Proses transportasi minyak dan gas dari batuan sumber menuju Reservoir. Dalam transportasi
hidrokarbon terjadi beberapa proses yaitu:
Jebakan minyak (an oil trap) adalah sebuah area atau lapangan dimana minyak atau gas bumi
terakumulasi dan terkonsentrasi dari suatu perjalanan atau migrasi. Suatu jenis jebakan juga harus
impermeable, hal ini bertujuan agar menjadi perangkap yang efektif untuk keberadaan
hydrocarbon itu sendiri. Contohnya pada batuan permeable reservoir seperti batupasir yang berpori
atau limestone yang terdapat retakan.
Jebakan struktur harus ada sebelum proses generasi hydrocarbon berhenti. Untuk akumulasi gas
dan minyak, perangkap dan reservoir harus dibutuhkan sebagai persyaratan geometry dan posisi
relative untuk membentuk jebakan tersebut.
Jebakan-jebakan sebagai kejadaian gabungan yang cocok dari tipe batuan yang terdeposisi pada
lingkungan pengendapan, contoh dimana batuan reservoir dari permeable passir sungai
terperangkap oleh lempung yang mana terakumulasi pada rawa disekelilingnya. Pada
kenyataannya kebanyakan jebakan terbentuk oleh kejadian sequence yang rumit. Empat hal
kondisi yang penting untuk keterdapatan jebakan minyak atau gasbumi:
Jebakan-Jebakan (traps)
Sebuah jebakan kemungkinan terbentuk secara struktur oleh proses dari deformasi batuan yang
terjadi karena pergerakan dari kerak bumi. Oleh karena itu jebakan akan menjadi poin tertinggi
pada batuan reservoir dimana gas dan minyak terkonsentrasi pada lapisan batuan reservoir dan
dicegah dari kebocoran keluar. Pada batuan jebakan reservoir, fluida tidak dapat bergerak lebih
jauh dan akan terpisahkan berdasarkan dari densitas masing-masing. Gas akan bergerak ke bagian
paling atas, minyak berada di tengah, dan air akan berada paling bawah.
Kunci adanya jebakan dari minyak dan gas adalah untuk memahami interpretasi dari deformasi
batuan sedimen. Dalam keadaan umum, batuan sedimen dapat dideskripsi sebagai endapan asli di
tempat, lapisan horizontal disebut sebagai strata. Pengecualian pada batu gamping terumbu yang
tumbuh. Batuan sedimen yang terusak dari orientasi asli horisontal. Ketika ketegangan diletakkan
pada formasi batuan maka akan terbentuk:
• Bending into folds (figure 4.)
• Breaking along joints or faults (figure 5.)
Bentuk-Bentuk Deformasi Batuan
Sebuah dome atau kubah garam pada dasarnya berbentuk bulat atau elips antiklin sedangkan
sebuah basin atau cekungan berbentuk bulat atau elips sinklin. Kedua struktur ini merupakan
jebakan ideal untuk minyak dan gas.
Pada struktur domes atau kubah garam, batuan yang tertua berada di tengah, sedangkan pada
cekungan atau basin batuan yang termudalah yang berada di tengah contoh: Central and Southern
Libyan anticline domes such as El Alamein.
Kubah garam adalah jebakan minyak bumi dan gas bumi karena merupakan poin tertinggi dari
bentukan batuan reservoir. Sedimen seragam pada satu arah atau pada satu sisi pada sebuah lipatan
yang sering dikenal sebagai monoklin atau homoklin.
Patahan (Faults)
Faults adalah patahan pada batuan yang mana pada satu sisi bergerak relative terhadap yang lain.
Pergerakan batuan sepanjang patahan seringkali terjadi karena gelombang tegangan yang disebut
gempa bumi.
Ketidakselarasan (Unconformities)
Batuan sedimen terdeposisi pada skala waktu geologi yang lalu ketika laut dangkal menutupi
daratan. Ketika ketinggian muka air laut rendah dan dataran terekspose karna erosi,
ketidakselarasan mengubur permukaan erosi, yang mana membentuk 2 macam tipe, yaitu :
a. Disconformity
Disconformity memilki waktu pembentukan yang pendek (10's to 10,000's tahun) patah pada
deposisi sedimen. Disconformity adalah ketidakselarasan yang mana merupakan tipe terbaik yang
terbentuk dari channel sungai purba yang terisi oleh pasir. Ini terbentuk selama periode geologi
ketika daratan terekspose dan pergeseran sungai ke suatu area dan mengerosi channel ke batuan
dasar. Channel kemudian terisi oleh pasir. Kemudian sejalan dengan waktu, lautan menutupi area
mengubur channel sungai. Channel sungai tidak akan berubah bentuk menjadi yang lebih besar.
Tetapi karena hal ini, disconformity meskipun batuan sedimen biasa, tidak akan menjadi bentuk
yang besar, contohnya the Benghazi Plain atau Libya.
b. Angular Unconformity
Angular Unconformity pembentukannya tergolong lama yaitu sekitar 100 juta tahun. Sebuah
angular unconformity merupakan permukaan paling tua yang mana lapisannya membentuk
kemiringan sudut dengan lapisan yang ada di atasnya. Umumnya dibagi menjadi 4 macam dalam
pembentukan ketidakselarasan ini. Seorang geologis menemukan ketidakselarasan saat mengebor,
ketika formasi batuan diharapkan tidak ditemukan selama proses pengeboran sumur.
Akhirnya gambar di bawah ini menggambarkan bahwa limestone juga bentuk yang ideal dari
jebakan untuk minyak dan gasbumi. Kebanyakan minyak dan gas bumi yang terdapat di timur
Tengah terjebak pada struktur limestone.
Sumber :
Link, Peter. K. 2001. Basic Petroleum Geology. Oil and Gas Consultants International, Inc. Tulsa.
North, F.K. 1985. Petroleum Geology. Allen & Unwin, Inc. USA
www.kingdomdrillingservice.com