Ketua :
Anggota :
Farmasi A
Kelompok 3
Farmakologi Tokikologi | i
BAB I
Latar Belakang
Farmakologi Tokikologi | 1
menurun. Pada akhirnya, tercapailah dosis yang tidak dapat meningkatkan respon
lagi. Pada system ideal atau system in vitro hubungan antara konsentrasi obat dan
efek obat digambarkan dengan kurva hiperbolik.
Keterangan :
Dosis kecil → efek besar = potensi besar dan sebaliknya
Obat berpotensi besar → kurve semakin miring dan sebaliknya
Obat berefektifitas besar → kurve semakin tinggi dan sebaliknya (Widjojo et. al.,
2009)
Indeks terapeutik suatu obat adalah rasio dari dosis yang menghasilkan
toksisitas dengan dosis yang menghasilkan suatu respon yang efektif dan
diinginkan secara klinik dalam suatu populasi individu(Katzung, 1989).
Indeks terapeutik = dosis toksik/dosis efektif (Katzung, 1989)
Indeks terapeutik bisa juga dituliskan sebagai berikut:
𝑇𝐷50 𝐿𝐷50
Indeks terapeutik = 𝐸𝐷50 atau 𝐸𝐷50 (Ganiswara et. al., 2007)
Farmakologi Tokikologi | 2
Jadi indeks terapeutik merupakan suatu ukuran keamanan obat, karena nilai
yang besar menunjukkan bahwa terdapat suatu batas yang luas/lebar diantara
dosis-dosis yang efektif dan dosis-dosis yang toksik (Katzung, 1989).
Indeks terapeutik ditentukan dengan mengukur frekuensi respons yang
diinginkan dan respons toksik pada berbagai dosis obat.Pada gambar berikut
diperlihatkan indeks terapeutik yang berbeda dari dua jenis obat (Katzung, 1989).
Warfarin, suatu obat dengan indeks terapeutik yang kecil. Pada saat dosis
warfarin ditingkatkan, terjadi suatu respon toksik, yaitu kadar anti koagulan yang
tinggi yang menyebabkan perdarahan. Variasi respon penderita mudah terjadi
dengan obat yang mempunyai indeks terapeutik yang sempit, karena konsentrasi
efektif hampir sama dengan konsentrasi toksik (Aulia, 2009).
Suatu obat dengan indeks terapeutik yang besar. Penisilin aman diberikan
dalam dosis tinggi jauh melebihi dosis minimal yang dibutuhkan untuk
mendapatkan respon yang diinginkan (Katzung, 1989).
Farmakologi Tokikologi | 3
BAB II
Tinjauan Pustaka
Dosis dan respon pasien berhubungan erat dengan potensi relative
farmakologis dan efikasi maksimal obat dalam kaitannya dengan efak terapefik
yang di harapkan.
Farmakologi Tokikologi | 4
Efikasi maksimal obat dinyatakan sebagai efikasi (kemanjuran) maksimal /
disebut saja dengan efikasi. Efikasi tergantung pada kemampuan obat tersebut
untuk menimbulkan efeknya setelah berinteraksi dengan reseptor. Efikasi dapat
dibatasi timbulnya efek yang tidak diinginkan, sehingga dosis harus dibatasi.
Yang berarti bahwa efek maksimal tidak tercapai. Tiap obat mempunyai efikasi
yang berbeda. Misalnya : Morphin, mampu menghilangkan semua intensitas
nyeri, sedangkan aspirin hanyan menghilangkan nyeri ringan sampai sedang saja.
(Sulistina, ed IV, 1994)
Farmakologi Tokikologi | 5
bubuk dan besarnya volume yang diberikan harus seteliti mungkin dan dicatat.
Diet, suhu lingkungan dan lain-lain variable tidak selalu dapat dikontrol dengan
baik. Oleh karena itu suatu standar yang berhubungan dikontrol dengan baik.
Dengan pemberian obat ini harus diteliti sebagai pembanding. (James
Olson,2000)
Indeks terapeutik
Indeks terapeutik adalah suatu ukuran keamanan obat karena nilai yamg besar
menunjukkan bahwa terdapat suatu batas yang luas / lebar di antara dosis – dosis
yang efektif dan dosis yang foksik.
Indeks terapeutik suatu obat adalah rasio dari dosis yang menghasilkan
tolensitas dengan dosis yang menghasilkan suatu respon yang efektif.
𝐿𝐷 50
Indeks terapeutik 𝐸𝐷 50= ( Mary J.Myceh, 2001)
Indeks terapi adalah rasio antara dosis toksik dan dosis efektif atau
menggambarkan keamanan relatif sebuah obat pada penggunaan biasa.
Diperkirakan sebagai rasio LD50 (Dosis Lethal pada 50% kosis) terhadap ED50
(Dosis efektif pada 50% kasus). Karena efek berbeda mungkin perlu dosis
berbeda.
Istilah LD50 sering dalam toksikologi yaitu dosis yang akan membunuh 50%
dari populasi experimental. Misal : untuk obat impromine, dosis oral 625 mg/kg
diberi pada 100 tikus akan mematikan 50 diantaranya. (dr. Jan Tambayong.2003)
𝑇𝐷 50 𝐶𝐷 50
Indeks terapi = atau CD50
𝐸𝐷 50 𝐸𝐷 50
Obat ideal menimbulkan efek terapi pada semua pasien tanpa menimbulkan
efek toksik pada seorang pun pasien, oleh karena itu
Farmakologi Tokikologi | 6
TD1 ≥ 1 ED99
Suatu ukuran obat, obat yang memiliki indeks terapi tinggi lebih aman dari
pada obat yang memiliki indek terapi lebih rendah
TD50 : Dosis yang toksik pada toksik 50% hewan yang menerima dosis
tersebut, kematiaan merupakan toksisitas terakhir. (Jonet.L. Stringer MD.Ph)
Efek suatu senyawa obat tergantung pada jumlah pemberian dosisnya. Jika
dosis yang diberi dibawah titik ambang (subliminsal dosis), maka tidak akan
didapatkan efek. Respon tergantung pada efek alami yang diukur. Kenaikan dosis
mungkin akan meningkatkan efek pada intensitas tersebut. Seperti obat antipiretik
atau hipotensi dapat ditentukan tingkat penggunaannya, dalam arti bahwa luas
(range) temperature badan dan tekanan darah dapat diukur.
Farmakologi Tokikologi | 7
memungkinkan dosis terapi akan menjadi sesuai pada kebanyakan pasien.
(Lullmann, 2000)
Indeks teraupetik merupakan suatu ukuran keamanan obat karena nilai yang
besar menunjukkan bahwa terdapa suatu batas yang luas / lebar diantara dosis-
dosis yang toksik.
Farmakologi Tokikologi | 8
Gambar struktur kimia Na.diklofenak
Farmakologi Tokikologi | 9
BAB III
Metode Percobaan
3.1 Alat dan Bahan
Alat :
Sonde oral
Pulpen/spidol
Alat timbang
Bahan :
Mencit
Larutan Na. CMC 0,5 %
Larutan Na. diklofenak 10,4 mg/mL
Larutan Na. diklofenak 5,2 mg/mL
Larutan Na. diklofenak 2,6 mg/mL
Larutan Na. diklofenak 0,26 mg/mL
Farmakologi Tokikologi | 10
BAB IV
Hasil dan Pembahasan
4.1 HASIL
Berikut merupakan data yang diberikan oleh asisten :
4.2 PEMBAHASAN
Dari hasil perhitungan probit dan dosis yang diberikan kepada hewan uji, maka
didapatkan kurva regresi linear sebagai berikut:
2
0
0
1.8061 1.9566 2.1072 2.2577 2.4082
Log Dosis
Farmakologi Tokikologi | 11
Dapat dilihat dari kurva regresi linear, terjadi peningkatan yang signifikan pada
dosis 90,51 mg/20 g BB. Dapat dikatakan bahwa efek obat terhadap dosis terlalu
besar. Namun Untuk menyatakan toksisitas akut sesuatu obat, umumnya
dipakai ukuran LD50 (medium lethal dose 50) yaitu suatu dosis yang dapat
membunuh 50% dari sekelompok binatang percobaan.
Farmakologi Tokikologi | 12
50 merupakan suatu hasil dari pengujian (assay) dan bukanlah pengukuran
kuantitatif. LD 50 bukanlah merupakan nilai mutlak, dan akan bervariasi
dari satu laboratorium ke laboratorium lain, dan malahan pada
laboratorium yang sama akan berbeda hasilnya setiap kali dilakukan
percobaan.
Farmakologi Tokikologi | 13
BAB V
Kesimpulan
1. Dosis Na Diklofenak yang diberikan secara oral pada hewan uji memiliki
nilai LD50 sebesar 152,476 mg/20g BB, termasuk dalam kategori toksik.
2. Kurva dosis obat menunjukan kurva dosis terjal artinya dengan pemberian
dosis minimun dapat menyebabkan respon obat yang cepat (efektivitas
obat besar) tetapi toksisitasnya tinggi.
3. Semakin besar indeks terapi maka semakin besar efek teurapeutiknya.
Farmakologi Tokikologi | 14
Daftar Pustaka
Katzug, R-Bertram G., 1989, Farmakologi Dasar dan Klinik edisi 3, Jakarta;
EGC.
Lullmann, Heinz, dkk., 2000, Color Atlas of Pharmacology 2nd edition, New
York; Thieme Stuttgart
Tjay, Tan Hoan, 2007, Obat-Obat Penting, Jakarta ; PT. Elex Media Komputindo
Farmakologi Tokikologi | 15
Lampiran
Farmakologi Tokikologi | 16