Specific Gravity (SG) minyak bumi berkisar antara 0,8000 1,0000. Besarnya SG untuk tiap minyak
bumi sangat erat hubungannya dengan struktur molekul hidrokarbon, dan pula kandungan Sulfur dan
Nitrogen. Makin kecil SG minyak bumi itu akan menghasilkan produk ringan makin besar, dan
sebaliknya.
Sifat penguapan minyak bumi dijadikan ukuran dalam klasifikasi ini. Sebagai ukuran dalam
klasifikasi minyak bumi ini adalah jumlah fraksi ringan dinyatakan dalam % volume yang terkandung
di dalam minyak bumi itu yang diperoleh dari hasil distilasi sampai suhu 300 oC.
Sebagai ukuran dalam klasifikasi minyak bumi ini, adalah akar pangkat tiga dari pengukuran titik
didih rata rata suatu minyak bumi dibagi dengan SG 60/60 oF.
Dirumuskan :
K = faktor karakteristik (KUOP)
T = titik didih rata rata , oRankine (= oF + 460)
Sebagai ukuran dalam klasifikasi minyak bumi ini adalah SG 60/60 oF dari dua fraksi yang dihasilkan
dari distilasi minyak bumi itu dilakukan mula mula pada tekanan atmosfer dan kemudian distilasi
dilanjutkan pada tekanan absolut 40 mm Hg, yang terkandung dalam minyak bumi yang diperoleh
dari hasil pengujian di laboratorium dengan menggunakan metode standar ASTMD 2892.
Komponen Hidrokarbon
Jumlah atom karbon dalam minyak bumi mulai dari metana (satu atom karbon dalam
molekulnya) sampai 60 atau lebih, dengan berat molekul 16 sampai 850 atau lebih.
1. Hidrokarbon parafin, mulai dari metana yaitu senyawaan hidrokarbon yang paling
kecil dengan 1 atom karbon sampai senyawaan hidrokarbon besar dengan 42 atom
karbon (berat molekul 590) atau lebih. Hidrokarbon parafin terdiri dari normal parafin
dan isoparafin
2. Hidrokarbon naften, mulai dari mono naften sampai poli naften
3. Hidrokarbon aromat, mulai dari mono inti benzena sampai poli inti benzena.
Sifat sifat :
Rumus CnH2n+2
Hidrokarbon parafin, baik normal parafin maupun parafin cabang (iso parafin) rumusnya
adalah CnH2n+2 .
Sifat sifat :
Hidrokarbon naften mempunyai sifat sifat diantara hidrokarbon parafin dan hidrokarbon
aromat. Hidrokarbon naften disebut pula sikloparafin atau siklo alkana. Dibandingkan dengan
hidrokarbon parafin, hidrokarbon ini lebih stabil karena mempunyai rantai atom C tertutup
sedang hidrokarbon parafin rantai atom C nya terbuka.
Hidrokarbon naften, rumusnya adalah CnH2n + 2 2RN , dimana RN adalah cincin naften
dalam molekul.
Hidrokarbon aromat ini mempunyai struktur rantai atom C tertutup berikatan rangkap dua
dan tunggal yang saling bergantian (selangselingselang atau selingselangseling) diantara
kedua atom C yang berdekatan.
Sifat sifat :
Dibandingkan dengan hidrokarbon parafin dan hidrokarbon naften, bahwa hidrokarbon
aromat kurang stabil dan dapat bereaksi terutama dengan gas H2 menghasilkan naften.
Mempunyai titik didih lebih tinggi dibandingkan dengan hidrokarbon parafin dan naften.
Oleh karena itu banyak terdapat pada fraksi berat.
Nilai kalor rendah (btu/lb),
SG tinggi
API gravity rendah dan namun tahan terhadap oksidasi.
Memerlukan panas tinggi untuk proses thermal cracking ataupun catalytic cracking,
menghasilkan naften dan parafin.dengan jumlah atom lebih kecil.
Benzene -- Monoaromat
Napthalene -- Poliaromat
Atas dasar pembagian senyawaan hidrokarbon tersebut atas parafin, naften dan aromatik,
dan campuran naftenaromatik, dapat digunakan untuk menentukan klasifikasi minyak
bumi, yaitu minyak bumi parafinik, naftenik, aromatik dan campuran. Sedang senyawaan
hidrokarbon olefin tidak terdapat dalam minyak bumi, hal ini disebabkan oleh proses
penjenuhan olefin dalam minyak bumi itu sendiri oleh gas H2 yang melarut di dalamnya.