Anda di halaman 1dari 37

PEMANTAUAN

TERAPI OBAT
(PTO 1)
FAUZIYAH 2020
Kegiatan Pemantauan terapi obat
dikembangkan untuk setiap kondisi medis pasien yang dikelola dengan
farmakoterapi guna mencapai tujuan terapi.
mencakup tujuan terapi, intervensi, dan jadwal untuk evaluasi tindak lanjut
berikutnya dan mendokumentasikan.

1. Tujuan terapi adalah respons yang diinginkan atau titik akhir dari farmakoterapi yang inginkan
2. intervensi untuk menyelesaikan masalah terapi obat, untuk mencapai tujuan terapi, dan untuk
mencegah masalah terapi obat.
3. Intervensi farmakoterapi, meliputi: memulai terapi obat baru, menghentikan terapi obat, atau
meningkatkan dosis, mengurangi regimen dosis, atau mengganti produk.
4. Intervensi tambahan untuk mencapai tujuan terapi dapat mencakup: pendidikan pasien,
pengingat/perangkat kepatuhan pengobatan, rujukan ke praktisi perawatan kesehatan lain, atau
memulai rencana pemantauan termasuk cara menggunakan peralatan untuk mengukur parameter hasil.
5. menjadwalkan evaluasi tindak lanjut dengan pasien untuk menentukan kemajuan pencapaian tujuan terapi
dan hasil yang diinginkan.
6. Dokumentasi rencana asuhan menunjukkan hubungan antara tujuan terapi dan intervensi yang dilakukan
untuk mencapai tujuan tersebut.
Pemantauan terapi obat
Sumber Data :
▪ Wawancara termasuk pasien
▪ Pengumpulan data subjektif dan objektif
▪ Riwayat pengobatan
(untuk mengidentifikasi masalah utama)
▪ Sistem informasi apotek
▪ Rekam medis elektronik.
▪ Data klinisi harus menilai terapi obat atau
masalah khusus penyakit.
Informasi penunjang: ▪ Mengembangkan rencana tindakan
▪ Rekonsiliasi pengobatan pengobatan dan memproses persyaratan
▪ Pengambilan riwayat pengobatan penagihan
▪ Farmakoterapi
▪ kepatuhan pengobatan ▪ Mendokumentasikan
▪ pemantauan parameter hasil
▪ masalah terapi obat (untuk
mencapai tujuan terapi dan
mencegah masalah terapi obat)
Fauziyah 2020
Tujuan terapi obat dapat untuk:
1. Menyembuhkan penyakit
2. Mengurangi atau menghilangkan tanda dan / atau gejala
3. Memperlambat atau menghentikan perkembangan suatu penyakit
4. Mencegah suatu penyakit
5. Normalisasikan nilai laboratorium
6. Membantu dalam proses diagnosis

Tujuan terapi memiliki struktur tertentu dan selalu mencakup komponen


berikut:
1) parameter klinis (tanda dan gejala) dan / atau nilai laboratorium
yang dapat diamati, diukur, dan realistis
2) nilai yang diinginkan atau perubahan parameter yang dapat
diamati
3) Kerangka waktu tertentu untuk mencapai tujuan.

Robert J. Cipolle; Linda M. Strand; Peter C. Morley, Chapter 7. The Care Plan in Pharmaceutical Care Practice: The Patient Centered Approach to
Medication Management Services, 3e, 2012
Tujuan terapi Kondisi medis
Menyembuhkan Infeksi saluran kemih
Diare
Pneumonia streptokokus
Mengurangi menghilangkan tanda Rinitis alergi
dan/atau gejala Depresi mayor
Tujuan Nyeri punggung bawah

Terapi untuk Memperlambat atau menghentikan


perkembangan penyakit
Diabetes
Penyakit jantung iskemik
Kondisi Medis Alopecia

Umum
Mencegah suatu penyakit Osteoporosis
Stroke
Campak
Normalisasikan nilai laboratorium Hipokalemia Anemia
Membantu dalam proses diagnosis Kecemasan dengan resonansi
magnetik prosedur pencitraan
Tes tekanan intraokular untuk
glaukoma
Robert J. Cipolle; Linda M. Strand; Peter C. Morley, Chapter 7. The Care Plan in Pharmaceutical Care Practice: The Patient Centered Approach to
Medication Management Services, 3e, 2012
Tahapan Pemantauan terapi obat
Subyektif.

S ▪ Informasi yang dilaporkan pasien mengenai gejala, perawatan sebelumnya, pengobatan yang
digunakan, dan efek samping yang ditemui.
▪ Ini dianggap data yang tidak dapat direproduksi karena informasi tersebut didasarkan pada
interpretasi pasien dan ingatan kejadian masa lalu.

Objektif

O ▪ Informasi dari pemeriksaan fisik, hasil pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan diagnostik,


hitungan pil, dan informasi profil pengobatan pasien.
▪ Data obyektif dapat diukur dan direproduksi.

Penilaian.

A ▪ Penjelasan singkat dan lengkap tentang masalah obat, termasuk kesimpulan atau diagnosis
yang didukung secara logis oleh data subjektif dan objektif di atas.
▪ Penilaian mencakup masalah terkait obat

Rencana.
▪ Penjelasan rinci tentang pemeriksaan lebih lanjut yang direkomendasikan (misalnya, tes
P laboratorium, radiologi, konsultasi), perawatan (mis., lanjutan observasi, fisioterapi, diet,
pengobatan, pembedahan), pendidikan pasien (perawatan diri, tujuan terapi, penggunaan
dan pemantauan pengobatan), pemantauan, dan tindak lanjut yang berhubungan dengan
hasil penilaian diatas.
Fauziyah 2020
Formulir Asuhan Kefarmasian
Identitas RS
Fauziyah 2020
Catatan Perkembangan Pasien

Pengertian : Suatu proses yang mencakup kegiatan


untuk memastikan terapi obat yang aman, efektif
dan rasional bagi pasien
Tujuan : meningkatkan efektivitas terapi dan
meminimalkan resiko ROTD
Metode : S (Subyek) O (Objektif) A (Assesment) P
(Plan or Recomendasi)
Fauziyah 2020
Subyektif
Mewawancarai Pasien
▪ Pentingnya Mewawancarai Pasien
▪ Menjalin hubungan profesional dengan pasien
untuk:
1) Dapatkan data subjektif tentang masalah
medis
2) Dapatkan informasi khusus pasien tentang
efektivitas dan toksisitas obat
3) Kaji pengetahuan pasien tentang obat, sikap
terhadap, dan pola penggunaan obat
4) Merumuskan daftar masalah
5) Merumuskan rencana untuk mengedukasi
pengobatan dan asuhan kefarmasian

Source: Teresa O’Sullivan, PharmD, University of Washington. Fauziyah 2020


Subyektif INFORMASI DARI PASIEN
nama, no rekam medis, umur, jenis
kelamin, berat badan (BB), tinggi badan
(TB), ruang rawat, nomor tempat tidur,
Data Demografi sumber pembiayaan
Pasien
daftar obat yang pernah
menimbulkan reaksi
alergi/ROTD kondisi sosial (gaya hidup)
dan ekonomi pasien yang
berhubungan dengan
Riwayat alergi/ROTD Riwayat sosial penyakitnya. Contoh: pola
makan, merokok, minuman
keras, perilaku seks bebas,
pengguna narkoba, tingkat
pendidikan, penghasilan

Riwayat Penggunaan keluhan/kondisi pasien


Obat Keluhan Utama yang menjadi alasan untuk
dirawat

daftar obat yang pernah digunakan pasien


sebelum dirawat (termasuk obat bebas, obat Saat ini
Riwayat Terdahulu
tradicional dan lama penggunaan obat
Medik/Penyakit keluarga
Fauziyah 2020
Subyektif
Wawancara untuk mendapatkan Informasi terkait:

▪ Riwayat alergi
▪ Riwayat reaksi obat yang merugikan
▪ Berat dan tinggi badan
▪ Obat: dosis, rute, frekuensi, dan alasan pemakaian
▪ Kemanjuran/efek obat yang dirasakan dari setiap obat
▪ Efek samping obat yang dirasakan
▪ Kepatuhan pada rejimen obat yang diresepkan
▪ Penggunaan obat tanpa resep (termasuk pengobatan
alternatif)
▪ Kemungkinan kehamilan pada wanita usia subur
▪ Keluarga atau sistem pendukung lainnya
Source: Teresa O’Sullivan, PharmD, University of Washington. Fauziyah 2020
Subyektif
Identitas RS
Isi data kelengkapan pasien dengan metode
menanyakan langsung ke keluarga pasien atau
bisa dilihat pada lembar Catatan Medis Rawat Inap

▪ Data riwayat penggunaan Obat didapatkan dari


pasien, keluarga pasien, daftar Obat pasien, Obat
yang ada pada pasien, dan rekam
medik/medication chart.
▪ Data Obat yang digunakan adalah dalam waktu
3 bulan (tiga) terakhir.
▪ Semua Obat yang digunakan oleh pasien baik
yang di-Resep-kan, suplemen, herbal maupun
Obat bebas (OTC), wajib dilakukan proses
rekonsiliasi.
Subyektif
Contoh Pengisian
Fauziyah 2020
SUBYEK (S)
Data yang bersumber dari pasien atau
keluarga pasien atau orang lain yang tidak
dapat dikonfimasi secara independen

Data subjective berupa keluhan pasien


terkait obat/penyakit
Metode :
▪ Lakukan penelusuran rekam medik
▪ Lakukan interview
▪ Lakukan pencatatan hasil temuannya pada
catatan perkembangan terintegrasi
Fauziyah 2020
Obyektif Diisi dengan menyesuaikan pada
lembar Catatan Perkembangan Pasien
Terintegrasi (RM) yang ditulis dokter
ataupun perawat

Diisi dengan metode melihat pada


lembar Hasil Data Laboratorium

Diisi dengan menyesuaikan pada lembar


Catatan Medis Rawat Inap
Fauziyah 2020
Obyektif
Contoh Pengisian
Fauziyah 2020
Obyektif

OBYEKTIF
Data yang bersumber dari hasil observasi, pengukuran
yang dilakukan oleh profesi kesehtan lain
Metode :
▪ Data tanda-tanda vital
▪ Data laboratorium
▪ Data farmakokinetik obat
▪ Data klinis berupa gejala klinis yang timbul akibat
penggunaan obat
Fauziyah 2020
Asesmen Asesmen PTO dalam Masalah terkait obat
1. Obat Dibutuhkan
❑ Obat diindikasikan tetapi tidak diresepkan
❑ Obat diresepkan tetapi tidak diminum (ketidakpatuhan)

2. Obat Tidak Tepat


❑ Tidak ada masalah medis yang membenarkan penggunaan obat
❑ Obat tidak diindikasikan untuk masalah medis yang telah diresepkan
❑ Masalah medis sudah tidak ada lagi
❑ Duplikasi terapi lain
❑ Tersedia alternatif yang lebih murah
❑ Obat tidak tercakup dalam formularium
❑ Kegagalan untuk memperhitungkan status kehamilan, usia pasien, atau kontraindikasi
❑ Obat non resep yang salah diresepkan sendiri oleh pasien

3) Interaksi Obat,
❑ Interaksi obat-obat, Interaksi obat-makanan, Interaksi obat- uji laboratorium, Interaksi
obat-penyakit
Fauziyah 2020
Asesmen Asesmen PTO dalam Masalah terkait obat
4) Dosis yang salah
❑ Dosis yang ditentukan terlalu tinggi (termasuk penyesuaian untuk ginjal dan hati
fungsi, usia, ukuran tubuh) ATAU Benar dosis yang diresepkan tetapi terlalu sering
digunakan oleh pasien (kepatuhan berlebihan)
❑ Dosis yang ditentukan terlalu rendah (termasuk penyesuaian usia, ukuran tubuh)
ATAU Benar dosis yang diresepkan tetapi kurang digunakan oleh pasien (kurang
patuh)
❑ Interval pemberian dosis yang salah, tidak nyaman, atau kurang dari optimal
(pertimbangkan penggunaan bentuk sediaan lepas lambat)

5) Reaksi Obat yang Merugikan


❑ Reaksi hipersensitivitas
❑ Reaksi idiosinkratik
❑ Penyakit akibat penggunaan obat, misalnya nyeri lambung akibat NSAIDs
❑ Perubahan laboratorium akibat obat, misalnya hiperkalemia akibat furosemida
Asesmen Identifikasi Riwayat Obat, meliputi:
❑ Nama obatnya
❑ Rute administrasi
❑ Alasan obat diresepkan
❑ Sifat dan tingkat keparahan reaksi
❑ Hubungan temporal antara obat dan reaksi (dosis, tanggal dimulai,
durasi, saat selama pengobatan dilakukan reaksi terjadi)
❑ Riwayat alergi sebelumnya
❑ Kapan reaksi terjadi (hari ke minggu vs. bulan ke tahun)
❑ Reaksi serupa pada anggota keluarga
❑ Pajanan sebelumnya dengan obat yang sama atau terkait secara struktural
❑ Obat yang digunakan bersamaan
❑ Manajemen reaksi (efek penghentian obat; terapi diperlukan untuk
mengobati reaksi)
❑ Respon terhadap pengobatan
❑ Uji diagnostik sebelumnya atau uji kembali
❑ Masalah medis lainnya (jika ada)

Source: Khan DA, Solensky R. Drug allergy. J Allergy Clin Immunol. 2010;125 (2 Suppl 2):S126; Celik G. Drug allergy. In: Adkinson NF, ed. Middleton’s Allergy: Principles and Practice. 7th ed. St. Louis, MO: Mosby; 2008:1205;
Marquardt DL et al. Anaphylaxis. In: Middleton E Jr et al, eds. Allergy. Principles and Practices. 4th ed. St. Louis, MO: Mosby; 1993:1365
Asesmen
Menilai Apakah Masalah Terapi Obat Baru Telah Diterapkan

Kriteria pengukurannya sbb:


1) Hasil akhir pasien dari terapi obat dan intervensi lain
didokumentasikan.
2) Efektivitas terapi obat dievaluasi, dan status pasien ditentukan
dengan membandingkan hasil dalam kerangka waktu yang
diharapkan untuk mencapai tujuan terapi.
3) Keamanan terapi obat dievaluasi.
4) Kepatuhan pasien dievaluasi.
5) Rencana perawatan direvisi, sesuai kebutuhan.
6) Revisi dalam rencana perawatan didokumentasikan.
7) Evaluasi sistematis dan berkelanjutan sampai semua tujuan terapi
tercapai.
8) Pasien, keluarga, dan/atau pengasuh, dan praktisi perawatan
kesehatan dilibatkan dalam proses evaluasi, jika sesuai

Robert J. Cipolle; Linda M. Strand; Peter C. Morley, Chapter 7. The Care Plan in Pharmaceutical Care Practice: The Patient Centered Approach to
Medication Management Services, 3e, 2012
Asesmen Tanda dan Gejala Klinis yang Digunakan untuk Mengevaluasi
Efektivitas Farmakoterapi
Indikasi terapeutik Parameter klinis
Depresi Perubahan suasana hati, perasaan sedih, tingkat energi, minat atau kenikmatan
dalam aktivitas biasa atau favorit, insomnia, agitasi, kelelahan, kemampuan untuk
berkonsentrasi, pikiran tentang kematian
Kecemasan Tingkat kegelisahan, lekas marah, otot tegang, gangguan tidur, kemampuan
berkonsentrasi Keparahan batuk dan frekuensi batuk, gangguan aktivitas sehari-
hari atau tidur
Ruam berubah warna, ukuran, peradangan, dan gatal
Osteoartritis Perubahan nyeri pada persendian yang memamerkan beban termasuk pinggul,
lutut, tulang belakang, dan tangan
Perubahan kekakuan pada sendi lain
Sakit punggung Perubahan tingkat, kualitas dan intensitas nyeri, episode nyeri mingguan, nyeri
. yang lebih parah selama seminggu terakhir, kemampuan ambulasi, tidur, bekerja,
dan perubahan kemampuan untuk berfungsi termasuk aktivitas sehari-hari di
tempat kerja dan dalam lingkungan sosial
Robert J. Cipolle; Linda M. Strand; Peter C. Morley, Chapter 7. The Care Plan in Pharmaceutical Care Practice: The Patient Centered Approach to
Medication Management Services, 3e, 2012
Asesmen

Hasil Uji Laboratorium Digunakan untuk Mengevaluasi


Efektivitas Farmakoterapi

Indikasi terapeutik Parameter laboratorium


Hiperlipidemia Kolesterol total, LDL, HDL, trigliserida
Hipertensi Tekanan sistolik dan diastolik, tekanan arteri rata-rata, denyut nadi
Anemia Jumlah sel darah lengkap, hemoglobin, hematokrit, jumlah sel darah
merah, volume korpuskular rata-rata, jumlah retikulosit, besi serum,
serum B12
Jantung disritmia Elektrokardiogram (EKG, EKG)
Diabetes Glukosa darah atau plasma, hemoglobin A1c, lipid, tekanan darah,
tes fungsi ginjal termasuk kreatinin serum dan nitrogen urea darah

Robert J. Cipolle; Linda M. Strand; Peter C. Morley, Chapter 7. The Care Plan in Pharmaceutical Care Practice: The Patient Centered Approach to
Medication Management Services, 3e, 2012
Fauziyah 2020
Fauziyah 2020
Asesmen DRUG RELATED PROBLEM
Assesmen

▪ Pasien tidak mendapatkan obat( Untreated indications )


▪ Pasien memerlukan terapi obat tetapi mendapatkan obat yang
indikasi tidak ada ( Medication use without indication )
▪ Pasien memerlukan terapi obat tetapi mendapat obat yang salah (
Improper drug selection )
▪ Pasien memerlukan terapi obat tetapi mendapat dosis berlebihan
( overdosis)
▪ Pasien memerlukan terapi obat tetapi menerima dosis obat
kurang ( Subterapeutics dosage )
▪ Pasien tidak menggunakan obat karena alasan kepatuhan,
ekonomi dan avaibilitas ( Failure to receive medications )
▪ Pasien mendapat terapi obat tetapi mengalami efek samping obat
/ alergi ( Adverse Drug Reactions / Drug Allergy )
▪ Pasien mendapat obat tetapi kemungkinan ada interaksi obat –
obat, obat –hasil laboratorium, obat –makanan, obat –obat
tradisional ( Drug Interactions )

Selain masalah diatas:


▪ Kepatuhan pasien ( Patient Compliance )
▪ Kenyamanan pasien ( Patient satisfaction )
Fauziyah 2020
Asesmen
Tanggung Jawab Farmasi dan Kegiatan
Evaluasi
Tindak Lanjut Tanggung Jawab Kegiatan

Dapatkan bukti klinis dan / atau laboratorium yang Evaluasi efektivitas pasien terapi obat.
sebenarnya hasil dan membandingkannya dengan
tujuan yang diinginkan terapi.
Kumpulkan bukti klinis dan / atau laboratorium dari Evaluasi keamanan obat pasien terapi.
efek samping atau toksisitas untuk menentukan
keamanan terapi obat.
Dokumentasikan status klinis dan perubahan apa pun Buat penilaian klinis untuk klinis status kondisi
pada farmakoterapi yang diperlukan yang dikelola terapi obat

Kaji pasien untuk setiap masalah baru Evaluasi kepatuhan pasien dan identifikasi jika
masalah terapi obat baru apa pun terjadi

Jadwalkan tindak lanjut berikutnya evaluasi Berikan perawatan berkelanjutan


Robert J. Cipolle; Linda M. Strand; Peter C. Morley, Chapter 7. The Care Plan in Pharmaceutical Care Practice: The Patient Centered Approach to
Medication Management Services, 3e, 2012
Asesmen
Intervensi farmasi dalam kegiatan PTO
1. Komunikasikan dengan penulis resep, jika terdapat:
▪ Obat yang diresepkan tidak tepat
▪ Ketidaktepatan dosis, dosis suboptimal, waktu atau rute pemberian obat
2. Optimimalisasi terapi obat, termasuk harga obat
3. Masalah terkait dosis
4. Masalah terkait pilihan obat
5. Terdapat interkasi obat-obat, obat-makanan atau obat-penyakit
6. Terdapat efek samping/toksisitas
▪ Lakukan monitoring terapi untuk toksisitas atau efektifitas obat
7. Masalah terkait formulasi obat
8. Masalah terkait ketercampuran obat
9. Masalah terkait Formularium atau kepatuhan terhadap panduan pengobatan

Fauziyah 2020
Rencana Ringkasan dari Terminologi dan Definisi Status Hasil
Status hasil farmakoterapi Definisi
TERSELESAIKAN Tujuan terapi telah tercapai. Terapi obat telah selesai dan sekarang dapat dihentikan.
Biasanya berhubungan dengan terapi untuk gangguan akut
STABIL Tujuan terapi telah tercapai. Terapi obat yang sama akan dilanjutkan tanpa perubahan.
Biasanya dikaitkan dengan terapi untuk gangguan kronis
PENINGKATAN Kemajuan yang memadai sedang dibuat untuk mencapai tujuan terapi pada saat ini. Terapi
obat yang sama akan dilanjutkan tanpa perubahan
MENINGKATKAN SEBAGIAN Beberapa kemajuan terukur sedang dibuat untuk mencapai tujuan terapi yang diinginkan,
tetapi penyesuaian dalam terapi obat diperlukan untuk mencapai tujuan yang lebih baik.
Biasanya perubahan dosis atau penambahan terapi aditif atau sinergis diperlukan
TIADAK ADA KEMAJUAN Tidak ada atau hanya kemajuan minimal dalam mencapai tujuan terapi yang dapat
dibuktikan saat ini. Diperkirakan bahwa lebih banyak waktu diperlukan untuk mengevaluasi
respons penuh dari rejimen obat ini. Oleh karena itu, terapi obat yang sama akan
dilanjutkan saat ini.
MEMBURUK Telah terjadi penurunan status kesehatan selama menerima terapi obat saat ini. Beberapa
penyesuaian dalam rejimen obat (produk dan / atau dosis) diperlukan
KEGAGALAN Tujuan terapi belum tercapai meskipun dengan dosis yang memadai dan durasi terapi yang
memadai. Penghentian pengobatan saat ini dan permulaan terapi obat baru diperlukan
KEDALUWARSA Pasien meninggal saat menerima terapi obat
Rencana
Status Hasil dalam Ketentuan Tujuan yang Dipenuhi

Tujuan terapi terpenuhi


Terselesaikan tujuan tercapai, terapi selesai
Stabil tujuan tercapai, lanjutkan terapi yang sama
Peningkatan kemajuan dibuat, lanjutkan terapi yang sama
Perbaikan parsial kemajuan sedang dibuat, penyesuaian kecil yg dibutuhkan

Tujuan terapi tidak terpenuhi


Awal tujuan ditetapkan, memulai terapi
Tidak membaik belum ada kemajuan, lanjutkan terapi yang sama
Memburuk penurunan kesehatan, sesuaikan terapi
Kegagalan tujuan tidak tercapai, hentikan terapi saat ini dan ganti
dengan terapi berbeda
Robert J. Cipolle; Linda M. Strand; Peter C. Morley, Chapter 7. The Care Plan in Pharmaceutical Care Practice: The Patient Centered Approach to
Medication Management Services, 3e, 2012
Rencana
▪ Pemberian Edukasi Obat Pulang diberikan dengan
metode konseling dan didokumentasikan, obat yang
diberikan sesuai pada Lembar Resume yang ditulis
oleh dokter
▪ Rekonsilisasi Obat pulang, bandingkan obat yang
diterima pasien selama dirawat di RS (aman dan
tidak terjadi ROTD) dengan obat pulang

Lakukan penilaian terhadap kepahaman


pasienterkait Pemberian Edukasi Obat Pulang
Fauziyah 2020
Rencana
Contoh Pengisian
Fauziyah 2020
Plan/Rekomendasi
▪ Rekomendasi terapi obat sesuai DRP yang
ditemukan
▪ Rencana monitoring terapi obat
▪ Rencana konseling
Catatan Perkembangan Pasien
Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi
Identitas RS
Henky Febrianton M.Farm., Apt

Catatan Perkembangan Pasien


Penulisan dalam bentuk format Terintegrasi dapat diisi oleh dokter,
SOAP/ADME disertai dengan target perawat/bidan, Gizi, Fisioterapi,
yang terukur, evaluasi hasil tatalaksana apoteker, analis, radiografer, rohaniawan,
dituliskan dalam assesmen, diberi dan petugas khusus lainnya
stempel nama, dan paraf pada setiap
akhir catatan.
Henky Febrianton M.Farm., Apt
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai