Kelompok 1
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pasta gigi merupakan kebutuhan penting bagi tiap individu di segala segmen
dan demografi, sehingga produksi produk tersebut sangat tinggi setiap harinya
seiring dengan tingginya permintaan. Kriteria produk pasta gigi yang diinginkan
konsumen diantaranya mengandung kandungan fluoride yang cukup, memiliki
rasa segar, ekonomis, praktis, terkemas dengan baik dan menarik.
Pasta gigi dipakai untuk membersihkan dan melindungi permukaan gigi.
Pasta dan serbuk pembersih gigi biasanya mengandung banyak zat penyusun,
meliputi mineral untuk melapisi permukaan gigi, bahan pengikat komponen,
deterjen, perasa, dan pelembab yang mencegah pasta gigi mengeras pada kontak
dengan udara.
Stevia, sebagai pemanis rendah kalori sudah dipakai untuk pemanis
makanan dan minuman. Stevia juga memiliki sifat bakteriostatik dan bacteriocidal
bermanfaat bagi kesehatan mulut dan menghilangkan penyebab kerusakan gigi
dan radang gusi. Stevia adalah pengganti sukrosa alami dengan nilai gizi yang
tinggi bermanfaat untuk melawan karies gigi. Streptococcus mutans mengalami
penindasan pertumbuhan dan mengeluarkan asam lebih sedikit jika ditanam pada
media yang mengandung steviosida daripada ketika ditanam di sukrosa, glukosa
atau media fruktosa (Gupta,2013).
Tumbuhan daun sirih memiliki kemampuan sebagai antiseptik, antioksidan
dan fungisida, juga memiliki sifat menahan pendarahan, penyembuhan luka pada
kulit, obat saluran cerna dan dapat menguatkan gigi. Secara umum, daun sirih
mengandung minyak atsiri sampai 4,2%, senyawa katekin dan tanin. Senyawa ini
bersifat antimikroba dan antijamur yang kuat dan dapat menghambat
pertumbuhan beberapa jenis bakteri antara lain Eschericia coli, Staphylococcus
aureus, Klebsiellam pasteurella dan dapat mematikan Candida albicans yang
merupakan salah satu faktor timbulnya plak pada gigi (Ardiansyah, 2014)
1.2 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan sifat fisik sediaan pasta gigi yang
meliputi viskositas, daya sebar dan homogenitas serta sifat kimia sediaan pasta
gigi yaitu uji pH.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
Sirih hijau (Piper betle L.) termasuk jenis tumbuhan perdu merambat dan
bersandarkan pada batang pohon lain, batang berkayu, berbuku-buku, beralur,
warna hijau keabu-abuan, daun tunggal, bulat panjang, warna hijau, perbungaan
bulir, warna kekuningan, buah buni, bulat, warna hijau keabu-abuan (Damayanti
dkk, 2006). Menurut Tjitrosoepomo (1988) kedudukan tanaman sirih dalam
sistematika tumbuhan (taksonomi) diklasifikaiskan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Dikotiledonaea
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : Piper betle L.
Kedudukan taksonomi tanaman stevia menurut Yadav dkk. (2011) sebagai berikut
Kerajaan : Plantae
Sub-kerajaan : Tracheobionta
Super-divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub-kelas : Asteridae
Grup : Monochlamydae
Bangsa : Asterales
Suku : Asteraceae
Tribe : Eupatorieae
Marga : Stevia
Spesies : Stevia rebaudiana Bertoni.
Menurut Gupta dkk. (2010), ada 9 tipe senyawa glikosida steviol yang
ditemukan pada tanaman stevia, diantaranya steviosida, rebaudiosida A,
rebaudiosida B, rebaudiosida C, rebaudiosida D, rebaudiosida E, rebaudiosida F,
steviolbiosida A dan dulcosida A. Bahan pemanis yang paling berlimpah pada
daun stevia adalah steviosida yang merupakan senyawa yang paling bertanggung
jawab terhadap rasa manis pada daun stevia. Senyawa ini terbentuk dari tiga
molekul glukosa dan satu molekul steviol (Janarthanam dkk., 2010). Steviosida
juga merupakan senyawa gula yang stabil pada suhu 100oC (Uddin dkk., 2006).
Kandungannya dapat mencapai 13–20% pada daun stevia kering, sedangkan
rebaudiosida hanya sekitar 1–3% pada daun stevia kering (Das dkk., 2006).
mempunyai rasa.
f. CaCO3
Sinonim : Calcii Carbonas, Kapur, Stomagel
Berat Molekul : 100,09
Rumus Empiris : CaCO3
Pemerian : Berbentuk kristal atau serbuk, tidak berwarna atau
putih
tak berbau dan tidak berasa
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan tidak larut dalam
etanol
(Ditjen POM, 1995).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alat
3.2 Bahan
F1&F2
F0,F1,F2,F3
Sediaan pasta
3.5 Evaluasi Sediaan
a. Uji Viskositas
Sediaan pasta
b. Uji Homogenitas
Sediaan pasta
c. Uji pH
Sediaan pasta
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Uji Organoleptis
Uji Homogenitas
Sedian Minggu Ke
1 2 3
F0 Homogen Homogen Homogen
F1 Homogen Homogen Homogen
F2 Homogen Homogen Kurang Homogen
F3 Homogen Kurang Homogen Kurang Homogen
Uji Viskositas
Uji pH
Minggu Ke Nilai pH
F0 F1 F2 F3
1 8,3 8,44 8,7 8,27
2 8,29 8,45 8,82 8,22
3 8,18 8,39 8,8 8,26
4.2 Pembahasan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulasan
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan sebagai berikut:
a. Dibuat dalam beberapa konsentrasi untuk mendapatkan sediaan pasta
yang lebih baik lagi
b. Dilakukan modifikasi basis untuk penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Hermawan, A., Hana, W., dan Wiwiek, T. 2007. Pengaruh Ekstrak Daun Sirih
(Piper betle L.) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus
dan Escherichia coli dengan Metode Difusi Disk. Universitas
Erlangga.
Mohd-Sanusi, Z. and Iskandar, T.M. 2007. Audit Judgment Performance:
Assessing the Effect of Performance Incentives, Effort and Task
Complexity. Managerial Auditing Journal, 22: 34-52
Saud, Udin Saefuddin, dkk. (2006). Pembelajaran Terpadu. Bandung: UPI
PRESS
Janarthanam, B., Gopalakrishnan, M. And Sekar, T. 2010. Secondary Metabolite
Production in Callus Cultures of Stevia rebaudiana Bertoni.
Bangladesh J. Sci. Ind. Res., 45(3) : 243 – 248.
Das, K., Dang, R. and Rajasekharan, P. E. 2006. Establishment and Maintenance
of Callus of Sevia rebaudiana Bertoni Under Aseptic
Environment. Natural Product Radiance, 5(5) : 373 – 376.