WhatsAppFacebookLineGoogle+Twitter
Membuat sabun mandi sendiri terlihat sangat memusingkan. Apalagi bagi kita yang tidak
mengerti kimia sama sekali.
Jangan kuatir!
Kamu tidak perlu untuk mengerti kimia yang rumit untuk bisa membuat sabun sendiri. Ikuti
langkah mudah cara membuat sabun mandi dari kami. Kamu langsung bisa membuat sabun
dalam sehari.
Nah sebelum kita membahas lebih jauh bagaimana cara membuat sabun mandi, kita kenalan
dulu nih sama sabun.
Untuk selalu menjaga kebersihan kulit kita tidak bisa lepas dari yang namanya mandi. Ketika
mandi kita membersihkan minyak dan kotoran beserta kroni-kroninya yang menempel di
tubuh kita. Kalau cuma menggunakan air maka kotoran-kotoran tersebut susah hilang.
Umumnya pada saat mandi kita menggunakan sabun cuci mandi supaya badan kita lebih
bersih dan segar. Semua sabun mandi baik padat maupun cair memiliki fungsi yang sama
yaitu mengangkat kotoran dari badan kemudian dibilas dengan air.
Gratis Ebook: Dapatkan disini Ebook Membuat Sabun Mandi Alami (Untuk Hobi Maupun
Bisnis) panduan lengkap untuk membuat sabun mandi sendiri di rumah, dari membuat sabun
batang hingga sabun cair alami.
Asam lemak atau dalam bahasa inggrisnya fatty acid merupakan penyusun utama minyak
nabati (wiki). Contoh asam lemak yang biasa ditemui sehari-hari yaitu minyak goreng,
seperti: minyak kelapa, minyak kelapa sawit, minyak zaitun, dsb.
Alkali merupakan suatu zat basa yang larut dalam air, alkali biasanya memiliki pH lebih dari
7. Contoh alkali yang biasa digunakan dalam pembuatan sabun natrium hidroksida (NaOH)
dan kalium hidroksida (KOH).
Sedangkan untuk saponifikasi merupakan suatu proses dimana asam lemak direaksikan
dengan natrium atau kalium hidroksida untuk menghasilkan garam asam lemak atau sabun
dan gliserol atau gliserin.
Jadi secara mudahnya Minyak + Alkali = Sabun + Gliserin. Kita tidak bisa melepaskan
alkali dalam pembuatan sabun. Sealami apapun suatu sabun pasti tetap menggunakan alkali.
Gliserin merupakan komoditas yang cukup mahal $_$. Gliserin ini berfungsi untuk menjaga
kelembaban atau humektan. Biasanya gliserin digunakan hampir di seluruh produk perawatan
kulit seperti lotion, moisturizer, pasta gigi, dsb.
Kalau kamu bikin sabun sendiri kamu bisa mengontrol apa yang ada di dalam sabun. Selain
itu kamu juga bisa menambahkan bahan-bahan alami yang bermanfaat untuk kulitmu seperti:
vitamin, buah-buahan, susu, biji-bijian, dsb. Kamu juga bisa mengkreasikan sabunmu
menjadi warna-warni atau bentuk yang kamu inginkan.
Pencampuran minyak dengan alkali dilakukan saat temperatur keduanya berada pada suhu 32
– 35 derajat celsius. Kemudian dilakukan pengadukan hingga tercampur sempurna (trace) dan
mengental.
Setelah itu campuran tersebut dimasukkan ke dalam cetakan dan memasuki fase curing.
Biasanya memakan waktu kurang lebih 2 – 4 minggu untuk benar-benar siap digunakan dan
proses saponifikasi sudah selesai. Dengan menggunakan metode ini menghasilkan sabun
dengan tekstur yang halus.
Sabun yang dihasilkan oleh metode cold process hanya berupa sabun batang.
Untuk menghasilkan sabun cair, sabun padat transparan dan sabun cream biasanya
menggunakan metode hot process.
Metode ini merupakan cara membuat sabun mandi tanpa bahan kimia. Hanya menggunakan
soap base atau sabun yang hampir jadi, kemudian dilelehkan dan dicampur dengan bahan-
bahan tambahan seperti pewangi, pewarna, dll. Setelah itu dimasukkan ke dalam cetakan.
Selesai!
Saponifikasi – Proses kimia yang terjadi saat mereaksikan atau mencampur alkali
dengan minyak. Proses kimia tersebut menghasilkan sabun dan gliserin.
Sap Value – Merupakan nilai saponifikasi yaitu jumlah alkali yang dibutuhkan untuk
mengubah minyak menjadi sabun. Tiap minyak memiliki nilai saponifikasi yang
berbeda-beda. Dalam pembuatan sabun kamu harus mengetahui nilai saponifikasi tiap
minyak.
Trace – Trace merupakan fase awal dari saponifikasi. Saat awal pencampuran antara
minyak dengan larutan alkali dilakukan pengadukan. Pengadukan yang terus menerus
ini membuat campuran yang awalnya cair dan terpisah, menjadi semakin mengental
dan tercampur sempurna.
Curing – Merupakan fase waktu tunggu setelah sabun menjadi padat, memakan
waktu kurang lebih 2 – 4 minggu. Sabun yang baru dibuat, biasanya proses
saponifikasi masih belum selesai sehingga masih ada kandungan alkali bebasnya.
Untuk menguji apakah masih mengandung alkali bebas dilakukan tes pH. Pada saat
ini juga air yang terkandung dalam sabun akan ikut menguap dan akan menghasilkan
sabun yang keras dan lembut di kulit.
Safety Gear
Saat membuat sabun mandi kamu harus memperhatikan keamanan dan selalu hati-hati.
Membuat sabun mandi sendiri tidak terlepas dari penggunaan alkali.
Alkali merupakan bahan kimia berbahaya yang bersifat korosif. Jika terkena kulit bisa
membuat kulit terbakar. Saat membuat sabun lebih baik tidak melibatkan anak-anak.
Pelindung Mata. Larutan alkali sangat berbahaya jika terkena mata. Maka dari itu kita
harus selalu menjaga keamanan dengan menggunakan pelindung mata. Bisa berupa
google ataupun kacamata bening yang bisa melindungi bagian mata kamu, atau bisa
juga pelindung full face.
Sarung Tangan. Untuk melindungi tangan kamu yang akan bersinggungan dengan
larutan alkali dan sabun yang masih mentah. Bisa dengan menggunakan sarung
tangan plastik yang melindungi area telapak tangan. Atau jika dirasa kurang bisa
menggunakan sarung tangan industri yang melindungi hingga ujung siku.
Selalu gunakan pakaian lengan panjang dan celana panjang, atau menggunakan jas
laboratorium. Untuk menghindari kulit dari cipratan larutan alkali yang digunakan.
4. Timbangan Digital
Cara paling baik untuk mengukur bahan untuk membuat sabun adalah dengan mengukur
beratnya (g, kg, ons, pound, dll).
Mengukur dengan volume (ml, liter, cc, dll) sering tidak akurat. Ketidak akuratan dalam
mengukur bahan dapat membuat komposisi sabun menjadi tidak baik, seperti terlalu banyak
minyak, terlalu banyak alkali (over alkalized).
Maka kamu membutuhkan sebuah timbangan yang baik. Usahakan menggunakan timbangan
digital, karena kamu membutuhkan akurasi dan operasi yang mudah.
5. Cetakan
Kamu bisa membuat cetakan dasar dari kardus dilapisi dengan plastik. Bisa menggunakan
cetakan kayu jika ingin membuat sabun dalam jumlah yang besar. Jangan menggunakan
cetakan dengan alas aluminium, seperti wadah bekas susu cair atau pringles.
Ada berbagai macam minyak yang tersedia untuk pembuatan sabun. Mengetahui karakteristik
setiap minyak kamu bisa menentukan kombinasi mana yang paling baik untuk kulitmu.
Penggunaan minyak disini kami berikan hanya sebagai panduan awal saja.
Untuk lebih detail kamu bisa membaca artikel kami tentang berbagai macam bahan pembuat
sabun yang bisa digunakan.
1. Minyak
Kelapa (Coconut Oil), memberikan busa yang melimpah pada sabun mandi dan juga
berkontribusi terhadap kekerasan sabun batang.
Kelapa Sawit (Palm Oil), merupakan minyak utama dalam pembuatan sabun,
mayoritas sabun konvensional menggunakan minyak kelapa sawit. Minyak kelapa
sawit memberikan kekerasan pada sabun mandi dan mempercepat proses saponifikasi.
Zaitun (Olive Oil), merupakan minyak yang penting dalam sabun karena memberikan
kelembutan pada kulit dan memberikan efek kemewahan.
2. Alkali (NaOH)
Natrium Hidroksida (NaOH) digunakan untuk membuat sabun batang. Gunakan NaOH
murni, bukan yang sudah dalam larutan, berbentuk flakes atau pellet.
3. Air
Air digunakan untuk melarutkan NaOH. Sebaiknya gunakan air yang benar-benar murni H2O
tanpa ada tambahan mineral yang lainnya. Jangan gunakan air sumur atau air PAM, cari Air
Distilasi (Distilled Water) / Air, Demineralisasi (Demineralized Water) / Deionized Water.
Resep Dasar Sabun Mandi
Menggunakan 3 macam campuran minyak, dengan total volume minyak 500 gr :
3. Ambil NaOH di tempat terpisah dan timbang sesuai dengan ukuran resep. Secara hati-hati
masukkan NaOH ke dalam air sedikit demi sedikit. Kamu akan melihat reaksi air langsung
mendidih dan mengeluarkan uap yang menusuk (merupakan reaksi yang normal).
4. Aduk sampai semua NaOH larut. Diamkan beberapa saat sampai larutan mencapai suhu
dibawah 40ºC. *Selalu masukkan NaOH ke dalam air, jangan sebaliknya. Jika
memasukkan sebaliknya akan memberikan efek gunung meletus. Berbahaya!
5. Sembari menunggu larutan NaOH dingin. Timbang sesuai ukuran dan campur minyak ke
dalam wadah yang sudah disediakan. *Jika minyak kelapa/kelapa sawit menggumpal maka
cairkan terlebih dahulu. Jika tidak ada yang menggumpal maka tidak perlu dipanaskan.
6. Ketika suhu larutan NaOH sudah mencapai sekitar 30-35ºC, tuangkan ke dalam minyak
secara perlahan.
7. Aduk secara terus menerus menggunakan hand whisk sampai mencapai trace, biasanya
memakan waktu lama. Gunakan stick blender jika ingin lebih cepat mencapai trace.
Larutan tercampur rata, tetapi
10. Tutup menggunakan kain bekas atau handuk bekas bagian atas cetakan. Untuk menjaga
agar tetap panas dan melanjutkan proses saponifikasi. Letakan di tempat yang aman dari
jangkauan anak-anak dan biarkan selama 1-2 hari.
11. Kemudian keluarkan sabun dari cetakan. Potong sesuai ukuran yang diinginkan. Simpan
di tempat yang kering dengan aliran udara yang baik, biarkan 2-4 minggu.
12. Sabun memasuki masa Curing. Saat curing, cek pH tiap satu minggu sekali. Sabun sudah
bisa digunakan jika sudah netral. Netral berarti proses saponifikasi sudah sempurna dan tidak
ada lagi alkali bebas yang terkandung.
WhatsAppFacebookLineGoogle+Twitter
Artikel Terkait