Anda di halaman 1dari 6

NAMA : UTAMI PRA PITRI

NIM : 34170213

KELAS : A/DF/V

Pengawet adalah zat yang ditambahkan pada sediaan non-steril untuk


melindungi sediaan terhadap pertumbuhan mikroba yang ada atau mikroba yang
masuk secara tidak sengaja selama ataupun sesudah proses produksi. Dalam
sediaan steril dosis ganda, pengawet ditambahkan untuk menghambat
pertumbuhan mikroba yang mungkin masuk pada pengambilan berulang
(Depkes RI, 2009).

Penambahan pengawet juga diperlukan untuk sediaan yang pada proses


sterilisasi bahan aktif yang digunakan tidak tahan terhadap pemanasan dengan
suhu tinggi dan pada sediaan yang memiliki jaminan sterilitas yang rendah
misalnya proses sterilisasi dengan filtrasi. Persyaratan pengawet untuk setiap
sistem sediaan farmasi bersifat unik untuk setiap sistem, dan tidak hanya
tergantung pada obat dan konsentrasinya, tetapi juga pada bahan tambahan yang
digunakan dan tipe dari kemasan (Agoes, 2013).

Keefektifan pengawet salah satunya dipengaruhi oleh pH karena laju


pertumbuhan bakteri juga dipengaruhi oleh pH. Setiap bakteri memiliki pH
optimum untuk pertumbuhannya (Waluyo, 2007). Begitupula dengan
konsentrasi, semakin tinggi konsentrasi maka kinetika pembunuhan bakteri
akan semakin cepat.

Macam-macam Pengawet

Secara garis besar pengawet terbagi menjadi dua jenis yaitu:


a. berperan sebagai antikuman sehingga menangkal terjadinya tengik oleh
aktifitas mikrobasehinnga kosmetik menjadi stabil,misalnya asam
benzoat,alkohol,formalaldehid,
b. berperan sebagai penangkal terjadinya oksidasi yang juga dapat menstabilkan
kosmetik,misalnya natrium sulfat,alfa tokoferol,
contoh bahan pengawet yang sering di gunakan pada sediaan kosmetik

NAMA BAHAN BATAS KADAR KETERANGAN


MAXIMUM

Formaldehyde · 0,2% (kecuali untuk


· Biasanya digunakan sebagai
sediaan hygiene pengawet pada produk cat kuku,
mulut) pengawet kuku dan produk
· 0,1% (untuk kosmetik lainnya.
sediaan hygiene · Umumnya dapat menimbulkan
mulut) reaksi yang tidak diinginkan pada
kulit.
· Jangan digunakan pada
sediaan aerosol (spray)

Imidazolidinyl Urea 0,6% · Digunakan sebagai pengawet


pada sediaan shampo
· Umumnya dapat menimbulkan
reaksi yang tidak diinginkan pada
kulit

Parabens (Metil, Etil, · 0,4% (dalam · Umumnya digunakan sebagai


Butil, Propil, Isobutil) bentuk tunggal) pengawet kosmetik, makanan
· 0,8% (dalam serta obat.
bentuk campuran) · Dapat menimbulkan iritasi
kulit

Rodamin B Dilarang · Digunakan sebagai pewarna


pada produk tekstil
Methylisothiazolinone & 0,0015% (dengan · Pengawet kosmetik
Metylkloroisotiazolinone perbandingan 1:3) · Dapat menimbulkan reaksi
(Katon CG) alergi dan iritasi.

Metanil Yellow Dilarang · Digunakan sebagai pewarna


pada produk tekstil
· Dapat menimbulkan efek
karsinogenik

Nama Pengawet Presentase OTT ( Incompatibilities )

Penggunaan

Methylparaben 0,05 – 0,25% untuk Approxi mately 80% dari total


penggunaan kometik metilparaben yang digunakan,
dan makanan, untuk propile glikol ( 30% ), sangat
obat parental sulit bereaksi dengan gologan
menggunakann alkil dan asam kuat.
presentase 0,02 – Digunakan sebagai pengawet
0,18%, jika kosmetik, makanan serta obat-
dkombinaksikan obatan.
dengan propilen glikol
maka memerlukan 2-
5%.
Benzoic Acid Biasanya bereakasi Sebagai pengawet makanan

dengan golongan alkil Untuk presentatif dan

atau sebagian metals. bakteriostat biasaya

menggunakan 2,5 – 4,5%,

tapi untuk tingkat tingi


bisa menggunakan kombinasi dengan
asam salisilat.

Benzyl Alcohol Untuk preparasi Sebagai pengawet kosmetik

menggunakan 2%, Polypropilen klorid,


untuk obat mata agen oksidasi
menggunakan 0,9%,
dan asam kuat, garam,
solubilizer (5% atau
polisorbat, hidroksibenzoat,
kurang) dalam
metilselulose, propil klorid.
inyakpreparasi atau
dalam akuadest.

Butylparaben Approximattely 0,1% untuk Golongan sulfaktans, akil

peggunaan dalam dan asma kuat.


makanan, obat, dan Sebagai pengawet obat dan
kosmetik maka perlu kosmetika.
adanya kombinasi
degan aster dari asam
parahydroxybenzoic
atau dengan agen
antimikroba.

Betonite Sebagai agen pensuspensi: Sebagai pengawet makanan

0,5-5,0%, sebagai Tidak bereaksi dengan asam


stabilitas emulsi: 1,0%, hidroklorid.
sebagai absobsi: 1,0 –
2,0%

Propylparaben - Pengawet kosmetik

Sucrose Sirup 50-67%, bercampur dengan asam

tablet chewable 2-20% sakorbat.


Pengawet pada obat

Sodium Benzoate Antifungi dan antibakteri 0,1% Pengawet pada makanan, obat
dan kosmetik

Tidak tercampur dengan

garam kalsium, merkuri.

Potassium sorbate Sama dengan asam Pengawet makanan dan

askorbat, tetapi minuman

potassium sorbet lebih


larut dalam air.

Benzalkonium Untuk Nitrat, permanganate,

chloride pengawet pada mata alumunium kaoli, fluor,

digunakan dengan hydrogen peroksida,

kadar 0,01-0,02%, sulfunamit, dan protein.

mungkin dapat Pengawet pada obat dan


digunakan lebih efektif kosmetik
terhadap bakteri
peseudomonas jika
digunaka dengan
polimiksir betasulfat,
pengawet pada hidung
atau nasal 0,002-0,02%
pada pengawet
parenteral 0,01%

Chlorobutanol Digunnaka pada sediaan Pengawet obat

mata dan parentral Tidak cocok untuk sediaan


dengan kosentrasi 0,5% vial/suntik,,

magnesium, insihcate, CMC,


polisorbat.
Chlorocresol Untuk ijeksi 0,1%, krim atau larut dalam kalsium klorida
lotion 0,1-0,2% pengawet obat

Etylparaben Etylparaben Pengawet kosmetika.

tunggal/dikombinasikan
dengan ester dari asam
hidroksibenzoat dappat
digunakan untuk
pengawet pada
kosmetik, atau sediaan
farmasi.

Anda mungkin juga menyukai