Anda di halaman 1dari 44

KOSMETOLOGI

Febriyenti
Fakultas Farmasi
Universitas Andalas
Padang
DEFINISI DAN PENGGOLONGAN KOSMETIKA

PENDAHULUAN
Kosmetika berasal dari kata kosmin (Yunani) yang berarti
“berhias”.

Bahan yang digunakan:


1.Alami
2.Sintetis
Sejak semula kosmetika merupakan salah satu segi ilmu
pengobatan atau ilmu kesehatan, shg para pakar kosmetika
dahulu adalah juga pakar kesehatan seperti tabib, dukun ,
bahkan penasehat keluarga istana.
Antara kosmetika dan obat sejak dahulu sampai sekarang
sulit untuk ditarik garis batasnya,
DEFINISI DAN PENGGOLONGAN KOSMETIKA

PENDAHULUAN
Namun karena perundangundangan maka keduanya harus
dibedakan. Kosmetika merupakan komoditi yang
mempunyai kesan kurang berbahaya dibandingkan dengan
obat sehingga pembuatan, pemasaran atau pengawasannya
mempunyai tata cara yang lebih mudah dibandingkan
dengan obat.

Ilmu yang mempelajari kosmetika disebut “kosmetologi”


yaitu ilmu yang berhubungan dengan pembuatan,
penyimpanan, aplikasi penggunaan, efek dan efek samping
kosmetika.
DEFINISI DAN PENGGOLONGAN KOSMETIKA

DEFINISI
Permenkes RI, Kosmetika adalah:
Bahan atau campuran bahan untuk digosokkan, dilekatkan,
dituangkan, dipercikkan atau disemprotkan pada,
dimasukkan ke dalam, dipergunakan pada badan atau
bagian badan manusia dengan maksud untuk
membersihkan, memelihara, menambah daya tarik atau
mengubah rupa dan tidak termasuk golongan obat.

Kadang-kadang kosmetika dicampur dengan bahan-bahan


yang berasal dari obat topikal yang dapat mempengaruhi
struktur dan faal sel kulit, misalnya : antijerawat (sulfur,
resorsin), antijasad renik ( heksaklorofen), antipengeluaran
keringat (aluminium klorida), plasenta atau hormon
(estrogen).
DEFINISI DAN PENGGOLONGAN KOSMETIKA

DEFINISI
Bahan-bahan ini dikenal sebagai kosmedik atau kosmeto-
medik.

Dahulu kala pembuatan kosmetika dilakukan secara


tradisional, mulai awal abad ke 19, saat terjadinya revolusi
industri di eropa dan amerika, maka pembuatan kosmetika
dilakukan secara besar-besaran dan menggunakan berbagai
bahan sintetis.
DEFINISI DAN PENGGOLONGAN KOSMETIKA

PENGGOLONGAN KOSMETIKA
Jellinek (1959) dalam Formulation and function of
cosmetics, membuat penggolongan kosmetika menjadi:
1.Preparat pembersih
2.Preparat deodoran dan antiperspirasi
3.Preparat protektif
4.Emolien
5.Preparat dengan efek dalam
6.Preparat dengan dekoratif (superfisial)
7.Preparat dekoratif (dalam)
8.Preparat buat kesenangan
DEFINISI DAN PENGGOLONGAN KOSMETIKA

PENGGOLONGAN KOSMETIKA
Wells FV dan Lubowe-II (cosmetic and the skin, 1964):
1.Preparat untuk kulit muka
2.Preparat untuk higienis mulut
3.Preparat untuk tangan dan kaki
4.Kosmetika badan
5.Preparat untuk rambut
6.Preparat untuk pria dan toilet
7.Kosmetika lain
DEFINISI DAN PENGGOLONGAN KOSMETIKA

PENGGOLONGAN KOSMETIKA
Brauer EW (Principles of cosmetics for the dermatologist):
1.Toiletries : shampo, pengkilap rambut, kondisioner
rambut, penata, pewarna, pengeriting, pelurus rambut,
deodoran, antiperspirasi dan tabir surya.
2.Skin care: pencukur, pembersih, astringen, toner,
pelembab, masker, krim malam, dan bahan untuk mandi.
3.Make up: foundation, eye make up, lipstick, rouges,
blushers, enamel kuku.
4.Fragrance: parfum, colognes, toilet waters, body silk, bath
powders, after shave agents.
DEFINISI DAN PENGGOLONGAN KOSMETIKA

PENGGOLONGAN KOSMETIKA
Dirjen POM Depkes RI:
1.Preparat untuk bayi
2.Preparat untuk mandi
3.Preparat untuk mata
4.Preparat wangi-wangian
5.Preparat untuk rambut
6.Preparat untuk rias (make up)
7.Preparat untuk pewarna rambut
8.Preparat untuk kebersihan mulut
9.Preparat untuk kebersihan badan
10.Preparat untuk kuku
DEFINISI DAN PENGGOLONGAN KOSMETIKA

PENGGOLONGAN KOSMETIKA
Dirjen POM Depkes RI:
11. Preparat untuk cukur
12. Preparat untuk perawatan kulit
13. Preparat untuk proteksi dari sinar matahari
DEFINISI DAN PENGGOLONGAN KOSMETIKA

PENGGOLONGAN KOSMETIKA
Sub bagian kosmetika medik SMF ilmu penyakit kulit dan
kelamin FKUI/RSUPN Dr. Cipto M:
1.Kosmetika pemeliharaan dan perawatan
a. Kosmetika pembersih
b. Kosmetika pelembab
c. Kosmetika pelindung
d. Kosmetika penipis
2. Kosmetika rias/dekoratif
a.Kosmetika rias kulit terutama wajah
b.Kosmetika rias rambut
c.Kosmetika rias kuku
d.Kosmetika rias bibir
e.Kosmetika rias mata
DEFINISI DAN PENGGOLONGAN KOSMETIKA

PENGGOLONGAN KOSMETIKA
3. Kosmetika pewangi/parfum
a.Deodoran dan antiperspirasi
b.After shave lotion
c.Parfum dan eau de toilette
Isi, Bahan, Komposisi dan Formula Kosmetika

ISI KOSMETIKA
Pada umumnya kosmetika terdiri atas berbagai macam
bahan yang mempunyai tugas tertentu di dalam campuran
tersebut.

1.Bahan dasar (Vehiculum)


2.Bahan aktif
3.Bahan yang menstabilkan campuran (stabilizer)
4.Bahan pelengkap
Isi, Bahan, Komposisi dan Formula Kosmetika

BAHAN
Bahan dasar (Vehiculum)

Bahan dasar sebagai pelarut atau merupakan tempat dasar


bahan lain sehingga umumnya menempati volume yang
jauh lebih besar dari bahan lainnya. Bahan dasar kosmetika
terdiri dari :
1.Air atau campurannya dengan bahan dasar lain seperti
alkohol, aseton, minyak, bedak
2.Alkohol atau campurannya dengan air atau minyak
3.Vaselin atau campurannya dengan lanolin, gliserin atau
talk
(bersambung….)
Isi, Bahan, Komposisi dan Formula Kosmetika

BAHAN
4. Minyak atau garam minyak dengan campurannya dengan
air atau alkohol
5. Talkum atau campurannya dengan air, minyak atau
vaselin
Isi, Bahan, Komposisi dan Formula Kosmetika

BAHAN
Bahan aktif (aktive ingredients)

Merupakan bahan kosmetika terpenting dan mempunyai


daya kerja diunggulkan dalam kosmetika tersebut
sehingga memberikan daya kerjanya pada seluruh
campuran bahan tersebut. Konsentrasi bahan aktif
kosmetika umumnya kecil, namun dapat pula tinggi
apabila bahan aktif kosmetika tersebut sekaligus
berperan sebagai bahan dasarnya misalnya bahan aktif
dalam preparat pembersih muka (cleansing cream).
Contoh bahan aktif: PABA, sulfur, PPDA (paraphenil
diamine), hidrogen peroksida dan aluminium klorida.
Isi, Bahan, Komposisi dan Formula Kosmetika

BAHAN
Bahan yang menstabilkan campuran (stabilizer)
1. Emulgator yaitu bahan yang memungkinkan
tercampurnya semua bahan secara merata. Pada
campuran dua cairan emulgator umumnya memiliki sifat
menurunkan tegangan permukaan kedua cairan
tersebut (surfaktan). Misalnya lanolin, gliserin, alkohol,
lilin lebah, gliseril monostearat, trietanol amin.
2. Pengawet yaitu bahan yang dapat mengawetkan
kosmetika dalam jangka waktu selama mungkin agar
dapat digunakan lebih lama. Pengawet dapat bersifat
Isi, Bahan, Komposisi dan Formula Kosmetika

BAHAN
a. antikuman sehingga menangkal terjadinya tengik
oleh aktifitas mikroba sehingga kosmetika menjadi
stabil. Contohnya asam benzoat, alkohol,
formaldehid
b. Antioksidan, dapat mencegah terjadinya oksidasi
yang juga dapat menstabilkan kosmetika. Misalnya
natrium sulfat.
3. Pelekat (adhesive) yang dapat melekatkan kosmetika
ke kulit, seperti bedak. Misalnya seng, magnesium
stearat.
Isi, Bahan, Komposisi dan Formula Kosmetika

BAHAN
Bahan pelengkap kosmetika

Sebagai bahan pelengkap kosmetika yang berupa pewangi


(perfumery), maksudnya agar kosmetika segar baunya
bila dipakai dan pewarna (coloring) agar kosmetika enak
dipandang mata sebelum dan sewaktu dipakai.

Pada kosmetika yang tujuannya untuk mewangikan kulit


atau mewarnai kulit (dekoratif), maka bahan pelengkap
ini menjadi bahan aktif dari kosmetika.
Isi, Bahan, Komposisi dan Formula Kosmetika

KOMPOSISI KOSMETIKA
Kosmetika dapat berisi hanya satu bahan yang menjadi
bahan dasar sekaligus bahan aktif sebagai komponen
rangkap tanpa stabilizer atau tambahan bau atau warna
sehingga menjadi kosmetika yang paling simpel,
misalnya :
Bedak tabur …………………….. Talcum venetum 50 g
Dari komposisi yang sedehana ini dapat ditambahkan
bahan-bahan lain sebagai pelengkap :
Face powder kaolin 10% …………. Absorber
Zinc stearat 5% ………………………….. Perekat
Brilliant lake red 0.02% …………….. Pewarna
Parfum 0.5% ……………………………… pewangi
Magnesium carbonate ………………. Pembawa parfum
Isi, Bahan, Komposisi dan Formula Kosmetika

KOMPOSISI KOSMETIKA
Tetapi kosmetika juga dapat berupa formula yang sangat
kompleks, setiap unsur tidak hanya terdiri dari satu
bahan tapi bisa lebih.
Contoh salah satu kosmetika yang kompleks adalah aerosol
foam tabir surya yang mengandung
Air, lanolin, as stearat, PEG sebagai bahan dasar, lauryl sulfat
sebagai emulgator, PABA dan lainnya sebagai zat aktif,
benzofenon sebagai bahan aktif, nipagin sebagai
pengawet, parfum sebagai pewangi dan CFC sebagai
propelan
Efek samping kosmetik dan penatalaksanaannya

PENDAHULUAN
Kosmetik adalah bahan atau campuran bahan yang
dikenakan pada kulit manusia untuk membersihkan,
memelihara, menambah daya tarik serta mengubah
rupa.
Karena kontak langsung dengan kulit dapat terjadi
penyerapan. Jumlah kosmetika yang diserap kulit
tergantung pada beberapa faktor yaitu:
Keadaan kulit pemakai, keadaan kosmetika yang dipakai dan
kondisi kulit pemakai
Efek samping pada kulit

PENATALAKSANAANNYA
EFEK SAMPING KOSMETIK DAN
1. Dermatitis kontak alergik atau iritan, contohnya: PPDA
pada cat rambut, nat laurilsulfat atau heksaklorofen pada
sabun, hidrokuinon pada pemutih kulit.
2. Akne kosmetika, akibat kontak kulit dengan bahan
kosmetika yang bersifat aknegenik misalnya: lanolin pada
bedak padat atau masker penipis (peeling mask),
petrolatum pada minyak rambut atau maskara, asam
oleat pada pelembut janggut, alkohol laurat pada
pelembab. Secara klinis tampak komedo tertutup atau
papul di daerah muka.
Efek samping pada kulit

PENATALAKSANAANNYA
EFEK SAMPING KOSMETIK DAN
3. Fotosensitivitas, akibat adanya zat yang bersifat
fototoksik atau fotoalergik dalam kosmetika, misalnya:
PPDA dalam pewarna rambut,
klormerkaptodikarboksimid dalam shampo antiketombe,
PABA, beta karoten, sinamat atau sinoksat pada tabir
surya. Minyak bergamot, cedar, sitrun, lavender, lime
atau sandalwood pada parfum, ter batubara pada
shampo, biru metilen eosin, merah netral, fluoresein,
akrifin pada zat warna (dyes).
4. Pigmented cosmetic dermatitis, merupakan kelainan
mirip melanosis Riehl yang kadang-kadang terasa gatal,
timbul akibat pewarna jenis ter batubara terutama
brilliant lake red dan turunan fenilazonaftol.
PENATALAKSANAANNYA
EFEK SAMPING KOSMETIK DAN
Efek samping pada kulit

5. Bentuk reaksi kulit lainnya seperti purpura akibat PPDA


atau isopropil PPDA, dermatitis folikular akibat unsur
nikel, kobal dll. Erythema multiforme like eruption akibat
tropical woods; urtikaria kontak akibat amil alkohol atau
balsam peru; erupsi likenoid akibat PPDA; granuloma
akibat garam zirkonium dalam deodoran, mercuri dalam
pemutih dan metal dalam tato
Efek samping pada rambut dan kuku

PENATALAKSANAANNYA
EFEK SAMPING KOSMETIK DAN
1. Kerontokan rambut
2. Kerusakan kuku dan rambut
3. Perubahan warna kuku ran rambut

Pemakaian kosmetika pada kuku dan rambut dapat


memberikan reaksi pada kulit sekitarnya atau kulit yang
letaknya jauh misalnya leher, perut, paha dan kaki.
Zat dalam kosmetika rambut dan kuku yang sering
menimbulkan efek samping adalah : formaldehid pada
cat kuku, nat dan kal hidroksida pada pelepas kutikula
kuku, tioglikolat pada kosmetika pengeriting rambut
(permanen wave).
Efek samping pada mata

PENATALAKSANAANNYA
EFEK SAMPING KOSMETIK DAN
Kosmetika mata (eye liner, eye shadow dll) atau kosmetika
lain yang pemakaiannya dekat mata misalnya kosmetika
rambut dan muka dapat menimbulkan efek samping pada
mata berupa :
1.Rasa tersengat dan rasa terbakar akibat iritasi oleh zat
yang masuk ke mata, misalnya spiritus mineral, isoparafin,
alkohol, propilen glikol atau sabun.
2.Konjungtivitis alergik dengan atau tanpa dermatitis akibat
masuknya partikel maskara, eye shadow atau eye liner ke
dalam mata.
3.Infeksi mata ringan sampai berat akibat pemakaian
kosmetika mata yang tercemar Pseudomonas aeruginosa.
Efek samping pada saluran nafas

PENATALAKSANAANNYA
EFEK SAMPING KOSMETIK DAN
Keluhan pada saluran nafas dapat terjadi pada pemakaian
kosmetika dalam bentuk aerosol (hair spray atau deodoran
spray) yang digunakan dalam ruangan dengan ventilasi
buruk.
Efek toksik jangka panjang

PENATALAKSANAANNYA
EFEK SAMPING KOSMETIK DAN
Meskipun sukar dinilai, penggunaan kosmetika mungkin
menimbulkan efek jangka panjang pada berbagai organ
tubuh, misalnya darah, hati, ginjal, paru-paru dan embrio,
kel limfe dll. Kelainan ini dapat terjadi akibat efek kumulatif
pemakaian kosmetika yang umumnya dipakai dalam jangka
waktu lama dan daerah pemakaian yang luas.
Insiden dan risiko pemakaian kosmetika

PENATALAKSANAANNYA
EFEK SAMPING KOSMETIK DAN
Diperkirakan jumlah kasus efek samping dari pemakaian
kosmetika adalah sangat besar, tetapi laporan mengenai hal
ini jauh lebih rendah dari pada yang diperkirakan. Hal ini
mungkin disebabkan karena:
1.Sebahagian besar penderita efek samping ini tidak berobat
karena gejala yang diderita ringan dan dapat hilang dengan
menghentikan pemakaian kosmetika tersebut.
2.Gejala yang diderita oleh pasien yang berobat ke dokter
juga tidak dapat dipastikan karena kosmetika tertentu akibat
banyaknya jenis kosmetika yang dipakai dan kemungkinan
interaksinya dengan makanan dan obat yang di minum.
Penatalaksanaan efek samping kosmetika

PENATALAKSANAANNYA
EFEK SAMPING KOSMETIK DAN
Diagnosis efek samping kosmetika dapat ditegakkan atas
dasar anamnesis yang teliti tentang pemakaian jenis
kosmetika sebelumnya dan pemeriksaan kelainan yang
terjadi baik pada kulit maupun pada organ tubuh lainnya.
Kosmetika yang diduga memberikan efek samping harus
dihentikan pemakaiannya. Atau dapat juga dilakukan
penghentian pemakaian seluruh kosmetika yang biasa
dipakai. Pengobatan efek samping ditujukan terhadap jenis
efek samping yang terjadi:
1.Dermatitis kontak alergik/iritan, pengobatannya :
kompres bila basah, krim atau salep bila kering. Terapi
sitemik dengan kortikosteroid, antihistamin dan antigatal.
Penatalaksanaan efek samping kosmetika

PENATALAKSANAANNYA
EFEK SAMPING KOSMETIK DAN
2. Akne kosmetika diobati dengan asam salisilat, sulfur,
resorsin, vit A topikal, sistemik menggunakan tetrasiklin
HCl.
3. Fotosensitifitas dapat diberikan tabir surya yang
mengandung PABA atau titanium oksida. Sebelumnya
diberikan kortikosteroid topikal. Bila keadaannya parah
dapat diberikan kortikosteroid secara sistemik.
4. Pigmented cosmetic dermatitis, dapat diberikan aplikasi
topikal hidrokuinon dan vit C dosis tinggi oral.
Jenis Uji Kulit Kosmetika

UJI KULIT
Preventif

Tujuannya untuk mencegah terjadi efek samping terhadap


kulit. Konsumen yang akan memakai kosmetika baru
dapat melakukan uji pakai terlebih dahulu dengan cara
memakai kosmetika tersebut ditempat lain dg cara seperti
biasa dipakai. Setelah dibiarkan 24-48 jam dan tidak
terjadi reaksi kulit yang tidak diinginkan, maka kosmetika
tersebut dapat digunakan. Tempat melakukan uji adalah:
dibelakang daun telinga atau di bahagian dalam lengan.
Jenis Uji Kulit Kosmetika

UJI KULIT
Diagnostik

Bila telah terjadi efek samping, maka pada konsumen yang


mengalaminya dapat dilakukan:
1. Uji eliminasi dan uji pakai
2. Uji tempel (tertutup, terbuka dan dengan sinar)
3. Uji terbuka
Manfaat Kosmetika

MANFAAT KOSMETIKA
1. Pemeliharaan dan perawatan kulit
a. Pembersih
b. Pelembab
c. Pelindung
d. Penipisan
2. Rias atau dekoratif
3. Wangi-wangian
4. Kosmetik medik
Macam atau Jenis kulit
1. Kulit normal, mrpk kulit ideal yg sehat, tdk mengkilap
atau kusam, segar dan elastis dg minyak dan
kelembaban cukup
2. Kulit berminyak; kadar minyak permukaan kulit tinggi
shg tampak mengkilap, kotor, kusam, biasanya pori kulit
lebar shg kesannya kasar dan lengket
3. Kulit kering; lemak permukaan kulit kurang, kulit terasa
kering,kasar karena byk lapisan kulit yg lepas atau retak,
kaku, tdk elastis dan mudah terlihat kerutan
4. Kulit kombinasi; normal, krg dan berminyak
5. Kulit sensitif; peka terhadap aplikasi bhn kimia diatasnya
6. Kulit berjerawat; biasanya dr jenis kulit berminyak
7. Kulit hiperpigmentasi; berbercak hitam
Warna Kosmetika dan kulit

Ada 7 warna kosmetika: merah, jingga, kuning, hijau, biru,


nila, ungu.

Ada 2 golongan warna kosmetika:


1.Warna dingin: biru, nila, ungu
2.Warna hangat: merah, jingga, kuning

Mnrt Marta Tilaar, ada 3 macam warna kulit org Indonesia:


1.Horizon (kuning)
2.Starlight (putih)
3.Sunset (sawo matang)
Kosmetika Perawatan

PENGGOLONGAN
Ada 4 macam kosmetika pembersih berdasarkan bahan
dasar yang dikandungnya:
1.Bahan dasar cair; air, alkohol, campurannya. Sabun dan
shampo mrpk pembersih khusus yg hrs dilarutkan dalam air
2.Bhn dsr minyak; minyak, campuran myk dan air (krim)
3.Bhn dsr padat yg dpt menyerap kotoran
4.Pembersih yg bersifat mekanis dg bantuan penggosokan
shg mengelupas lapisan kulit dan termasuk dalam abrasive.
Pembersih dengan bahan dasar cair

CONTOH FORMULA
1. Air 100 cc
Air mawar secukupnya
Campurkan dan masukkan ke dalam botol
beri tanda pembersih air mawar, untuk pemakaian luar
2. Trietanol amin lauril sulfat 5
air 95
parfum 1-2 tetes
Campur sekaligus dan masukkan ke dalam botol
beri tanda lotio pembersih, untuk pemakaian luar
Pembersih dengan bahan dasar cair

AIR SEBAGAI BAHAN DASAR


Keuntungan:
1. Air dapat melunakkan lapisan tanduk shg mudah
dibersihkan
2. Tidak toksik bagi umumnya kulit sensitif
3. Tidak menimbulkan efek samping
4. Mudah dan murah

Kerugiannya:
1. Tidak dapat membersihkan seluruh kotoran yg melekat
di kulit
2. Tidak membersihkan jasad renik
3. Sukar mencapai lekuk dan pori kulit
Pembersih dengan bahan dasar cair

DASAR
CAMPURAN AIR DAN ALKOHOL SEBAGAI BAHAN
Oleh karena itu maka pembersih dengan bahan dasar air
sering ditambah dengan 20 – 40 % etanol
Keuntungan penambahan etanol:
1. Alkohol mrpk pelarut lemak ringan yg menyegarkan
2. Alkohol mrpk pelarut parfum dan warna yg baik
3. Dapat membasahi kulit dg baik krn dpt menurunkan
tegangan permukaan
4. Memiliki efek desinfektan lemah
5. Memiliki efek adstringen lemah

Alkohol yg digunakan dlm sediaan kosmetika adalah etil


alkohol atau isopropil alkohol.
Pembersih dengan bahan dasar cair

CONTOH FORMULA
1. Alkohol (etil/isopropil) 20 – 40%
air ad 100%
warna dan parfum qs

2. K Al sulfat 1 (astringen)
Gliserol 5 (pelunak)
Asam borat 3
Isopropil alkohol 30
air ad 100
warna dan parfum qs
Pembersih dengan bahan dasar cair

ASTRINGEN
Astringen adalah cairan yang digunakan sbg pelarut lemak
kulit shg menimbulkan rasa kesat pd kulit selain
menyegarkan kulit dan menutup sementara pori kulit
shg mrpk antiperspiran lemah.

Astringen biasanya terdiri dari air dg sedikit etanol dan


ZnSO4, KAl(SO4)2, atau asam tanik sbg bahan aktif.
Warna dan parfum perlu ditambahkan untuk
membedakannya dari air. Penambahan menthol
(medicated astringent) dan asam salisilat (exfoliants
astringent) dapat dilakukan untuk menmbah fungsi
kosmetik tersebut.
Pembersih dengan bahan dasar minyak

Kelebihan minyak sebagai bahan dasar pembersih adl:


1. Dapat membersihkan kotoran yang larut dalam minyak
2. Tidak menyebabkan kulit menjadi kering dan kasar

Anda mungkin juga menyukai