Bahan tambahan/zat
eksipien kosmetik
Pendahuluan
Pengemulsi
Pewarna
Parfum/Pewangi
Dapar/Buffering Agent
Antioksidan
Pengawet
Pengental
Pengkhelat
Pengikat
Regulasi bahan
tambahan kosmetik
Regulasi Bahan Tambahan Kosmetik
Di Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bertanggung jawab untuk mengatur bahan tambahan
kosmetik. BPOM melakukan uji coba terhadap bahan tambahan kosmetik sebelum memperbolehkan mereka
digunakan dalam produk kosmetik.
Beberapa negara, seperti Uni Eropa dan Kanada, memiliki daftar bahan tambahan kosmetik yang dilarang atau
dibatasi penggunaannya karena efek samping yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
Pengemulsi
Zat Warna, adalah zat atau campuran zat yang dapat digunakan
pada sediaan kosmetik untuk mewarnai sediaan. Zat warna ini
dapat pula digunakan sebagai bahan aktif dengan tujuan untuk
melapisi luar tubuh manusia dengan atau tanpa bantuan zat lain.
Misalnya produk kosmetik seperti Lipstick, Eyeshadow, dan Blush
on.
a adalah bahan tambahan dalam sediaan kosmetik yang digunakan untuk memberikan warna pada produk. Contoh bahan pewarna yang sering digunakan adalah titanium dioxide, iron oxide, dan carmine.
Penggunaan bahan pewarna dalam sediaan kosmetik dapat membuat produk menjadi lebih menarik dan mudah dikenali oleh konsumen. Namun, penggunaan bahan pewarna yang berlebihan dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan merusak kualitas produk.
Pewangi
Bahan pengental adalah bahan tambahan dalam sediaan kosmetik yang digunakan untuk
memberikan tekstur yang lebih kental pada produk. Contoh bahan pengental yang sering
digunakan adalah carbomer, cellulose, dan xanthan gum.
Penggunaan bahan pengental dalam sediaan kosmetik dapat membuat produk menjadi
lebih mudah digunakan dan memberikan sensasi yang lebih nyaman pada kulit. Namun,
penggunaan bahan pengental yang berlebihan dapat membuat produk menjadi terlalu
kental dan sulit menyebar di kulit.
Zat pengkhelat
D&C Yellow No. 7 Ext (CI No.10316) Pewarna – Digunakan dalam semua produk kosmetik kecuali produk yang
digunakan di sekitar mata
D&C Green No. 1 Ext (CI No. 10020) Pewarna – Dilarang digunakan pada sediaan untuk sekitar mata, bibir, dan mulut
serta membrane mukosa lainnya.
Silver/Perak (CI. No. 77820) Pewarna Maksimum 1% untuk sediaan kuku Diizinkan digunakan pada sediaan untuk seluruh bagian tubuh
Triethanolamin Dapar (buffer) 2,5% untuk sediaan non bilas • Jangan digunakan dengan senyawa yang dapat membentuk
system nitroso
• Minimum kemurnian : 99%
• Kandungan N-nitrosodialkanolamin max. 50 mcg/kg
• Kandungan alkanolamin sekunder max. 0,5% (pada bahan)
• Simpan pada wadah bebas nitrit
Kesimpulan
Bahan tambahan atau zat eksipien kosmetik merupakan bagian penting dari
produk kosmetik yang memberikan fungsi tertentu, seperti konsistensi, warna,
aroma, dan kestabilan.
Namun, penggunaan bahan tambahan kosmetik yang tidak aman atau merusak
lingkungan dapat membahayakan kesehatan manusia dan ekosistem. Oleh
karena itu, produsen kosmetik harus memperhatikan regulasi dan mencari
alternatif bahan yang lebih aman dan ramah lingkungan.
Terima Kasih