batas jantung kanan bawah : SIK V garis sternalis dextra

• Auskultasi : bunyi jantung I/II murni regular,


bunyi tambahan (-)
Paru
Palpasi
• Fremitus raba : fremitus vokal kanan = kiri

Perkusi
• Paru kiri : sonor
• Paru kanan : sonor

Auskultasi
• Bunyi pernapasan :vesikuler
• Bunyi tambahan : Rh (-) Wh (-)
Perut
• Inspeksi : datar, venektasi (-), distensi (-)
• Auskultasi : Peristaltik (+), kesan normal
• Palpasi : Supel, permukaan rata, lien tidak
teraba, hepar tidak ada
pembesaran.
• Perkusi : Thyimpany

Ekstremitas
• Akral hangat
PEMERIKSAAN PENUNJANG
14 februari
2018

Jenis pemeriksaan hasil Nilai rujukan


HGB 8,2 gr/dl 12.0-18.0 gr/dl
HCT 28 % 37.0-54.0%
WBC 7,5/mm3 4.0-10.0/mm3
PLT 58.000/mm3 150-400/mm3
RBC 3,20 juta/mm3 3.50-5.50 juta
PEMERIKSAAN PENUNJANG lanjutan
15 fabruari
2018

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan


HGB 9.8 gr/dl 12.0-18.0 gr/dl
HCT 32.6% 37.0-54.0%
WBC 3.44/mm3 4.0-10.0/mm3
PLT 119.000/mm3 150-400/mm3
RBC 3.80 juta 3.50-5.50 juta
PEMERIKSAAN PENUNJANG lanjutan

16 fabruari
2018

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan


HGB 11,3 gr/dl 12.0-18.0 gr/dl
HCT 39 % 37.0-54.0%
WBC 6,8/mm3 4.0-10.0/mm3
PLT 109.000/mm3 150-400/mm3
RBC 4,23 juta 3.50-5.50 juta
ASSESMENT
• Demam Berdarah Dengue
PLANNING
• Farmakologi :
– IVFD Ringer Laktat 2 kolf = 28 tpm/12jam
– Dilanjutkan maintenace Kaen 3B 20tpm
– Paracetamol 500 mg 3x1 tab jika demam
– Dilanjutkan dengan Paracetamol 3x3/4 tablet
– Ceftriaxon 2x750 mg IV/12 jam
– Asam traneksamat 10mg/kgBB IV/8 jam
– Ondensetron 4mg/ml IV selama 15
• Non farmakologi :
– Istirahat
– Diet tinggi kalori tinggi protein
– Minum yang cukup (1800cc atau 7
gelas/hari), jenis minuman : air putih
DEMAM BERDARAH DENGUE
DEFINISI
• Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu
penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus
dengue dengan vektor Aedes aegypti
ETIOLOGI
• DBD disebabkan oleh virus dengue anggota
genus Flavivirus, yang diketahui memiliki
empat serotipe yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3
dan DEN-4. Dari keempat serotipe tersebut,
serotipe DEN-3 merupakan serotipe
terbanyak.
• Nyamuk penular disebut vektor, yaitu nyamuk Aedes
dari subgenus Stegomya. Vektor DD dan DBD di
Indonesia adalah nyamuk Aedes aegypti sebagai
vektor utama dan Aedes albopictus sebagai vektor
sekunder.
PATOGENESIS

• Terbagi menjadi 3 fase :


– Fase febris
– Fase kritis
– Fase penyembuhan
MANIFESTASI KLINIS

• Demam tinggi
• Perdarahan terutama perdarahan kulit
• Hepatomegali (apabila DBD mencapai tahap
kegawatan)
• Kegagalan peredaran darah (circulatory failure)
• Demam dengue merupakan penyakit demam
akut selama 2-7 hari, ditandai dengan dua
atau lebih manifestasi sebagai berikut:
– Nyeri kepala
– Nyeri retro-orbita
– Mialgia/atralgia
– Ruam kulit
– Manifestasi perdarahan (ptekie atau uji bendung positif)
– Leukopenia, Trombositopenia
DIAGNOSIS

• Diagnosis DBD berdasarkan WHO 2013


ditegakkan bila semua hal di bawah ini
terpenuhi :
– Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7 hari,
biasanya bifasik.
– Terdapat minimal satu dari manifestasi perdarahan
– Trombositopenia
– Terdapat minimal satu tanda kebocoran plasma
• WHO, 2014 membagi demam berdarah dengue
menjadi 4 derajat berdasarkan tingkat keparahan,
yaitu:
– Derajat 1
– Derajat 2
– Derajat 3
– Derajat 4
LABORATORIUM
• Trombositopeni dan hemokonsentrasi merupakan
kelainan yang selalu ditemukan pada DBD.
Penurunan jumlah trombosit < 100.000/ul biasa
ditemukan pada hari ke-3 sampai ke-8 sakit

• Penurunan nilai trombosit yang disertai atau segera


disusul dengan peningkatan nilai hematokrit sangat
unik untuk DBD
• Jumlah leukosit bisa menurun (leukopenia)
atau leukositosis, limfositosis relatif dengan
limfosit atipik sering ditemukan pada saat
sebelum suhu turun atau syok.
RADIOLOGI

• Pemeriksaan rontgen dada


Pencitraan dengan foto paru dapat menunjukan
adanya efusi pleura.
PENATALAKSANAAN
• Tidak ada penatalaksanaan spesifik untuk pasien DBD.
Terapi untuk DBD bersifat simptomatik dan kontrol
terhadap manifestasi klinis dari syok dan perdarahan
yang terjadi.

• Manajemen terpenting pada pasien DHF adalah


observasi ketat terhadap tanda vital dan monitoring
laboratorium.
• Protokol I. Penanganan Tersangka (probable) demam berdarah
dengue dewasa tanpa syok
• Protokol II. Penanganan Tersangka (probable) demam berdarah
dengue dewasa diruang rawat
1500+(20 x(BB dalam kg-20)
• Protokol III. Penatalaksanaan demam berdarah dengue dengan
peningkatan Ht >20 %
• Protokol IV. Penatalaksanaan Perdarahan spontan pada demam
berdarah dengue dewasa
• Protokol V. Tatalaksana sindroma syok dengue pada dewasa.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai