Anda di halaman 1dari 16

Pembuatan Tablet Everfecent Rosella

Dibuat untuk memenuhi Tugas


Mata Kuliah Perancangan Proses dan Produk Kimia
Dosen Pengampu:
Dessy Aryanti ST, MT

Disusun Oleh:
Kelompok 3

Bagus Upaya Saputra

21030111130106

Renita Dyah Ayuningtyas

21030111130105

Fatikhatul Ika Sandria

21030111120001

Andreas Tonny

21030111130139

Rahmi Hidayatunajah

21030111130057

Anggun Kurniawan

21030111130093

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas karunia-Nya
semata, Penulis dapat menyelesaikan tugas yang berjudul Pembuatan Tablet
Efervecent Rosella. Tugas ini disusun dalam rangka memenuhi tugas terstruktur
mata kuliah Perancangan Produk dan Proses Kimia pada semester ini.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan karya tulis ini. Terutama Penulis sampaikan terima
kasih kepada:
1. Ibu Dessy Aryanti ST, MT selaku dosen pengampu
2. Kedua orang tua dan segenap keluarga yang telah memberi motivasi demi
terselesaikannya tugas ini
3. Teman-teman kelompok 3 yang berjuang keras menyusun tugas ini
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, Penulis mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif untuk
dijadikan masukan dalam penyempurnaan tugas terstruktur ini dan semoga bisa
bermanfaat bagi semua pihak.

Semarang, Oktober 2013

Penyusun

DAFTAR ISI

HalamanJudul
Kata Pengantar........................................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................................... ii
Pendahuluan............................................................................... 1
Analisis Customer Needs............................................................ 1
\

Design Spesifications.................................................................. 2
QFD............................................................................................. 2

Preliminary Process Synthesis dan BFD..................................... 2


PFD............................................................................................ 10
Daftar Pustaka............................................................................ 13

ii

Pendahuluan
Rosella (Hibiscus sabdariffa) adalah tanaman yang sudah banyak dikenal
dan dimanfaatkan diberbagai negara termasuk di Indonesia. Bagian yang
dimanfaaatkan dari tanaman ini adalah bunganya yang berwarna merah.
Pemanfaatan bunga rosella sebagai bahan pangan sangat beragam, antara lain
sebagai teh herbal, selai, jus, penyedap rasa, dll. Untuk di Indonesia bunga rosella
lebih banyak dikenal sebagai bunga yang dapat digunakan sebagai bahan baku
pembuatan teh herbal, atau dibeberapa daerah disebut sebagai teh merah. Berbagai
kandungan anti oksidan yang terdapat dalam kelopak rosella menjadikan teh yang
berasal dari rosella memiliki banyak manfaat. Menurut Dep.Kes RI No.
10.65/35.15/05, setiap 100 gr rosella mengandung 260-280 mg vitamin C, vitamin
D, vitamin B1 dan vitamin B2. Kandungan lainnya yaitu kalsium 486 mg, omega
3, magnesium, betta karotin dan asam amino esensial, seperti lysine dan agrinine.
Berdasarkan survey terhadap produksi rosella, pemanfaatan tanaman
rosella paling banyak dijadikan produk minuman yakni sebagai teh rosella. Teh
rosella ini memiliki beberapa manfaat antara lain sebagai antioksidan tubuh,
memperlancar pencernaan, dan sebagai minuman herbal. Tetapi, rasa asam yang
dihasilkan dari teh rosella sangat dikeluhkan dari para konsumen. Selain itu,
produk teh ini dirasa tidak inovatif karena hanya mengikuti nilai pasaran semata.
Oleh karena itu, kami bermaksud untuk membuat sebuah produk dari
bahan baku tanaman rosella dimana rosella tersebut akan dijadikan tablet
everfecent. Tujuan pembuatan produk ini yakni selain untuk menambah nilai
ekonomi, menarik konsumen baik dewasa maupun anak-anak, juga untuk
menambah nilai gizi yang terkandung dalam tablet tersebut.
Analisis costumer needs
1. Rasa tehrossela yang terlaluasam.
2. Penyajiantehdenganpenyeduan yang susahdantidakeffisien.
3. Tidakmudahdalampengemasansehinggatehrosselasusahdibawabawadalambentukbungakeringnya.
4. Penyajian yang hanyapenyeduantidakmenarik.

Design Specifications

1. Penambahan rasa dengansukrosa 12% sehingga rasa lebihmanis.


2. Penyeduantehdigantikandenganpenyeduan tablet.
3. Kemasan

tablet

rosseladibuatminimalisdenganbentuksepertivitcomataubundardengan
diameter 2,5 cm denganketebalan tablet 0,5 cm.
4. Rossela tablet ini agar lebihmenarikpenyajiannya, ditambahkan sodium
karbonat 20% agar biladicampurkandengan air akanberbuih.
QFD
Lampiran 1
Preliminary Process Synthesis dan BFD (Blok Flow Diagram)
PersiapanBahan
Baku

PengeringanBu
nga Rosella

EkstraksiBunga
Rosella

Granulasi

Spray Dyring

Homogenisasi

UjiAnalisa

Packaging

Gambar 1. Blok Diagram Pembuatan Rosella Everfecent

Proses utama yang digunakan dalam pembuatan teh rosella ini adalah ekstraksi
kandungan vitamin C terbesar di rosella, antioksidan, kalsium, dll.

Konsep

prosesnya sebagai berikut :


1. Spesifikasi Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan teh rosella ini adalah bunga
rosella itu sendiri. Rosella yg memiliki nama latin Hibiscus sabdariffa L
adalah tanaman tropis yang tumbuh tahunan. Tanaman ini diklasifikasikan
sebagai berikut :
Divisio

: Spermatophyta

Subdivisio

: Angiospermae

Kelas

: Dicotyledoneae

Ordo

: Malvaceales

Famili

: Malvaceae

Genus

: Hibiscus

Spesies

: Hibiscus sabdariffa L.

(Mardiah, dkk., 2009).


Rosella dapat tumbuh baik di daerah beriklim tropis dan subtropis. Rosella
memiliki kelopak yang berwarna merah agak kehitam-hitaman. Satu pohon
bisa mengeluarkan kelopak bunga hingga 10 kg (Warientek,2008). Komposisi
Kimia Rosella banyak diteliti pada bagian kelopaknya karena banyak
mengandung zat-zat yang berguna bagi tubuh. Kelopak bunga rosella
mempunyai kandungan vitamin C yang sangat tinggi sehingga mampu
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan berbagai penyakit. Selain
itu, rosella juga kaya akan mineral, seperti kalsium, fosfor, pottasium, dan zat
besi yang sangat berguna bagi tubuh. Adapun komposisi kimia kelopak bunga
rosella yang dapat dilihat pada tabel berikut :
Table 1. 1 Komposisi kimia kelopak rosella segar per 100 g bahan
Komposisi Kimia Jumlah
Kalori (kal)

49

Air (%)

84,5

Protein (g)

1,145

Lemak (g)

2,61

Karbohidrat (%)

12,3

Serat (g)

12

Abu (g)

6,9

Kalsium (mg)

1,263

Fosfor (mg)

273,2

Besi (mg)

8,98

Betakaroten (mg)

0,029

Vitamin C (mg)

6,7

Tiamin (mg)

0,117

Riboflavin (mg)

0,277

Niasin (mg)

0,765

Sumber : (Mardiah, dkk., 2009).


2. Spesifikasi Bahan Tambahan
Terdapat beberapa bahan yang ditambahkan dalam pembuatan tablet
efervesnt rosella ini. Diantaranya, yaitu :

Gula Sukrosa
Sukrosa adalah gula yang murah dan diproduksi dalam jumlah besar.
Sukrosa mempunyai sifat yang mudah larut dalam air, berbentuk
kristal dan mempunyai rasa manis, sehingga sukrosa yang
ditambahkan sebagai pemanis untuk meningkatkan cita rasa. Selain itu
sukrosa juga bisa dimanfaatkan sebagai pengawet karena tekanan
osmotiknya yang tinggi sehingga menyebabkan terjadinya plasmolisis
yang mengakibatkan kematian bagi mikroba (Buckle,dkk,1987).
Penambahan sukrosa sebanyak 12% sudah cukup untuk membuat teh
rosella lebih manis dari sebelumnya.

Dekstrin
Bahan pengisi (bulking agent) merupakan bahan yang ditambahkan
untuk meningkatkan volume serta massa produk. Menurut Masters
(1979), bahan pengisi adalah bahan yang ditambahkan pada proses
pengolahan pangan untuk melapisi komponen flavour, meningkatkan
jumlah total padatan, memperbesar volume, mempercepat proses
pengeringan, serta mencegah kerusakan bahan akibat panas.
Salah satu contoh bahan pengisi: dekstrin (C6H10O5)n
(

)
Pati/ dekstrin

(
air

)
Glukosa

Penambahan bahan pengisi seperti dekstrin diperlukan, dengan tujuan


mempercepat pengeringan dan mencegah kerusakan akibat panas,
melapisi komponen flavor, meningkatkan total padatan, dan
memperbesar volume (Murtala, 1999). Dekstrin dapat digunakan pada
proses enkapsulasi,untuk melindungi senyawa volatile, melindungi
senyawa yang peka terhadap oksidasi ataupanas, karena molekul dari
dekstrin stabil terhadap panas dan oksidasi. Dekstrin dapatmelindungi

stabilitas flavor selama pengeringan dengan menggunakan spray dryer


(Suparti, 2000).
Dekstrin mempunyai viskositas yang relatif rendah, sehingga
pemakaian dalam jumlah banyak masih diijinkan. Hal ini justru akan
menguntungkan jika pemakaian dekstrin ditujukan sebagai bahan
pengisi (filler) karena dapat meningkatkan berat produk yang
dihasilkan (Warsiki, 1995).
Menurut Suryanto (2000), penambahan dekstrin sebanyak 12,5% pada
proses pengeringan dengan suhu

50oC menghasilkan produk terbaik

pada pembuatan bubuk sirsak. Dan kenaikan konsentrasi dekstrin 515% akan meningkatkan rendemen, penurunan kadar air total, dan
total padatan (Warsiki, 1995)
Pada penelitian yang dilakukan Rakhmad Wiyono (2012) penambahan
dekstrin sebanyak 20% dan suhu pengeringan 50oC menghasilkan
perlakuan terbaik pada pembuatan serbuk sari, sehingga untuk
pembuatan effervescent tanaman rosella digunakan dekstrin sebanyak
20%.

Natrium Bikarbonat
Reaksi yang terjadi pada pelarutan effervescent adalah reaksi antara
senyawa asam dan senyawa karbonat untuk menghasilkan gas
karbondioksida yang memberikan efek sparkle atau rasa seperti air
soda.Senyawa karbonat yang banyak digunakan dalam formulasi
effervescent adalah garam karbonat kering karena kemampuannya
menghasilkan karbondioksida.
Na-bikarbonat (NaHCO3) dipilih sebagai senyawa karbondioksida
dalam sistem effervescent karena harganya murah dan bersifat larut
sempurna dalam air.Ansel (1989), menambahkan bahwa Nabikarbonat bersifat non higroskopis dan tersedia secara komersial
mulai dari bentuk bubuk sampai bentuk granular dan mampu
menghasilkan 52% karbondioksida.

Asam sitrat

Na-Bikarbonat

Na-Sitrat

Air

Karbondioksida

Na-Bikarbonat (NaHCO3) merupakan serbuk kristal putih yang


mampu

menghasilkan

karbondioksida.Na-bikarbonat

anhidrat

terkonversi pada suhu 250-300oC, pada RH di atas 85% akan cepat


menyerap air dari lingkungannya dan

menyebabkan dikomposisi

dengan hilangnya karbondioksida dapat mengalami dekomposisi


karena adanya panas yaitu pada suhu diatas 120oC (Reynolds 1982).
Natrium Bikarbonat selain dapat diapakai sebagai salah satu bahan gas
forming yang menghasilkan karbon dioksida, senyawa ini juga dapat
diisi sebagai pengisi tablet (Juita, 2008).
Pada penelitian yang dilakukan Rakhmad Wiyono (2012) penambahan
Natrium bikarbonat sebanyak 20% menghasilkan perlakuan terbaik
dan karena Na-bikarbonat bersifat non-higroskopis dan tersedia secara
komersial, maka untuk pembuatan effervescent tanaman rosella
digunakan Natrium Bikarbonat sebanyak 20%.
3. Spesifikasi Produk
Produk pengeluaran yang dihasilkan berupa tablet efervesent dari teh hasil
ekstraksi bunga rosella. Tablet effervesent merupakan tablet dengan
gelembung gas yang timbul dari cairan hasil dari reaksi kimia. Tablet
effervesent merupakan metode yang nyaman untuk pemberian sejumlah zat
aktif atau bahan kimia yang telah diukur sebelumnya dengan disolusi.Tablet
effervescent merupakan salah satu bentuk sediaan tablet dengan cara
pengempaan bahan-bahan aktif campuran asam-asam organik, seperti asam
sitrat atau asam tartarat dan natrium bikarbonat. Bila tablet ini dimasukkan ke
dalam air, mulailah terjadi reaksi kimia antara asam dan natrium bikarbonat
sehingga terbentuk garam natrium dari asam dan menghasilkan gas
karbondioksida serta air. Reaksinya cukup cepat dan biasanya berlangsung
dalam waktu satu menit atau kurang. Di samping menghasilkan larutan yang
jernih, tablet juga menghasilkan rasa yang enak karena adanya karbonat yang
dapat membantu memperbaiki rasa obat-obat tertentu (Banker dan Anderson,
1986).

Reaksinya adalah sebagai berikut :


C6H8O7 + 3 NaHCO3

Na3C6H5O7 + 4 H2O + 3 CO2

AsamsitratNa-BikarbonatNa-SitratAir Karbondioksida
Sehingga total natrium bikarbonat yang dibutuhkan untuk mereaksikan
asam sitrat dan asam tartarat adalah 1,2 g + 2,24 g = 3,44 g atau 3,4 g. Dari
perhitungan tersebut didapatkan perbandingan asam sitrat : asam tartarat :
natrium bikarbonat adalah 1 : 2 : 3,4 (Ansel, dkk., 1995).
4. Konsep Proses
Dari blok diagram diatas dapat dilihat bahwa terdapat beberapa tahapan
proses dalam pembuatan tablet effervecent teh dari bunga rosella.
Diantaranya yaitu :

Ekstraksi Bunga Rosella


Ekstraksi bunga rossela ini dilakukan dengan mencampurkan bunga
rossela kering dengan air pada perbandingan 4:1 pada suhu 50oC
tekanan atmosferik. Kandungan masing-masing 100 g ekstrak Rosella
adalah :
- Kalori 147,12 kcal
- Lemak 0 g
- Lemak jenuh (lemak jenuh) 0 g
- Kolesterol 0 mg-Sodium 21,89 mg
- Total Karbohidrat 36,64 g
- Serat 0 g-Gula 34,48 g
- Protein 0,14 g
- Vitamin A 113,46 mg
- Vitamin C 214,68 mg
- Kalsium 13,06 mg
Berikut tahapan pengambilan ekstrak bunga rossela :
1. Sortasibunga rosella segar
2. Penghancurankelopakbunga rosella
3. Dilarutkandalam air 1:4
4. Ekstraksidenganperbedaansuhu (50oC distirerselamadua jam)
5. Dilakukanpenyaringan

6. Didapatkanfiltratkelopakbunga rosella

Separasi Solven (Pemekatan Ekstrak Rosella)


Setelah didapat ekstrak cair bunga rosella, kemudian dilakukan
pemekatan terhadap ekstrak dengan tujuan untuk memisahkan solven
air dan mendapatkan ekstrak yang pekat. Pemekatan dilakukan dengan
proses evaporasi menggunakan alat rotary evaporator. Evaporasi ini
dilakukan dengan proses penguapan pelarut sehingga didapatkan
larutan ekstrak rosella pekat yang konsentrasinya lebih tinggi. Tujuan
dari evaporasi itu yaitu untuk memekatkan larutan yang terdiri dari
ekstrak bunga rosella yang tak mudah menguap dan pelarut air yang
mudah menguap.
Pada rotary vacuum evaporator penguapan dapat terjadi karena adanya
pemanasan menggunakan hot plate yang dibantu dengan penurunan
tekanan pada labu alas bulat sampel yang dipercepat dengan
pemutaran . Dengan bantuan pompa vakum yang mengalirkan air
dingin ke dalam kondensor maka uap pelarut akan terkondensasi
menjadi fasa cair. Proses dilakukan hingga diperoleh pelarut yang
sudah tidak menetas lagi pada labu penampung atau sampai ekstrak
rosella menjadi semakin kental. Ekstrak kental yang dihasilkan
kemudian dilakukan proses selanjutnya, dan pelarut yang telah
dipisahkan kemudian dibuang atau dimanfaatkan kembali.
Berikut langakah kerja rotary vacuum evaporator
- Masukkanaquadestkedalamwaterbath
- MasukanLarutanekstrakbunga rosella yang akandiuapkanke
labu alas bulat
- Panaskanwaterbathsampaisuhutitikdidihpelarut air murni,
sekitar 1000C
- Pasanglabu alas bulat yang berisisampelpadaujung rotor
- Menjalankanaliran air pendingindanpompavakum
- Putartombol rotor dengankecepatantertentu (5-8 putaran)
- Proses dilakukanhinggadiperolehekstrak rosella yang semakin
kental. Ekstrakkental yang dihasilkankemudiandilakukan proses

selanjutnya, danpelarut yang telahdipisahkankemudiandibuang


ataudimanfaatkankembali.

Spray Drying

Hasil ekstraksi dari bunga rosella kemudian dilarutkan ke dalam air


sehingga terbentuk larutan. Larutan tersebut dihomogenizer dengan
kecepatan 18000 rpm selama 3 menit. Setelah itu, larutan tersebut
dispray drying pada temperature 140-150 oC, tekanan 490 kPa,
flowrate udara atomizer 1.05 m3/h, dan flowrate udara pengeringan 60
m3/h. Produk yang terbentuk kemudian akan ditangkap oleh cyclone
dan ditampung pada pengumpul produk yang kemudian produk bisa
dianalisis (Fernandeset al., 2012).

Granulasi
Berikut detail proses granulasi serbuk dari ekstrak teh rosella

JenisMetode

Jenismetode

yang

digunakanadalahMetodegranulasibasahdimanapembentukanpartikel
yang
lebihbesarataugranulnyadengancaramenambahkansejumlahcairanpeng
ikatsampaiterbentukmassalembab

Cairanpengikat

Cairanpengikatiniterlebihdahuluharus di larutkandalampelarut yang


sesuai
granulasi

(biasanyaair
,

)sebelumnantinyaditambahkandalam

Cairanpengikat

yang

proses

digunakanadalahMalitol.

PenggunaanMalitolsebagaicairanpengikatdidasarkandarisifatMalitol
yang dapatmengikat vitamin C denganbaik, sehingga tablet efervesen
yang dihasilkan kaya akan vitamin C.

Kelembaban

Proses granulasiinidijalankanpadatemperatur 25oC dan Rh 25%

Lubrikan

Adalahsuatuzat yang berperanpentingdalammelindungizataktif yang


akan

di

granulasidarigesekansaatzataktifdimasukkankedalam

granulator.

Untukpembuatan

tablet

eferveseninidigunakanlubrikanberupaAsamSitratAnhidrat

Pengemasan Tablet
Karena

tablet

eferveseninisangatdipengaruhiolehkelembabanmakakemasanmerupak
anbagianpentingdalamsediaanefervesen. Adapunbentukkemasannya :
1. Kemasan individual
Menggunakankantongalumunium
2. Kemasan tablet
Menggunakan tube logam yang tidakdapatditembuskelembaban
PROSES FLOW DIAGRAM
Lampiran 2
STREAM INFORMATION
Table 1.2 Stream Information for Rosella PFD
Stream Number

Temperatur (oC)

25

25

25

32

40

50

40

Pressure (atm)

25,2

25

Vapor Fraction

Mass Flow (kg/h)

100

500

400

500

100

500

36

Mole Flow (kmol/h)

0,22

22,42

22,2

22,42

11,11

22,42

Rosella

0,22

0,22

0,22

0,22

Air

22,2

22,2

22,22

11,11

22,22

Component Mole Flow


(kmol/h)

10

Produk

Stream Number

10

11

12

13

Temperatur (oC)

100

50

90

100

25

50

Pressure (atm)

25

2,6

2,8

Vapor Fraction

Mass Flow (kg/h)

136

500

228

136

50

398,92

Mole Flow (kmol/h)

7,5

22,42

7,42

7,5

2,78

8,592

Rosella

0,22

7,42

Air

7,5

22,22

7,5

2,78

Produk

8,592

Stream Number

14

15

Temperatur (oC)

144

90

Pressure (atm)

490 kPa

2,6

Vapor Fraction

Mass Flow (kg/h)

415,55

550

Mole Flow (kmol/h)

8,592

9,232

Rosella

Air

8,592

9,232

Component Mole Flow


(kmol/h)

Component Mole Flow


(kmol/h)

Produk

EQUIPMENT INFORMATION
Table 1.3 Equipment Information for Rosella PFD
Heat Exchanger

E-101

E-102

E-103

E-104

E-105

Type

FI.H

FI.H

FI.H

MDP

MDP

36

35

763

11

12

Area (m )

11

Duty (MJ/h)

15,190

46,660

8335

1055

1085

Temperatur (oC)

32

100

90

100

144

Pressure (atm)

25,2

25

2,6

25

490 kPa

Phase

liquid

liquid

cond

liquid

liquid

Temperatur (oC)

50

40

30

40

40

Pressure (atm)

Phase

liquid

cond

liquid

cond

cond

Shell

Tube

Vessel/Tower/Re V-101

V-102

V-103

V-104

V-105/V-110

V-111

R-101

actors
Temperatur (oC)

25

100

100

80

25

90

50

Pressure (atm)

25

2,8

2,6

2,6

Orientation

horizontal

vertikal

vertikal

vertikal

vertikal

vertikal

vertikal

Height/Length

5,9

3,5

3,5

5,9

3,5

5,9

29

Diameter (m)

1,9

1,1

1,1

1,5

1,1

1,9

1,5

Size

Pumps/Compressors P-101

C-101 P-102

P-103

Flow (kg/h)

500

136

415,55

415,55

Effisiensi

0,75

0,50

0,75

0,75

Temperatur (oC)

25

100

144

144

Pressure (atm)

25

490 kPa

490 kPa

12

DAFTAR PUSTAKA
http://blogkesehatan.net/persyaratan-dan-evaluaasi-quality-control-tablet
effervescent/
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34845/4/Chapter%20II.pdf
http://industria.ub.ac.id/index.php/industri/article/download/125/138
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29879/4/Chapter%20II.pdf
http://farmacyku.bolgspot.com/2012/03/makalah-evaporasi.html
http://khoirulazam89.blogspot.com/2012/01/rotary-vakum-evaporator.html
http://www.scribd.com/doc/39083429/proses-pemisahan
http://chemsanboice-kimiatuasyk.blogspot.com/2012/06/rotary-evaporator.html
Wiyono, Rakhmad, (2012), Studi Pembuatan Serbuk Effervescent Temulawak
(Curcuma xanthorrhiza Roxb) Kajian Suhu Pengering, Konsentrasi
Dekstrin, Konsentrasi Asam Sitrat Dan Na-Bikarbonat, Universitas
Padjajaran, Bandung.
Fernandes, Luciana P., Regina C. Candida, and Wandarley P. Oliveira. 2012.
Spray drying microencapsulation of Lippiasidoides extracts
in carbohydrate blends. Jounal of Food and Bioproducts Processing
vol.(90):425432.
Noname.2012.Pengaruh Konsentrasi Natrium Bikarbonat Effervecent Rosella.

13

Anda mungkin juga menyukai