Anda di halaman 1dari 28

Cara Membuat Sabun Kopi Dengan

Metode Hot Process


Written by
Admin
Posted in
Sabun Mandi Alami
Comments
Leave a comment

WhatsAppFacebookLineGoogle+Twitter
Kopi merupakan bahan yang sudah tidak asing lagi untuk perawatan kulit.

Tidak diragukan lagi, kopi merupakan sumber zat antioksidan. Zat antioksidan
ini berguna untuk melindungi kulit dari radikal bebas. Berdasarkan dari studi
ilmiah ini.

Selain itu, kopi juga dapat berperan sebagai exfoliator. Exfoliator berarti agen
di permukaan kulit yang berfungsi menghilangkan sel kulit mati. Atau biasa
juga disebut scrub. Kopi akan mengelupas sel kulit mati dan membuat kulit
menjadi lebih lembut.
Dibandingkan dengan exfoliator yang lain (contoh: gula dan garam), kopi lebih
lembut sebagai exfoliator.

Saya tidak akan membahas tentang pembuatan scrub dalam artikel ini. Tetapi
saya akan membahas tentang menambahkan kopi ke dalam sabun mandi.
Sabun kopi disini akan memiliki dua manfaat sekaligus. Pertama sebagai
sabun dan yang kedua sebagai scrub.

Jadi kamu bisa mandi sekaligus scrubbing. Hebat bukan?!

Saya akan menggunakan metode hot process dalam pembuatan sabun kopi
ini. Metode ini sedikit berbeda dengan metode cold process.

Sebelum saya membahas cara pembuatannya, saya jelaskan terlebih dahulu


metode yang akan kita gunakan.

Metode Hot Process

Icons made by Freepik from www.flaticon.com is licensed by CC 3.0 BY


Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, yaitu ada 3 macam metode
pembuatan sabun mandi yang bisa dikerjakan sendiri. Salah satunya yaitu
metode Hot Process.
Pada metode cold process minyak dan alkali dicampur pada suhu yang
rendah (32 – 35 derajat celcius). Jika sudah tercampur semua / mencapai
trace, sabun yang masih mentah dituangkan ke dalam cetakan. Kemudian
sabun memasuki masa curing hingga 4-6 minggu.

Kadang saat selesai membuat sabun kita pasti tidak sabar menunggunya dan
tergiur untuk segera mencobanya.

Disinilah kelemahan dari metode cold process. Waktu curing, sampai aman
digunakan dan cukup keras, cenderung lama.

Untuk kalian yang tidak sabar menunggu, ada sebuah metode pembuatan
sabun yang langsung aman untuk digunakan. Yaitu menggunakan metode hot
process. Metode hot process ini sebenarnya merupakan perpanjangan dari
metode cold process.

Perpanjangan yang dimaksud yaitu saat campuran sabun mencapai trace,


maka dilanjutkan dengan memanaskannya. Sabun yang masih mentah di
dipanaskan hingga netral, alkali sudah bereaksi semua dengan asam lemak.
Sehingga saat selesai memanaskan, sabun sudah dalam kondisi netral dan
siap digunakan.

Metode hot process juga digunakan untuk membuat beberapa sabun khusus.
Sabun khusus ini antara lain: sabun transparan, sabun cair dan sabun krim.
Dengan mempelajari dasar dari metode hot process, membuka peluangmu
untuk bisa membuat sabun khusus tersebut.

Berikut saya jelaskan tentang kelebihan dan kekurangan dari metode hot
process ini.

Kelebihan Metode Hot Process


Pada dasarnya metode hot process maupun cold process menghasilkan
sabun dengan kualitas sabun yang sama baiknya. Kelebihan dan kekurangan
yang akan saya jelaskan disini hanya masalah estetikanya saja.

Berikut merupakan kelebihan dari metode hot process:

1. Waktu Curing yang Lebih Pendek


Saat memanaskan sabun yang masih mentah, air yang terkandung di
dalamnya juga ikut menguap. Sehingga kandungan air dalam sabun menjadi
berkurang. Menyebabkan sabun lebih cepat untuk mengeras.
Kamu juga bisa langsung menggunakannya setelah selesai memanaskan,
sudah aman, tetapi biasanya sabun masih belum cukup keras.

Waktu curing pada metode hot process ini juga tergantung dari air yang
digunakan dan ditambahkan setelah memanaskan. Semakin banyak air yang
digunakan semakin lama waktu curing nya. Begitu juga sebaliknya.

Biasanya hanya memakan waktu curing selama 2 minggu dengan metode hot
process.

2. Aditif Untuk Sabun Mandi Tidak Terpengaruh


Alkali
Dalam metode cold process penambahan aditif sangat terbatas. Kita hanya
bisa menambahkan sedikit aditif. Biasanya aditif ditambahkan saat trace atau
dengan mengganti air pelarut alkali.

Kita pasti tergoda untuk menambah bahan-bahan alami seperti bunga, buah-
buahan, maupun ekstrak tanaman lainnya ke dalam sabun mandi buatan kita.

Aditif alami sangat terpengaruh oleh alkali. Kadang aditif tersebut


mempengaruhi hasil sabun mandi atau malah kandungan nutrisi dari aditif
tersebut rusak. Kita juga merasa jika menambahkan aditif saat trace akan
merusak hasil akhir dari sabun mandi.

Permasalahan tersebut sering dijumpai pada pembuatan sabun dengan


metode cold process.
Inilah kelebihan metode hot process.

Kamu bisa menambahkan aditif yang kamu suka tanpa kuatir kehilangan
manfaatnya. Karena aditif yang ditambahkan tidak bereaksi dengan alkali.

Kamu juga bisa memilih minyak untuk superfat.

Superfat dengan metode cold process terjadi secara acak. Kita tidak bisa
menentukan minyak mana yang tidak ikut tersaponifikasi. Walaupun kita
menambahkan saat trace, tetap kita tidak bisa mengetahui kandungan minyak
yang tidak tersaponifikasi.

Superfat dengan metode hot process memastikanmu semua alkali sudah


bereaksi semua dengan minyak. Sehingga saat kamu menambahkan minyak
superfat, maka minyak tersebut tidak terpengaruh oleh alkali.
Untuk lebih lengkap mengenai aditif di dalam sabun mandi, kamu bisa
melihatnya di dalam artikel kami mengenai bahan pembuat sabun.

3. Lebih Ramah Terhadap Pewangi Khususnya


Essential Oil
Metode hot process menghasilkan sabun yang wanginya lebih tahan lama
dibandingkan dengan metode cold process.

Pada metode cold process pewangi ditambahkan saat trace. Ada beberapa
pewangi yang bisa mempercepat trace. Jika tidak hati – hati maka sabun
akan sulit dituangkan ke dalam cetakan.

Metode hot process tidak terpengaruh oleh sifat pewangi yang bisa
mempercepat trace. Pewangi yang ditambahkan setelah pemanasan tidak
berpengaruh terhadap sabun.

Sabun akan mengalami gel phase pada metode cold process, yang
menyebabkan suhu sabun menjadi meningkat. Pewangi khususnya essential
oil merupakan minyak yang sangat sensitif terhadap suhu tinggi. Wangi yang
dihasilkan akan berkurang setelah 24 jam.

Gel phase berlangsung saat memanaskan sabun pada metode hot process.
Pewangi ditambahkan setelah selesai memanaskan. Tetapi harus
diperhatikan saat menambahkan pewangi sebaiknya saat suhu sabun
dibawah titik uap (flash point) pewangi.

Tiap jenis essential oil memiliki flash point yang berbeda-beda.

Untuk lebih jelas mengenai penggunaan essential oil dalam sabun mandi bisa
dilihat dalam artikel wawancara Robert Tisserand dengan Kevin Dunn.

Kekurangan Metode Hot Process


Dibalik kelebihan yang sudah disebutkan di atas, metode hot process juga
memiliki kekurangan. Berikut kekurangan yang sering muncul pada metode
hot process:

1. Sulit Menghasilkan Sabun yang Indah


Salah satu kekurangan yang sangat mencolok pada metode hot process yaitu
sangat sulit untuk menghasilkan sabun yang indah.
Menggunakan pewarna pada metode ini agak sulit. Sabun yang masih
mentah pada metode hot process berbentuk gumpalan. Sehingga
membutuhkan tenaga ekstra untuk mengaduknya.

Gumpalan tersebut juga jika suhunya dingin maka akan mengeras. Jika
sudah mengeras maka kamu akan kesulitan untuk menambahkan aditif dan
memasukkannya ke cetakan.

Tidak seperti metode cold process, sabun yang masih mentah berbentuk cair,
untuk mengaduknya lebih mudah.

Sabun yang dihasilkan dari metode hot process akan menghasilkan sisi yang
kasar pada bagian atas cetakan. Sebenarnya bisa diaatasi dengan
menambahkan lebih banyak air. Tetapi dengan menambahkan air maka
waktu curing juga semakin bertambah.

2. Membutuhkan Keterampilan Lebih Lanjut


Membuat sabun dengan metode hot process sedikit membutuhkan
keterampilan dasar membuat sabun mandi. Jika kamu belum pernah
membuat sabun mandi sebelumnya saya merokemendasikan untuk memulai
dengan cara membuat sabun mandimenggunakan metode cold process.

Resep Sabun Kopi


Resep sabun hot process pada dasarnya sama dengan sabun cold process.
Kamu bisa membuat sabun metode hot process dengan resep cold process
manapun.

Resep dengan total volume minyak 1 kg:

Bahan Utama
1. Minyak Kelapa Sawit – 400 gr
2. Minyak Kelapa – 300 gr
3. Minyak Zaitun Pomace – 300 gr
4. Air Distilasi -290 gr
5. NaOH – 72.5 gr

Aditif
1. Air Distilasi – 50-100 gr , untuk memberikan kemudahan saat
mengaduk.
2. Kopi Bubuk – 2 sendok besar, tambahkan sesuai selera.
3. Peppermint Essential Oil – 20 gr, untuk memberikan sensasi dingin pada
sabun mandi.

Step by Step Cara Membuat Sabun


Kopi
Alat yang dibutuhkan untuk membuat sabun dengan metode hot process
hampir sama dengan cold process. Kamu hanya perlu menambahkan tempat
untuk memanaskan.

Tempat untuk memanaskan ini ada dua alternatif. Pertama menggunakan


crockpot dan yang kedua menggunakan double boiler. Dalam tutorial ini saya
menggunakan double boiler, karena lebih ekonomis.

Tutorial pembuatan sabun kopi ini akan saya bagi menjadi 4 bagian untuk
memudahkanmu:

Metode cold process


1. Siapkan panci yang lebih besar dari panci yang digunakan untuk membuat
sabun, untuk step pemanasan. Tidak perlu menggunakan yang stainless
steel.

2. Masukkan air ke dalam panci besar dan biarkan hingga mendidih.

Siapkan dan Timbang Bahan


3. Sambil menunggu air mendidih, siapkan alat dan timbang bahan yang
dibutuhkan. Jangan lupa untuk menggunakan semua peralatan keamanan.

4. Campurkan larutan alkali ke dalam minyak. Kamu tidak perlu untuk


menunggu larutan menjadi dingin. Asalkan semua alkali sudah larut.
5. Aduk atau blender campuran minyak dan alkali hingga mencapai trace.

6. Setelah mencapai trace jangan langsung dimasukkan ke dalam cetakan.


Lanjutkan dengan memanaskan sabun yang masih kental tersebut.

Memanaskan Sabun
masukkan ke dalam double boiler
1. Masukkan ke dalam panci yang lebih besar dengan air yang sudah
mendidih. Jangan lupa untuk menutup panci sabun untuk menjaga sabun
tetap panas. Panaskan selama 2-3 jam, periksa dan aduk setiap 30 menit.

Partial dan Full Gel Phase


2. Pada 30 menit pertama lihat dalam panci apakah sabun sudah mulai
masuk ke tahap gel phase. Jika dalam 30 menit sabun mengalami gel phase
sebagian (partial), jangan diaduk dahulu. Biarkan dipanaskan lagi selama 30
menit supaya seluruh bagian sabun mencapai gel phase.
3. Saat sabun sudah mencapai gel phase keseluruhan (full), aduk secara
merata. Aduk juga bagian pinggir yang mengering dan campurkan ke dalam
sabun.

4. Setelah diaduk masukkan kembali ke dalam panci dan lanjutkan


pemanasan. Aduk selama 30 menit sekali. Lama pemanasan bergantung
terhadap kenetralan sabun. Ukur pH juga setelah 1 jam pemanasan.

Ukur pH Sabun
Untuk mengukur pH sabun sebaiknya kamu memiliki larutan phenolphthalein.
Larutan tersebut memudahkanmu untuk mengukur pH. Kamu bisa
membaca cara mengukur pH sabun mandi untuk alternatif pengukuran pH yang
lain.

1. Ambil sebagian kecil sabun dan letakkan di atas kertas putih.

2. Teteskan larutan phenolphthalein ke bagian sabun.

3. Amati perubahan warna yang terjadi. Jika masih menunjukkan warna pink
gelap maka lanjutkan memanaskan. Menandakan alkali masih belum
bercampur sempurna dengan minyak.
4. Sampel sabun di atas diambil setelah 1,5 jam waktu pemanasan. Masih
terdapat titik pink gelap, sehingga pemanasan dilanjutkan kembali selama 30
menit.

5. Jika sudah menunjukkan warna transparan atau pink terang, maka sudah
cukup untuk menghentikan pemanasan.

Jika setelah 3 jam memanaskan warna yang ditunjukkan masih pink gelap.
Kemungkinan kamu salah mengukur bahan-bahan tersebut. Tinjau kembali
resepmu.

Tambah Aditif
1. Sebelum sabun siap, timbang bahan yang dibutuhkan dan panaskan air
tambahan yang dibutuhkan. Kamu bisa menambahkan jus atau cairan
lainnya. Dalam tutorial ini saya hanya menambahkan air.
2. Tambahkan air panas ke dalam sabun untuk memudahkanmu mengaduk.
Jangan menambahkan air yang dingin, karena bisa membuat sabun malah
menjadi semakin menggumpal.

3. Kamu bisa menambahkan air hingga 100 gr berdasarkan resep ini.


4. Tambahkan minyak untuk superfat selagi sabun masih panas dan aduk
hingga rata. Kemudian tambahkan juga kopi bubuk dan aduk hingga merata.

5. Tunggu suhu sabun hingga mencapai suhu dibawah titik uap (flash point)
pewangi. Jika suhu sabun sudah mencapai suhu di bawah flash point
essential oil, masukkan essential oil dan aduk hingga rata.
6. Masukkan sabun ke cetakan, ratakan dan tekan semua bagian supaya
tidak menyisakan ruang kosong.

7. Biarkan dalam cetakan hingga 12-24 jam. Setelah 12-24 jam keluarkan
sabun dari cetakan dan potong sesuai selera.

8. Kamu sudah bisa langsung menggunakannya. Tetapi lebih baiknya tunggu


1-2 minggu agar air yang terkandung dalam sabun sudah menguap semua.

Buat Sendiri Sabun Kopimu


Cara membuat sabun kopi dengan metode hot process sangat mudah
bukan?!

Gunakan metode hot process jika kamu ingin menambahkan berbagai macam
aditif tanpa kehilangan manfaatnya. Metode hot process ini merupakan dasar
untuk membuat sabun cair, transparan, dan cream. Untuk membuat jenis-
jenis sabun tersebut lebih baik untuk menguasai metode dasarnya terlebih
dahulu.
Terima kasih telah membaca hingga akhir. Saya harap artikel ini dapat
membantumu untuk membuat sabun kopi dengan metode hot process. Happy
soaping!
Membuat sabun mandi sendiri terlihat sangat memusingkan. Apalagi bagi kita
yang tidak mengerti kimia sama sekali.

Jangan kuatir!

Kamu tidak perlu untuk mengerti kimia yang rumit untuk bisa membuat sabun
sendiri. Ikuti langkah mudah cara membuat sabun mandi dari kami. Kamu
langsung bisa membuat sabun dalam sehari.

Nah sebelum kita membahas lebih jauh bagaimana cara membuat sabun
mandi, kita kenalan dulu nih sama sabun.

Untuk selalu menjaga kebersihan kulit kita tidak bisa lepas dari yang namanya
mandi. Ketika mandi kita membersihkan minyak dan kotoran beserta kroni-
kroninya yang menempel di tubuh kita. Kalau cuma menggunakan air maka
kotoran-kotoran tersebut susah hilang.

Umumnya pada saat mandi kita menggunakan sabun cuci mandi supaya
badan kita lebih bersih dan segar. Semua sabun mandi baik padat maupun
cair memiliki fungsi yang sama yaitu mengangkat kotoran dari badan
kemudian dibilas dengan air.

Apa sih itu Sabun?


Kalau dari sudut pandang yang sedikit ilmiah sabun itu merupakan campuran
dari asam lemak dan alkali yang melalui proses saponfikasi. Apa lagi itu
saponifikasi? asam lemak? alkali? Tenang itu cuma nama ilmiahnya saja!
Saya jelaskan secara mudahnya.

Asam lemak atau dalam bahasa inggrisnya fatty acid merupakan penyusun
utama minyak nabati (wiki). Contoh asam lemak yang biasa ditemui sehari-
hari yaitu minyak goreng, seperti: minyak kelapa, minyak kelapa sawit, minyak
zaitun, dsb.

Alkali merupakan suatu zat basa yang larut dalam air, alkali biasanya memiliki
pH lebih dari 7. Contoh alkali yang biasa digunakan dalam pembuatan sabun
natrium hidroksida (NaOH) dan kalium hidroksida (KOH).

Sedangkan untuk saponifikasi merupakan suatu proses dimana asam lemak


direaksikan dengan natrium atau kalium hidroksida untuk menghasilkan
garam asam lemak atau sabun dan gliserol atau gliserin.
Ketika menggunakan NaOH maka akan menghasilkan sabun
padat/keras/batang. Jika menggunakan KOH maka akan menghasilkan sabun
lembut, dilarutkan ke dalam air menjadi sabun cair.

Jadi secara mudahnya Minyak + Alkali = Sabun + Gliserin. Kita tidak bisa
melepaskan alkali dalam pembuatan sabun. Sealami apapun suatu sabun
pasti tetap menggunakan alkali.

Kenapa sih Harus Membuat Sabun


Sendiri?
Nah sekarang kenapa sih repot-repot bikin sabun sendiri? Jadi kita kan sudah
tahu apa itu sabun, dasarnya minyak + alkali = sabun + gliserin. Biasanya
sabun-sabun yang ada di pasaran atau sabun komersial pada umumnya
mereka memisah gliserin yang dihasilkan dari proses pembuatan sabun.

Kenapa sih kok dipisah?

Gliserin merupakan komoditas yang cukup mahal $_$. Gliserin ini berfungsi
untuk menjaga kelembaban atau humektan. Biasanya gliserin digunakan
hampir di seluruh produk perawatan kulit seperti lotion, moisturizer, pasta gigi,
dsb.

Sabun konvensional bukan benar-benar sabun!

Biasanya sabun konvensional merupakan campuran kompleks dari bahan-


bahan detergen seperti sodium lauryl sulfate, sodium laureth sulfate, dsb.
Menurut bbc, bahan-bahan tersebut merupakan bahan yang dapat membuat
kulitmu menjadi kering.

Bahan tersebut juga biasanya digunakan untuk pembuatan sabun cuci piring,
pakaian, kendaraan, dsb.

Wah masa kulit disamain kaya baju dan piring?!

Kalau kamu bikin sabun sendiri kamu bisa mengontrol apa yang ada di dalam
sabun. Selain itu kamu juga bisa menambahkan bahan-bahan alami yang
bermanfaat untuk kulitmu seperti: vitamin, buah-buahan, susu, biji-bijian, dsb.
Kamu juga bisa mengkreasikan sabunmu menjadi warna-warni atau bentuk
yang kamu inginkan.
Bisa menjadi hobi barumu juga, karena seru dan menyenangkan.

3 Metode Dasar Untuk Membuat Sabun


Mandi
Metode membuat sabun mandi sebenarnya bermacam-macam. Kita akan
membahas beberapa teknik sederhana yang mudah dilakukan di rumah.
Perbedaan teknik tersebut hanya masalah suhu yang digunakan saja.

1. Metode Cold Process (CP)

Metode ini merupakan yang cukup sederhana dan mudah. Kenapa


dinamakan cold process? Karena cold dalam bahasa indonesia berarti dingin
sehingga tidak membutuhkan suhu yang tinggi.

Pencampuran minyak dengan alkali dilakukan saat temperatur keduanya


berada pada suhu 32 – 35 derajat celsius. Kemudian dilakukan pengadukan
hingga tercampur sempurna (trace) dan mengental.

Setelah itu campuran tersebut dimasukkan ke dalam cetakan dan memasuki


fase curing. Biasanya memakan waktu kurang lebih 2 – 4 minggu untuk
benar-benar siap digunakan dan proses saponifikasi sudah selesai. Dengan
menggunakan metode ini menghasilkan sabun dengan tekstur yang halus.

Sabun yang dihasilkan oleh metode cold process hanya berupa sabun
batang.

2. Metode Hot Process (HP)

Metode hot process merupakan variasi dari metode cold process. Pada saat
campuran sudah sempurna dan mengental, campuran tidak langsung
dimasukkan ke cetakan. Tetapi dipanaskan terlebih dahulu untuk memaksa
proses saponifikasi. Biasanya memakan waktu 1-3 jam untuk memanaskan.

Kelebihan dari metode ini yaitu sabun sudah aman untuk langsung
digunakan. Fase curing tidak berlangsung lama hanya sekitar 1 – 2 minggu.
Menghasilkan sabun yang memiliki tekstur agak kasar.

Untuk menghasilkan sabun cair, sabun padat transparan dan sabun cream
biasanya menggunakan metode hot process.
3. Metode Melt & Pour (MP)

Melt and pour merupakan metode yang paling mudah.

Metode ini merupakan cara membuat sabun mandi tanpa bahan kimia. Hanya
menggunakan soap base atau sabun yang hampir jadi, kemudian dilelehkan
dan dicampur dengan bahan-bahan tambahan seperti pewangi, pewarna, dll.
Setelah itu dimasukkan ke dalam cetakan. Selesai!

Daftar Istilah dalam Pembuatan Sabun


Mandi
Sebelum memulai membuat sabun sendiri, kamu mungkin tidak familiar
dengan beberapa istilah yang banyak muncul. Berikut merupakan daftar
istilah yang sering digunakan dalam pembuatan sabun.

 Saponifikasi – Proses kimia yang terjadi saat mereaksikan atau


mencampur alkali dengan minyak. Proses kimia tersebut menghasilkan
sabun dan gliserin.
 Sap Value – Merupakan nilai saponifikasi yaitu jumlah alkali yang
dibutuhkan untuk mengubah minyak menjadi sabun. Tiap minyak
memiliki nilai saponifikasi yang berbeda-beda. Dalam pembuatan sabun
kamu harus mengetahui nilai saponifikasi tiap minyak.
 Trace – Trace merupakan fase awal dari saponifikasi. Saat awal
pencampuran antara minyak dengan larutan alkali dilakukan
pengadukan. Pengadukan yang terus menerus ini membuat campuran
yang awalnya cair dan terpisah, menjadi semakin mengental dan
tercampur sempurna.
 Curing – Merupakan fase waktu tunggu setelah sabun menjadi padat,
memakan waktu kurang lebih 2 – 4 minggu. Sabun yang baru dibuat,
biasanya proses saponifikasi masih belum selesai sehingga masih ada
kandungan alkali bebasnya. Untuk menguji apakah masih mengandung
alkali bebas dilakukan tes pH. Pada saat ini juga air yang terkandung
dalam sabun akan ikut menguap dan akan menghasilkan sabun yang
keras dan lembut di kulit.

Safety Gear
Saat membuat sabun mandi kamu harus memperhatikan keamanan dan
selalu hati-hati. Membuat sabun mandi sendiri tidak terlepas dari penggunaan
alkali.

Alkali merupakan bahan kimia berbahaya yang bersifat korosif. Jika terkena
kulit bisa membuat kulit terbakar. Saat membuat sabun lebih baik tidak
melibatkan anak-anak.

 Pelindung Mata. Larutan alkali sangat berbahaya jika terkena mata.


Maka dari itu kita harus selalu menjaga keamanan dengan
menggunakan pelindung mata. Bisa berupa google ataupun kacamata
bening yang bisa melindungi bagian mata kamu, atau bisa juga
pelindung full face.
 Sarung Tangan. Untuk melindungi tangan kamu yang akan
bersinggungan dengan larutan alkali dan sabun yang masih mentah.
Bisa dengan menggunakan sarung tangan plastik yang melindungi area
telapak tangan. Atau jika dirasa kurang bisa menggunakan sarung
tangan industri yang melindungi hingga ujung siku.
 Selalu gunakan pakaian lengan panjang dan celana panjang, atau
menggunakan jas laboratorium. Untuk menghindari kulit dari cipratan
larutan alkali yang digunakan.

Alat Untuk Membuat Sabun Mandi


Alat Untuk Membuat Sabun
Mandi
1. Wadah atau Panci

Selalu gunakan panci yang terbuat dari stainless steel. Kenapa harus
stainless steel? Karena panci berbahan aluminium, besi, timah akan
menyebabkan reaksi berbahaya jika bersinggungan dengan larutan alkali.
Jangan dicoba! Reaksinya bisa sangat beracun. Bisa juga menggunakan
gelas ukur pyrex atau sejenisnya dan wadah dari plastik yang agak tebal.
Kamu membutuhkan dua wadah/panci, satu untuk tempat larutan alkali dan
satunya lagi untuk tempat minyak sekaligus meraksikan sabun.

2. Stick Blender atau Hand Whisker

Jika pengadukan dilakukan dengan hand whisker maka bisa memakan waktu
hingga satu jam. Untuk mempersingkat waktu pengadukan gunakan stick
blender, hanya memakan waktu kurang lebih 5 – 10 menit. Selalu gunakan
yang terbuat dari stainless steel!

3. Spatula Karet atau Plastik

Untuk memastikan semua sabun masuk ke dalam cetakan.

4. Timbangan Digital

Cara paling baik untuk mengukur bahan untuk membuat sabun adalah
dengan mengukur beratnya (g, kg, ons, pound, dll).
Mengukur dengan volume (ml, liter, cc, dll) sering tidak akurat. Ketidak
akuratan dalam mengukur bahan dapat membuat komposisi sabun menjadi
tidak baik, seperti terlalu banyak minyak, terlalu banyak alkali (over alkalized).

Maka kamu membutuhkan sebuah timbangan yang baik. Usahakan


menggunakan timbangan digital, karena kamu membutuhkan akurasi dan
operasi yang mudah.

5. Cetakan

Kamu bisa membuat cetakan dasar dari kardus dilapisi dengan plastik. Bisa
menggunakan cetakan kayu jika ingin membuat sabun dalam jumlah yang
besar. Jangan menggunakan cetakan dengan alas aluminium, seperti wadah
bekas susu cair atau pringles.

Bahan Untuk Membuat Sabun Mandi


Bahan utama pembuatan sabun mandi antara lain minyak, alkali, dan air.

Ada berbagai macam minyak yang tersedia untuk pembuatan sabun.


Mengetahui karakteristik setiap minyak kamu bisa menentukan kombinasi
mana yang paling baik untuk kulitmu. Penggunaan minyak disini kami berikan
hanya sebagai panduan awal saja.

Untuk lebih detail kamu bisa membaca artikel kami tentang berbagai macam
bahan pembuat sabun yang bisa digunakan.

1. Minyak

 Kelapa (Coconut Oil), memberikan busa yang melimpah pada sabun


mandi dan juga berkontribusi terhadap kekerasan sabun batang.
 Kelapa Sawit (Palm Oil), merupakan minyak utama dalam pembuatan
sabun, mayoritas sabun konvensional menggunakan minyak kelapa
sawit. Minyak kelapa sawit memberikan kekerasan pada sabun mandi
dan mempercepat proses saponifikasi.
 Zaitun (Olive Oil), merupakan minyak yang penting dalam sabun karena
memberikan kelembutan pada kulit dan memberikan efek kemewahan.

2. Alkali (NaOH)
Natrium Hidroksida (NaOH) digunakan untuk membuat sabun batang.
Gunakan NaOH murni, bukan yang sudah dalam larutan, berbentuk flakes
atau pellet.

3. Air

Air digunakan untuk melarutkan NaOH. Sebaiknya gunakan air yang benar-
benar murni H2O tanpa ada tambahan mineral yang lainnya. Jangan gunakan
air sumur atau air PAM, cari Air Distilasi (Distilled Water) / Air, Demineralisasi
(Demineralized Water) / Deionized Water.

Resep Dasar Sabun Mandi


Menggunakan 3 macam campuran minyak, dengan total volume minyak 500
gr :

150 gr (30%) – Minyak Kelapa


150 gr (30%) – Minyak Kelapa Sawit
200 gr (40%) – Minyak Zaitun (Pomace Olive Oil)
145 gr – Air (Deionized / Demineralized / Distilled Water)
72,5 gr – NaOH

Langkah-langkah Cara Membuat Sabun


Mandi Padat
1. Siapkan semua alat dan bahan. Jangan lupa selalu gunakan safety gears /
pengaman.

2. Tuangkan air ke dalam wadah dan timbang sesuai ukuran.

3. Ambil NaOH di tempat terpisah dan timbang sesuai dengan ukuran resep.
Secara hati-hati masukkan NaOH ke dalam air sedikit demi sedikit. Kamu
akan melihat reaksi air langsung mendidih dan mengeluarkan uap yang
menusuk (merupakan reaksi yang normal).

4. Aduk sampai semua NaOH larut. Diamkan beberapa saat sampai larutan
mencapai suhu dibawah 40ºC. *Selalu masukkan NaOH ke dalam air,
jangan sebaliknya. Jika memasukkan sebaliknya akan memberikan efek
gunung meletus. Berbahaya!
5. Sembari menunggu larutan NaOH dingin. Timbang sesuai ukuran dan
campur minyak ke dalam wadah yang sudah disediakan. *Jika minyak
kelapa/kelapa sawit menggumpal maka cairkan terlebih dahulu. Jika tidak ada
yang menggumpal maka tidak perlu dipanaskan.

6. Ketika suhu larutan NaOH sudah mencapai sekitar 30-35ºC, tuangkan ke


dalam minyak secara perlahan.
7. Aduk secara terus menerus menggunakan hand whisk sampai mencapai
trace, biasanya memakan waktu lama. Gunakan stick blender jika ingin lebih
cepat mencapai trace.
Larutan tercampur rata, tetapi

belum mencapai trace. Telah


mencapai trace.
8. Ketika adonan sabun sudah mencapai trace maka hentikan pengadukan.
Siapkan cetakan yang sudah dilapisi plastik atau kertas.

Cetakan sederhana dilapisi kertas.


9. Tuangkan ke dalam cetakan, jangan lupa untuk mengumpulkan sisa-sisa
yang ada di pinggir panci dengan menggunakan spatula.

10. Tutup menggunakan kain bekas atau handuk bekas bagian atas cetakan.
Untuk menjaga agar tetap panas dan melanjutkan proses saponifikasi.
Letakan di tempat yang aman dari jangkauan anak-anak dan biarkan selama
1-2 hari.

11. Kemudian keluarkan sabun dari cetakan. Potong sesuai ukuran yang
diinginkan. Simpan di tempat yang kering dengan aliran udara yang baik,
biarkan 2-4 minggu.

12. Sabun memasuki masa Curing. Saat curing, cek pH tiap satu minggu
sekali. Sabun sudah bisa digunakan jika sudah netral. Netral berarti proses
saponifikasi sudah sempurna dan tidak ada lagi alkali bebas yang terkandung.

Anda mungkin juga menyukai