Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEFARMASIAN

KLINIS

Dr. apt.L.Vita Inandha.D,M.Sc.


Curicullum vitae
Nama : Lucia Vita Inandha Dewi
Nama panggilan : Vita
Institusi : Universitas Setia Budi Solo
Pendidikan : S1 & Apoteker Universitas Sanata Dharma- YK 2003
: S2 Farmasi Klinik UGM, 2009
: S3 Ilmu Farmasi UGM, 2020
Pekerjaan : Marketing div – PT Ferron Par Pharmaceutical,
Bandung Jabar, 2003
: Instalasi Farmasi RS Panti Waluyo Yakkum Purworejo
Jateng 2003-2012
: APJ Apotek Nilou Bantul YK 2012
: DTT Poltekes Permata Indonesia YK 2012-2016
: DTT Stikes Bethesda YK 2012 – 2016
: Dosen Tetap Fak Farmasi Univ Setia Budi Surakarta 2012 -
sekarang
Farmasi klinik

Farmakoterapi

PIO

Biofarmasetika dan Farmakokinetika


klinik
Pokok bahasan 1-3

1 Identifikasi, analisis 3
Pharmaceutical Care
dan pelaporan ADR

2
Interpretasi Data Klinik
Pharmaceutical Care Pharmaceutical care is the
direct, responsible provision
of medication-related care for
the purpose of achieving
definite outcomes that
Medical improve a patient’s quality of
care
life.

Care

Pharmacy
care
Nursing
care
Goal of Pharmaceutical Care

cure of patient disease

elimination or reduction symptomatology

Aresting or slowing of a disease process

prevention of a disease or symptology


PH care process
COLLECT
1. Current Medication List ( Daftar Obat Saat ini)
2. Medication history list ( Daftar pengobatan yang digunakan selama
ini atau masa lalu) == resep/non resep, sintetis maupun obat herbal
3. Relevan Health Data ( data laboratorium, pemeriksaan fisik)
4. Patient lifestyle habits, sosial ekonomi, demografi, dll
Sebutkan contoh
collecting data !
S=

O=

A=
ASSESSMENT
Farmasis melakukan analisis atas data yang sudah dikumpulkan,
dikaitkan dengan terapi yang didapatkan oleh pasien.
1. Semua pengobatan : effectiveness, safety, patient adherence
2. Status kesehatan : faktor risiko, data kesehatan, faktor
lingkungan, health literacy
3. Status imunisasi, kebutuhan untuk mendapat preventive
care, dll
Need for aditional teraphy
DRUG RELATED
PROBLEM (DRP) Unnecessary teraphy
MASALAH
TERKAIT OBAT Wrong Drug (improper)
(MTO)
Chipolle
DRP
Dosage is too low

Adverse Drug Reaction

Dose is to high

Adherence Problem
DRP menurut Pharmaceutical Care Network
Europe Association (PCNE)
• A Drug-Related Problem is an event or circumstance involving drug
therapy that actually or potentially interferes with desired health
outcomes.

• Klasifikiasi ===== Lihat PCNE


efektifitas kurang (tidak
TT Pemilihan obat
berefek, kurang berefek, ada
gejala yg tidak diterapi TT pemilihan bentuk sediaan
Problems
Problem keamanan (ADR)
TT dosis
Lain-lain : biaya, terapi tidak
perlu, masalah yg blm teratasi TT durasi
TT dispensing
Tidak ada intervensi
Causes Sampai pd prescriber TT proses pemberian
Terkait pasien /Patient
Sampai pada pasien behaviour
Sampai pd penggunaan Perpindahan pasien
Planned Interventions obat
Lain-lain Lain-lain

Intervention Acceptance Tidak diketahui


diterima
teratasi
Tidak diterima
Teratasi sebagian
Status of the DRP
Belum teratasi Lain-lain
PLAN
•Berdasar hasil assessment, apoteker membuat dan
mengembangkan perencanaan berdasar evidence base dan
pertimbanagan efektifitas biaya, dengan berpusat pada
pasien serta bekerjasama bersama tim kesehatan/ profesi
yang lain.
PLAN
1. Mengatasi masalah terkait obat dan mengoptimalkan terapi obat
2. Menetapkan sasaran terapi untuk mendapat outcome klinis yang
baik dan menyeluruh
3. Melibatkan pasien dalam proses edukasi dan managemen diri
4. Mendukung kelangsungan patient care, termasuk adanya tindak
lanjut care plan.
IMPLEMENTASI
•Penerapan care plan untuk mengatasi masalah terkait obat
yang melibatkan pasien melalui pendidikan, pemberdayaan,
dan pengelolaan diri Mendukung perawatan, termasuk
tindak lanjut implementasinya.
Latihan
Seorang pasien laki-laki berusia 50 tahun, datang ke IGD RS dengan keluhan
nyeri pinggang dan kesemutan, sangat sakit sampai tidak bisa berjalan dan
duduk, aktifitas sangat terganggu. Riwayat alergi : gatal-gatal bila minum
antalgin.
Pengobatan :
Tramadol iv 100 mg bolus, 100 mg drip melalui tetes infus, ranitidin iv 50 mg.
30 menit setelah pengobatan pasien mengalami nausea dan vomitting,
lemas, sangat mengantuk, TD 160/90 mm/Hg, suhu 36,7 C, tidak bisa makan
dan minum.
Tentukan S,O,A,P untuk pasien tersebut
Apakah anda menemukan DRP ?
Contoh kasus
• Seorang pasien anak laki-laki berusia 8 tahun, dengan BB 24 kg, datang ke RS untuk mendapat
pemeriksaan dengan keluhan batuk pilek, demam, pandangan mata buram, lemas dan tidak nafsu
makan, hasil pengukuran suhu badan menunjukkan suhu 39 derajat C, obat yang diminum adalah
ibuprofen 100 mg/5 ml syrup, diminum 3 x sehari, ketotifen syrup 1 mg/5 ml, 1 cth sehari sekali,
diminum malam hari. Hari berikutnya ternyata hasil pemeriksaan trombosit menunjukkan platelet
count sebesar 80 mg/dL, pasien mengalami ptekie di seluruh tubuh, epitaksis.
S = batuk, pilek, demam, pandangan buram, lemas, tidak nafsu makan, epitaksis.
O= umur 8 tahun, BB 24 kg, T=39 C, Obat : Ibuprofen 100 mg/5 ml, 3x1, ketotifen 1 mg/5 ml 1 cth,
trombosit 80 mg/dL
A = Ibuprofen dapat menyebabkan trombositopenia, KI pada ulkus bleeding
= need terapi untuk perdarahan.
P = rekomendasi penghentian ibuprofen,
disarankan penggunaan antipiretik Parasetamol dengan dosis …
M = perdarahan, demam.
Latihan 2
• Seorang pasien laki-laki berusia 56 tahun dengan riwayat hipertensi
dan stroke iskemik menjalani pengobatan menggunakan
antiplatelet Clopidogrel 50 mg 1x sehari, kaptopril 25 mg 1x1, dan
furosemide 40 mg tablet 1x1. Pasien juga membeli obat di apotek
untuk mengatasi pegal linu di sendi kaki, dan mendapat obat
ibuprofen tablet 400 mg 3x1. Satu minggu setelah pasien
mengkonsumsi obat tersebut, pasien mengalami pendarahan
melalui hidung
S =
O=
A=
P=
Pemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi Obat (PTO) adalah kegiatan untuk memastikan
terapi obat yang aman, efektif dan rasional bagi pasien.

Tujuan PTO :
Meningkatkan efektivitas terapi dan meminimalkan risiko Reaksi Obat
yang Tidak Dikehendaki (ROTD), meminimalkan biaya pengobatan dan
menghormati pilihan pasien.
Tahapan PTO
1. Seleksi Pasien
2. Seleksi Obat

Seleksi Pasien :
✔ Pasien yang masuk rumah sakit dengan multi penyakit
✔ menerima polifarmasi.
✔ Pasien kanker yang menerima terapi sitostatika.
✔ Pasien dengan gangguan fungsi organ terutama hati dan ginjal.
✔ Pasien geriatri dan pediatri.
✔ Pasien hamil dan menyusui.
✔ Pasien dengan perawatan intensif.
Seleksi Obat :
✔ Indek terapetik sempit
✔ Nefrotoksik
✔ Sitostatika
✔ Antikoagulan
✔ Kardiovaskuler
✔ Potensi ADR

Anda mungkin juga menyukai