1. N a m a
Golongan Glikol Sinonim / Nama Dagang (1,2,3.4,6) 1,2-Propanadiol; metil glikol; 1,2-Dihidroksipropana; Metiletilen glikol;
Monopropilen glikol; 1,2-Propilen glikol; 2-Hidroksipropanol; alfa-proplen glikol; 1,2(R,S)-propanadiol, 2,3-propanadiol, 2-hidroksipropanol, DL-1,2-propanadiol, dl-propilen glikol, Adeka PG, Dowfrost, isopropilen glikol, Nybrine NFP, PG 12, ProGlyc 55, Pyopyless, Sirlene, solar winter ban, solargard P, Ucar 35 Nomor Identifikasi Nomor CAS Nomor OHS Nomor RTECS Nomor EC (EINECS) Nomor Beilstein Nomor FEMA Nomoer COE : 57-55-6 (1,2,3,4,5,6,7) :: TY2000000 (1,2) : 200-338-0 (3,4,7) : 1340498 (7) : 2940 (7) : 2065 (7)
Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya Peringkat NFPA (Skala 0-4) (2) : Kesehatan 0 Kebakaran 1 Reaktivitas 0 = Tingkat keparahan sangat rendah = Dapat terbakar = Tidak reaktif
Klasifikasi EC (2,4,5,7,8): R21/22 S02 S24/25 = Berbahaya bila kontak dengan kulit dan tertelan = Jauhkan dari jangkauan anak-anak = Hindari/cegah persinggungan/kontak dengan kulit dan mata
3. Penggunaan
Digunakan untuk pembuatan resin sintetik; sebagai plasticizer; surface-active agent; antifreeze; pelarut; agen pengemulsi; disinfektan; agen higroskopik; bahan pendingin dalam sistem pendingin; bahan tambahan pangan; digunakan dalam produk farmasi; minyak rem
(1) (4)
. Humektan;
4. Identifikasi Bahaya
Risiko utama dan sasaran organ Bahaya utama terhadap kesehatan: Dapat menyebabkan iritasi pada mata, kulit, dan saluran pernapasan (2,4). Organ sasaran: Sistem syaraf pusat (2). Rute paparan Paparan jangka pendek Terhirup Dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan (5). Kontak dengan kulit Dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Kontak dengan kulit dapat menyebabkan eritema, kering, dan hilangnya lapisan lemak
(5)
Kontak .
dengan
dapat
Dapat menyebabkan iritasi pada gastrointestinal disertai mual, muntah, dan diare. Dapat menyebabkan hemoglobinuric nefrosis. Dapat menyebabkan perubahan pada permukaan EEG (5). Paparan jangka panjang Terhirup Dapat berefek pada perilaku atau sistem syaraf pusat (dengan gejala serupa dengan bila tertelan) dan limpa (8). Kontak dengan kulit Sedikit berbahaya bila kontak dengan kulit Tertelan Dapat menyebabkan laktat asidosis dan kemungkinan kejang (2).
(8)
normal.
(2,3,4,5)
. Mudah terbakar
. . Sumber
: Panas berlebihan dan uap air pembakaran, dan tancampurkan (6). : Bahan pengoksidasi kuat
(2,3,4,5)
(2,4)
. Asam klorida,
(3,5)
asam anhidrat, agen pereduksi, kloroformat air (5). Propilen glikol dengan Pengoksidasi Bahaya dekomposisi : Bereaksi kuat (1) : Karbon monoksida, karbon dioksida, aldehida
(2,5)
Asap dan gas iritan dan toksik, karbon dioksida, asam asetat, propionaldehid, asam laktat, asam
6. Penyimpanan
Simpan di tempat berventilasi baik dan terhindar dari sumber nyala (1). Simpan dalam wadah tertutup (2,4,5,7) Simpan dalam tempat yang sejuk, kering, dan ventilasi baik Simpan terpisah dari bahan yang tancampurkan Simpan di tempat yang tidak lembab (2,4,5) Simpan terjaga dari panas dan cahaya
(7) (2,4,5) (2,4,5,7)
7. Toksikologi
Toksisitas Data pada manusia Data iritasi (3): Pemberian pada kulit manusia 500 mg selama 7 hari menimbulkan iritasi ringan. Data pada hewan Data iritasi : Ringan :draize test pada mata-kelinci 500 mg selama 24 jam; draize test pada mata-kelinci 100 mg (6). LD50 kulit-kelinci 20800 mg/kg; LD50 subkutan-marmut 15500 mg/kg; LD50 subkutan-tikus (mouse) 17370 mg/kg; LD50 subkutan-tikus (rat) 22500 mg/kg (7). Data toksisitas : LD50 Oral-tikus (mouse) 22 gm/kg; LD50 Oral-tikus (mouse) 20300 gm/kg; LD50 Oral-kelinci 18500 mg/kg; LD50 Oral-tikus (rat) 20 gm/kg; LD50 kulit-keinci 20800 mg/kg (2,4,6,7). LD50 Oral-tikus (rat) 20000 mg/kg; LD50 intraperitoneal-tikus (rat) 6660 mg/kg; LD50 intramuskular-tikus (rat) 14000 mg/kg; LD50 intravena-kelinci 4200 mg/kg; LD50 subkutan-tikus (mouse) 17370 mg/kg (3,6,7). LD50 Oral-marmut 18350 mg/kg; LD50 Oral-tikus (mouse) 22000 mg/kg; LD50 Intravena-tikus (mouse) 6630 mg/kg; LD50 intravena-kelinci 6500 mg/kg; LD50 intravena-tikus (rat) 6423 mg/kg (7).
Data Karsinogenik Berdasarkan ACGIH, IARC, NTP, atau CA Prop 56 propilen glikol tidak terdaftar sebagai karsinogen (2). Data Mutagenik Inhibisi DNA pada subkutan-tikus (mouse) 8000 mg/kg; analisis sitogenetik pada subkutan-tikus (mouse) 8000 mg/kg; analisis sitogenetik pada fibroblast hamster 32 gm/L (2). Data Reproduksi Pada uji hewan, propilen glikol tidak memperlihatkan gangguan pada reproduksi. Propilen glikol yang diberikan sebesar 30% dalam asupan berefek pada laju reproduksi pada tikus (rat). Pada umumnya tidak berefek pada fertilitas atau reproduksi, kecuali pada dosis tinggi yang berefek pada defisiensi nutrisi (2).. Informasi Ekologi Toksisitas pada ikan : LC50 Goldfish > 5000 mg/L selama 24jam (2,4) LC50 Guppy > 1000 mg/L selama 48 jam (2,4) Toksisitas pada invertebrate : EC50 Water flea Daphnia 10000 mg/L selama 48 jam (2,4) Toksisitas pada tumbuhan perairan, misalnya Toksisitas mikroorganisme : EC50 Phytobacterium phosphoreum 710 mg/L selama 30 menit (2,4) Lingkungan : Bila dilepaskan ke atmosfer, akan terdegradasi secara cepat oleh reaksi secara fotokimia yang menghasilkan radikal hidroksil (waktu paruh 32 jam) (2,4). Pemusnahan fisik dari udara oleh hujan memungkikan terjadi (2,4,6). Bila dilepaskan ke air, akan terdegradasi secara relatif cepat melalui biodegradasi (2,4,6). Bila dilepaskan ke tanah, akan terdegradasi secara relatif cepat memalui biodegradasi (2,4,6). Pencucian dalam tanah secara signifikan dapat : -
diprediksikan (2,4). Bila dilepaskan ke udara, bahan ini diperkirakan mempunyai waktu paruh antara 1 hingga 10 hari (6).
. Bahan mempunyai
tekanan uap pada suhu kamar, sehingga paparan terhadap uap tidak
. Dapat
. Dapat
menyebabkan iritasi pada gastrointestinal disertai mual, muntah, dan diare. Dapat menyebabkan hemoglobinuric nefrosis. Dapat menyebabkan perubahan pada permukaan EEG
(2,4,5)
100 mL) dapat menyebabkan kerusakan pada gastrointestinal dan depresi sistem syaraf pusat secara sementara. Efek muncul lebih parah pada individu dengan gangguan ginjal(6).
Keracunan kronik Terhirup Propilen glikol: Dapat berefek pada perilaku atau sistem syaraf pusat (dengan gejala serupa dengan bila tertelan) dan limpa (8). Kontak dengan kulit Propilen glikol: Paparan tunggal dalam jangka panjang tidak memperlihatkan absorpsi dalam kadar yang berbahaya. Paparan dalam jangka panjang tidak menimbulkan iritasi. Paparan berulang dapat berbahaya Kontak dengan mata Propilen glikol: Tertelan Propilen glikol: Dapat menyebabkan laktat asidosis dan kemungkinan kejang
(2,4) (2,4)
9. Pertolongan Pertama
Terhirup (1,2,4,5) Bila aman memasuki area, segera pindahkan dari area pemaparan dan pindahkan ke area dengan udara segar. Bila perlu gunakan kantong masker berkatup atau pernafasan penyelamatan. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Kontak dengan kulit (1,2,4,5) Segera tanggalkan pakaian dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci dengan sabun dan air dalam jumlah banyak selama 15 menit. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Cucilah pakaian yang terkontaminasi sebelum digunakan kembali. Kontak dengan mata (1,2,4,5) Lepaskan kontak lens dan cuci mata dengan air dalam jumlah banyak selama 15 menit dan dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada lagi bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan
Tertelan (1,2,4,5) Jika tertelan, jangan menginduksi muntah kecuali diperintahkan oleh petugas kesehatan. Jangan memberikan sesuatu melalui mulut kepada orang yang tidak sadar. Bila korban dalam keadaan sadar dan terjaga, berikan 2-4 cangkir susu atau air . Catatan untuk dokter: Orang dengan gangguan fungsi ginjal lebih memungkinkan untuk terkena efek dari bahan ini. Berikan pengobatan simptomatik dan penunjang (2,4).
10. Penatalaksanaan
Stabilisasi a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk menjamin pertukaran udara. b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida. c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi darah. d. Jika ada kejang, beri diazepam dengan dosis: Dewasa: 10-20 mg IV dengan kecepatan 2,5 mg/30 detik atau 0,5 mL/30 menit, jika perlu dosis ini dapat diulang setelah 30-60 menit. Mungkin diperlukan infus kontinyu sampai maksimal 3 mg/kg BB/24 jam. Anak-anak: 200-300 g/kg BB. Dekontaminasi a. Dekontaminasi mata Dilakukan sebelum membersihkan kulit: Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya. Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% diguyur perlahan selama 15-20 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata. Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya. Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit.
Jangan biarkan pasien menggosok matanya. Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata.
b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku) Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat. Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin atau hangat serta sabun minimal 10 menit. Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau kertas secara lembut. Jangan digosok. Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi atau muntahannya dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup. Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan menggunakan sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati untuk tidak menghirupnya. Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut.
Sediakan kran pencuci mata untuk keadaan darurat serta semprotan air deras
Respirator: Program proteksi respirator mengikuti OSHA's 29 CFR 1910.134 dan ANSI Z88.2 yang sesuai untuk European Standard EN 149 harus diikuti saat kondisi area kerja diperintahkan untuk menggunakan respirator
(2)
Media pemadam kebakaran: Bahan kimia kering, karbon dioksida, semprotan air, busa alkohol (1,2,4). Kebakaran kecil : Kebakaran besar :Pemadaman kebakaran : Gunakan alat bantu pernapasan dengan pengaturan tekanan, disetujui atau sebanding dengan MSHA/NIOSH, dan perlengkapan proteksi lengkap (2).
tanah. Kemudian kumpulkan dalam wadah pembuangan bahan kimia. Sediakan ventilasi . Jangan menggunakan bahan mudah terbakar, seperti serbuk
(6)
4. http://www.chemcas.com/material/cas/archive/57-55-6_v1.asp (diunduh Juni 2011) 5. http://www.chemicalbook.com/ProductMSDSDetailCB8485612_EN.htm (diunduh Juni 2011) 6. http://www.sunivo.com/ennew/common/getFile.asp?CD_idx=4169&Core_ID=6 502&GradeTypeID=9353 (diunduh Juni 2011) 7. http://www.thegoodscentscompany.com/data/rw1000381.html (diunduh Juni 2011) 8. http://www.sciencelab.com/xMSDS-Propylene_glycol-9927239 (diunduh Juni 2011)