Anda di halaman 1dari 107

KHASIAT DAN KEAMANAN

OBAT HERBAL

Apt. RUSLAN BELANG, M.KES


DEFINISI :
OBAT TRADISIONAL  Bahan /ramuan bahan berupa
tumbuhan, bahan asal hewan, mineral, sediaan
galenik/sarian/ekstrak atau campuran bahan tsb. 
secara turun temurun (empiricaly) digunakan untuk
pengobatan berdasarkan pengalaman.
JAMU  obat tradisional Indonesia ( Empirical based
herbal medicine)
OBAT HERBAL TERSTANDAR (OHT)  Sediaan bahan
alam, telah dibuktikan khasiat dan keamanan secara
ilmiah, mellaui uji preklinik dan bahan bakunya telah
di standarisasi (Scientific based herbal medicine).
DOTER PRAKTEK HERBAL merupakan
bentuk eksistensi & tanggung jawab serta
positioning dokter dalam berpraktik di
sarana pelayanan kesehatan khususnya
kedokteran terkait penggunaan obat bahan
alam/herbal/fitomedisin
Medical Herbal Care merupakan
model praktik pelayanan herbal /
fitomedisin oleh doter disarana
pelayanan kesehatan berdasarkan
ilmu pengetahuan yang diciptakan
karena kebutuhan untuk bisa
memberikan pelayanan kesehatan
terkait herbal/fitomedisin yang aman,
PELAYANAN KEDOKTERAN efektif, dan dapat meningkatkan
HERBAL /FITOMEDISIN kualitas hidup pasien.
DOKUMENTASI PRAKTIK FITOMEDISIN :

Pelaksanaan praktik fitomedisin didokumentasikan dalam


bentuk Patient Traditional Medication Record (TMR).
Penulisan dokumentasi menjadi sangat penting sebagai bukti
praktik fitomedisin, dimana penulisannya harus selaras
dengan tujuan praktik & mudah dipahami yang memiliki ciri
profesi yang tidak dapat dikerjakan oleh profesi lain.

Dokumentasi disusun dengan pola S-O-A-P (Subyektif-


Obyektif-Asesmen-Plan-) agar memiliki kesinambungan pola
pikir dengan profesi kesehatan lain yang sudah lebih dulu
DOKUMENTASI menerapkan pola tersebut namun dengan modifikasi terkait
PRAKTIK penggunaan Fitomedisin/herbal.
FITOMEDISIN
Data Subyektif
Adalah data keluhan pasien terkait
obat/penyakit yang bersumber dari
pasien atau keluarganya atau orang lain
yang tidak dapat dikonfirmasi secara
independen .

Langkah Pelaksanaan :
Lakukan interview dan pencatatan pada
form TMR terkait data pasien spt :
•nama, umur, alamat, BB, TB,
•keluhan yang dirasakan,
DATA SUBYEKTIF •riwayat penyakit,
•riwayat alergi,
•riwayat pemakaian obat
Data Obyektif
Adalah data yang bersumber dari hasil observasi dan pengukuran
baik yang dilakukan secara mandiri (APS) ataupun (rujukan) oleh
profesi kesehatan lain terkait Tanda-Tanda Vital (TTV), Suhu
Tubuh, Tekanan darah (BP atau TD), hasil laboratorium, USG, EKG,
Foto Thoraks, CT-Scan, MRI yang mendukung masalah penyakit

DATA OBYEKTIF
seperti diagnosa, co-morbid, underlying disease.
ASESMEN
Proses asesmen atau analisis disini merupakan
identifikasi penyakit, termasuk permasalahan terkait
obat (DRP) apabila pasien telah atau sedang
mendapatkan pengobatan yang dinyatakan dalam
bentuk kalimat yang dituangkan dalam TMR.
Langkah pelaksanaan :
•Lakukan penilaian terhadap data S dan O dengan
mengacu pada prinsip farmakoterapi, fitoterapi, EBM.
•Lakukan pengamatan (keadaan jiwa; ekspresi muka;
Phisik; pengamatan lidah; pendengaran; penciuman;
penglihatan)

ASESMEN •Bila memungkinkan (komplementer) Lakukan


Perabaan pada daerah keluhan; Titik-titik organ.
•Kesimpulan
PLAN (RENCANA PELAYANAN
FITOMEDISIN = RPF)

Dokter memformulasikan Rencana Plan


Fitomedisin (RPF) sesuai dengan hasil
kesimpulan dari asesmen.
Plan RPF memuat hal-hal berikut :
•Pilihan atau Rekomendasi Fitoterapi
•Rencana Monitoring Fitoterapi
•Rencana Konseling

PLAN
1. MONITORING FITOMEDISIN
Monitoring menjadi hal yang mutlak dan menjadi tanggung
jawab apoteker dalam memberikan pelayanan Fitomedisin
agar tercapai hasil yang diinginkan.
Monitoring dilakukan pada hari ke 3, 5, 7, 14, 21 dst sesuai
kebutuhan monitoring dan hasil terapi.

Langkah pelaksanaan :
•Lakukan pengamatan kondisi umum pasien (KU) spt:
penampilan, tingkat kesadaran, kemampuan komunikasi, dll
sesuai dengan fitomedisin yg digunakan dalam terapi.
•Lakukan pengamatan dan pencatatan sebagaimana halnya
MONITORING
data S & O seperti TTV, hasil pemeriksaan lab, dll sesuai
FITOTERAPI dengan tujuan fitoterapi.
2. MONITORING EFEKTIVITAS FITOTERAPI
Efektivitas terapi dinilai berdasarkan tercapai-tidaknya tujuan
fitoterapi.
Contoh :
1. Diuretik :
Efektivitas daun kumis kucing dapat diamati pada kondisi dimana
terjadi penambahan volume urin,
2. Antihipertensi
Efektivitas Rosella, Kelor, Kumis Kucing dapat dinilai dari
besarnya penurunan tekanan darah
3 Antipiretika
MONITORING Efektivitas Lumbricus Rubellus dapat dinilai dari tanda vital
FITOTERAPI turunnya suhu tubuh
3. MONITORING REAKSI EFEK SAMPING
Efek samping bisa terjadi dan kadang tidak dikenali. Hal
ini dapat dimengerti karena belum menampakkan gejala
pada pasien sehingga menjadi tugas kita untuk
mengidentifikasi Efek Samping potensial yang akan terjadi
sehingga dapat dicegah sebelum terjadi.
Efek samping kadang tidak perlu disampaikan kepada
pasien bila akan berakibat menurunnya kepatuhan pasien,
kecuali bila berakibat fatal dan pasti akan terjadi.

4. MONITORING INTERAKSI
MONITORING Interaksi obat dikenali setelah muncul gejala dan tanda
yang menetap pada pasien. Bila tanda tersebut berupa
FITOTERAPI
peningkatan hasil lab seringkali interaksi obat tidak dapat
dikenali.
5. MONITORING TOKSISITAS
Toksisitas dapat terjadi karena dosis yg
berlebihan, interaksi yang potensial dengan
obat kimia lain walaupun sangat jarang.
Note :
Hati-hati pada Pasien manula identik dengan
polimedikasi bahkan polifarmasi karena
menderita multiple problem medik dan
mempunyai co-morbid sehingga minum
banyak obat
MONITORING
FITOTERAPI
INTERPRETASI DATA
LABORATORIUM
Dalam praktik pelayanan
fitomedisin dokter memiliki
tanggung jawab untuk
memastikan fitoterapi berjalan
dengan aman & efektif,
sehingga dokter dituntut untuk
mampu mengkaji,
menginterpretasi dan
mempertimbangkan hasil
INTERPRETASI DATA pemeriksaan Laboratorium
LABORATORIUM termasuk hasil pemeriksaan alat
diagnostik spt EKG, Rontgen,
MRI, CT-Scan, dll
Khasiat OH

Untuk profilaksis
Untuk terapi
Untuk kosmetik
Profilaksis

a. Imonomodulator
b. Hepatoprotektor
c. Neuroprotector
a. Imunomodulator

zat yang memiliki kemampuan memodifikasi


respons sistem imun tubuh dengan
meningkatkan atau menekan produksi
antibodi.
Tujuannya untuk menangkal patogen berbahaya
penyebab penyakit.
Zat atau bahan yang mampu meningkatkan daya
tahan tubuh disebut dengan imunostimulan
(imunostimulator).
Bentuk Imunomodulator

1. Imunostimulan (imunostimulator)
2. Imunodepresan (imunosupresan)
Imunostimulan (imunostimulator)

 Obat yang memiliki kemampuan merangsang dan


meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Imunostimulan terdiri dari dua jenis, yaitu
imunostimulan spesifik dan non-spesifik.
Imunostimulan spesifik, seperti vaksin, dapat
merangsang respon imun terhadap tipe antigen
spesifik.
Artinya, imunostimulan ini khusus digunakan untuk
penyakit atau penyebab penyakit tertentu.
Sementara itu, imunostimulan non-spesifik tidak
memiliki spesifikasi terhadap antigen atau penyakit
tertentu.
Beberapa imunostimulan non-spesifik digunakan
untuk mengatasi:
 Infeksi kronis.
 Defisiensi imun (imunodefisiensi), seperti pada AIDS.
 Penyakit neoplastik.
 Kanker.
Niran adalah obat herbal yang dikemas
dalam bentuk kapsul dan diproduksi
oleh PT. Industri Jamu Borobudur.
Niran mengandung ekstrak meniran.
Niran digunakan untuk mempercepat
proses penyembuhan pasca sakit dan
membantu meningkatkan daya tahan
tubuh.

Dosis : Keterangan Niran


Niran diminum 2 kapsul, 3 kali sehari.
Golongan : Obat Herbal Terstandar
Cara Penyimpanan : Kelas Terapi : Suplemen & Terapi Tambahan; Jamu;
Simpan pada suhu di bawah 30 derajat Herbal
Celcius. Kandungan : Phyllanthi herba (meniran) 550 mg
Kontraindikasi : Bentuk: Kapsul
Satuan Penjualan : Botol; Blister
Hindari penggunaan pada pasien yang Kemasan : Botol @ 30, 60, 100 Kapsul; Blister @
memiliki indikasi hipersensitif 5, 10, 12 Kapsul
terhadap komposisi Niran.
Mazon'B adalah obat herbal yang
mengandung ekstrak buah plum, buah
acai berry, buah anggur, buah acerola,
dan kulit manggis. Mazon'B digunakan
sebagai antioksidan yang berguna untuk
membantu memelihara kesehatan tubuh.
Mazon'B tersedia dalam bentuk serbuk
yang diproduksi oleh PT Phytesindo
Biotek.

Mazon'B secara tradisional digunakan untuk


Golongan: Obat Tradisional membantu memelihara kesehatan tubuh
Kelas Terapi: Suplemen & Terapi (CD4)
Tambahan; Jamu; Herbal Kandungan: Dosis & Cara Penggunaan Mazon'B
Ekstrak buah plum, buah acai berry, buah
anggur, buah acerola, dan kulit manggis Aturan pakai: 1 sachet diminum sekali sehari.
Bentuk: Serbuk
Saran penyajian: 1 sachet Mazon'B dilarutkan
Satuan Penjualan: Sachet
Kemasan: Box, 30 Sachet @ 13 gram dalam 100 mL air dingin.
Farmasi: PT Phytesindo Biotek
Meniran adalah obat herbal yang memiliki
kandungan ekstrak meniran sebagai zat aktifnya.
Meniran secara tradisional digunakan untuk
membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
Herbana Meniran diproduksi oleh PT Deltomed
Laboratories dalam bentuk sediaan kapsul. 

Golongan: Obat Tradisional


Kelas Terapi: Suplemen & Kegunaan :
Terapi Tambahan; Jamu; Herbal Herbana Meniran secara tradisional digunakan untuk
Kandungan: Ekstrak meniran 500 membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
mg
Bentuk: Kapsul Dosis pemberian: diminum 1 kapsul per hari.
Satuan Penjualan: Botol Cara Penyimpanan :
Kemasan: Box, Botol @ 30, 60 Simpan pada suhu ˂ 30ºC, ditempat yang kering, serta
dan 100 kapsul terhindar dari sinar matahari langsung.
Imunodepresan(Imunosupresan)

Imunosupresan adalah Obat yang memiliki


kemampuan menekan atau mengurangi kekuatan
sistem kekebalan tubuh.
Mengutip Cleveland Clinic, sistem kekebalan tubuh
umumnya membantu melawan patogen berbahaya
penyebab penyakit.
Namun, pada beberapa kondisi, sistem kekebalan
tubuh justru keliru menyerang sel atau jaringan
tubuh yang sehat.
Itulah sebabnya dibutuhkan obat imunosupresan
untuk menekan reaksi tersebut dan mengurangi
dampaknya.
Obat yang memiliki sifat imunosupresan disebut
obat imunosupresif.
Obat imunosupresan biasanya digunakan untuk
mengatasi:
1. Transplantasi organ, sel punca, dan sumsum tulang
2. Penyakit Autoimun seperti pemfigus, rheumatoid
arthritis, penyakit Chron, multiple sklerosis, dan
lupus.
3. Alergi berat
Obat imunosupresan tersedia dalam bentuk tablet,
kapsul, cairan, dan injeksi.
Beberapa jenis obat imunosupresan untuk menekan
sistem imun, antara lain:
 Kortikosteroid : Prednison, budesonide, Prednisolon
 Janus kinase inhibitor: tofacitinib

 Calcineurin inhibitors: cyclosporine, tacrolimus

 Monoclonal antibodies: basiliximab, daclizumab

 Dll.
Hepatoprotektor (pelindung hati) adalah istilah yang
diberikan pada produk yang dipasarkan untuk
melindungi hati dan/atau memulihkan hati yang
telah dirusak oleh racun, obat atau penyakit.
Hepasil mengandung zat aktif Choline Bitartrate,
ekstrak milk thistle, alpha lipoic acid, L-cystine,
broccoli concentrate, inositol, ekstrak green tea,
decaffeinated, ekstrak olive, meriva, biotin yang
digunakan sebagai antioksidan, membantu
detoksifikasi hati dari racun, dan membantu
memelihara kesehatan hati.

Dosis :

Hepasil diminum 1 tablet,


sebanyak 3 kali sehari
Curmino Plus merupakan kapsul dari ekstak
alami yang mengandung temulawak,
sambiloto dan kayu manis yang dapat
berperan sebagai pelindung kesehatan hati,
dan dapat membantu memperbaiki daya tahan
tubuh.
Curmino Plus terbuat dari bahan herbal 100%,
tanpa pengawet, dan pewarna sehingga aman
digunakan dalam jangka panjang.

Komposisi :
temulawak 1 g, sambiloto 0,75 g,
kayu kuning 0,75 g

Dosis :
pengobatan : 2 kapsul 1 kali sehari,
pencegahan : 1 kapsul 1 kali sehari
Hepatosip merupakan Obat Hepatitis alami
yang secara tradisional bermanfaat untuk
memelihara kesehatan fungsi hati (liver) dan
pendamping pengobatan pada penderita
hepatitis.
Hepatosip terbuat dari ekstrak tumbuhan
sambiloto, temulawak, temuireng, dan
meniran pilihan yang berkualitas.
Temulawak mengandung kurkumin yang
secara nyata dapat menurunkan peningkatan
kadar transaminase dalam serum (SGOT dan
SGPT) karena pengaruh zat-zat racun hati
(zat hepatotoksik), sehingga kerusakan sel-sel
hati oleh zat-zat racun tersebut dapat
dihindarkan.
Komposisi : Produk Hepatosip dari Griya Herba diproses
Andrographis paniculata herba (Sambiloto)
secara modern dan higienis, serta sudah
Curcuma xanthoriza rhizoma (Temulawak)
Curcuma aeroginoza rhizoma (Temu Ireng)
terdaftar di BPOM sehingga aman
Phylantus urinaria L folium (Meniran) dikonsumsi.
Dosis : Diminum 3 x 2. PC Konsumsi secara rutin dan rasakan
khasiatnya.
Komposisi :
Tiap Kapsul mengandung : Ekstrak
Phyllanthi niruri Herba 20 mg, Curcumae
Rhizoma 50 mg, dan Silimarin 300 mg.

Kegunaan :
Melindungi hati dari zat-zat yang bersifat
merusak
Membantu pengobatan hepatitis, sirosis dan
radang hati
Menurunkan kadar SGOT/SGPT

Mekanisme Kerja :
Aturan minum :
Untuk pemeliharaan : 3 x 1 kapsul
1.Phyllanthi niruri Herba menghambat polimerase DNA virus sehari atau sesuai petunjuk dokter.
Hepatitis B Untuk penderita penyakit liver atau
2.Silimarin meningkatkan kecepatan pembentukan ribosom dan
protein dalam membentuk sel-sel baru (proses regenerasi) yang baru sembuh : 2 kapsul, 2-3 x
3.Curcumae Rhizoma secara nyata dapat menurunkan sehari.
peningkatan kadar transaminase dalam serum (SGOT/SGPT) Peringatan :
karena pengaruh zat-zat racun hati (zat Hepatotoksik)
Tidak dianjurkan untuk wanita
hamil dan menyusui,
Neuroprotektor

Merupakan obat yang dapat mengatur fungsi


serebral dengan meningkatkan kemampuan kognitif
pada otak yang menurun.
Neuroprotektor seperti pirasetam dan sitikolin
merupakan obat yang dapat mengatur fungsi
serebral dengan meningkatkan kemampuan kognitif
pada otak yang menurun, namun penggunaannya
masih kontroversial dan menjadi perdebatan
berdasarkan penelitian ilmiah.
Di beberapa Rumah sakit yang ada di
Indonesia, penggunaan kedua neuroprotektor ini yaitu
piresetam dan sitikolin banyak digunakan pada
pasien stroke iskemik.
Carsifit merupakan obat herbal yang memiliki
kandungan ekstrak Gynura divaricata (umbi daun
dewa), Zingiberis Officinale Rhizoma var Rubra
(Jahe merah), Morinda citrifolia (mengkudu),
Andrographidis paniculata Herba (sambiloto),
dan Centella asiatica (pegagan) sebagai zat
aktifnya dalam bentuk sediaan kapsul.
Carsifit secara tradisional dapat membantu
melancarkan sirkulasi darah.

Komposisi: Ekstrak Gynura divaricata (umbi


Golongan : Obat Tradisional
daun dewa) 188 mg, Zingiberis Officinale
Kelas Terapi : Suplemen & Terapi
Rhizoma var Rubra (Jahe merah) 48 mg,
Tambahan; Jamu; Herbal
Morinda citrifolia (mengkudu) 188 mg,
Dosis : Carsifit diminum 3 kali sehari 2
Andrographidis paniculata Herba
kapsul.
(sambiloto) 48 mg, Centella asiatica
Penyimpanan : Suhu < 30º C
(pegagan) 94 mg
OBAT HERBAL UNTUK TERAPI
CONTOH TANAMAN BERKHASIAT ANTIKANKER
1. Kunir (Curcuma longa)
2. Kunir putih (Curcuma zesoaria)
3. Temu putih (Curcuma zesoria)
4. Sambung Nyawa (Gyrura procumbens)
5. Sambiloto (Andrographis paniculata Ness)
6. Pegagan (Centella asiatica)
7. Daun Dewa (Typhonium divaricatum)
8. Jarong (Achyranthes aspera linn)
9. Mengkudu ( Morinda Citrifolia)
10.Meniran (Phyllanthus niruri)
11.Tapak dara (Vinca rosea)
12.Kealdi tikus (Typhonium divaricatum)
2. ANTIDIABETES MELITUS
Diabetes Melitus (DM)  kadar gula darah
melebihi batas kadar normal (sebulum
maupun sesudah makan).
Penyebab :
Pada DM tipe 1 karena faktor genetik
kerusakan sel β pankreas,
ketergantungan insulin.
Pada DM tipe 2 karena faktor luar pola
makan dan obat2an yang menyebab
fungsi sel β pankreas berkurang, tidak
tergantung insulin.
Pengobatan DM.
DM tipe 1  ketergantungan insulin
DM tipe 2  memperbaiki transportasi
glukosa kedalam sel, mempercepat
pemecahan glukosa dalam mitokondria,
mengurangi pembentukan oksidan dan
mempercepat proses proliferasi sel β
pankreas.
CONTOH TANAMAN BERKHASIAT ANTIDIABETES
1. Sambiloto (Andrographis paniculata Ness) : daun
2. Jambo monyet (Anarcedium accidentale) : kulit batang
3. Bawang merah (Allium cepa linn)
4. Johar : kulit batang
5. Jambu biji (Psidum guajava) : daun, buah kulit batang
6. Tapak dara (Cataranthus rosea) daun
3. ANTIDIARE
Diare  Frequensi defekasi lebih banyak dari
normal, konsistensi feses encer.
Kejadian  bisa akut dan kronis.
Penyebab  bermacam2 (ifeksi bakteri, virus,
parasit). Peningkatan motilitas usus ( alergi
makanan dan obat2an), psikosomatik, Kelainan
endokrin dan metabolisme.
Terapi : tergantung penyebab (antibakteri,
antiamuba, menurunkan motilitas usus,
mengurang spasmus usus.
CONTOH TANAMAN BERKHASIAT ANTIDIARE
1. Kunir (Curcuma domestika)  rimpang
2. Temulawak (Curcuma xanthorriza)  rimpang
3. Jambu biji (Psydium guajava linn)  daun, kulit batang,
buah
4. Gambir (Uncaria gambir)  daun dan ranting
5. Delima (Punica granatum)  kulit buah, kulit akar
6. Kemukus ( Piper cubeba linn)  buah
4. ANTIFERTILITAS
Antifertilitas  Obat untuk mengurangi ke suburan
(kontrasepsi)
Metode  Sterilisasi jantan dan betina
Kondom, IUD, obat abortivum,
spermisidal, obat kontrasepsi.
Cara kerja obat antifertilitas :
1. Mencegah pematangan sel telur
2. Mencegah terjadi ovulasi
3. Mencegah pertemuan sel telur dan spermatozoa
4. Mencegah proses inflantasi
5. Menghambat spermatogenesis.
TANAMAN BERKHASIAT ANTIFERTILITAS
1. Bayam duri (Amaranthus spinosus Linn)akar
2. Pepaya (Carica papaya Linn)  biji
3. Sadamala (Artemisin vulgaris Linn) daun
4. Blustru (Luffa cilindrica Linn)  daun
5. Rumput teki (Ciperus rotundus Linn)  rimpang
6. Daun manggis (Garsenia mangostana Lin)
7. Kembang spatu (Hibiscus rosasinensis Linn)  daun
8. Remek getik (Achyranthes aspera linn)  daun
9. Nanas (Ananas comosus Merr)  buah muda
10.Sere (Andropogon nardus Linn) - akar, daun muda.
11.Jambu biji (Psidium guajava Linn)  Kulit dan akar.
5. Hepatoprotektor
Kerusakan hepar  akibat konsumsi zat kimia
seperti obat2an (CCl4, parasetamol), infeksi
virus hepatitis B,C.
Test fungsi hepar  pemeriksaan kadar SGOT
dan SGPT lebih dari 10 kali lipat.
Contoh : tanaman berkhasiat Hepatoprotektor
1.Sambiloto (Andrgafis paniculata)  daun
2.Kunyit (Curcuma domestica)  rimpang
3.Bawang putih (alium sativum L)  Umbi
4.Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza) 
rimpang
5.Meniran (Phylanthus niruri L.) tanaman
6.Daun sendok (Plantogo mayor)  Daun.
7.Pegagan (Centella asiatica L.)  daun.
8.Selebihnya bisa dilengkapi sendiri.
HERBAL UNTUK KOSMETIK
KOSMETIK
Menurut bahasa atau etimologi, kata kosmetik
asalnya dari kata “kosmein”. Kata “kosmein itu
sendiri berasal dari bahasa Yunani. Kosmein dalam
bahasa Yunani berarti berhias.
Sehingga dapat dimpulan, kosmetik artinya sesuatu
yang digunakan untuk merias diri.
Tujuannya bisa mempercantik diri atau yang lain
misalnya merawat dan melindungi.
Menurut BPOM
Kosmetik yaitu suatu bahan atau bisa disebut sediaan
yang dimaksudkan untuk digunakan untuk area luar
tubuh manusia. Yang dimaksud area luar yaitu
bagian epidermis, kuku, rambut, bibir, serta organ
genital bagian luar. Termasuk juga gigi serta
membrane mukosa mulut.
Tujuan penggunaan kosmetika sendiri yaitu untuk
membersihkan, membuat menjadi beraroma harum,
serta mengubah penampilan. Selain itu, juga
bertujuan untuk memperbaiki bau badan, serta
melindungi dan memelihara tubuh agar tetap pada
kondisi baik.
PMK

 Kosmetik yaitu sediaan atau perpaduan bahan-


bahan yang siap digunakan untuk area luar badan.
Mulai dari bagian epidermis, kuku, bibir, rambut,
serta kelamin bagian luar. Termasuk juga bagian gigi
dan area mulut.
Tujuan untuk membersihkan, menambah daya tarik,
dan melindungi supaya tetap dalam kondisi baik.
Selain itu juga untuk memperbaiki kondisi bau
badan, namun dalam artian tidak untuk mengobati
atau menyembuhkan penyakit.
Komposisi :
Tiap 15 ml cairan mengandung: ekstrak
daun saga (abrus precatorius folium) 0.49
ml. ekstrak daun sirih (piper betle folia)
1.48 ml. ekstrak akar kayu manis
(liquiritiae radix) 0.98 ml.
Bahan lainnya : mentholum cristal, methylis
parabenum, sucrose, essence caramel,
pewarna carmoisine, edicol s. ponceau urs,
oleum menthae, aethanolum (0,4%), ad 15
air

Dosis : Deskripsi :
Dewasa: 3 kali sehari 2 gelas takar. Anak ENKASARI HERBAL merupakan cairan obat
- anak > 5tahun : 2 kali sehari 1 gelas kumur yang dapat digunakan untuk membantu
takar. (1 gelas takar = 15ml). Dikumur
mengurangi sariawan, membantu menyegarkan
tidak untuk ditelan.
Aturan Pakai :
mulut dan mengurangi bau mulut.
Tuangkan Enkasari herbal obat kumur 15 Indikasi Umum :
ml pada tutup botol dan kumurlah selama Membantu mengurangi sariawan, membantu
30 - 60 detik. menyegarkan mulut dan mengurangi bau mulut.
Peringatan : Jgn ditelan.
Keamanan obat herbal
• Interaksi obat Herbal
• Efek Samping Obat Herbal
• Toksisitas Obat Herbal
INTERAKSI ARV- PENGOBATAN
TRADISIONAL
- Suplemen, herbal dan pengobatan alternative kebanyakan belum ada
bukti ilmiah terkait efikasi dan efektifitas dalam pengobatan HIV
e.g: Hypericum perforatum (SJW), Garlic, SH /Traditional Chinese Herbal,
Fish oil Omega 3, Gingseng, Sarang semut, Buah Merah etc.
-Beberapa jenis herbal/ alternative dipakai sebagai pendamping obat ARV
untuk menjaga daya tahan tubuh ODHA.
-Walaupun tidak ada bukti ilmiah ttg interaksi yang membahayakan,
pemakaian suplemen, herbal, alternative sebaiknya dipisahkan waktu
pemakaiannya dengan ARV untuk menghindari efek yang tidak diinginkan.
-ODHA yang menggunakan minum suplemen/herbal harus dikonseling dan
dimotivasi untuk tetap minum ARV secara teratur utk menghindari putus
obat karena pemakaian pengobatan alternative.
INTERAKSI OBAT- PENGOBATAN
Key Point: TRADISIONAL
-Suplemen yang harus dihindari / tidak digunakan Bersama ARV:
1. St. John Wort, adalah inducer enzim P4503A4 dan P-
glikoprotein sehingga meningkatkan potensi terjadinya MDMA dan
kegagalan pengobatan ARV gol PI dan NNRTI.
2. Echinacea, Milk thistle dan Goldenseal, suplemen ini akan
meningkatkan kadar ARV dalam darah karena disinyalir menghambat
kerja enzim pemetabolisme.
-Tidak ada larangan bagi ODHA utk melakukan pijat kesehatan, yoga,
chiropraktek dan akupuntur sebagai salah stau cara untuk memperbaiki
kualitas hidup terutama dalam meningkatkan kesehatan mental seperti
mengurangi nyeri, kecemasan dan depresi.
• Lidah buaya bisa digunakan untuk
mengobati iritasi kulit, jerawat, dan bekerja
sebagai laksatif yang melancarkan
pencernaan.
• Namun jika digunakan dalam jangka waktu
yang terlalu lama, lidah buaya juga bisa
memicu arrhytmia (detak jantung yang tak
teratur) dan sakit perut.
• Jika bawang putih dan jahe
dikonsumsi bersamaan dengan obat
pengencer darah (Aspirin, CPG,
Citostazol dll) bisa meningkatkan
pendarahan dalam tubuh.
• Ginseng digunakan untuk meningkatkan
kekebalan tubuh, mengontrol tekanan
darah dan stres, serta memiliki zat anti-
penuaan. Namun ginseng juga memiliki
efek samping seperti insomnia, diare,
muntah, sakit kepala, serta rasa cemas.
• Ekstrak pepaya jika dikonsumsi
bersamaan dengan obat-obatan untuk
jantung bisa memberikan efek yang buruk
dan menyebabkan kerusakan pada
membran mukus pada saluran
pencernaan.
Toksisitas obat herbal
Ada 2 uji toxicitas yaitu :
•1. Uji toxicitas secara umum
•2. Uji toxicitas secara khusus
DRUG TOXICITY TEST
PRACLINIC TOXICITY TEST ONLY:

1. GENERAL TOXICITY TEST


a. Acute toxicity test
b. Subacute toxicity test
c. Chronic toxicity
2. SPECIFIC TOXICITY TEST :
a. Teratogenic Test
b. Carcinogenic Test
c. Mutagenic Test
Toxicitas acut
• Uji toksisitas akut merupakan suatu
pengujian untuk mendeteksi gejala
ketoksikan yang mungkin muncul pada
manusia dalam waktu singkat setelah
pemberian sediaan uji secara oral dalam
dosis tunggal atau dosis berulang yang
diberikan dalam waktu 24 jam kemudian
diamati selama 14 hari.
• Prinsip uji toksisitas akut secara oral
yaitu sediaan uji pada beberapa tingkatan
dosis tertentu diberikan kepada beberapa
kelompok hewan uji dengan satu dosis
per kelompok dan selanjutnya dilakukan
pengamatan gejala ketoksikan atau
adanya kematian.
• Kemudian, hasil uji toksisitas menggunakan
hewan uji hanya dapat dijadikan sebagai
petunjuk adanya toksisitas relatif bila terjadi
pemaparan pada manusia.
Subacute toxicity test
• Uji toksisitas subakut merupakan suatu
pengujian untuk mendeteksi efek toksik
setelah pemberian sediaan uji dengan
dosis berulang yang diberikan secara oral
pada hewan uji selama 28 hari.
• Uji toksisitas subakut akan memberikan
informasi efek toksik terhadap organ
sasaran yang dipengaruhinya.
Chronic toxicity
Uji Toksistas Khusus
• Uji toksisitas khusus adalah suatu uji yang
khusus dilakukan untuk menentukan tingkat
ketoksikan suatu bahan uji yang diduga potensial
dapat menimbulkan efek khusus pada hewan coba
seperti dapat mengganggu perkembangan fetus
dalam kandungan, atau bahan uji yang
berdasarkan struktur kimia diduga potensial
menyebabkan onkogenitas atau bahan uji yang dalam
pemakaian jangka panjang menyebabkan kerusakan
secara genetika (genotoxity)
Uji Toxicitas khusus
1. Teratogenic Test
2. Carcinogenic Test
3. Mutagenic Test
Teratogenic Test
Carcinogenic Test

• Uji Karsinogenik dilaksanakan dalam jangka


lama yakni pada tikus dalam waktu 24 bulan
sedangkan pada mencit 18 bulan.
• Berdasarkan Japenese Guidelines for Toxicity
Studies lama uji pada tikus 130 minggu dan
pada mencit 104 minggu.
• Parameter yang diamati adalah terbentuknya
neoplasma dan peningkatan kasus neoplasma
sejalan dengan peningkatan dosis bahan uji.
Mutagenic Test

• Uji Mutagenik meliputi mutasi gen dan mutasi


kromosomal.
• Mutasi gen adalah perubahan pada sekuen
nukleotida pada satu atau beberapa segmen
yang dikode gen dalam bentuk substitusi basa
purin atau pirimidin, atau
penghilangan/pergeseran basa tertentu yang
berakibat perubahan pada sekuen DNA.
• Mutasi kromosomal yaitu perubahan morfologi
pada struktur kromosom seperti abrasi
kromosom, delesi kromosom.
• Pada uji mutagenik ini dilakukan uji secara
invitro yakni menggunakan mutase gen pada
bakteri dan uji secara invivo menentukan
kerusakan pada gen hewan mamalia melalui
sum-sum tulang untuk menentukan kerusakan
kromosom sedangkan untuk menentukan
kerusakan DNA menggunakan sel hati mencit
dan tikus
Jangan awali hari dengan penyesalan hari kemarin, karena akan
menggangu hebatnya hari ini, dan akan merusak indahnya hari
esok.

Anda mungkin juga menyukai