untuk melindungi kulit dari berbagai pengaruh lingkungan sakitar yang merugikan kulit. Terdapat
dua tipe dari produk pelindung matahari, kimiawi dan fisik. Masing-masing memiliki fungsi dan cara
kerja yang berbeda untuk melindungi kulit Anda.
• Sunblock
Sunblock mengandung mineral seperti zinc oxide atau titanium dioxide yang membangun lapisan di
atas permukaan kulit, berfungsi sebagai dinding penghalang kulit dari sinar matahari. Tekstur lotion
sunblock lebih kental, berwarna putih susu, dan dapat terlihat jelas oleh mata. Sunblock adalah
rekomendasi perlindungan terbaik jika Anda memiliki aktivitas berjam-jam di bawah sengatan
matahari, seperti berenang atau bermain di pantai.
• Sunscreen
Sunscreen, atau tabir surya secara umum, adalah lotion cair kimiawi yang bertindak sebagai
penyaring sinar matahari. Lotion sunscreen masuk ke dalam kulit dan akan menyerap radiasi UV
sebelum mencapai lapisan kulit Anda dan merusaknya. Namun, tetap akan ada sebagian sinar
matahari yang terserap oleh tubuh. Tekstur sunscreen lebih tipis dan akan terlihat tidak kasat mata
saat diaplikasikan.
• Tabir surya didesain untuk mencegah radiasi sinar ultraviolet membakar kulit.
Sediaan tabir surya sering tampil sebagai sistem emulsi, mengandung bahan
aktif tabir surya dalam formulasi. N
o
N
il
a
i
S
P
K
a
e
g
o
t
F ri
• Formulasi sangat dipengaruhi oleh kinerja bahan aktif tabir surya. Kinerja tabir
P
r
o
t
e
k
si
T
a
b
y
a
r
sinar ultraviolet yang dapat menyebabkan kulit terbakar. Kinerja tabir surya
1 2
-
4
P
r
o
e
t
ditentukan oleh faktor pelindung matahari (sun protection factor/ SPF). SPF
k
si
m
i
n
i
m
a
dipengaruhi oleh tipe bahan aktif tabir surya, fasa minyak emulsi, fasa air
2 4
-
6
P
r
o
e
l
• SPF merupakan singkatan dari Sun Protection Factor. SPF dalam sebuah
3 6 P
- r
8 o
t
e
k
si
e
k
produk pelindung matahari akan memberi tahu Anda sebaik apa produk
4 8
-
st
r
a
P
r
tersebut dalam melindungi kulit Anda dari sengatan matahari. Angka SPF
1 o
5 t
e
k
si
m
a
k
adalah penentu seberapa lama Anda dapat berada di bawah sinar matahari
5 ≥
si
m
a
P
l
Larutan baku :
Buat larutan baku dengan konsentrasi 0,25% yang mengandung 250g
sunscreen.
TLC :
Gunakan lempeng silica yang telah di aktivasi. Gunakan fase gerak yang sesuai,
contoh : untuk Giv-Tan F dan Eusolex 6300 gunakan diisopropileter : N-Heksan :
Asam Asetat (75 : 35 : 1) atau untuk Eusolex 232 gunakan Etil Asetat : Methanol :
Ammonia 35% ( 65 : 30 : 5 ). Totolkan larutan uji dan baku masing masing 100l.
Lakukan eluasi setelah itu tandai bercak dengan pensil. Gunting dan larutkan
bercak. Untuk Giv-Tan F dan Eusolex 6300 gunakan methanol sebnyak 10mL,
kocok dan saring. Filtrat diencerkan 5 kali dengan methanol. Ukur Absorbansi pada
panjang gelombang 200-360nm dengan panjang gelombang maksimum 310nm
untuk Gif-Tan F, dan 300nm untuk Eusolex 6300. Untuk Eusolex 232 gunakan
campuran 5mL air + 5mL methanol + 2tts NaOH 4M. Filtrat diencerkan 5 kali
dengan methanol Ukur absorbansi pada panjang gelombang 200-360nm dengan
panjang gelombang maksiumum 312,5nm. Bandingkan absorbansi larutan uji
dengan larutan baku.
Penetapan Kadar Oksibenzon dalam Gel Tabir
Surya secara Spektrofotodensitometri
Prosedur asli
Persiapan uji :
100 mg oksibenzon dilarutkan dalam 100 ml metanol, lalu ditepatkan dan dihomogenkan, saring bila
perlu. Pipet 1 ml filtrat, masukan kedalam labu ukur 100 ml, addkan dengan metanol hingga batas
tanda. Lalu homogenkan.
Larutan baku :
Dibuat larutan baku dengan konsentrasi 10 μg/ml.
Prosedur :
Diukur serapan larutan uji dan larutan baku menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang
287 nm dengan metanol sebagai blanko. Hitung kadar yang diperoleh dengan rumus:
Prosedur modifikasi :
Larutan uji :
Timbang 10 mg oksibenzon ditambah 1 ml HCl 4M ditambahkan 3 ml metanol, diaduk, dipanaskan
di waterbath. Lalu masukan kedalam labu ukur 10,0 ml. Lalu di ultrasonic dan diadd kan dengan
metanol hingga batas tanda. Saring menggunakan natrium sulfat anhidrat.
Larutan baku:
Ditimbang 10 mg oksibenzon BPFI dimasukan kedalam labu ukur 10,0 ml dan di add kan dengan
metanol hingga batas tanda.
Cara penetapan :
Dilakukan penetapan menggunakan KLT dengan ketentuan sebagai berikut:
Fase Diam : Silika gel GF 254
Fase Gerak : Toluena : Asam Asetat Glasial
Penjenuhan : Dengan Kertas Saring
Volume Penotolan : masing-masing 80μl
Penetapan Kadar Oksibenzon dalam Tabir
Surya secara Kromatografi Gas
Larutan uji :
Ditimbang 0,3 gram sampel, dimasukan kedalam labu ukur 25 mL kemudian ditambah 10 mL pelarut
lalu divortex dan diencerkan dengan pelarut sampai tanda batas (A).
Larutan Baku Internal :
Sejumlah 0,5 mL benzilbenzoat dipipet kedalam labu ukur 250 mL kemudian ditambah 100 mL
pelarut divortex dan diencerkan sampai tanda batas (B).
Larutan Baku :
Sejumlah 30 mg Oksibenzon, dimasukkan kedalam labu ukur 50 mL kemudian ditambahkan 20 mL
pelarut lalu divortex dan diencerkan dengan pelarut sampai tanda batas (C).
Larutan C dipipet masing – masing 0,5 ; 2,0 ; 3,0 ; 4,0 ; 5,0 ; 6,0 mL dimasukkan ke dalam labu ukur
10 mL ditambahkan 2 mL baku internal dan 2 mL pelarut kemudian divortex lalu diencerkan sampai
tanda batas, disaring dengan membrane filter 0,45μm (bila perlu).
Penetapan :
Larutan A ; C1 ; C2 ; C2 ; C3 ; . . . ; C6 , Gas Pembawa : Helium
disuntikkan 1μL lakukan penetapan dengan
Make up gas : Nitrogen
kromtografi gas denga kondisi sebagai berikut :
Gas pembakar : Hidrogen udara
Kolom : kapiler (30 m x 0,25 mm) berisi 5%
diphenyl/ 95% dimetil polysilixane, Volume Penotolan : 1µl
tebal lapisan film 0,25 μm. Injektion mode : splitless
Detektor : ionisasi nyala Sampling time : 0.5 menit
Suhu : injektor 250°C, detector Flow control mode : Linear velocity
310°C
Laju alir kolom : 1,30 ml/menit
laju kenaikan suhu
Linear velocity : 32,2 cm/detik
°C/ menit Suhu (°C) Waktu (menit)
Split ratio : 10,0
- 80 0
20 290 10
Soal
1.Yang termasuk jenis tabir surya , 3.Pengujian yang dilakukan terhadap tabir
kecuali... surya, kecuali...
A.Emulsi A.Uji daya serap
B.Gel B.Uji viskositas
C.Semprotan C.Uji daya sebar
D.Salep D.Uji organoleptik
E.Serbukan E.Uji bobot jenis