Anda di halaman 1dari 18

SINTESIS SABUN

(SAPONIFIKASI)

KELOMPOK IX
KHOIRUNNISA (16612132)
N U R U L H I D AYAT I A I R U N ( 1 6 6 1 2 1 3 5 )
I K A Y U L I P R AT I W I ( 1 6 6 1 2 1 3 7 )
POKOK BAHASAN

• Tujuan
• Pendahuluan
• Alat dan Bahan
• Sintesis Sabun (Saponifikasi)
• Hasil dan Pembahasan
• Kesimpulan
TUJUAN PERCOBAAN

Mensintesis sabun melalui


reaksi saponifikasi.
LATAR BELAKANG
• Sabun disebut juga sebagai Sodium stearat (C17H35COONa) merupakan
senyawa hidrokarbon rantai panjang dengan 10 sampai 20 atom karbon.
• Sabun adalah hasil reaksi dari asam lemak dengan logam alkali.
• Larutan alkali yang biasa digunakan pada sabun keras adalah natrium
hidroksida (NaOH), sedangkan pada sabun lunak adalah kalium hidroksida
(KOH) (Myers,2005).
• Sifat-sifat sabun yang dihasilkan ditentukan oleh jumlah dan komposisi dari
komponen asam-asam lemak yang digunakan. Jenis minyak yang
digunakan pada sabun juga mempengaruhi karakteristik sabun. Minyak
yang sering digunakan adalah minyak kelapa sawit (Mak-Mensah,2011).
• Saponifikasi adalah reaksi pembentukan sabun, dimana
trigliserida akan dihidrolisis oleh basa natrium hidroksida
(NaOH) membentuk gliserol dan sabun (Clayden,2012).

3
• Fungsi dari sabun adalah mengemulsi kotoran berminyak
sehingga dapat dibuang dengan pembilasan.
• Adapun sebab sabun bisa menjadi pembersih kotoran atau
lemak dikarenakan sabun terdiri dari ujung hidrokarbon yang
bersifat nonpolar dan ujung satunya bersifat polar.
• Sabun digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai sabun
mandi, sabun cuci piring, penghilang noda, sabun cuci tangan,
dan lain sebagainya.
• Sintesis sabun penting dilakukan karena untuk mengetahui
cara pembuatan sabun (Curtis,2003).
METODE PERCOBAAN
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah : Bahan yang digunakan adalah :
Padatan NaOH
Erlenmeyer hisap 250 mL
Minyak Kelapa Sawit
Magnetic stirrer NaCl Pa
Gelas ukur 100 mL Aquades
Gelas beker 250 mL Kertas Lakmus
Indikator PP
Pipet tetes Larutan CaCl2
Pipet ukur 25 mL Larutan CuSO4
Kaca Arloji
Spatula
Tabung reaksi
Pengaduk Kaca
Penyaring Buchner
5,000 Dilarutkan Ditambahkan 20 mL Dipanaskan selama 30-45 menit
g dalam 75 mL minyak kelapa sawit sambil diaduk, diamati apa yg
NaOH aquades terjadi

Ditambahkan selama ½
disaring didinginkan sendok garam dapur,
diaduk dan diamati

Sabu Filtra
n t

Ditimban
g

Berat  CARA
sabun
A.KERJA
Reaksi
Saponifikasi
B. Pengujian Sifat-sifat Sabun
Sabun

Dimasukkan ke dalam tabung


reaksi

Dilarutkan dalam 10 ml aquades

Tabung Tabung Tabung Tabung Tabung


I II III IV V

Diuji dengan Ditambahkan Ditambahkan


Ditambahkan
kertas Dikocok 10 tetes
CaCl2 dan CuSO4 dan
lakmus dan kuat-kuat minyak dan
dikocok dikocok
ind. PP dikocok

Diamati peristiwa yang terjadi

Hasil
pengamatan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Percobaan

No. Tabung Perlakuan Hasil Pengamatan


Reaksi
1 Diuji dengan kertas lakmus Warna larutan: merah muda
dan fenolftalein Sifat larutan: Basa
Perubahan kertas lakmus:
dari merah ke biru
II Dikocok kuat-kuat Sistem dispersi: Misel
III Ditambahkan larutan CaCl2 Warna larutan: tidak
dan dikocok berwarna
Warna endapan: putih
IV Ditambahkan larutan CuSO4 Warna larutan: biru
Warna endapan: biru
V Ditambahkan 10 tetes Minyak larut dalam larutan
minyak dan dikocok sabun
Sabun dapat melarutkan
senyawa non polar
PEMBAHASAN
• Digunakan NaOH yang akan menghidrolisis trigliserida, lalu dilarutkan
dan dipanaskan sambil distirer agar NaOH cepat larut. Selanjutnya
ditambahkan minyak kelapa sawit yang berperan sebagai bahan sabun
yaitu trigliserida yang akan terhidrolisis oleh NaOH. Kemudian
dipanaskan agar larutan NaOH,air, dan minyak tercampur. Pemanasan
dilakukan selama 30-45 menit, sampai larutan berubah warna menjadi
kekuning-kuningan.

3
• Setelah terbentuk sabun, ditambahkan 1 gram NaCl yang
berfungsi untuk memisahkan sabun dari gliserol, kemudian
didinginkan dan disaring dengan penyaring Buchner dan
pompa hisap. Perlakuan guna mempercepat pengeringan
sabun. Setelah itu ditimbang untuk mengetahui berat sabun
yang terbentuk.
• Tabung pertama diuji dengan kertas lakmus dan indicator PP yang
bertujuan untuk mengetahui sifat kebasaan sabun. Pada larutan sabun ini
warna kertas lakmus merah berubah menjadi biru, dan setelah
ditambahkan indicator PP larutan berubah menjadi warna merah muda.
• Tabung kedua dikocok kuat-kuat untuk mengetahui jenis sistem
dispersinya. Sistem dispersi larutan sabun adalah misel.
• Tabung ketiga ditambahkan CaCl2 untuk mengetahui kerja sabun pada air
sadah. Pada larutan sabun terbentuk endapan putih
• Tabung keempat ditambahkan CuSO4 sehingga dalam larutan sabun
terbentuk endapan berwarna biru, serta larutan berwarna biru
• Tabung kelima ditambahkan 10 tetes minyak, hasil diperoleh minyak larut
dalam larutan sabun, dan larutan berubah warna menjadi putih susu.
Tabung Tabung Tabung Tabung Tabung
I II III IV V
KESIMPULAN
• Sabun dapat dibuat melalui reaksi saponifikasi antara
senyawa trigliserida dengan basa kuat NaOH.
• Rendemen sabun yang dihasilkan sebesar 86,63%
DAFTAR PUSTAKA
• Clayden.2012.Organic Chemistry.London:Oxford University
• Curtis,V., dan Cairncross,S.2003.Effect of Washing hands with soap on
diarrhoea risk in the community, The Lancet Infectious Diseasses.Vol
3.No.5.275-281
• Mak-Mensah,E.E., dan Firempong,Ck.2011.Chemical Characteristic of Toilet
Soap Prepared from neem seed oil.Asian Journal of Plant Science and
Research.1-7
• Myers.2005.Surfactant Science and Technology.New York: John Willey and
Sons
PERHITUNGAN
• Massa sabun teoritis:
Massa : mol x Mr
= 0,0666 mol x 278,412 g/mol
= 18,542 g
• Rendemen sabun
= massa sabun hasil/massa sabun teoritis x 100%
= 16,064 g/18,542 g x 100%
= 86,63%

Anda mungkin juga menyukai