Disusun oleh :
Segala puji bagi Allah SWT atas segala nikmat dan karunianya sehingga
saya dapat berada di tahap saat ini yaitu menyusun laporan praktikum tentang
“Melaksanakan Operasi Pemisahan Minyak Nabati dengan Metode Ekstraksi
Padat Cair SLE ( SolidLiquid Extraction)” dengan sebaik-baiknya.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemiri (Aleurites moluccana) adalah tumbuhan yang bijinya
dimanfaatkan sebagai sumber minyak dan rempah-rempah. Namun
bagian biji kemiri ialah yang sering digunakan. Biji kemiri dapat
digunakan sebagai bumbu masak, obat, kosmetik, dan lain-lain. Salah
satu cara memisahkan minyak nabati (kemiri) dari biji kemiri adalah
memanfaatkan biji kemiri ialah dengan mengekstraksinya sehingga
didapatkanlah minyak kemiri. Biji kemiri memiliki kadar minyak
yang tinggi, yaitu sekitar 35% - 65% minyak. (Ketaren, 1986)
Minyak kemiri terutama mengandung (dibaca lagi) asam
oleostarat. Minyak yang lekas mengering ini biasa digunakan
untuk mengawetkan kayu, sebagai pernis atau cat, melapis kertas
agar anti air, bahan sabun, bahan campuran isolasi, pengganti
karet, dan lain-lain. Selain itu beberapa bagian dari kemiri sudah
digunakan dalam obat-obatan tradisional di daerah pedalaman.
Minyaknya sebagai tambahan dalam perawatan rambut (untuk
menyuburkan rambut). Di Sumatra, bijinya dibakar dengan arang,
lalu dioleskan di sekitar pusar untuk menyembuhkan diare. Di
Jawa, kulit batangnya digunakan untuk mengobati diare atau
disentri.
Dengan segudang Minyak kemiri yang banyak manfaat
inilah sehingga dalam penelitian ini dilakukan dari kemiri, maka
dilaksanakanlah operasi pemisahan minyak nabati (kemiri) dengan
metode ekstraksi padat cair SLE (Solid Liquid Extraction).
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diambil rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana cara melakukan pengambilan pemisahan minyak nabati
(kemiri) dari biji kemiri dengan metode ekstraksi Soxhlet dan
destilasi?
2. Bagaimana cara memurnikan minyak kemiri yang tercampur
dengan pelarut melalui distilasi sederhana?
3. Bagaimana kualitas dari minyak kemiri yang dihasilkan
berdasarkan SNI (FFA dan densitas)?
C. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui cara melakukan pengambilan pemisahan
minyak nabati (kemiri) dari biji kemiri dengan metode ekstraksi
Soxhlet dan destilasi.
2. Untuk mengetahui cara memurnikan minyak kemiri yang
tercampur dengan pelarut melalui distilasi sederhana.
3. Untuk mengetahui kualitas dari minyak kemiri yang dihasilkan
berdasarkan SNI (FFA dan densitas).
D. Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Untuk siswa yaitu menambah ilmu pengetahuan tentang ekstraksi
minyak kemiri.
2. Untuk masyarakat yaitu dapat memanfaatkan biji kemiri untuk
diekstrak, lalu diolah dan memaksimalkan penggunaanya untuk
meningkatkan perekonomian.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kemiri
Tumbuhan kemiri (Aleurites Moluccana) banyak dimanfaatkan oleh
manusia terutama pada bagian bijinya. Hal ini disebabkan karena dalam biji
kemiri mengandung 55% - 65%. Menurut SNI (Standar Nasional
Indonesia), kualitas minyak kemiri yang baik telah diukur dari beberapa
parameter yaitu kadar air <0,15%, bilangan penyabunan 184-202,
kandungan asam lemak bebas 0,1-1,5 dan warna yang normal (kuning
bening), densitas???. Adapun Taksonomi dari kemiri adalah sebagai berikut:
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malphigiales
Famili : Euphorbiceae
Genus : Aleurites
Spesies : A.Moluccana
Tabel 1 Komposisi Minyak Kemiri (R Tambun, dkk. 2019) (dibaca lagi, tidak
sama dengan latar belakang)
B. N – Heksana
Tulis dalam bentuk kalimat
D. Asam Oksalat
Buat kalimat saja
F. Indikator PP
Fungsi : Indikator dalam titrasi asam-basa
Rentang Ph : 8,3 – 10
G. Persiapan Sampel
Persiapan sampel dilakukan dengan cara grinding and sizing.
H. Ekstraksi
Ekstraksi padat- cair merupakan suatu proses pemisahan satu atau lebih
konstituen dari suatu padatan dengan pelarut cair.
I. Distilasi
Distilasi adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan titik
didihnya.
6
J. Densitas
Densitas atau rapatan adalah pengukuran massa setiap volume benda.
m
ρ=
v
K. FFA
FFA (free fatty acid) atau kadar asam lemak bebas yang tinggi berarti
kualitas minyak tersebut semain rendah. Penentuan kadar asam lemak bebas
dalam minyak ini bertujuan untuk menentukan kualitas minyak. Berikut
adalah penghitungan FFA.
( V × N ) NaOH × Mr Asamlimoleat
%FFA =
Berat Minyak × 1000
×100 %
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Alat dan Bahan
1. Persiapan sampel
Alat
Bahan
Biji kemiri
2. Ekstraksi
Alat
Heater
Penangas
Labu alas datar 250 ml
Soxhlet
Kondensor bola
Selang plastik 2 buah
Aerator
Timba
Alumunium foil
Kertas saring
Tali
Statif dan 2 buah klem
Termometer
Kawat kasa
Bahan
3. Distilasi
Alat
Heater
Penangas
Labu distilasi
Termometer
Selang plastik 2 buah
Kondensor liebig
Adaptor
Erlenmeyer
2 buah statif
Timba
Karet
Botol semprot
Kawat kasa
Bahan
Larutan ekstrak
4. Densitas
Alat
Piknometer 5 ml
Neraca digital
Tissue
Bahan
Minyak kemiri 5 ml
Bahan
Minyak kemiri
Indikator PP
NaOH 0,1 N 250 ml
Asam Oksalat 0,1 N 100 ml
Etanol 96% 50 ml
B. Alur kerja
BAB IV
A. Data Pengamatan
1. Persiapan sampel
2. Ekstraksi
Rincian sirkulasi
3. Distilasi
= gr/ml
5. % FFA
a.) Titrasi ke-1
N NaOH ×V NaOH × BM Asamlinoleat
% FFA = ×100 %
gramminyak ×1000
=
=
c.) Titrasi ke-3
N NaOH ×V NaOH × BM Asamlinoleat
% FFA = ×100 %
gramminyak ×1000
=
=
Analisis data
1. Rendemen
Rendemen =
massa hasil( minyak kemiri)
×100 %
massa bahan(biji kemiri awal)
= ×100 %
= %
2. Standarisasi 0,1 N NaOH
a. Pembuatan 250 ml NaOH 0,1 N
N=
gr 1000
×
BE ml
gr 1000
N= ×
BE ml
gr 1000
0,1= ×
40 250
gr= 1 gr
N=
gr 1000
×
BE ml
gr 1000
N= ×
BE ml
gr 1000
0,1 = ×
63 100
gr =0,63 gr
c. Standarisasi 0,1 N NaOH dengan C2H2O4 2H2O
Va . Na = Vb. Nb
1.) Titrasi ke-1
Va. Na = Vb. Nb
10 .0,1 =
Nb=
2.) Titrasi ke-2
Va. Na = Vb. Nb
10 .0,1 =
Nb =
3.) Titrasi ke-3
Va . Na = Vb. Nb
10 .0,1 =
Nb =
3. % FFA
d.) Titrasi ke-1
N NaOH ×V NaOH × BM Asam linoleat
%FFA = ×100 %
gramminyak ×1000
=
=
Titras Vol. Sampel Vol. NaOH N NaOH %FFA
i
1.
2.
3.
Rata-rata %FFA
4. Densitas
= gr/ml
5. Efisiensi distilat
Volume cairan awal (ekstrak) kemiri :
Volume distillat (n-Heksana) :
Volume distilat
Efisiensi distilat = × 100 %
Volume cairan awal
C. Pembahasan
BAB V
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA