Anda di halaman 1dari 4

Soal UAS Obat Komplementer 2019/2020

Pak Deddi Prima Putra

1. UU tentang Kesehatan No. 36/2009 telah mencantumkan pada pasal 1 ayat 9 tentang
Obat Tradisional, jelaskan maksudnya! (10 pt)
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan
hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang
secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai
dengan norma yang berlaku di masyarakat.

2. Apa sajakah yang dimaksud Obat Tradisional menurut UU tentang Kesehatan


No.36/2009? (10pt)
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan
hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang
secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai
dengan norma yang berlaku di masyarakat.

3. Menurut Perka BPOM, berapa macam penggolongan Obat Tradisional di Indonesia,


Jelaskan dan berikan contoh masing-masingnya (15pt)
KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.
00.05.4.2411 TENTANG KETENTUAN POKOK PENGELOMPOKAN DAN PENANDAAN OBAT
BAHAN ALAM INDONESIA
Berdasarkan cara pembuatan serta jenis klaim penggunaan dan tingkat pembuktian
khasiat, Obat Bahan Alam Indonesia dikelompokkan menjadi :
a. Jamu  pegal ilnu, antangin jahe merah, antangin mint, rapet wangi, tuntas, herbakof,
curmino
b. Obat Herbal Terstandar  antangin JRG, OB Herbal, Mastin, diapet (ada jamu, ada
OHT), lelap
c. Fitofarmaka stimuno, tensigard, Xgra, Nodiar, inlacin, vipalbumin plus, rheumaneer

1. Jamu harus memenuhi kriteria:


a. Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
b. Klaim khasiat dibuktikan berdasarkan data empiris
c. Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku
2. Jenis klaim penggunaan sesuai dengan jenis pembuktian tradisional dan tingkat
pembuktiannya yaitu tingkat pembuktian umum dan medium
3. Jenis klaim penggunaan harus diawali dengan kata- kata: " Secara tradisional digunakan
untuk ...", atau sesuai dengan yang disetujui pada pendaftaran.
1. Obat Herbal Terstandar harus memenuhi kriteria:
a. Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
b. Klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah/ pra klinik
c. Telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam produk jadi
d. Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku
2. Jenis klaim penggunaan sesuai dengan tingkat pembuktian yaitu tingkat pembuktian
umum dan medium.

1. Fitofarmaka harus memenuhi kriteria :


a. Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
b. Klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah/ pra klinik/ klinik
c. Telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam produk jadi
d. Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku
2. Jenis klaim penggunaan sesuai dengan tingkat pembuktian medium dan tinggi.

4. Apa yang dimaksud dengan KOTRANAS, sesuai Permenkes No. 381/2007 ada 4 tujuan
kebijakan, jelaskan kebijakan yang diprogramkan? (10pt)
KOTRANAS adalah dokumen resmi yang berisi pernyataan komitmen semua pihak yang
menetapkan tujuan dan sasaran nasional di bidang obat tradisional beserta prioritas,
strategi dan peran berbagai pihak dalam penerapan komponen-komponen pokok
kebijakan untuk pencapaian tujuan pembangunan nasional khususnya di bidang
kesehatan.

Tujuan KOTRANAS adalah :


1. Mendorong pemanfaatan sumber daya alam dan ramuan tradisional secara
berkelanjutan (sustainable use) untuk digunakan sebagai obat tradisional dalam upaya
peningkatan pelayanan kesehatan
2. Menjamin pengelolaan potensi alam Indonesia secara lintas sektor agar mempunyai
daya saing tinggi sebagai sumber ekonomi masyarakat dan devisa negara yang
berkelanjutan.
3. Tersedianya obat tradisional yang terjamin mutu, khasiat dan keamanannya, teruji
secara ilmiah dan dimanfaatkan secara luas baik untuk pengobatan sendiri maupun dalam
pelayanan kesehatan formal.
4. Menjadikan obat tradisional sebagai komoditi unggul yang memberikan multi
manfaat yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat, memberikan peluang
kesempatan kerja dan mengurangi kemiskinan
5. Pemerintah telah mendorong pemanfaatan Tumbuhan Obat Indonesia dalam Program
Saintifikasi Jamu, sesuai Permenkes 003/2010. Jelaskan Maksud dan Programnya
dengan ringkas? (15pt)
Saintifkasi Jamu adalah pembuktian ilmiah jamu melalui penelitian berbasis pelayanan
kesehatan. Saintifikasi Jamu dalam Penelitian Berbasis Pelayanan Kesehatan. (Merupakan
“upaya terobosan” untuk “memasukkan jamu” dalam pelayanan kesehatan)

6. Jelaskan dan sebutkan tumbuhan obat yang sudah masuk FOHAI / Pemenkes RI No.
6/2016 yang digunakan sebagai Antiemetik! (10pt)
1) Jahe (Zingiber officinale Rosc): bagian yg digunakan rimpangnya.
 Kandungan: Minyak astiri (bisabolene, cineol, phellandrene, citral, borneol,
citronellol, geranial, linalool, limonene, zingiberol, zingiberene, camphene),
oleoresin (gingerol, shogaol), fenol (gingerol, zingeron), enzim proteolitik
(zingibain), vit B6, vit C, Kalsium, magnesium, fosfor, kalium, asam linoleat,
gingerol (gol alkohol pada oleoresin), mengandung minyak astiri 1-3%
diantaranya bisabolen, zingiberen dan zingiberol.
 Kegunaan: Emesis, hiperemesis gravidarum (Grade B); motion sickness;
pascabedah, mabuk kendaraan, mabuk laut, pascakemoterapi
 Kontraindikasi: Meskipun pada penelitian klinik tidak ditemukan efek
teratogenik pada bayi yg dilahirkan,namun sebaiknya tidak digunakan pada
wanita hamil, ibu menyusui dan anak < 6 tahun. Batu empedu, pasien berisiko
perdarahan (karena dapat menghambat aktivitas tromboksan).

7. Keamanan suatu sediaan farmasi amatlah penting, bagaimana tahapan untuk


menemukan dan membuat sediaan Obat Tradisional menjadi terbukti keamanan dan
berkhasiat? (10pt)

8. Apa perbedaan Obat Tradisional dengan Obat Komplementer ?


Obat komplementer adalah obat bahan alam yang digunakan berbarengan dengan obat
konvensional sebagai pelengkap pengobatan.
Traditional Medicine : the sum total of the knowledge, skill, and practices based on the
theories, beliefs, and experiences indigenous to different cultures, whether explicable or
not, used in the maintenance of health as well as in the prevention, diagnosis,
improvement or treatment of physical and mental illness
Complementary/ Alternative Medicine: a broad set of health care practices that are not
part of that country‟s own tradition or conventional medicine and are not fully integrated
into the dominant health-care system. They are used interchangeably with traditional
medicine in some countries

9. Jelaskan program-program yang sudah dan sedang dijalankan Pemerintah bersama


Perguruan Tinggi dan Swasta untuk Pengembangan Obat Asli Indonesia? (10pt)

Standardisasi, Penentuan ldentitas dan Pembuatan Sediaan Terstandar


 Pada tahap ini dilakukan standarisasi simplisia, penentuan identitas, dan menentukan
bentuk sediaan yang sesuai.
 Bentuk sediaan obat herbal sangat mempengaruhi efek yang ditimbulkan. Bahan segar
berbeda efeknya dibandingkan dengan bahan yang telah dikeringkan.
 Proses pengolahan seperti direbus, diseduh dapat merusak zat aktif tertentu yang bersifat
termolabil. Contoh tanaman obat yang mengandung minyak atsiri atau glikosida tidak
boleh dibuat dalam bentuk decoct karena termolabil.
 Demikian pula prosedur ekstraksi sangat mempengaruhi efek sediaan obat herbal yang
dihasilkan.
 Ekstrak yang diproduksi dengan jenis pelarut yang berbeda dapat memiliki efek terapi
yang berbeda karena zat aktif yang terlarut berbeda. Contoh: daun jati belanda (Guazuma
ulmifolia Lamk) memiliki tiga jenis kandungan kimia yang diduga berperan untuk
pelangsing yaitu tanin, musilago, alkaloid. Ekstraksi yang dilakukan dengan etanol 95%
hanya melarutkan alkaloid dan sedikit tanin, sedangkan ekstraksi dengan air atau etanol
30% didapatkan ketiga kandungan kimia daun jati belanda yaitu tanin, musilago, dan
alkaloid tersari dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai