Anda di halaman 1dari 39

I.

BAHAN BAKAR
Bahan bakar adalah suatu bahan yang mudah terbakar di atmosfir dan energi yang
dihasilkan dari pembakaran tersebut dapat digunakan.

Bahan bakar harus mempunyai kualifikasi sebagai berikut :


 Mudah didapat dan kaya akan bahan-bahan yang berasal dari alam.
 Mudah disimpan dan dipindah-pindahkan.
 Mudah penggunaannya dan aman, juga tidak menimbulkan efek sampingan.

Klasifikasi bahan bakar :


 Bahan bakar cair (liquid fuel)
Minyak berat (heavy oil), minyak diesel (diesel oil), kerosin, minyak mentah
atau minyak bumi (crude oil).
 Bahan bakar gas (gas fuel)
Gas batu bara (coal gas), gas alam cair (LNG), gas petroleum cair (LPG).
 Bahan bakar padat (solid fuel)
Batu bara (coal), lignit (lignite), kokas (coke), kayu (wood).

1
2
 Bahan Bakar Khusus
- sekam atau kulit padi kering (husk),
- ampas tebu (bagasse),
- serbuk kayu hasil penggergajian (woodtip),
- potongan-potongan kecil kayu (bark) dan
- sampah-sampah kota (city rufuse).

Untuk Mengetahui kualitas bahan bakar lakukan analisa 5 (lima) unsur komponen utama
(elemental analysis) yaitu :
- karbon (C),
- hidrogen (H2),
- oksigen (O2),
- nitrogen (N2) dan
- belerang atau sulfur (S).
- water (W)
- Ash

3
Nilai efesiensi pembakaran
1. Temperatur api (lighting temperature)

Tabel . Temperatur api

Bahan bakar Temperatur Nyala C


Minyak berat (heavy oil) 250  380
Gasoline 300  350
Kayu (wood) 250  300
Batu bara (coal) 250  450
Kokas (coke) 400  600
Gas batu bara (coal gas) 650  750
Liquid Natural Gas (LNG) 700  800
Karbon  800
Gas CO 580  650
Hidrogen 580  600
Sulfur atau belerang 630

4
2. Titik nyala (flash point)

Tabel Titik nyala bahan bakar.

Bahan bakar Titik nyala


C
Minyak mentah (crude oil)  0C
Gasoline  0C
Kerosene 40  70
Minyak berat (heavy oil)  120

3. Nilai pembakaran (heating value)


Ada dua (2) jenis nilai pembakaran pada suatu bahan bakar, yaitu :
 Nilai pembakaran atas (high heating value/Hh)
 Nilai pembakaran bawah (low heating value/Hl)

II. Klasifikasi Bahan Bakar


5
1. Bahan bakar cair
Keunggulan bahan bakar minyak jika dibandingkan dengan bahan bakar padat adalah :
 Kualitas stabil dan nilai pembakarannya tinggi
 Transportasi dan penyimpanan mudah
 Kualitas tidak berubah walaupun disimpan cukup lama
 Kandungan abu sedikit

Komposisi kimia dan sifat-sifat bahan bakar cair


Minyak Minyak Minyak Minyak Kerosene
Berat C Berat B Berat A diesel
Spesifik gravity (15/4C)  0,93  0,89  0,86 0.820,85 0,780.80
C 83,03 84,5 84,58 85,6 85,7
H 10,48 11,34 11,83 13,2 14,0
Komposisi kimia O 0,48 0,36 0,7 - -
N 0,29 0,18 0,003 - -
S 2,85 2,1 0,85  0,2  0,01
Nilai pembakaran bawah Kkal/kg 9760 10.000 10.160 10.280 10.570
Kkal/l 9126 9.050 8.484 8.450 8.245
Titik nyala C 70 60 60 50 40
Kandungan udara teori (Nm3) 10,3 10,6 10,7 11,2 11,4

6
A. Minyak berat
Karekterstik Minyak berat
1. Spesifik gravity
Di Jepang spesifik gravity bahan bakar adalah berat bahan bakar yang diukur
pada temperatur 15C/berat air pada temperatur 4C.
Perbedaan besarnya SG pada masing-masing pengukuran

Spesifik gravity 15/4C Spesifik gravity 60/60C API


0,700 0,7002 70,59
0,800 0,8004 45,29
0,900 0,9005 26,54
1,000 1,0006 9,92
API = America Petroleum Institute

2. Titik nyala (flash point),Titik nyala dari minyak berat adalah sekitar 100C.
3. Vikositas
4. Titik padat (solid point) dan titik tuang (pour point)
5. Panas spesifik/panas jenis (specific heat) dan faktor pengembangan volume
(volume expansion factor).
6. Nilai pembakaran
7
7. Residu karbon
8. Air dan campuran-campurannya (admixtures).
9. Komponen abu
10. Belerang (sulfur)

Tabel . Titik nyala, viskositas, titik tuang, residu karbon kandungan air, abu,
sulfur dari minyak berat A, B dan C.

Reaktor Titik Viskositas Titik Residu Air % Abu % Sulfur %


nyala C 50C Cst tuang C karbon %
Minyak berat A No.1 Netral  60  20 5 4  0,3  0,5  0,5
Minyak berat A No.2 Netral  60  20 5 4  0,3  0,5  2,0
Minyak berat B Netral  60  50  10 8  0,4  0,05  3,0
Minyak berat C No.1 Netral  70  250    0,5  1,0  3,5
Minyak berat C No.2 Netral  70  400    0,6  1,0 
Minyak berat C No.3 Netral  70  400    2,0  
400

8
B. Minyak diesel dan kerosene

Minyak diesel dan kerosene harganya mahal, tetapi mempunyai kemampuan

untuk dapat terbakar dengan baik, mempunyai kandungan sulfur yang kecil jika

dibandingkan dengan minyak berat, tetapi harus berhati-hati karena bahan

bakar-bahan bakar ini mempunyai titik nyala yang rendah.

2. Bahan bakar gas


Jenis - jenis bahan bakar gas :

a. Gas minyak (oil gas)

b. Gas alam (Natural gas)

c. Gas petroleum cair (liquid petroleum gas/LPG)

d. Gas batu bara (coal gas/coke furnace gas)

9
Jenis-jenis bahan bakar gas dan komponen-komponen yang terkandung di dalamnya

Komponen-komponen % Nilai Kegunaan


Bahan CO2 CnHn (3) O2 CO H2 CnH2n + 2 N2 pembakaran utama
bakar gas atas Kcal/NM3
Heat decompo 4,3 30,6 1,2 5,9 17,8 34,5 5,7 9490 City gas
sition gas (1) Of Japan
Catalytic cracking gas(1) 8,9 7,1 0,2 14,6 56,2 12,0 1,0 4600 Ditto
P High tempera- 10,5 0,1 - 21,0 66,3 1,3 0,8 2750 Ditto
E Oil ture aquaeous
T Gas Vapour (2)
R Low tempera- 21,7 - - 1,5 21,6 55,2 - 5960 Ditto
O ture aquaeous
L Vapour (2)
E Nat Dry 3,4 - 0,1 - - 94,6 1,9 9000 Chemical
U Gas City gas
M Power plant
Wet 0,7 - - - - 99,3 - 12000 Ditto
Liquid petroleum - 0,3 - - - 93,7 - 31730 Industrial
City gas
Coal Coal gas 2,5 3,0 0,7 9,9 52,1 27,3 4,5 5000 City gas
Blast furnace gas 17,7 - - 23,9 2,9 - 55,5 900 -
1. Petroleum : Asia Selatan
2. Petroleum : Naphtha
3. CnHn : Acetylene (C2H2),
10
4. CnH2n : Ethylene (C2H4)
4. CnH2n+2 : Methane (CH4), Ethane (C2H6), Propane (C3H8), Buthane (C4H10)

Presentasi (%) komponen-komponen gas hidrokarbon dalam gas batu bara dan LNG

Gas batu bara LNG


Nilai pembakaran atas/tinggi Kkal/Nor.m3 4500 11000
Spesifik gravity gas (udara = 1) 0,53 0,65
Volume udara teoritis pembakaran, Nor.m3/Nor.m3 4,0 11,0
Batas peledakan (% volume) 5,0  35% 5,0  15%
Hidrogen (H2) 46 -
Metana (CH4) 22 50
Hidrokarbon (CnHn) 5 -
Komposisi gas Karbon monoksida 5 -
(rati of volume) Karbon dioksida (CO2) 10 -
Oksigen (O2) 2 -
Nitrogen (N2) 10 -
Etana (C2H6) - 6
Propana (C3H8) - 4
Butana (C4H10) - 2
11
3. Bahan bakar padat (solid fuel)
Bahan bakar padat ada yang berasal dari alam dan ada yang berasal dari proses
pengolahan industri

a. Bahan bakar batu bara (coal fuel)


Jenis Batu bara :
 Antrasit (anthracite )
 Batu bara bitumina
 Batu bara coklat (lignite)
b. Kayu
c. Kokas

4. Bahan bakar padat khusus


a. Ampas tebu (bagasse)
b. Bark

12
III. Pembakaran

Pembakaran adalah reaksi oksidasi yang berlangsung singkat antara bahan bakar
dengan oksigen disertai dengan nyala api dan pelepasan panas yang bertemperatur
tinggi.
a. Pembakaran bahan bakar cair.

13
Gambar . Pengabutan bahan bakar cair
b. Pembakaran bahan bakar gas
Pada pembakaran dengan bahan bakar gas tidak ada proses pengabutan (atomizing)
dan penguapan. Percampuran antara udara pembakaran dengan bahan bakar gas
sangat mudah sehingga ketel uap dapat dioperasikan pada pembakaran dengan
sedikit campuran udara.

c. Pembakaran bahan bakar padat


Pada pembakaran dengan bahan bakar padat ada yang pembakarannya dilakukan
dengan menggunakan rangka bakar (fire grate), pembakaran dengan batu bara
serbuk dan pembakaran fluidized bed (fluidized bed combustion).
Sistem pengopakan pada pembakaran batu bara :
1. pembakaran batu bara dengan pengopakan dari atas
2. Pembakaran dengan pengopakan dari bawah (under feed stoker combustion).
3. Perbandingan pembakaran batu bara dengan pengopakan dari atas dan dengan
pengopakan dari bawah.
4. Pembakaran dengan batu bara serbuk.

14
Gambar . Formasi lapisan pada pembakaran batu bara dengan pengopakan dari atas

15
2. Pembakaran dengan batu bara Serbuk

Gambar . Metoda pembakaran batu bara serbuk tipe U Gambar . Metoda pembakaran batu bara serbuk tipe L

16
Gambar . Metoda pembakaran batu bara serbuk tipe sudut Gambar . Metoda pembakaran dengan dua dapur

17
3. Pembakaran fluidized bed (fluidized bed combustion)

18
Gambar . Pembakaran fluidized bed

IV. Perhitungan pembakaran


a. Reaksi pembakaran
Reaksi pembakaran adalah panas dilepaskan oleh partikel-partikel karbon,
hidrogen, oksigen dan unsur-unsur ini bereaksi dengan oxygen dalam udara dan
terjadi reaksi oksidasi pada saat mengeluarkan panas dan cahaya.
Pembakaran adalah reaksi kimia (persenyawaan) antara unsur-unsur bahan
bakar dengan oksigen disertai pelepasan panas dengan temperatur tinggi.
Reaksi dasar dari pembakaran
Jumlah Udara teoritis

Bahan Bakar Jumlah Udara teoritis Bahan Bakar Jumlah Udara teoritis
Minyak Kental 10,0~11,0 Nm3/kg Batu bara 3,5~10,0 Nm3/kg

Minyak diesel 11,2 Nm3/kg Arang kokas 8,5 Nm3/kg

19
Tabel. Persamaan reaksi dari masing-masing jenis bahan bakar gas ketika

terbakar, jumlah udara yang dibutuhkan dan produk hasil pembakaran.

Mutu dari/bahan bakar Nm3


Nama gas Tanda Reaksi bahan bakar Jum udara Produk pembakaran
O2 N2 CO2 H2O N2
Hydrogen H2 2H2 + O2 2H2O 0,5 1,88 - 1 1,88
Carbon CO 2CO + O2 2CO2 0,5 1,88 1 - 1,88
Monoxide
Methane CH4 CH4+2O2 CO2+2H2O 2,0 7,52 1 2 7,52

Acetylene C2H2 2C2H2+5O2 4CO2 + 2H2O 2,5 9,40 2 1 9,40

Ethylene C2H4 C2H4+3O2 2CO2+2H2O 3,0 11,28 2 2 11,28

Ethane C2H6 2C2H6+7O2 4CO2 + 6H2O 3,5 13,16 2 3 13,16

Propane C3H8 C3H8+5O2 3CO2+ 4H2O 5,0 18,80 3 4 18,80

Butane C4H10 2C4H10+13O2 8CO2+ 10H2O 6,0 22,44 4 5 22,44

20
V. Peralatan pembakaran (combustion equipment)

a. Peralatan pembakaran untuk bahan bakar cair

 Kesesuain / keselarasan dapur dengan peralatan pembakaran


 Peralatan Bahan bakar minyak
 Pembakar (Burner)
Pembakar (burner) berfungsi untuk mengabutkan (atomizing) bahan bakar
sehingga permukaan minyak menjadi lebih besar lalu dengan mudah
bercampur dengan udara. Reaksi pembakaran berlangsung dengan cepat.
Bahan bakar minyak pada ketel uap memerlukan pembakar dengan kriteria
sebagai berikut :
 Dapat melakukan proses pengabutan dengan baik agar proses
pembakaran terus berlangsung.
 Sekalipun pembakar (burner) digunakan untuk waktu yang lama, lumpur
(sludge) tidak melekat pada bagian atas pembakar (burner).
 Dapat digunakan pada ruang lingkup yang luas, misalnya untuk minyak
dengan kekentalan yang tinggi.
21
 Menggunakan bunyi yang rendah (tidak terlalu berisik).
Tabel Jenis-jenis pembakar (burner)

Jenis burner Kg/cm2 Tekanan Minyak Pengabutan Perantara Pengabutan Perantara

Jenis tekanan 5 ~ 30 Uap atau udara Tekanan minyak


Pengabutan + 0,5 ~ 2,0
Pengabutan dengan 1,5 ~ 10 Idem 3~4
Tekanan uap tinggi
Pengabutan campuran 3 – 4 - -

Burner rotasi 0,3 ~ 0,5 - -

Jenis Gun 0,1 ~ 1,0 (atau 7 ~ 10 ) - -

Jenis penguapan - - -

22
Pressure spray type Return spray type Pressure spray burner
(a) (b) (c)
Gambar Prinsiple of spray type burner

23
Gambar . Return Oil Pressure spray burner Gambar Pengabutan tekanan dengan plunger

24
Gambar Principle high steam pressure spray burner Gambar Konstruksi nosel pada pembakar dengan

pengabutan uap bertekanan uap tinggi.

25
Gambar. Mangkok pembakar berputar Gambar. konstruksi pembakar berputar

26
Gambar. Pembakar jenis pistol dengan Gambar. Pembakar jenis pistol dengan
1 nosel (gun type burner) 2 nosel (gun type burner)

27
Gambar Burner tipe penguapan

b. Peralatan pembakaran bahan bakar gas

Jenis - jenis pembakar bahan bakar gas

28
1. Pembakar jenis penyebar (diffusing type burner)

 Pembakar jenis pistol (gun type burner)

 Pembakar jenis cincin (ring type burner)

 Tipe annular/ pembakar jenis annular (annular type burner)

 Pembakar jenis semburan (spurt type burner)

2. Pembakar jenis pencampuran awal (pre mixing type burner)

Ada dua sistem penyemprotan, yaitu :

 Pembakaran dengan pencampuran sempurna (complete mixing


combustion).

 Pembakar dengan pencampuran awal sebagian (apart pre mixing


burner)

29
Gambar: Pembakar Kombinasi Minyak dan Gas

3. Pencampur (mixer)
30
Ada 3 (tiga) jenis pencampur (mixer) yaitu:

 pencampur jenis venturi (ventury mixer),

 pencampur jenis penghembus (blower mixer), dan

 jenis pengontrolan perbandingan aliran (flow ratio control mixer)

c. Peralatan pembakaran bahan bakar padat

1. Pembakaran dengan rangka bakar (fire grate combustion).

Ada beberapa jenis rangka bakar untuk pembakaran, yaitu :

Rangka bakar mendatar stasioner (stasioner horizontal grate)

Rangka bakar tangga (stair grate / echelon grate)

Rangka bakar bergerak (moving grate)

Rangka bakar berlekuk (hollow grate)

31
Gambar: Jenis rangka bakar

32
Gambar: Rangka bakar bergerak (moving grate)

33
d. Jembatan api (fire bridge)

Jembatan api dipasang pada ujung rangka bakar dan melekat pada bahan
tahan api,
Fungsi jembatan api adalah :

 Membuat gas pembakaran dapat bercampur secara baik dengan udara


pembakaran, sehingga menghasilkan pembakaran yang lebih baik.

 Mencegah batubara berhamburan keluar dari rangka bakar ketika batu


bara baru disuplai ke dalam dapur.

e. Stoker / Pengopak

Umumnya disebut dengan “pengopak pembakaran (stoker combustion)”.

karateristik pengopak pembakaran

Jenis-jenis pengopak
34
 Traveling stoker / pengopak berjalan
 Echelon stoker / pengopak bertingkat
 Spreader stoker / Pengopak lempar
 Under feed stoker / pengopak dengan pemasukan dari bawah

Gambar : Traveling stoker

35
Gambar :Pengopakan bertingkat (Echelon stoker) Gambar : Pengopak lempar(spredur soker)

36
Gambar. Pengopakan dengan pemasukan dari bawah

f. Pembakaran batubara serbuk (pulverized coal combustion).


37
1. Alat penghancur (crusher)
 Penghancur Jenis penimbun (deposit coal type crusher)
 Penghancur jenis langsung (direct coal type crusher)
 Penghancur jenis unit dan penghancur jenis kontrol.

Gambar. Penghancur jenis langsung

2. Pembakar batu bara serbuk (pulverized burner)


38
Batu bara serbuk terlebih dahulu bercampur dengan udara primer,

setelah itu di disemprotkan ke dalam dapur dan bercampur lagi dengan

udara sekunder.

Gambar : Pembakar batu bara serbuk

39

Anda mungkin juga menyukai