Anda di halaman 1dari 37

ANALISIS KOSMETIKA, MAKANAN

DAN MINUMAN
Oleh : Indri Dwi R, S.Farm, M.Sc, Apt

Pertemuan 1

Materi :
Pengetahuan Dasar kosmetika, Wujud Sediaan
dan Syarat Kosmetika
Pengetahuan
Dasar
kosmetika

Kosmetika adalah bahan atau campuran


bahan untuk digosokkan, diletakkan, (peraturan Menteri
dituangkan,dipercikkan pada badan atau Kesehatan RI
No.220/Men.Kes/Per/IX/7
bagian badan manusia dengan maksud 6)
untuk membersihkan, memelihara,
menambah daya tarik dan mengubah rupa
dan tidak termasuk obat.
PERBEDAAN
Kosmetik Obat
Sediaan atau paduan bahan yang siap Adalah zat/bahan baik alami maupun
untuk digunakan pada bagian luar bahan sintetis yang dengan jumlah tertentu dan
(epidermis, rambut, kuku, bibir dan penggunan tepat dapat digunakan
bagian organ kelamin luar), gigi dan sebagai diaknosa, pencegahan,
rongga mulut untuk membersihkan, penyembuhan suatu
menambah daya tarik, mengubah penyakit&memelihara kesehatan.
penampilan, melindungi supaya tetap
dalam keadaan baik, memperbaiki bau
badan tetapi tidak dimaksudkan untuk
pengobatan atau
penyembuhan suatu penyakit.
Dermatologist tested
Suatu produk disebut
dermatologist tested bila
suatu produk telah diuji coba
oleh seorang dermatologis
(dokter kulit) dan ‘terbukti’
tidak menyebabkan iritasi
kulit
Hipoalergik/hipoalergenik.
adalah kosmetika yang
didalamnya tidak
mengandung zat-zat
yang dapat
menyebabkan reaksi
iritasi dan reaksi
sensitasi, sehingga
merupakan kosmetika
yang lebih aman untuk
kesehatan kulit.
Cosmetology
• adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
hukum-hukum kimia, fisika, biologi dan
microbiologi tentang pembuatan,
penyimpanan dan penggunaan bahan
kosmetika.
Kosmetika Tradisional

Kosmetika yang terdiri


dari bahan – bahan
alami dan diolah secara
tradisional, tidak tahan
lama dan biasanya
pemakaiannya secara
langsung setelah dibuat
secara ramuan tertentu
Kosmetika Semi Tradisional
• Kosmetika yang terbuat dari bahan alami
tetapi pengolahannya secara modern, yaitu
dengan menambahkan / memasukkan /
mencampurkan zat – zat kimia sintetik
kedalamnya seperti zat pengawet, bahan
pengemulsi dsb.
Kosmetika modern
• adalah kosmetika yang diproduksi secara
pabrik (laboratorium), dimana bahan-bahan
yang dipergunakan telah dicampur dengan
zat-zat kimia untuk mengawetkan kosmetika
tersebut agar tahan lama dan tidak cepat
kadaluarsa.
WUJUD SEDIAAN KOSMETIKA
a. Krim (Cream)

Cream didefinisikan sebagai padatan lunak/


cairan kental yang diharapkan untuk
penggunaan luar, dapat dilarutkan/
disuspensikan dalam bahan larut air atau
dalam tipe emulsi M/A maupun A/M.
Secara umum kosmetik berbentuk cream
berfungsi untuk :

mempertahankan kelembaban kulit;


memperlunak kulit; dan
mencegah terjadinya penguapan air.
Kelebihan kosmetik berbentuk cream
adalah:
• mudah dioleskan merata pada kulit;
• mudah dicuci bersih dari daerah lekatan;
• tidak menodai pakaian;
• tidak berbau tengik;
• bebas partikulat keras dan tajam; dan
• tidak mengiritasi kulit.
b. Emulsi
Tipe emulsi
a. Tipe emulsi o/w atau m/a :
• emulsi yang terdiri atas butiran minyak yang tersebar
atau terdispersi ke dalam air. Minyak sebagai fase
internal, air sebagai fase eksternal.

b. Tipe emulsi w/o atau a/m :


• emulsi yang terdiri atas butiran air yang tersebar atau
terdispersi ke dalam minyak. Air sebagai fase internal,
minyak sebagai fase eksternal.
o/w w/o
Type emulsi:
a. Type O/W (Oil in Water)
• O/W adalah type emulsi yang lebih banyak mengandung air
daripada minyak/lemak, biasanya ditujukan untuk kulit berminyak
karena mengandung kadar air besar dan mempunyai sifat – sifat
sebagai berikut :
– Mudah melarutkan kotoran yang larut dalam air;
– Mudah merata di atas kulit; dan
– Mudah di cuci.
Type emulsi:
b. Type W/O (Water in Oil)
W/O adalah type emulsi yang lebih banyak mengandung
minyak/lemak daripada air, biasanya ditujukan untuk
kulit kering. karena mengandung kadar minyak besar.
mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
• Menghilangkan make up yang berat;
• Mudah melarutkan kotoran-kotoran yang berupa
lemak;
• Mudah menyebar/ mencair di atas kulit; dan
• Titik leburnya rendah.
c. Bubuk (Powder)
Bubuk (Powder) merupakan
sediaan kosmetika yang
berbentuk bubuk yaitu
campuran homogen yang
tidak larut dalam air, mudah
ditaburkan merata pada kulit Contoh: face powder yang
terdiri dari bahan zink oxyde,
dan tidak menimbulkan CaO2, talk, amylum, pewarna,
dan lain-lain.
iritasi pada kulit.
d. Aerosol
• Merupakan larutan suatu zat berbentuk cair yang
dimasukkan dalam tabung dan berada dalam keadaan
tekanan tinggi karena ditambah gas tertentu
• Pengeluaran Aerosol dibantu dengan tekanan gas (Freon,
diflouroethane, ditrichlorflouromethan) dan
pemakaiannya dengan cara disemprotkan.
• Contoh: Hair spray
e. Suspensi

• adalah sediaan kosmetika berupa larutan dimana bahan


padatnya tidak larut dalam pelarutnya. Agar bahan
padat dapat terbagi rata dalam pelarutnya, dibutuhkan
bahan pensuspensi atau suspensi agent, antara lain:
Gummi Arabicum, Tylose (Methyl Sellulose), CMC
(Carboxy Methyl Cellulose)
• Dalam penggunaannya kosmetika berwujud sespensi
harus dikocok terlebih dahulu, sehingga bahan padat
dapat terbagi rata dalam pelarutnya.
• Contoh: Calamin Lotion dan Bedak kocok
f. Larutan (Solutio / Mixtura)
• adalah sediaan berupa larutan, yang masing-masing
dibedakan dalam jumlah zat yang dilarutkan.

Perbedaan Solutio dan Mixtura :


• Solutio adalah larutan homogen yang terdiri dari satu
macam zat yang dilarutkan dalam zat pelarutnya.
• Mixtura adalah larutan yang terdiri dari dua macam
atau lebih zat yang dilarutkan dalam zat pelarutnya.
g. Pasta

• Adalah campuran salep yang kental dan kaku,


konsistensinya lebih padat daripada salep,
tetapi lembek dan biasanya mengandung
bahan padat lebih dari 50%
• Sediaan kosmetik yang berbentuk pasta
biasanya dikemas pada wadah yang tertutup
rapat atau dalam tube
h. Salep
• Salep merupakan bentuk kosmetika setengah padat
yang mudah dioleskan pada kulit dan biasanya
digunakan obat luar, yang jika dioleskan pada kulit,
akan melunak dan meninggalkan lapisan film pada
kulit.
• Wujud salep banyak digunakan dalam bidang
pengobatan.
i. Stick
• Adalah Sediaan yang
serupa dengan salep
tetapi konsistensinya lebih
padat dan mempunyai
titik lebur yang tinggi.
Sediaan ini biasanya tidak
mengandung air.
j. SABUN

Sifat – sifat umum sabun antara lain :


• Melarut dalam air
• Bereaksi basis / alkalis
• Bekerja sebagai emulgator, sehingga
menimbulkan busa yang dapat bekerja
membersihkan
k. Gel/ Jelly
• Adalah Berbentuk kental mudah
merata jika dioleskan pada rambut
atau kulit. Pada pembuatannya
membutuhkan bahan dasar
berupa gel.
• Sediaan kosmetika ini biasanya
dikemas dalam tube atau botol
bermulut lebar
SYARAT KOSMETIKA
1. Harus mempunyai manfaat sesuai dengan jenis dan tujuan
penggunaannya
2. Menggunakan bahan yang berkualitas baik sehingga tidak
menimbulkan reaksi iritasi , alergi dan photosensitasi pada
kulit dan jaringan sekitarnya;
3. Tidak menimbulkan bau yang kurang sedap;
4. Pemakaian zat warna dan pewangi yang tidak menimbulkan
reaksi jika kena sinar matahari;
5. Mempunyai ph seimbang pada kulit (5,5 – 6 );
6. Kemasan tidak merusak produk maupun kulit pemakai,;
7. Lulus uji klinis (sebelum disebar luaskan, kosmetika harus
mengalami pengujian klinis terlebih dahulu) dan
8. Diolah secara hygienis.
Syarat kosmetik rias wajah :
1. Warna menarik;
2. Memiliki bau harum yang menyenangkan;
3. Tidak lengket; dan
4. Tidak menyebabkan kulit nampak berkilau.
Syarat bedak yang baik :
1. Mampu menutupi cacat-cacat kulit secara
sempurna;
2. Melekat dengan baik pada kulit;
3. Melicinkan kulit;
4. Memiliki daya serap yang tinggi; dan
5. Mampu memantulkan sinar ultraviolet.
Syarat lipstik yang baik :
1. Dapat melapisi bibir;
2. Melekat dengan baik dibibir selama mungkin;
3. Tidak lengket;
4. Tidak menimbulkan iritasi atau alergi kulit bibir;
5. Dapat melembabkan kulit bibir;
6. Memberikan warna yang merata pada bibir;
7. Warna menarik.
Tujuan penggunaan kosmetika:
1. Untuk kebersihan pribadi;
2. Mencegah dan menanggulangi problemakulit
dan rambut;
3. Meningkatkan daya tarik melalui makeup;
4. Meningkatkan rasa percaya diri dan perasaan
tenang;
5. Melindungi kulit dan rambut dari kerusakan
sinar ultra violet, polusi dan faktor lingkungan
yang lain; dan
6. Mencegah penuaan.
Syarat atau kriteria produk cream
pemutih yang aman:
1. Bebas alkohol;
2. Produk pemutih yang aman tidak menyertakan
alcohol dalam daftar komposisinya. Pada umumnya
alkohol dapat mengakibatkan terjadinya iritasi atau
alergi di kulit;
3. Mencantumkan label “dermatology tested”. Cream
pemutih yang aman selalu menyertakan label ini
dalam kemasannya; sebagai tanda bahwa produk
tersebut telah diuji secara dermatologis; bukan
diujikan pada hewan;
5. Membubuhkan komposisi penyusun cream pemutih di
dalam kemasan (konsumen dapat mengetahui langsung
bahan-bahan yang digunakan untuk membuat cream
pemutih);
6. Menyertakan tanggal kadaluarsa dari produknya;
7. Pada kemasan cream pemutih terdapat logo atau nomor
sertifikat izin dari badan pemeriksa obat dan makanan
(BPOM).
8. Mencantumkan nomor registrasinya di kemasan yang
menjadi tanda bahwa produk tersebut layak digunakan dan
aman (berlaku untuk berbagai jenis cream pemutih).

Anda mungkin juga menyukai