(SAPONIFIKASI)
KELOMPOK IX
KHOIRUNNISA (16612132)
N U R U L H I D AYAT I A I R U N ( 1 6 6 1 2 1 3 5 )
I K A Y U L I P R AT I W I ( 1 6 6 1 2 1 3 7 )
POKOK BAHASAN
• Tujuan
• Pendahuluan
• Alat dan Bahan
• Sintesis Sabun (Saponifikasi)
• Hasil dan Pembahasan
• Kesimpulan
TUJUAN PERCOBAAN
3
• Fungsi dari sabun adalah mengemulsi kotoran berminyak
sehingga dapat dibuang dengan pembilasan.
• Adapun sebab sabun bisa menjadi pembersih kotoran atau
lemak dikarenakan sabun terdiri dari ujung hidrokarbon yang
bersifat nonpolar dan ujung satunya bersifat polar.
• Sabun digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai sabun
mandi, sabun cuci piring, penghilang noda, sabun cuci tangan,
dan lain sebagainya.
• Sintesis sabun penting dilakukan karena untuk mengetahui
cara pembuatan sabun (Curtis,2003).
METODE PERCOBAAN
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah : Bahan yang digunakan adalah :
Padatan NaOH
Erlenmeyer hisap 250 mL
Minyak Kelapa Sawit
Magnetic stirrer NaCl Pa
Gelas ukur 100 mL Aquades
Gelas beker 250 mL Kertas Lakmus
Indikator PP
Pipet tetes Larutan CaCl2
Pipet ukur 25 mL Larutan CuSO4
Kaca Arloji
Spatula
Tabung reaksi
Pengaduk Kaca
Penyaring Buchner
5,000 Dilarutkan Ditambahkan 20 mL Dipanaskan selama 30-45 menit
g dalam 75 mL minyak kelapa sawit sambil diaduk, diamati apa yg
NaOH aquades terjadi
Ditambahkan selama ½
disaring didinginkan sendok garam dapur,
diaduk dan diamati
Sabu Filtra
n t
Ditimban
g
Berat CARA
sabun
A.KERJA
Reaksi
Saponifikasi
B. Pengujian Sifat-sifat Sabun
Sabun
Hasil
pengamatan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Percobaan
3
• Setelah terbentuk sabun, ditambahkan 1 gram NaCl yang
berfungsi untuk memisahkan sabun dari gliserol, kemudian
didinginkan dan disaring dengan penyaring Buchner dan
pompa hisap. Perlakuan guna mempercepat pengeringan
sabun. Setelah itu ditimbang untuk mengetahui berat sabun
yang terbentuk.
• Tabung pertama diuji dengan kertas lakmus dan indicator PP yang
bertujuan untuk mengetahui sifat kebasaan sabun. Pada larutan sabun ini
warna kertas lakmus merah berubah menjadi biru, dan setelah
ditambahkan indicator PP larutan berubah menjadi warna merah muda.
• Tabung kedua dikocok kuat-kuat untuk mengetahui jenis sistem
dispersinya. Sistem dispersi larutan sabun adalah misel.
• Tabung ketiga ditambahkan CaCl2 untuk mengetahui kerja sabun pada air
sadah. Pada larutan sabun terbentuk endapan putih
• Tabung keempat ditambahkan CuSO4 sehingga dalam larutan sabun
terbentuk endapan berwarna biru, serta larutan berwarna biru
• Tabung kelima ditambahkan 10 tetes minyak, hasil diperoleh minyak larut
dalam larutan sabun, dan larutan berubah warna menjadi putih susu.
Tabung Tabung Tabung Tabung Tabung
I II III IV V
KESIMPULAN
• Sabun dapat dibuat melalui reaksi saponifikasi antara
senyawa trigliserida dengan basa kuat NaOH.
• Rendemen sabun yang dihasilkan sebesar 86,63%
DAFTAR PUSTAKA
• Clayden.2012.Organic Chemistry.London:Oxford University
• Curtis,V., dan Cairncross,S.2003.Effect of Washing hands with soap on
diarrhoea risk in the community, The Lancet Infectious Diseasses.Vol
3.No.5.275-281
• Mak-Mensah,E.E., dan Firempong,Ck.2011.Chemical Characteristic of Toilet
Soap Prepared from neem seed oil.Asian Journal of Plant Science and
Research.1-7
• Myers.2005.Surfactant Science and Technology.New York: John Willey and
Sons
PERHITUNGAN
• Massa sabun teoritis:
Massa : mol x Mr
= 0,0666 mol x 278,412 g/mol
= 18,542 g
• Rendemen sabun
= massa sabun hasil/massa sabun teoritis x 100%
= 16,064 g/18,542 g x 100%
= 86,63%