PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Ikan merupakan sumber pangan hewani yang sudah dikenal berbagai
lapisan masyarakat di berbagai belahan negara. Di Indonesia, ikan
merupakan sumber protein yang banyak dikonsumsi saat ini, mengingat
sumber protein hewani lain seperti daging sapi sangat mahal yaitu Rp.
50.000/kg, sedangkan daging ayam yang relatif lebih murah banyak
ditakuti masyarakat karena merebaknya kasus flu burung. Mahalnya
harga-harga produk pangan sumber protein hewani dibarengi
meningkatnya kasus gizi buruk di Indonesia menyebabkan perlunya
mencari alternatif sumber protein yang murah. Alternatif sumber protein
hewani yang saat ini memungkinkan untuk dikembangkan adalah ikan.
Salah satunya ialah ikan Bandeng. Ikan Bandeng terkenal akan banyaknya
duri halus yang menempel pada dagingnya. Oleh karena itu, berbagai
olahan ikan Bandeng kian marak dilakukan dengan menggunakan metode
presto. Dalam praktikum ini, kami memanfaatkan ikan bandeng sebagai
olahan dari bakso ikan. Ikan bandeng yang memiliki duri yang banyak
dipilah-pilah agar terlepas dari durinya.
Untuk memperoleh produk bakso ikan bandeng yang berkualitas dan
disukai konsumen, maka proses pembuatan bakso harus diperhatikan.
Faktor yang terutama sangat mempengaruhi kualitas bakso adalah jumlah
penambahan tapioka, oleh karena itu perbandingan proporsi ikan dan
tepung tapioka yang tepat perlu diteliti sehingga didapatkan bakso ikan
bandeng yang berkualitas baik dari karakteristik fisik, kimia dan tentunya
disukai konsumen.
B. Tujuan praktikum
1. Melakukan uji organoleptik produk baso ikan.
2. Melakukan uji folding test (uji lipat), pengukuran uji lipat dari suatu
produk dilakukan untuk mengetahui kualitas kekuatan gel berdasarkan
pada spesifikasi penilaian yang sudah ditentukan.
C. Manfaat praktikum
Adapun manfaat dari praktikum ini yaitu mahasiswa dapat
mengetahui cara pembuatan bakso ikan dan memahami uji organoleptik
baso ikan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Ikan Bandeng
Ikan bandeng atau milkfish termasuk ikan yang sudah lama dikenal di
Indonesia. Ikan bandeng termasuk jenis ikan pelagis yang mencari makan
di permukaan dan sering dijumpai di daerah dekat pantai atau litoral. Ikan
bandeng merupakan ikan bertulang keras (Teleostei) dengan habitat di
perairan payau. Diantara Genus-nya, ikan bandeng hanya terdapat satu
spesies, yaitu ikan bandeng (Chanos chanos). Klasifikasi ikan bandeng
menurut Nelson (1984) adalah:
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Sub kelas : Teleostei
Ordo : Gonorhynchiformes
Famili : Chanidae
Genus : Chanos
Spesies : Chanos chamos
(Forskal 1775)
D. Bahan Tambahan
Fungsi bahan dan bumbu-bumbu tambahan yang digunakan adalah
sebagai berikut:
Tepung tapioka
Tepung digunakan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan
bakso, tepung yang diguakan dalam pembuatan bakso berfungsi
sebagai pengikat dan perekat bahan lain. Kualitas tepung yang
digunakan sebagai bahan makanan sangat berpengaruh terhadap
makanan yang dihasilkan. Tepung yang baik kualitasnya dapat dilihat
dari ciri-ciri yang berwarna putih, tidak berbau apek, teksturnya halus.
Agar baksonya lezat, teksturnya bagus, bermutu tinggi, jumlah tepung
yang digunakan sebaikya sekitar 15-30% dari berat daging
Rempah (bumbu)
Bumbu yang umum digunakan dalam pembuatan bakso ikan
meliputi:
Bawang putih (Allium sativum) berasal dari Asia Tenggara, bawang
putih mempunyai bau yang tajam karenya umbinya mengandung
minyak atsiri (Methyl allyl disulfida) sehingga akan memberikan
aroma yang harum. Umbinya dapat digunakan sebagai bahan
campuran bumbu masak sebagai penyedap berbagai masakan. Bawang
putih yang dugunakan sekitar 1% dari berat ikan.
Merica (Piper Nigrum) sering disebut juga dengan lada. Merica putih
maupun lada hitam mengandung senyawa alkaloid piperin yang berasa
pedas. Minyak atsiri yang terdapat dalam merica, yaitu filandren
mambuat bau pedasnya menyengat, terutama jika dicium dari jarak
dekat. Merica yang digunakan sekitar 1% dari berat ikan
Garam dapur mempunysi istilah kimia natrium clorida (NaCl). Pada
umumnya digunakan untuk memantapkan rasa dalam pembuatan
makanan termasuk pembuatan bakso. Mencermati bentuk garam, ada
garam padat bentuk batang, garam kasar atau garam gosok, dan garam
halus yang sering digunakan sebagai garam meja. Fungsi garam adalah
memberikan rasa gurih pada bakso, garam yang bermutu baik ialah
berwarna putih, bersih dari kotoran. Garam yang digunakan sekitar
2,5% dari berat ikan.
METODE PRAKTIKUM
Alat
Timbangan
Pisau
Food Processor
Sendok
Panci Perebus
Kompor
Bahan
C. Prosedur Kerja
1. Ikan dicuci hingga bersih. Kemudian dilakukan pemisahan antara
daging ikan dengan duri dan jeroan.
2. Menimbang berat daging ikan yang telah dipisahkan dari duri dan
jeroan.
3. Daging ikan Bandeng digiling hingga halus, kemudian ditiriskan.
4. Proses pencampuran dengan tepung tapioka sebanyak 30 % dari berat
daging ikan dan bumbu – bumbu yaitu garam, bawang putih , merica
bubuk.
5. Proses pencetakan berbentuk bola dan dimasukkan kedalam air
mendidih. Bila sudah matang, bakso akan mengapung dan biarkan
mengapung selama 5 menit. Kemudian diangkat dan ditiriskan
BAB IV
Hasil
Adapun hasil dari kegiatan praktikum pembuatan bakso ikan dan hasil
penilaian berdasarkan bentuk, warna, aroma, tekstur dan rasa dari masing
masing anggota dapat dilihat pada gambar dan tabel berikut :
Pembahasan
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dari percobaan, maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Proses pembuatan bakso ikan dimulai dari penyiangan ikan, pembuatan
fillet ikan hingga menjadi surimiatau daging ikan yang telah digiling,
pemcampuran surimi dengan bahan tambahan seperti tepung tapioka,
garam, merica, dan bawang putih, lalu membentuk adonan menjadi bola
dan merebusnya hingga mengapung yang menandakan bakso telah
matang.
2. Bahan tambahan seperti tepung tapioka berfungsi sebagai perekat, garam
berfungsi sebagai rasa gurih, merica dan bawang putih sebagai penambah
aroma dan cita rasa pada bakso ikan.
3. Konsentrasi tepung yang digunakan sangat berpengaruh terhadap mutu
bakso ikan yang dihasilkan terutama terhadap tekstur.
B. Saran
Diharapkan mahasiswa yang mengikuti kegiatan praktikum dapat menjaga
kebersihan lab dan tertib dalam melaksanakan setiap prosuder kerja.
DAFTAR PUSTAKA