Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM UJI KOMPETENSI KEJURUAN

MELAKSANAKAN OPERASI PEMISAHAN MINYAK NABATI DENGAN


METODE EKSTRAKSI PADAT CAIR SLE (SOLID LIQUID EXTRACTION)

Disusun oleh :

Meilani Veni Anggraini


XII Kimia Industri 2
0040971358

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


CABANG DINAS PENDIDIKAN
WILAYAH KABUPATEN JOMBANG
SMK NEGERI KABUH
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas segala nikmat dan karunianya sehingga
saya dapat berada di tahap saat ini yaitu menyusun laporan praktikum tentang
“Melaksanakan Operasi Pemisahan Minyak Nabati dengan Metode Ekstraksi
Padat Cair SLE ( SolidLiquid Extraction)” dengan sebaik-baiknya.

Adapun tujuan dari Penulisan laporan praktikum ini bertujuan untuk


mengetahui metode operasi pemisahan minyak nabati (kemiri) dengan ekstraksi
padat cair (soxhletasi dan destilasi), mengetahui kualitas dan metode uji mutu
minyak nabati (densitas dan FFA) hasil pemisahan yang dibandingkan dengan
nilai SNI. cara pengambilan minyak kemiri dari biji kemiri menggunakan metode
ekstraksi soxhlet, mengetahui cara memurnikan minyak kemiri yang tercampur
dengan pelarut melalui distilasi sederhana, dan mengetahui kualitas dari minyak
kemiri yang dihasilkan berdasarkan berrdasarkan SNI (FFA dan densitas produk).

Saya ucapkan Kami sangat berterimakasih terhadap seluruh pihak yang


terlibat dalam pembuatan laporan ini, sehingga laporan ini dapat selesai tepat
waktu.

Walaupun Saya telah menyusun laporan praktikum ini secara maksimal,


(cob acari kata2 yang tepat, yg isinya penulis juga menerima saran demi perbaikan
laporan ini) namun tidak menutup kemungkinan jika laporan ini masih terdapat
kekurangan. Oleh karena itu saya mengaharap kritik dan saran dari pembaca. Saya
harap laporan praktikum ini dapat menambah wawasan para pembaca dan
masyarakat luas.

Jombang, 20 Febrruari 2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemiri (Aleurites moluccana) adalah tumbuhan yang bijinya
dimanfaatkan sebagai sumber minyak dan rempah-rempah. Namun
bagian biji kemiri ialah yang sering digunakan. Biji kemiri dapat
digunakan sebagai bumbu masak, obat, kosmetik, dan lain-lain. Salah
satu cara memisahkan minyak nabati (kemiri) dari biji kemiri adalah
memanfaatkan biji kemiri ialah dengan mengekstraksinya sehingga
didapatkanlah minyak kemiri. Biji kemiri memiliki kadar minyak
yang tinggi, yaitu sekitar 35% - 65% minyak. (Ketaren, 1986)
Minyak kemiri terutama mengandung (dibaca lagi) asam
oleostarat. Minyak yang lekas mengering ini biasa digunakan
untuk mengawetkan kayu, sebagai pernis atau cat, melapis kertas
agar anti air, bahan sabun, bahan campuran isolasi, pengganti
karet, dan lain-lain. Selain itu beberapa bagian dari kemiri sudah
digunakan dalam obat-obatan tradisional di daerah pedalaman.
Minyaknya sebagai tambahan dalam perawatan rambut (untuk
menyuburkan rambut). Di Sumatra, bijinya dibakar dengan arang,
lalu dioleskan di sekitar pusar untuk menyembuhkan diare. Di
Jawa, kulit batangnya digunakan untuk mengobati diare atau
disentri.
Dengan segudang Minyak kemiri yang banyak manfaat
inilah sehingga dalam penelitian ini dilakukan dari kemiri, maka
dilaksanakanlah operasi pemisahan minyak nabati (kemiri) dengan
metode ekstraksi padat cair SLE (Solid Liquid Extraction).
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diambil rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana cara melakukan pengambilan pemisahan minyak nabati
(kemiri) dari biji kemiri dengan metode ekstraksi Soxhlet dan
destilasi?
2. Bagaimana cara memurnikan minyak kemiri yang tercampur
dengan pelarut melalui distilasi sederhana?
3. Bagaimana kualitas dari minyak kemiri yang dihasilkan
berdasarkan SNI (FFA dan densitas)?

C. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui cara melakukan pengambilan pemisahan
minyak nabati (kemiri) dari biji kemiri dengan metode ekstraksi
Soxhlet dan destilasi.
2. Untuk mengetahui cara memurnikan minyak kemiri yang
tercampur dengan pelarut melalui distilasi sederhana.
3. Untuk mengetahui kualitas dari minyak kemiri yang dihasilkan
berdasarkan SNI (FFA dan densitas).

D. Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Untuk siswa yaitu menambah ilmu pengetahuan tentang ekstraksi
minyak kemiri.
2. Untuk masyarakat yaitu dapat memanfaatkan biji kemiri untuk
diekstrak, lalu diolah dan memaksimalkan penggunaanya untuk
meningkatkan perekonomian.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kemiri
Tumbuhan kemiri (Aleurites Moluccana) banyak dimanfaatkan oleh
manusia terutama pada bagian bijinya. Hal ini disebabkan karena dalam biji
kemiri mengandung 55% - 65%. Menurut SNI (Standar Nasional
Indonesia), kualitas minyak kemiri yang baik telah diukur dari beberapa
parameter yaitu kadar air <0,15%, bilangan penyabunan 184-202,
kandungan asam lemak bebas 0,1-1,5 dan warna yang normal (kuning
bening), densitas???. Adapun Taksonomi dari kemiri adalah sebagai berikut:

Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malphigiales
Famili : Euphorbiceae
Genus : Aleurites
Spesies : A.Moluccana

Tabel 1 Komposisi Minyak Kemiri (R Tambun, dkk. 2019) (dibaca lagi, tidak
sama dengan latar belakang)

Massa Asam Lemak Nomor Lipid Komposisi Rumus Kimia


Molekul (dlm
Relatif bentuk %)
256 gr/mol Palmiat C16 : 0 5,0 – 9,0 C16H32O2
284 gr/mol Stearat C18 : 0 2-5 C18H36O2
282 gr/mol Oleat C18 : 1 20 – 30 C18H34O2
280 gr/mol Linoleat C18 : 2 32 – 42 C18H32O2
278 gr/mol α - linoleat C18 : 3 20 – 30 C18H30O2
302 gr/mol Icosonoat C20 : 0 ≤ 0,5 C20H30O2
3

Tabel 2 Quality Control Minyak Kemiri Sesuai SNI 01-4462-1998

Parameter Angka Menurut SNI


Kadar Air ( % ) < 0,15
Densitas ( gr/mol ) 0,9240 – 0,9290
Bilangan Penyabunan 184 – 202
Asam Lemak Bebas 0,1 – 1,5
Indeks Bias 1,4730 – 1,4790

B. N – Heksana
Tulis dalam bentuk kalimat

Nama produk n-heksana


Rumus C6H14
Titik didih 69 ºC
Kepadatan 655 kg/m3
Massa molar 86,18 g/mol
Rumus kimia C6H14
Densitas 0,6548 g/ml
Kelarutan dalam air 13 mg/l atau 20 ºC
Titik leleh Sekitar -139,54 F (-95,3 ºC)
Titik didih 154,04 F (67,8 ºC)
Massa molar 86,18 g/mol
4
C. NaOH
Jadikan kalimat saja

Nama produk Larutan natrium hidroksida


Massa molar 39,9971 g mol-1
Penampilan Putih, licin, kristal buram
Bau Tidak berbau
Densitas 2,13 g/cm
Titik lebur 323 ºC
Titik didih 1388 ºC
Kelarutan dalam air 418 g/l (0 ºC)
1000 g/l (25 ºC)
3370 g/l (100 ºC)
Tekanan uap <2,4 kPa (pada 20 ºC)

D. Asam Oksalat
Buat kalimat saja

Nama produk Asam oksalat


Massa molar 90,03 g/mol
Titik didih 365,1 ºC
Kepadatan 1,9 g/cm3
Kelarutan dalam air 90 g dm-3 (pada 20 ºC)
Titik nyala 166 ºC
Penampilan Kristal putih
Densitas 1,90 g cm-3
5
E. Etanol

Nama produk Etanol


Tampilan Tidak berwarna
Massa molar 46,06844 g/mol
Densitas 0,7893 g/cm
Titik lebur -114,14
Titik didih 78,29
Kelarutan dalam air Tercampur penuh
Tekanan uap 58 kPa (20 ºC)
Viskositas 1,200 cP (20 ºC)
Titik nyala 13 ºC

F. Indikator PP
Fungsi : Indikator dalam titrasi asam-basa
Rentang Ph : 8,3 – 10

G. Persiapan Sampel
Persiapan sampel dilakukan dengan cara grinding and sizing.

H. Ekstraksi
Ekstraksi padat- cair merupakan suatu proses pemisahan satu atau lebih
konstituen dari suatu padatan dengan pelarut cair.

I. Distilasi
Distilasi adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan titik
didihnya.
6

J. Densitas
Densitas atau rapatan adalah pengukuran massa setiap volume benda.

m
ρ=
v

Keterangan = ρ = densitas (gr/ml)


m = massa (gr)
v = volume (ml)

K. FFA
FFA (free fatty acid) atau kadar asam lemak bebas yang tinggi berarti
kualitas minyak tersebut semain rendah. Penentuan kadar asam lemak bebas
dalam minyak ini bertujuan untuk menentukan kualitas minyak. Berikut
adalah penghitungan FFA.

( V × N ) NaOH × Mr Asamlimoleat
%FFA =
Berat Minyak × 1000
×100 %
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Alat dan Bahan
1. Persiapan sampel

Alat

 Mortar dan alu


 Pisau

Bahan

 Biji kemiri

2. Ekstraksi

Alat

 Heater
 Penangas
 Labu alas datar 250 ml
 Soxhlet
 Kondensor bola
 Selang plastik 2 buah
 Aerator
 Timba
 Alumunium foil
 Kertas saring
 Tali
 Statif dan 2 buah klem
 Termometer
 Kawat kasa
Bahan

 Biji kemiri halus 40 gram


 n-heksana 140 ml

3. Distilasi
Alat
 Heater
 Penangas
 Labu distilasi
 Termometer
 Selang plastik 2 buah
 Kondensor liebig
 Adaptor
 Erlenmeyer
 2 buah statif
 Timba
 Karet
 Botol semprot
 Kawat kasa

Bahan

 Larutan ekstrak

4. Densitas
Alat
 Piknometer 5 ml
 Neraca digital
 Tissue
Bahan

 Minyak kemiri 5 ml

5. Reflux (Penentuan kadar FFA)


Alat
 Heater
 Penangas
 Labu alas datar 250 ml
 Kondensur reflux
 Selang plastik 2 buah
 Aerator
 Timba
 Thermometer
 Alumunium foil
 Timer
 Neraca digital
 Gelas arloji
 Batang pengaduk
 Beaker glass 100 ml
 Labu ukur 250 ml
 Buret 50 ml

Bahan

 Minyak kemiri
 Indikator PP
 NaOH 0,1 N 250 ml
 Asam Oksalat 0,1 N 100 ml
 Etanol 96% 50 ml
B. Alur kerja
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Pengamatan
1. Persiapan sampel

Perlakuan Sebelum Sesudah


Di haluskan Butiran Butiran
Pengecilan ukuran Besar Kecil / halus

2. Ekstraksi

Perlakuan Sebelum Sesudah


V. Pelarut 140 ml
M . Kemiri 40 gr
M . Ekstrak

Rincian sirkulasi

Sirkulasi ke Waktu Suhu


Mula – Mula
I
II
III
IV
V
VI

3. Distilasi

Perlakuan Sebelum Sesudah


Vol. Pelarut + Minyak
Massa minyak
Vol. Minyak
Mulai Distilasi :
Akhir Distilasi :
4. Densitas
Sebelum dioven :

Massa Piknometer Masaa Piknometer isi Densitas Minyak


Kosong

gram piknometer isi−gram piknometer kosong


ρ minyak kemiri=
volume piknometer

= gr/ml

5. % FFA
a.) Titrasi ke-1
N NaOH ×V NaOH × BM Asamlinoleat
% FFA = ×100 %
gramminyak ×1000
=

b.) Titrasi ke-2


N NaOH ×V NaOH × BM Asamlinoleat
% FFA = × 100%
gramminyak ×1000
=

=
c.) Titrasi ke-3
N NaOH ×V NaOH × BM Asamlinoleat
% FFA = ×100 %
gramminyak ×1000
=
=

Titras Volume Volume Normalitas % FFA


i sampel NaOH NaOH
1. 10 ml
2. 10 ml
3. 10 ml
B. Rata-rata %FFA

Analisis data

Berikut perhitungan yang didapatkan dalam praktikum


melaksanakan operasi pemisahan minyak nabati dengan metode ekstraksi
padat cair SLE (Solid Liquid Extraction).

1. Rendemen

Rendemen =
massa hasil( minyak kemiri)
×100 %
massa bahan(biji kemiri awal)

massa hasil( minyak kemiri)


Rendemen = ×100 %
massa bahan(biji kemiri awal)

= ×100 %

= %
2. Standarisasi 0,1 N NaOH
a. Pembuatan 250 ml NaOH 0,1 N

N=
gr 1000
×
BE ml
gr 1000
N= ×
BE ml
gr 1000
0,1= ×
40 250

gr= 1 gr

b. Pembuatan 100 ml Asam Oksalat (C2H2O42H2O) 0,1 N

N=
gr 1000
×
BE ml
gr 1000
N= ×
BE ml
gr 1000
0,1 = ×
63 100
gr =0,63 gr
c. Standarisasi 0,1 N NaOH dengan C2H2O4 2H2O

Va . Na = Vb. Nb
1.) Titrasi ke-1
Va. Na = Vb. Nb
10 .0,1 =
Nb=
2.) Titrasi ke-2
Va. Na = Vb. Nb
10 .0,1 =
Nb =
3.) Titrasi ke-3
Va . Na = Vb. Nb
10 .0,1 =
Nb =

Titrasi Vol. C2H2O4. 2H2O Vol. NaOH N NaOH


1
2
3
Rata-rata Normalitas NaOH

3. % FFA
d.) Titrasi ke-1
N NaOH ×V NaOH × BM Asam linoleat
%FFA = ×100 %
gramminyak ×1000
=

e.) Titrasi ke-2


N NaOH ×V NaOH × BM Asam linoleat
%FFA = ×100 %
gramminyak ×1000
=

f.) Titrasi ke-3


N NaOH ×V NaOH × BM Asam linoleat
%FFA = ×100 %
gramminyak ×1000
=

=
Titras Vol. Sampel Vol. NaOH N NaOH %FFA
i
1.
2.
3.
Rata-rata %FFA

Menurut SNI kadar FFA yang baik adalah 0,1-1,5%.


Minyak kemiri yang dihasilkan mengandung kadar FFA sebesar
% sehingga

4. Densitas

Densitas minyak kemiri sebelum Densitas minyak kemiri sesuai SNI


dioven
0,9240 – 0,9290 gr/ml

Massa piknometer kosong = gr


Massa piknometer isi = gr
Volume piknometer = gr
gram piknometer isi−gram piknometer kosong
ρ minyak kemiri =
volume piknometer
=

= gr/ml

Menurut SNI Densitas yang baik adalah 0,9240 – 0,9290 gr/ml.


Minyak kemiri yang dihasilkan mengandung densitas sebesar
gr/ml sehingga

5. Efisiensi distilat
 Volume cairan awal (ekstrak) kemiri :
 Volume distillat (n-Heksana) :

Volume distilat
Efisiensi distilat = × 100 %
Volume cairan awal

C. Pembahasan
BAB V
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kemiri (diakses pada tanggal 20 Februari


2022)
https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/91865 (diakses pada
tanggal 20 Februari 2022)

Anda mungkin juga menyukai