Anda di halaman 1dari 16

DEGRADASI OBAT DALAM

SUATU SEDIAAN
SECARA FOTOLISIS

INDAH (201748201011)
Dosen pengampu : Hadija
M.,M.Farm.,APT
PENDAHULUAN

Stabilitias suatu sediaan farmasetik dipengaruhi oleh


beberapa faktor. Salah satunya adalah adanya reaksi fotolisis
pada sediaan tersebut.
DEGRADASI

Degradasi adalah suatu reaksi perubahan kimia atau


peruraian suatu senyawa atau molekul menjadi
senyawa atau molekul yang lebih sederhana secara
bertahap. Misalnya, pengurangan panjang polimer
makromolekul atau perubahan gula menjadi glukosa
dan akhirnya membentuk alcohol.
DEGRADASI DENGAN REAKSI
PEMOTONGAN RANTAI DAPAT
MENGALAMI SATU DARI TIGA
MACAM KEMUNGKINAN
1. Degradasi secara acak, dimana rantai yang dirusak
terletak pada sisi yang tidak tertentu.

2. Depolimerisasi, dimana unit monomer dilepaskan


pada sebuah rantai aktif yang terakhir.
3. Degradasi rantai yang lemah, dimana rantai rusak
pada ikatan yang energinya rendah.
DEGRADASI FOTOLISIS
Reaksi fotolisis adalah reaksi kimia yang mengalami penguraian
obat oleh cahaya. Biasanya reaksi yang sering terjadi pada fotolisis
adalah reaksi hidrogen, oksigen, polimerisasi radikal, reaksi berantai
dan reaksi penataan ulang.
Jadi degradasi fotolisis dapat dapat diartikan sebagai
reaksi peruraian suatu zat aktif / komponen – komponen penyusun
sediaan farmasetik tersebut oleh foton atau sinar.
FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB
FOTOLISIS
Faktor Formulasi : Faktor Tambahan:

1. Sifat-Sifat Molekul Obat Itu Sendiri 1. Intensitas penyinaran


2. Pelarut yang Digunakan 2. Sumber radiasi
3. pH Sediaan 3. Suhu

4. Zat Tambahan. 4. Kemasan.


MEKANISME REAKSI
DEGRADASI FOTOLISIS
1. Reaksi fotokimia primer
Terjadi apabila molekul obat itu sendiri menyerap energi dari sumber
radiasi. Menyerap sinar atau tidaknya suatu molekul obat dapat dilihat
dengan membandingkan spektrum sinar nampak.
Energi yang diserap dapat menyebabkan penguraian melalui beberapa
cara :

2. Sebagai energi thermal yang menyebabkan peningkatan suhu

didalam medium sekelilingnya.


3. Sebagai kuoresensi atau phosporesensi.
2. Reaksi fotokimia sekunder
Energi dari sumber radiasi diserap oleh molekul-molekul zat tambahan dalam
formulasi yang kemudian membagi energi yang mengikat ini kepada molekul obat
sehingga terjadi penguraian obat.
Jadi molekul yang menyerap energi ini disebut FOTOSENSITISER berperan
sebagai katalis dalam penguraian obat.
Contoh :
 Vit. C & Asam folat mengalami penguraian dengan adanya Riboplavin

sebagai fotosensitiser.
 Ion-ion Besi (III) teroksidasi bila diberi cairan adanya asam-asam.
HUBUNGAN ANTARA PANJANG
GELOMBANG DAN TERKAIT ENERGY
DARI BEBERAPA BENTUK CAHAYA :

TIPE RADIASI PANJANG GELOMBANG ENERGI


U.V. 50 – 400 Kcal mol-1
Visible 400 – 750 287 – 72
I.r. 750 – 10,000 36 – 1.

Lampu filament tungsten konvensional aman dan tidak berkontribusi terhadap


fotolisis.
OBAT – OBAT YANG MENGALAMI
DEGRADASI FOTOLISIS

Merupakan obat-obat yang light sensitive seperti :


1. Fenotiazin dan Klorpromazin merupakan contoh obat yang cepat terdegradasi dibawah pengaruh
warna UV. Degradasi ditandai dengan perubahan warna pada larutan obat.

2. Hidrokorison
3. Prednisolon
4. Metil prednisolon
5. Riboflavin
6. Vitamin C dan Asam folat mengalami penguraian dengan adanya Riboflavin

sebagai fotosensitiser.

7. Sodium nitroprusside yang diberikan secara infuse intravena. Jika dilarutan terlindung dari
cahaya, maka akan stabil selama setidak-tidaknya 1 tahun jika terespos terhadap cahaya

ruangan, maka masa simpannya hanya 4 jam.


AKIBAT DARI DEGRADASI
FOTOLISIS
1. Masa simpan obat berkurang.

2. Perubahan warna sediaan.


3. Efek terapi menurun.
4. Konsentrasi obat menurun.
CARA MENCEGAH DEGRADASI
FOTOLISIS
• Untuk obat dalam sediaan padat

Obat-obat yang light sensitif apabila akan diproduksi dalam sediaan


padat seperti tablet sebaiknya melapisi tablet tersebut dengan pelapis salut
yang tahan sinar UV (polimer film coatin ultraviolet absorber) untuk
mencegah terjadinya fotolisis.
• Untuk obat dalam sediaan cair

Sediaan farmasetik dengan formulasi atau kandungan obat yang light


sensitive bila akan diproduksi dalam sediaan cair seperti sirup, suspensi,
emulsi, lotion dan lain-lain, dikemas dalam botol kaca berwarna (coloured
glass) untuk melindunginya dari cahaya.
• Untuk obat sediaan setengah padat

Sediaan farmasetik dengan kandungan obat yang light sensitive


dalam sediaan setengah padat harus dikemas dalam kemasan yang
dapat melindungi sediaan tersebut dari sinar dan disimpan ditempat
yang terlindung oleh cahaya.
• Untuk sediaan injeksi

Obat-obat yang light sensitive dan akan digunakan untuk


pemberian secara injeksi dikemas dalam botol kaca berwarna gelap
dan botol tersebut tidak boleh bereaksi terhadap sediaan dan harus
mampu menjaga kesterilan sediaan tersebut.
KESIMPULAN

1. Degradasi fotolisis adalah reaksi kimia berupa penguraian suatu zat aktif atau
komponen-komponen penyusun sediaan farmasetik oleh foton atau sinar.
2. Besarnya perubahan kimia sediaan farmasi ditentukan dari laju penguraian obat
melalui hubungan kadar obat dengan waktu atau berdasarkan derajat degradasi
dari suatu obat yang jika dipandang dari segi kimia, stabilitas obat dapat diketahui
dari ada atau tidaknya penurunan kadar selama penyimpanan.
3. Faktor penyebab fotolisis ada 2 yaitu faktor formulasi dan faktor penyimpanan.
4. Mekanisme reaksi fotolisis ada 2 yaitu reaksi fotokimia primer dan reaksi fotokimia
sekunder fotosensitizer.
DAFTAR PUSTAKA

Attwood, D. 2008. Physical Pharmacy. London: Pharmaceutical press.

Ansel, Howard c. 1989. Pengantar Sediaan Farmasi. Edisi keempat. Jakarta: UI


Lachman, et al. 1986. The Theory and Practice of Industrial Pharmacy.
3rd Edition.

Parrot, N. 1970, Pharmaceutical Technology. Burgers publishing company.

Sinko, Patrick J. 1993.  Farmasi Fisika dan Ilmu Farmasetika. Martin Edisi 5th Ed.
Mcgraw-Hiil: Boston.

Tim Teaching MK Stabilitas Obat. 2014. Oksidasi, hidrolisis & fotolisis.


Surabaya: Airlangga.

Anda mungkin juga menyukai