KELAS FARMASI A
KELOMPOK 5
JAM PRAKTIKUM : 16.00-18.50
NAMA ASISTEN :
Ririn Puspadewi, SSi, MSi, Apt.
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2017
1. Nomor Percobaan
P-2
2. Judul Percobaan
Inokulasi, Inkubasi, dan Destruksi
3. Prinsip Percobaan
Inokulasi berdasarkan media pertumbuhan mikroorganisme, pada
bakteri menggunakan media NA(Nutrient Agar) dan pada khamir
atau kapang menggunakan media SDA(Sabouraud Dextrose Agar)
Inkubasi berdasarkan waktu dan suhu yang sesuai bagi
pertumbuhan mikroorganisme tertentu.
Destruksi berdasarkan jenis bahan pada alat yang digunakan dalam
percobaan
4. Tujuan Percobaan. .
Mengetahui teknik inokulasi mikroorganusme yang benar.
Mengenal jenis-jenis media yang digunakan untuk pertumbuhan
mikroorganisme.
Mengetahui media yang sesuai bagi pertumbuhan bakteri, kapang,
dan khamir.
Memahami teknik inkubasi pada jenis bakteri, kapang, atau
khamir.
Mengamati hasil dari inokulasi mikroorganisme, serta menghitung
jumlah koloni.
Mengidentifikasi ciri makroskopis dari suatu mikroorganisme yang
telah diinokulasi.
Memahami teknik pemusnahan mikroorganisme.
5. Tinjauan Pustaka
Isolasi adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam
dan menumbuhkannya dalam suatu medium buatan. Prinsip dari isolasi
mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya
yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat
dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat sel-sel mikroba
akan membentuk suatu koloni sel yang tetap pada tempatnya. Isolasi
bakteri atau biakan yang terdiri dari satu jenis mikroorganisme (bakteri)
dikenal sebagai biakan murni atau biakan aksenik. Biakan yang berisi
lebih dari satu macam mikroorganisme (bakteri) dikenal sebagai biakan
campuran, jika hanya terdiri dari dua jenis mikroorganisme, yang dengan
sengaja dipelihara satu sama lain dalam asosiasi, dikenal sebagai biakan
dua-jenis.
Persyaratan utama bagi isolasi dan kultivasi fage adalah harus
adanya kondisi opyimum untuk pertumbuhan organisme inangnya.
Sumber bakteriofage yang paling baik dan paling utama adalah habitat
inang. Sebagai contoh fage koli yang di jumpai di dalam pencernaan
sentifugasi atau filtrasi bahan sumbernya dan penambahan kloroform
untuk membunuh sel-sel bakterinya.
Ada beberapa cara yang digunakan untuk bakteri, fungi, dan
khamir dengan metode garis, metode tuang, metode sebar, metode
penuangan, serta micromanipulator. Dua diantaranya yang paling sering
banyak digunakan adalah teknik cawan tuang dan cawan gores. Kedua
metode ini didasarkan pada prinsip yang sama yaitu mengencerkan
organisme sedimikian rupa sehingga individu spesies dapat dipisahkan.
Mikroorganisme dibiakan di laboratorium pada medium yang
terdiri dari bahan nutrient. Biasanya pemilihan medium yang dipakai
bergantung kepada banyak faktor seperti apa jenis mikroorganisme yang
akan ditumbuhkan. Pembenihan untuk pertumbuhan bakteri agar dapat
tetap dipertahankan harus mengandung semua zat yang diperlukan oleh
organisme tersebut. Faktor lain seperti pH, suhu, dan pendinginan harus
dikendalikan dengan baik.
Selain untuk tujuan diatas medium juga memiliki fungsi lain,
seperti tempat untuk mengisolasi, seleksi, evaluasi dan diferensiasi biakan
yang didapatkan. Agar tiap-tiap medium memiliki karakteristik yang
sesuai dengan tujuan, sehingga seringkali digunakan beberapa jenis zat
tertentu yang mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangbiakan mikroba. Beberapa indikasi biakan pada laboratorium
mikrobiologi meliputi:
1. Pengasingan (isolasi) mikroba pada biakan bakteri.
2. Menunjukan sifat khas mikroba.
3. Untuk menentukan jenis mikroba yang diisolasi dengan cara-cara tertentu.
4. Untuk mendapatkan bahan biakan yang cukup untuk membuat antigen dan
percobaan serologi lainnya.
5. Menentukan kepekaan kuman terhadadap antibiotik.
6. Menghintung jumlah kuman.
7. Mempertahankan biakan
6. Prosedur Percobaan
6.1 Inokulasi Mikroorganisme
1. Diinokulasikan masing-masing 1 jenis mikroorganisme
yang telah disediakan dalam media tegak,miring dan pelat.
2. Diflambir kawat ose setiap selesai melakukan inokulasi
satu galur mikroorganisme. Diinokulasi paling akhir untuk
galur kapang untuk menghindari penyebaran spora yang
tidak diinginkan.
6.2 Inkubasi Hasil Inokulasi
1. Diinkubasi semua cawan dan tabung pada suhu optimum
dan waktu yang tepat untuk pertumbuhan mikroorganisme.
Biakan bakteri pada 35-37C selama 24-48 jam, khamir
pada 30C selama 3 hari dan kapang pada 20-25C selama
5-7 hari
2. Saat diinkubasi cawan petri dalam keadaan terbalik, untuk
mengantisipasi kemungkinan adanya tetesan uap air yang
jatuh dari tutup cawan petri kepermukaan media
pertumbuhan
3. Diamati media pertumbuhan mikroorganisme
6.3 Destruksi
1. Diisi autoklaf dengan aquadest sampai batas volume yang
ditentukan
2. Dimasukkan semua alat gelas atau bahan lain yang pernah
kontak dengan mikroba ke autoklaf
3. Dipasang kunci pengaman autoklaf, dinyalakan autoklaf
pada suhu 121C. Ditutup lubang pengeluaran uap jika
sudah mulai berdesis. Dihitung waktu destruksi selama 30
menit setelah suhu yang diinginkan tercapai
4. Dimatikan alat, uap dikeluarkan sampai tekanan dalam alat
sama dengan nol. dikeluarkan alat gelas dari dalam autoklaf
setelah agak dingin
5. Dicuci semua alat dengan air sabun
6. Dikeringkan alat gelas dengan cara ditiriskan
7. Hasil dan Pembahasan
7.1 Hasil Perobaan
7.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini membahas tentang Morfologi Koloni
Bakteri. Praktikum ini menanam bakteri pada sebuah medium padat
yang telah dibuat sebelumnya. Bakteri yang diberikan adalah bakteri
E.colli dan S.aureus. Media yang digunakan adalah medium tegak,
media miring dan media pelat. Untuk bakteri E.coli warna koloni
putih, bentuk koloni tidak beraturan,E.coli dapat tumbuh di medium
nutrien sederhana dan suhu yang baik untuk pertumbuhan bakteri ini
adalah antara 80O C 460O C, tetapi suhu optimumnya adalah 35
37o C. Oleh karena itu, bakteri tersebut dapat hidup pada tubuh
manusia dan vertebrata lainnya. Sedangkan S.aureus merupakan
kuman gram negatif, tidak berspora dan panjangnya bervariasi.
Kebanyakan spesies bergerak dengan flagel peritrih. S.aureus tumbuh
cepat pada pembenihan biasa tetapi tidak meragikan sukrosa dan
laktosa. Kuman ini merupakan asam dan beberapa gas dari glukosa
dan manosa. Kuman ini bisa hidup dalam air yang dibekukan dengan
masa yang lama. S.aureus resisten terhadap zat-zat kimia tertentu
misalnya hijau brilian, natrium tetrationat, dan natrium dioksikholat.
Senyawa ini menghambat kuman koliform dan karena itu bermanfaat
untuk isolasi salmonella dari tinja.
Bakteri merupakan golongan prokariot. Salah satu karakteristik
utama bakteri adalah ukuran, bentuk, struktur, dan penataan selnya.
Berbagai ciri inimencakup morfologi sel. Menurut Darkuni (2001)
dalam Pelozan dan Chan(1986) bahwa ukuran, bentuk, serta penataan
merupakan ciri morfologi kasar suatu spesies bakteri dan penampakan
bagian-bagian struktur sel bakteri yangdisebut struktur sel halus dan
bukan lagi morfologi kasar. Beberapa sifat morfologi bakteri sangat
penting dalam hubungannya dengan pertumbuhannya pada makanan
dan ketahanannya terhadap pengolahan makanan. Sifat-sifattersebut
misalnya bentuk dan pengelompokan sel, susunan dinding sel,
pembentukan kapsul dan pembentukan endospora, struktur bakteri
serta sifat-sifatlainnya termasuk pembentukan flagella (Fardiaz,
1992).
Menurut Dwijoseputro (1987), sifat-sifat khusus suatu koloni
dalam medium padat pada agar-agar lempengan memiliki bentuk
titik-titik, bulat, berbenang, tak teratur, serupa akar, serupa kumparan.
Permukaan koloni dapatdatar, timbul mendatar, timbul melengkung,
timbul mencembung, timbulmembukit, timbul berkawah. Tepi koloni
ada yang utuh, berombak, berbelah- belah, bergerigi, berbenang-
benang dan keriting. Bentuk sel koloninya berupakokus. Koloni sel
bakteri merupakan sekelompok masa sel yang dapat dilihat dengan
mata langsung. Semua sel dalam koloni itu sama dan dianggap semua
sel itu merupakan keturunan koloni itu sama dan dianggap semua sel
itu merupakan keturunan (progeny) satu mikroorganisme dan karena
itu mewakili sebagai biakan murni. Penampakan koloni bakteri dalam
media lempeng agar menunjukkan bentuk dan ukuran koloni yang
khas, dapat dilihat dari bentuk keseluruhan penampakan koloni, tepi
dan permukaan koloni. Dapat juga dilihat dari elevasi koloni bakteri
yang bisa berupa datar, timbul, cembung, sepertitetesan, seperti
tombol, berbukit-bukit, tumbuh ke dalam medium, dan seperti kawah
(Kusnadi, 2003).
Koloni bakteri mempunyai bermacam-macam bentuk, diantaranya
adalah berbentuk bundar, bundar dengan tepian kerang, bundar
dengan tepian timbul, keriput, konsentris, tak beraturan dan
menyebar, berbenang-benang, bentuk L, bundar dengan tepian
menyebar, filliform, rizoid dan kompleks.
7.2.1 Media Tegak
Bakteri yang diinokulasikan pada media tegak adalah
Escherichia coli, atau biasa disingkat E. coli, adalah salah satu
jenis spesies utama bakteri gram negatif. Pada umumnya,
bakteri yang ditemukan oleh Theodor Escherich ini dapat
ditemukan dalam usus besar manusia. Kebanyakan E. Coli
tidak berbahaya, tetapi beberapa, seperti E. Coli tipe O157:H7,
dapat mengakibatkan keracunan makanan yang serius pada
manusia. E. Coli yang tidak berbahaya dapat menguntungkan
manusia dengan memproduksi vitamin K2, atau dengan
mencegah baketi lain di dalam usus.
E. coli banyak digunakan dalam teknologi rekayasa
genetika. Biasa digunakan sebagai vektor untuk menyisipkan
gen-gen tertentu yang diinginkan untuk dikembangkan. E. coli
dipilih karena pertumbuhannya sangat cepat dan mudah dalam
penanganannya.
Cara menginokulasi bakteri E.coli ini pada media tegak
nutrient agar adalah pertama-tama dimasukkan nutrient agar
yang cair pada tabung reaksi, kemudian tabung reaksi
didiamkan pada rak tabung dengan posisi tegak, agar nutrient
agar memadat dalam posisi tegak. Setelah nutrient agar padat
lalu diinokulasi bakteri E.coli dengan menusukkan kawat ose
lurus pada media tegak nutrient agar. Setelah itu rak tabung
disimpan dalam oven dengan suhu 35-37o C. Kemudian
dilanjutkan proses inkubasi selama 24-48 jam.
Pertumbuhan bakteri pada media tegak ditunjukan dengan
adanya bakteri yang melintang ke dalam media tegak, namun
pertumbuhan bakteri diatas permukaan media tegak lebih
banyak, ini ditunjukkan karena bakteri yang bersifat anaerob
fakultatif bergerak ke atas untuk mendapatkan oksigen,
sehingga penampakan bakteri yang lebih banyak ada di atas
permukaan media tegak, namun pada media tegak ini
pertumbuhan bakteri lebih sedikit di banding pada media plat.
Bakteri di inkubasi pada hari rabu pukul 18.00 dan di lihat
hasil inkubasi tersebut pada jumat pukul 8.00. Hasil inkubasi
dapat dikatakan berhasil, karena dari hasil inkubasi dapat
dilihat bakteri sudah melakukan perkembangbiakan dan
pertumbuhan. Dengan ciri-ciri koloni yang ukurannya sangat
kecil, posisi yang tepat pada lokasi bakteri saat diinokulasi. E.
Coli pada agar tegak : bakteri tumbuh disekitar plat agar yang
diberi tusukan mulai dari atas permukaan hingga dasar tabung
tetapi tidak menyebar secara keseluruhan pada plat agar
(merupakan bakteri yang bersifat aerob).
7.2.2 Media Miring
Pada media miring diinokulasi bakteri Staphylococcus
Aureus dan Aspergillus niger. Staphylococcus Aureus
merupakan bakteri gram negatif aerob obligat, berkapsul,
mempunyai flagella polar sehingga bakteri ini bersifat motil,
berukuran sekitar 0,5-1,0 m. Bakteri ini tidak menghasilkan
spora dan tidak dapat menfermentasikan karbohidrat. Pada uji
biokimia, bakteri ini menghasilkan hasil negatif pada uji,
Merah Metil, dan Voges-Proskauer. Bakteri ini secara luas
dapat ditemukan di alam, contohnya di tanah, air, tanaman,
dan hewan. P. aeruginosa adalahpatogen oportunistik. Bakteri
ini merupakan penyebab utama infeksi pneumonia
nosokomial. Meskipun begitu, bakteri ini dapat berkolonisasi
pada manusia normal tanpa menyebabkan penyakit. Ketika
bakteri ini ditumbuhkan pada media yang sesuai, bakteri ini
akan menghasilkan pigmen nonfluoresen berwarna kebiruan,
piosianin. Beberapa strain Pseudomonas juga mampu
menghasilkan pigmen fluoresen berwarna hijau, yaitu
pioverdin. Pseudomonas aeruginosa memproduksi
katalase,oksidase, dan amonia dari arginin. Bakteri ini dapat
menggunakan sitrat sebagai sumber karbonnya.
Cara untuk menginokulasi bakteri pada media yaitu
pertama-tama disiapkan tabung reaksi yang kemudian
dimasukkan nutrient agar cair kedalamnya, selanjutnya tabung
reaksi di letakkan dalam posisi miring, agar media nutrient
agar hasilnya miring. Setelah nutrient agar padat proses
inokulasi dilakukan dengan cara menggores bakteri pada
media nutrient agar menggunakan kawat ose yang sudah di
flambir. Setelah bakteri di inokulasi ke media nutrient agar
selanjutnya tabung reaksi ditutup menggunakan kapas dan
disimpan dalam rak tabung yang kemudian disimpan dalam
oven dengan suhu 35-37o C. Kemudian dilanjutkan proses
inkubasi selama 24-48 jam.
Bakteri di inkubasi pada hari rabu pukul 18.00 dan di lihat
hasil inkubasi tersebut pada jumat pukul 8.00. Hasil inkubasi
dapat dikatakan berhasil, karena dari hasil inkubasi dapat
dilihat bakteri sudah melakukan perkembangbiakan dan
pertumbuhan. Dengan ciri-ciri yaitu berwarna putih seperti
benang, posisi yang tepat pada lokasi bakteri saat diinokulasi
dan menunjukan bahwa bakteri S.aureus ini merupakan
bakteri aerob yang bisa tumbuh di atas permukaan media
nutrient agar.
Pada media miring juga diinokulasi kapang berupa
Aspergillus niger. Aspergillus niger dapat tumbuh dengan
cepat, dan merupakan diantaranya digunakan secara komersial
dalam produksi asam sitrat, asam glukonat dan pembuatan
berapa enzim seperti amilase, pektinase, amiloglukosidase dan
sellulase. Aspergillus niger dapat tumbuh pada suhu 35C-
37C (optimum), 6C-8C (minimum), 45C-47C
(maksimum) dan memerlukan oksigen yang cukup (aerobik).
Aspergillus niger memiliki bulu dasar berwarna putih atau
kuning dengan lapisan konidiospora tebal berwarna coklat
gelap sampai hitam. Kepala konidia berwarna hitam, bulat,
cenderung memisah menjadi bagian-bagian yang lebih longgar
dengan bertambahnya umur. Konidiospora memiliki dinding
yang halus, hialin tetapi juga berwarna coklat. Stipe dari
konidiofor berdinding halus, berwarna hialin, tetapi dapat juga
kecoklatan. Vesikula berbentuk bulat hingga semibulat, dan
berdiameter 50-100 m. Fialid terbentuk pada metula dan
berukuran (7,0-9,5) x (3-4) m. Metula berwarna hialin hingga
coklat, seringkali bersepta, dan berukuran (15-25) x (4,5-6,0) .
Konidia berbentuk bulat hingga semibulat, berukuran 3,50-
5,0, berwarna coklat, memiliki ornamentasi berupa tonjolan
dan duri-duri yang tidak beraturan.
b) Staphylococcus aureus
c) Aspergillus niger
d) Candida albicans
8. Kesimpulan
Dari percobaan ini maka dapat disimpulkan bahwa bakteri dapat
tumbuh dengan baik dalam media NA (Nutrient Agar) pada suhu inkubasi
sekitar 35-37C dan sudah dapat diamati dalam waktu 24 jam, sedangkan
media SDA(Sabouraud Dextrose Agar) cocok ditanami oleh
mikroorganisme jenis khamir dan kapang karena memiliki kadar glukosa
yang tinggi dan pH asam juga dapat diamati dalam waktu 48 jam pada
suhu 20-25C..
Pada media tegak diinokulasi bakteri Escherichia coli bakteri ini
tumbuh ke atas, bakteri ini juga tumbuh pada media pelat atau datar
dengan ciri makroskopis berwaena putih. Hal ini membuktikan bahwa
Escherichia coli merupakan jenis bakteri anaerob fakultatif. Selain itu
Candida albicans dapat tumbuh pada kondisi aerob maupun anaerob
sehinnga termasuk ke dalam jenis bakteri anaerob fakultatif ciri
makroskopisnya berwarna putih.
Aspergillus niger dan Staphylococcus aureus diinokulasi pada
media miring dan media pelat keduanya tumbuh dengan jelas dan dapat
diidentifikasi. Ini membuktikan bahwa Aspergillus niger dan
Staphylococcus aureus termasuk kedalam jenis bakteri aerob yang sangat
membutuhkan oksigen dalam pertumbuhannya.
DAFTAR PUSTAKA