Anda di halaman 1dari 14

JAMU

KELOMPOK 11
 Tri Karyadi
 Suwanda
 Gemuruh Putra Akbar
 Helmi
 Begin Koresy
 Lila Indria
 Nada Ardilla
 Rizky Martina
 Hasna Diyani Salamah
 Rahayu Widhyasti
WHAT IS THE DIFFERENCE BETWEEN :
 Traditional medicine
knowledge, skills and practices based on the theories, beliefs and
experiences indigenous to different cultures, used in the maintenance of
health and in the prevention, diagnosis, improvement or treatment of
physical and mental illness. Example : herbal material

 Complementary medicine
treatment and medicine that you use in addition to your doctor's standard
care. Example : hypnosis

 Alternative medicine
Health care practices, products and therapies, which typically are not
included in the degree courses of established medical school. Examples
include acupuncture, massage, aromatherapy.
WHAT IS JAMU?
 Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional
dari Indonesia. Belakangan populer dengan
sebutan Herbal.

 Jamu adalah bahan atau campuran bahan tanaman,


hewan, mineral yang secara tradisional digunakan
untuk mengobati, mencegah penyakit, atau
meningkatkan kesehatan berdasarkan pengalaman.
IS IT TRUE THAT JAMU HAS NO SIDE EFFECT ?

 Mengonsumsi jamu kerap menjadi pilihan karena dianggap lebih alami


dan tidak ada efek samping. Jamu memang terbukti berkhasiat dan alami
tetapi harus tetap dalam takaran yang benar.

 belakangan muncul tudingan jamu berbahaya bagi kesehatan ginjal.


Minum jamu bisa berbahaya jika tidak disertai dengan banyak minum air.
Orang yang memiliki gangguan ginjal harus lebih berhati-hati
mengonsumsi jamu. Maka itu jika ingin minum jamu harus yang sudah
benar-benar teruji secara klinis.
 
 Jamu juga ada yang dicampur dengan bahan-bahan kimia. Bahan-bahan
kimia berbahaya yang digunakan meliputi metampiron, fenilbutason,
antalgin, deksametason, CTM, dll. Obat-obat yang mengandung bahan
kimia tersebut memiliki efek samping berbahaya.
WHAT MUST A DOCTOR SAY WHEN A PATIENT ASKS ABOUT USING JAMU?

 jika pasien menanyakan tentang penggunaan jamu, dokter


bisa mengatakan bahwa mungkin jamu tersebut bisa
memberikan efek terhadap penyakit pasien, tetapi tidak
bisa menjamin kesembuhan pasien tersebut dan harus
waspada terhadap efek samping yang mungkin timbul
dari jamu tersebut.
 
WHY TRADITIONAL MEDICINE HAS TO BE STUDIED FURTHER ?

 Sudah ada ribuan taun


 Perlu ada bukti konkret
 Menunjukkan keamanan (safety)
 Menunjukkan efektivitas (effectiveness)
 Menentukan kualitas (quality)
 Mengadaptasi menjadi suatu alternative medicine
WHAT IS STANDARDIZATION OF TRADITIONAL MEDICINE SUCH AS JAMU ?

 standard mutu jamu harus ditetapkan untuk menjaga keselamatan dan


kesehatan penggunanya

 standard :
1. mengatur bahan baku
Standard nasional Indonesia SNI-02-7087-2005 mengenai penggunaan
jahe untuk bahan baku obat dan SNI-01-7086-2005 mengenai kencur
sebagai bahan baku obat

2. proses produksi dan pengemasan


belum memiliki standardisasi secara nasional atau SNI. masih
berdasarkan standard yang ditetapkan oleh BPOM
PRINCIPLES OF SCIENTIFIC STUDIES TO DEVELOP DRUGS FROM TRADITIONAL
MEDICINE AND THE AMOUNT OF INVESTMENT NEEDED?

 obat herbal terdiri beberapa tingkatan :


1. obat traditional
2. jamu
3. obat herbal terstandar
4. fitofarmaka

 Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan
khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik, bahan baku dan produk
jadinya telah di standarisasi.

 Uji klinik yang dilakukan meliputi :


1. Uji toksisitas
2. Uji eksperimental pada hewan
3. Uji klinik fitofarmaka pada manusia dengan tahapan:
a. Pada manusia sehat
b. Pada manusia dengan penyakit terkait
MAY DOCTOR PRESCRIBE TRADITIONAL MEDICINE ?
WHY?
tidak boleh

 karena obat yang diresepkan harus sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan oleh WHO baik itu mekanisme kerja, efek samping, indikasi dan
kontra indikasinya terhadap. obat tersebut harus sudah menjalani berbagai uji
klinis agar aman saat dikonsumsi dan tidak menimbulkan efek samping yang
buruk terhadap pasien.

 namun jika sudah ada penelitian tentang obat tradisional dan terbukti lebih
memberikan efek yang signifikan terhadap sumber penyakit dan tidak
menimbukan efek yang berbahaya dibandingkan obat kimiawi maka dalam
hal ini diperbolehkan yang terpenting adalah mendahulukan beneficene
pasien dan jauhi non-maleficence.
OVERVIEW OF LEGAL ASPECT OF DRUG PRESCRIPTION

Berdasarkan PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR


HK.02.02/MENKES/068/I/2010 TENTANG KEWAJIBAN MENGGUNAKAN OBAT GENERIK DI FASILITAS
PELAYANAN KESEHATAN PEMERINTAH, resep obat telah menjadi aspek hukum yang menyangkut kesehatan
Indonesia yaitu :

Pasal 4

 (1) Dokter yang bertugas di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah wajib menulis resep obat generik
bagi semua pasien sesuai indikasi medis.
 
 (2) Dokter dapat menulis resep untuk diambil di Apotek atau di luar fasilitas pelayanan kesehatan dalam
hal obat generik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan
 
Pasal 8
 Dokter di Rumah Sakit atau Puskesmas dan Unit Pelaksana Teknis lainnya dapat menyetujui pergantian

resep obat generik dengan obat generik bermerek/bermerek dagang dalam hal obat generik tertentu
belum tersedia.
 
Pasal 11
 Pada saat Peraturan Menteri Kesehatan ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor

085/Menkes/PER/I/1989 tentang Kewajiban Menuliskan Resep dan/atau Menggunakan Obat Generik di


Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
 
REFERENSI
 http://farmasi.unsoed.ac.id/content/saintifikasi-jamu-dan-
standardisasi-bahan-alam
 http://nurfaisyah.web.id/jamu-obat-herbal-terstandar-fitofarm
aka.html
 http://fh.unpad.ac.id/repo/?p=1936
 PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR K.02.02/MENKES/068/I/2010
 USU Press, 2009. Perihal Resep dan Dosis.
 http://en.wikipedia.org
 http://www.webmd.com/balance/guide/complementary-medic
ine-topic-overview
 http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs134/en/

Anda mungkin juga menyukai