DK 7
Farah
Muthia I11111035
Syarif I11111072
Dodi Novriadi I11112014
Karolus Sangapta K. I11112026
Irene Olivia Salim
I11112030
Ardi
I11112040
Putri Umagia Drilna I11112067
Kevin Leonardo I11112073
Dea Erica I11112081
PEMICU
Pontensi Penggunaan Obat Herbal di
Indonesia Semakin Besar
Yogya, Banyaknya kasus penyakit dan kelainan
metabolik di Masyarakat seperti jantung
koroner, stroke, dan diabetes menunjukkan
adanya kecendrungan perubahan pola
penyakit, sehingga peluag pemanfaatan obat
bahan alam atau herbal semakin besar.
Menurut dr Dewa Putu Pramantara selaku
penanggung jawab klinik Herbal Rumah Sakit
Sarjito, saat ini minat masyarakat terhadap
pengobatan herbal semakin meningkat.
Tetap
Selama
Kata Kunci
Obat
herbal
Level of evidence
Fitofarmaka
Obat herbal terstandar
Pengobatan tradisional
Rumusan Masalah
Penggunaan
Analisis Masalah
Hipotesis
Penggunaan
Pertanyaan Diskusi
Definisi Pengobatan
Tradisional
Bahan
Jenis-jenis Pengobatan
Tradisional
Pengobat
Definisi Jamu
Produk
kuat/sehat lelaki
Jamu untuk kewanitaan
Jamu perawatan
tubuh/kecantikan
Jamu tolak angin
Jamu pegel linu
Jamu lainnya.
Fitofarmaka
Sediaan
Prioritas Pemilihan
Bahan
Ramuan
Ramuan(komposisi)
hendaknya terdiri
dari 1 (satu) simplisia/ sediaan galenik.
Bila hal tersebut tidak mungkin, ramuan
dapat terdiri dari beberapa
simplisia,/sediaan galenik dengan syarat
tidak melebihi 5 (lima) simplisia/sediaan
galenik.
Simplisia tersebut masing-masing
sekurang-kurangnya telah diketahui
khasiat dan keamanannya berdasar
pengalaman
Penggunaan
ketentuan atau
persyaratan lain diluar Farmakope
Indonesia, Ekstra Farmakope Indonesia
dan Material Indonesia harus mendapat
persetuiuan pada waktu pendaftaran
fitofarmaka.
untuk menjamin keseragaman khasiat
dan keamanan fitofarmaka harus
diusahakan pengadaan bahan baku
yang terjamin keseragaman komponen
aktifnya
Untuk
Secara
Bentuk Sediaan
Untuk
mendapatkan formulasi
yang tepat, diperlukan suatu
percobaan. Dari beberapa
percobaan tersebut dipilih
formula yang memberikan
keamanan, khasiat, mutu dan
stabilitas yang paling tinggi
Standar Fitofarmaka
Setiap
Khasiat
Pernyataan
khasiat harus
menggunakan istilah medik
seperti :
Diuretik
Spasmolitik
Analgetik
Antipiretik
Dukungan Penelitian
Fitofarmaka
Tahap-tahap Pelaksanaan
Merencanakan
Pemilihan.
Pengujian
Farmakologik
Toksisitas
Pengujian
Farmakodinamik
Pengembangan Sediaan (formulasi).
Penapisan Fitokimia dan Standarisasi
Sediaan.
Pengujian klinik.
Sesudah
Kriteria Fitofarmaka
Aman
Logo
Tensigard
X-Gra
Uji
Uji toksisitas
Uji farmakodinamik
Uji
Selain
Pengobatan Komplementer
Alternatif
Pengobatan
komplementer adalah
pengobatan tradisional yang sudah
diakui dan dapat dipakai sebagai
pendamping terapi konvesional/medis.
Pengobatan alternatif adalah jenis
pengobatan yang tidak dilakukan oleh
paramedis/dokter pada umumnya,
tetapi oleh seorang ahli atau praktisi
yang menguasai keahliannya tersebut
melalui pendidikan yang lain/non
medis.
Pengobatan
Sanksi
Pasal
mengeluarkan kebijakan
untuk mengembangkan jamu melalui
kerbijakan obat tradisional atau
KONTRANAS. Kebijakan ini meliputi
pengembangan jamu dari hulu hingga
ke hilir dengan melibatkan berbagai
instansi seperti lembaga penelitian,
kementerian pertanian, perguruan
tinggi, industri jamu, BPOM,
kementerian kesehatan dan
kementerian perdagangan.
Kebijakan
Kebijakan
Selain
Kontranas untuk
meningkatkan bahan baku obat
tradisional pemerintah juga telah
mengeluarkan Peraturan menteri
kesehatan republik indonesia
nomor 88 tahun 2013 tentang
rencana induk pengembangan
bahan baku obat tradisional.
Kesimpulan
Pengobatan
tradisional di
Indonesia masih memerlukan
standarisasi dan penelitian lebih
lanjut sehingga pengobatan
tradisional hanya digunakan
sebagai pengobatan
komplementer alternatif