OBAT HERBAL
Langkah Pelaksanaan :
Lakukan interview dan pencatatan pada
form TMR terkait data pasien spt :
•nama, umur, alamat, BB, TB,
•keluhan yang dirasakan,
DATA SUBYEKTIF •riwayat penyakit,
•riwayat alergi,
•riwayat pemakaian obat
Data Obyektif
Adalah data yang bersumber dari hasil observasi dan pengukuran
baik yang dilakukan secara mandiri (APS) ataupun (rujukan) oleh
profesi kesehatan lain terkait Tanda-Tanda Vital (TTV), Suhu
Tubuh, Tekanan darah (BP atau TD), hasil laboratorium, USG, EKG,
Foto Thoraks, CT-Scan, MRI yang mendukung masalah penyakit
DATA OBYEKTIF
seperti diagnosa, co-morbid, underlying disease.
ASESMEN
Proses asesmen atau analisis disini merupakan
identifikasi penyakit, termasuk permasalahan terkait
obat (DRP) apabila pasien telah atau sedang
mendapatkan pengobatan yang dinyatakan dalam
bentuk kalimat yang dituangkan dalam TMR.
Langkah pelaksanaan :
•Lakukan penilaian terhadap data S dan O dengan
mengacu pada prinsip farmakoterapi, fitoterapi, EBM.
•Lakukan pengamatan (keadaan jiwa; ekspresi muka;
Phisik; pengamatan lidah; pendengaran; penciuman;
penglihatan)
PLAN
1. MONITORING FITOMEDISIN
Monitoring menjadi hal yang mutlak dan menjadi tanggung
jawab apoteker dalam memberikan pelayanan Fitomedisin
agar tercapai hasil yang diinginkan.
Monitoring dilakukan pada hari ke 3, 5, 7, 14, 21 dst sesuai
kebutuhan monitoring dan hasil terapi.
Langkah pelaksanaan :
•Lakukan pengamatan kondisi umum pasien (KU) spt:
penampilan, tingkat kesadaran, kemampuan komunikasi, dll
sesuai dengan fitomedisin yg digunakan dalam terapi.
•Lakukan pengamatan dan pencatatan sebagaimana halnya
MONITORING
data S & O seperti TTV, hasil pemeriksaan lab, dll sesuai
FITOTERAPI dengan tujuan fitoterapi.
2. MONITORING EFEKTIVITAS FITOTERAPI
Efektivitas terapi dinilai berdasarkan tercapai-tidaknya tujuan
fitoterapi.
Contoh :
1. Diuretik :
Efektivitas daun kumis kucing dapat diamati pada kondisi dimana
terjadi penambahan volume urin,
2. Antihipertensi
Efektivitas Rosella, Kelor, Kumis Kucing dapat dinilai dari
besarnya penurunan tekanan darah
3 Antipiretika
MONITORING Efektivitas Lumbricus Rubellus dapat dinilai dari tanda vital
FITOTERAPI turunnya suhu tubuh
3. MONITORING REAKSI EFEK SAMPING
Efek samping bisa terjadi dan kadang tidak dikenali. Hal
ini dapat dimengerti karena belum menampakkan gejala
pada pasien sehingga menjadi tugas kita untuk
mengidentifikasi Efek Samping potensial yang akan terjadi
sehingga dapat dicegah sebelum terjadi.
Efek samping kadang tidak perlu disampaikan kepada
pasien bila akan berakibat menurunnya kepatuhan pasien,
kecuali bila berakibat fatal dan pasti akan terjadi.
4. MONITORING INTERAKSI
MONITORING Interaksi obat dikenali setelah muncul gejala dan tanda
yang menetap pada pasien. Bila tanda tersebut berupa
FITOTERAPI
peningkatan hasil lab seringkali interaksi obat tidak dapat
dikenali.
5. MONITORING TOKSISITAS
Toksisitas dapat terjadi karena dosis yg
berlebihan, interaksi yang potensial dengan
obat kimia lain walaupun sangat jarang.
Note :
Hati-hati pada Pasien manula identik dengan
polimedikasi bahkan polifarmasi karena
menderita multiple problem medik dan
mempunyai co-morbid sehingga minum
banyak obat
MONITORING
FITOTERAPI
INTERPRETASI DATA
LABORATORIUM
Dalam praktik pelayanan
fitomedisin dokter memiliki
tanggung jawab untuk
memastikan fitoterapi berjalan
dengan aman & efektif,
sehingga dokter dituntut untuk
mampu mengkaji,
menginterpretasi dan
mempertimbangkan hasil
INTERPRETASI DATA pemeriksaan Laboratorium
LABORATORIUM termasuk hasil pemeriksaan alat
diagnostik spt EKG, Rontgen,
MRI, CT-Scan, dll
Khasiat OH
Untuk profilaksis
Untuk terapi
Untuk kosmetik
Profilaksis
a. Imonomodulator
b. Hepatoprotektor
c. Neuroprotector
a. Imunomodulator
1. Imunostimulan (imunostimulator)
2. Imunodepresan (imunosupresan)
Imunostimulan (imunostimulator)
Dll.
Hepatoprotektor (pelindung hati) adalah istilah yang
diberikan pada produk yang dipasarkan untuk
melindungi hati dan/atau memulihkan hati yang
telah dirusak oleh racun, obat atau penyakit.
Hepasil mengandung zat aktif Choline Bitartrate,
ekstrak milk thistle, alpha lipoic acid, L-cystine,
broccoli concentrate, inositol, ekstrak green tea,
decaffeinated, ekstrak olive, meriva, biotin yang
digunakan sebagai antioksidan, membantu
detoksifikasi hati dari racun, dan membantu
memelihara kesehatan hati.
Dosis :
Komposisi :
temulawak 1 g, sambiloto 0,75 g,
kayu kuning 0,75 g
Dosis :
pengobatan : 2 kapsul 1 kali sehari,
pencegahan : 1 kapsul 1 kali sehari
Hepatosip merupakan Obat Hepatitis alami
yang secara tradisional bermanfaat untuk
memelihara kesehatan fungsi hati (liver) dan
pendamping pengobatan pada penderita
hepatitis.
Hepatosip terbuat dari ekstrak tumbuhan
sambiloto, temulawak, temuireng, dan
meniran pilihan yang berkualitas.
Temulawak mengandung kurkumin yang
secara nyata dapat menurunkan peningkatan
kadar transaminase dalam serum (SGOT dan
SGPT) karena pengaruh zat-zat racun hati
(zat hepatotoksik), sehingga kerusakan sel-sel
hati oleh zat-zat racun tersebut dapat
dihindarkan.
Komposisi : Produk Hepatosip dari Griya Herba diproses
Andrographis paniculata herba (Sambiloto)
secara modern dan higienis, serta sudah
Curcuma xanthoriza rhizoma (Temulawak)
Curcuma aeroginoza rhizoma (Temu Ireng)
terdaftar di BPOM sehingga aman
Phylantus urinaria L folium (Meniran) dikonsumsi.
Dosis : Diminum 3 x 2. PC Konsumsi secara rutin dan rasakan
khasiatnya.
Komposisi :
Tiap Kapsul mengandung : Ekstrak
Phyllanthi niruri Herba 20 mg, Curcumae
Rhizoma 50 mg, dan Silimarin 300 mg.
Kegunaan :
Melindungi hati dari zat-zat yang bersifat
merusak
Membantu pengobatan hepatitis, sirosis dan
radang hati
Menurunkan kadar SGOT/SGPT
Mekanisme Kerja :
Aturan minum :
Untuk pemeliharaan : 3 x 1 kapsul
1.Phyllanthi niruri Herba menghambat polimerase DNA virus sehari atau sesuai petunjuk dokter.
Hepatitis B Untuk penderita penyakit liver atau
2.Silimarin meningkatkan kecepatan pembentukan ribosom dan
protein dalam membentuk sel-sel baru (proses regenerasi) yang baru sembuh : 2 kapsul, 2-3 x
3.Curcumae Rhizoma secara nyata dapat menurunkan sehari.
peningkatan kadar transaminase dalam serum (SGOT/SGPT) Peringatan :
karena pengaruh zat-zat racun hati (zat Hepatotoksik)
Tidak dianjurkan untuk wanita
hamil dan menyusui,
Neuroprotektor
Dosis : Deskripsi :
Dewasa: 3 kali sehari 2 gelas takar. Anak ENKASARI HERBAL merupakan cairan obat
- anak > 5tahun : 2 kali sehari 1 gelas kumur yang dapat digunakan untuk membantu
takar. (1 gelas takar = 15ml). Dikumur
mengurangi sariawan, membantu menyegarkan
tidak untuk ditelan.
Aturan Pakai :
mulut dan mengurangi bau mulut.
Tuangkan Enkasari herbal obat kumur 15 Indikasi Umum :
ml pada tutup botol dan kumurlah selama Membantu mengurangi sariawan, membantu
30 - 60 detik. menyegarkan mulut dan mengurangi bau mulut.
Peringatan : Jgn ditelan.
Keamanan obat herbal
• Interaksi obat Herbal
• Efek Samping Obat Herbal
• Toksisitas Obat Herbal
INTERAKSI ARV- PENGOBATAN
TRADISIONAL
- Suplemen, herbal dan pengobatan alternative kebanyakan belum ada
bukti ilmiah terkait efikasi dan efektifitas dalam pengobatan HIV
e.g: Hypericum perforatum (SJW), Garlic, SH /Traditional Chinese Herbal,
Fish oil Omega 3, Gingseng, Sarang semut, Buah Merah etc.
-Beberapa jenis herbal/ alternative dipakai sebagai pendamping obat ARV
untuk menjaga daya tahan tubuh ODHA.
-Walaupun tidak ada bukti ilmiah ttg interaksi yang membahayakan,
pemakaian suplemen, herbal, alternative sebaiknya dipisahkan waktu
pemakaiannya dengan ARV untuk menghindari efek yang tidak diinginkan.
-ODHA yang menggunakan minum suplemen/herbal harus dikonseling dan
dimotivasi untuk tetap minum ARV secara teratur utk menghindari putus
obat karena pemakaian pengobatan alternative.
INTERAKSI OBAT- PENGOBATAN
Key Point: TRADISIONAL
-Suplemen yang harus dihindari / tidak digunakan Bersama ARV:
1. St. John Wort, adalah inducer enzim P4503A4 dan P-
glikoprotein sehingga meningkatkan potensi terjadinya MDMA dan
kegagalan pengobatan ARV gol PI dan NNRTI.
2. Echinacea, Milk thistle dan Goldenseal, suplemen ini akan
meningkatkan kadar ARV dalam darah karena disinyalir menghambat
kerja enzim pemetabolisme.
-Tidak ada larangan bagi ODHA utk melakukan pijat kesehatan, yoga,
chiropraktek dan akupuntur sebagai salah stau cara untuk memperbaiki
kualitas hidup terutama dalam meningkatkan kesehatan mental seperti
mengurangi nyeri, kecemasan dan depresi.
• Lidah buaya bisa digunakan untuk
mengobati iritasi kulit, jerawat, dan bekerja
sebagai laksatif yang melancarkan
pencernaan.
• Namun jika digunakan dalam jangka waktu
yang terlalu lama, lidah buaya juga bisa
memicu arrhytmia (detak jantung yang tak
teratur) dan sakit perut.
• Jika bawang putih dan jahe
dikonsumsi bersamaan dengan obat
pengencer darah (Aspirin, CPG,
Citostazol dll) bisa meningkatkan
pendarahan dalam tubuh.
• Ginseng digunakan untuk meningkatkan
kekebalan tubuh, mengontrol tekanan
darah dan stres, serta memiliki zat anti-
penuaan. Namun ginseng juga memiliki
efek samping seperti insomnia, diare,
muntah, sakit kepala, serta rasa cemas.
• Ekstrak pepaya jika dikonsumsi
bersamaan dengan obat-obatan untuk
jantung bisa memberikan efek yang buruk
dan menyebabkan kerusakan pada
membran mukus pada saluran
pencernaan.
Toksisitas obat herbal
Ada 2 uji toxicitas yaitu :
•1. Uji toxicitas secara umum
•2. Uji toxicitas secara khusus
DRUG TOXICITY TEST
PRACLINIC TOXICITY TEST ONLY: