Anda di halaman 1dari 3

2.

STANDAR KLASIFIKASI MINYAK BUMI


Klasifikasi ini sangat penting diketahui untuk memprediksikan hasil atau prodak yang
akan dihasilkan. Berikut dibawah ini adalah beberapa klasifikasi minyak bumi:

1. Berdasarkan spesifik gravitasi (SG)


Spesifik gravitasi biasanya berkisar antara 0,8000 hingga 1,0000. Besarnya spesifik gravitasi
ini dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya struktur dari molekul hidrokarbon,
kandungan sulfur dan nitrogen. Semakin kecil spesifik gravitasi minyak bumi maka akan
menghasilkan prodak ringan semakin besar dan begitu juga sebaliknya.
Tabel spesifikasi minyak bumi berdasarkan spesifik gravity:
Minyak bumi Sg 60/60˚f
ringan < 0,830
Medium ringan 0,830 0,850
Medium berat 0,850 - 0,865
berat 0,865 – 0,905
Sangat berat >0,905

2. Berdasarkan sifat penguapan (volatility)


Dari proses distilasi sampai suhu 300 ˚C didapat Fraksi ringan dinyakatan dalam % volume
yang terkandung dalam minyak bumi.
Tabel klasifikasi minyak bumi berdasarkan sifat penguapan :
Minyak bumi Fraksi ringan % volume
Ringan > 50
Sedang 20 – 50
Berat < 20

3. Berdasarkan kadar blerang


Diketahui klasifikasi ini sebagai ukuran kadar sulfur dinyatakan dalam bentuk % massa yang
terdapat pada minyak bumi. Menggunakan metode standar ASTMD - 1552
Tabel klasifikasi minyak bumi berdaraskan kadar sulfur (ASTMD 1552)
Minyak bumi Kadar sulfur, % massa
Ringan < 0,1
Sedang 0,1 – 0,2
Berat >0,2
4. Berdasarkan faktor karakteristik (KUOP)
Cara mengukur klasifikasi ini adalah akar pangkat tiga dari pengukuran titik didih rata rata
minyak bumi dibagi SG 60/60 0F
3
√𝑇
Bila dirumuskan :
SG 60/60 ˚F

K= faktor karakteristik
T= titik didih rata-rata rankine = 0 +460
Tabel klasifikasi minyak bumi berdasarkan faktor karakteristik :
KUOP Klasifikasi
10,1 - 10,5 Aromatic
10,5 - 11,5 Naftenik
11,5 - 12,1 Campuran
12,1 - 12,9 parafinik

5. Berdasarkan US Bureau of Mines


Mula mula dilakukan 2 fraksi yang dihasilkan distilasi dari minyak bumi pada tekanan
atmosfer 40 mm Hg yang terkandung dalam minyak bumi dari hasil laboraturium dengan
menggunakan standar ASTMD 2892
Tabel klasifikasi minyak bumi berdasarkan US Bureau of Mines :
Klasifikasi Kunci fraksi I Kunci fraksi II
SG 60/60 0F 0
API SG 60/60 0F 0
API
Parafinic-parafinic <0,825 >=40 <0,876 >=30
Paraffinic-intermediate <0,825 >=40 0,876-0,934 20-30
Intermediate-parafinic 0,825-0,860 33-40 <0,876 >=30
Intermediate-intermediate 0,825-0,860 33-40 0,876-0,934 20-30
Intermediate-naphtenic 0,825-0,860 33-40 >0,934 <=20
Naphtenic-intermediate >0,860 <=33 0,876-0,934 20-30
Naphtenic-naphtenic >0,860 <=33 >0.934 <=20
Parafinic-naphtenic <0,825 <=40 >0,934 <=20
Naphtenic-parafinic >0,860 <=33 <0,876 >=30
6 Berdasarkan indeks korelasi
Mengukur SG 60/60 0F minyak bumi dan titid didih rata rata distilasi dengan standar
ASTMD 86
48,640
Dirumuskan : indeks korelasi (CL) = 473,7 SG - 456,8 + 𝑇

T = titik didih rata rata, oKelvin ( = 0C + 273)


Tabel klasifikasi standar minyak bumi bedasarkan indeks korelasi (CL) :
Indeks korelasi klasifikasi
0 Hidrokarbon seri normal paraffin
100 Hidrokarbon benzene
0 – 15 Hidrokarbon yang dominan pada fraksi adalah
parafinic
15 – 50 Hidrokarbon yang dominan pada fraksi adalah
naftenic atau campuran paraffinic, naftenic
dan aromatic
>50 Hidrokarbon yang dominan pada fraksi adalah
aromatic

7 Berdasarkan viscosity gravity constant


Mengukur SG 60/60 0F minak bumi dan viskositas minyak bumi ( viscosity saybolt). Vgc ini
biasa digunakan untuk fraksi minyak lumas dengan rumus
10𝐺−1,0752𝑙𝑜𝑔(𝑉−38)
VGC = 10−𝑙𝑜𝑔(𝑉−38)

V= viskositas pada 100 0f (38 0C), SSU


Atau
𝐺−0,24−0,022log(𝑉−35,5)
VGC = 0,755

V = viskositas pada 210 0F (990C), SSU


Tabel klasifikasi standar minyak bumi berdasarkan VGC:
VGC Klasifikasi
0,800 – 0,840 Hidrokarbon paraffinic
0,840 – 0,876 Hidrokarbon naftenic
0,876 – 1,00 Hidrokarbon aromatic

Sumber : https://www.iatekunsri.com/artikel/keteknikkimiaan/93-pengetahuan-minyak-dan-gas-
bumi-1-crude-oil?showall=1

Anda mungkin juga menyukai