PRAKTIKUM KIMIA
FISIK
DAFTAR ISI
1.
Hasil Praktikum Viskositas Bahan Bakar Minyak (BBM) dan
Campuran BBM dengan Oli
PERTALITE
Oleh: Kelompok 4
DATA PENGAMATAN
Massa
69,1160 g 69,4131 g 69,4131 g 69,4140
Pikno+air 0,8207
0,4306 Pa.s
Volume 10 mL 10 mL 10mL 10mL g/mL
Waktu Alir 67 s 68 s 68 s 67,6 s
Suhu
25,5°C 25,5°C 25,5°C 25,5°C
Penangas
Hasil Praktikum Viskositas Bahan Bakar Minyak (BBM)
PREMIUM
Oleh: Kelompok 4
DATA PENGAMATAN
Massa
68,3127 g 68,300 g 68,3100 g 68,3109 g
Pikno+air
0,7988 g/mL 0,3844 Pa.s
Volume 10 mL 10 mL 10 mL 10 mL
Waktu Alir 62 s 62 s 62 s 62 s
PERTALITE
Karakteristik bahan bakar pertalite
Wujud : Cairan Berwarna hijau dan berbau khas
Specific Gravity: 0,77
Heat of vaporization: 343 kJ/kg
Laminar burning velocity: 0,5 m/s(pada λ=1)
Lower heating value: 43,84 MJ/kg
Research Octane Number: 90
PREMIUM
Bensin adalah bahan bakar cair yang mudah menguap,
pada suhu 60 derajat celcius kurang lebih 35-60% sudah
menguap dan akan menguap 100% kira-kira pada suhu
diatas 100 derajat celcius (Haryono,1997). Premium
adalah bahan bakar minyak jenis distilat berwarna
kekuningan yang jernih dan mempunyai nilai oktan 88.
Bensin premium produk Pertamina memiliki kandungan
maksimum sulfur (S) 0,05%, timbal (Pb) 0,013% (jenis
tanpa timbal) dan Pb 0,3% (jenis dengan timbal), oksigen
(O) 2,72%, pewarna 0,13 gr/100 l, tekanan uap 62 kPa,
titik didih 215 ºC, serta massa jenis (suhu 15ºC).
Premium merupakan campuran hidrokarbon parrafins,
olefin, napthenes,dan aromatic.
Hasil Praktikum Viskositas Bahan Bakar Minyak (BBM)
(Sumber: Material Safety Data Sheet Premium RON 88 PT. Pertamina, 2007)
Analisa Hasil
(
Hasil Praktikum Viskositas Bahan Bakar Minyak (BBM)
DATA PENGAMATAN
Zat Cair t1 t2 t3 Rata-rata
Aquades 137 s 137 s 179 s 138 s
Pertamax 90 s 89 s 89 s 89, 33 s
Pertamax + Oli 420 s 472 s 499 s 463,67 s
Setelah
perhitungan, diperoleh hasil sebagai berikut
Data Percobaan 1 Percobaan 2 Massa Jenis
Massa piknometer kosong 20,87 g 20,86 g
Massa piknometer + air 71,88 g 71,87 g Viskositas
Massa piknometer + pertamax 58,79 g 58,78 g
Viskositas pertamax = 0, 4326 mPa.s
Massa piknometer + pertamax + oli 64,77 g 64,76 g Viskositas oli + pertamax = 2,600 mPa.s
Hasil Praktikum Viskositas Bahan Bakar Minyak (BBM)
Viskositas oli + pertamax lebih kecil dibandingkan oli karena adanya kehadiran zat lain
yang ditambahkan ke oli sehingga menurunkan viskositas oli.
Bahwa semakin baik kualitas jenis bahan bakar yang digunakan maka semakin tinggi kandungan emisi gas Karbon
dioksida (CO2) atau biasa disebut zat asam arang yang dapat membuat nilai kandungan basa atau TBN minyak pelumas
menjadi lebih cepat mengalami penurunan Dikarenakan minyak pelumas lebih banyak menyerap asam Karbon dioksida
(CO2) hasil pembakaran dan sekaligus menetralisir kalor panas yang tinggi dari pembakaran bahan bakar.
Hasil Praktikum Viskositas Bahan Bakar Minyak (BBM)
DATA PENGAMATAN
Viskositas oli bekas + petralite = 1,3200 mPa.s
Hasil Praktikum Viskositas Bahan Bakar Minyak (BBM)
Oli
90% minyak dasar berasal dari senyawa hidrokarbon yg jumlah atom C berkisar antara
25-40 per molekulnya.
10% zat tambahan
additive pelumas bahan kimia yg ditambahkan ke base oil untuk meningkatkan kinerja
pelumas.
Logam Fe Cu Pb Zn semakin banyak,
Pertalite
Nafta adalah material yang memiliki titik didih antara gasolin dan kerosin
HOMC (High Octane Mogas Component), merupakan produk naphtha (komponen
minyak bumi) yang memiliki struktur kimia bercabang dan ring (lingkar) berangka oktan
tinggi (daya bakar lebih sempurna dan instant cepat), Oktan diatas 92, bahkan ada yang
95, sampai 98 lebih.
Hasil Praktikum Viskositas Bahan Bakar Minyak (BBM)
Oli baru + premium memiliki viskotas yang rendah salah satunya akibat dari perbandingan yang digunakan yaitu
1 : 10. Sehingga volume premium yang digunakan lebih banyak dibanding oli, mempengaruhi viskositas oli. Selain
itu premium juga memiliki bilangan oktan paling rendah dibandingkan pertalite dan pertamax. Bilangan oktan yang
rendah akan mempengaruhi massa molar dari oli baru + premium yang akan menjadi rendah pula, kemudian massa
molar rendah akan berpengaruh terhadap viskositas yang rendah pula jika dibandingkan dengan viskositas campuran
oli bekas + pertalite dan oli bekas + pertamax.
Hasil Praktikum Viskositas Bahan Bakar Minyak (BBM)
MINYAK KELAPA
Oleh: Kelompok 2
DATA PENGAMATAN
Pruang = 710 mmHg • Data Viskometer
Waktu Alir (s)
Truang = 25℃
Perbandingan oli dan premium = 1 : 10 Nama
Volume piknometer = 50 ml No T () Rata-
Cuplikan (g/cm3) t1 t2 t3
•Banyaknya zat yang digunakan untuk pengujian dengan viskometer Rata
Menghitung
Massa Minyak Kelapa
Massa minyak kelapa = (Massa piknometer + minyak kelapa) (Massa piknometer kosong)
= 74,3030 g 24,258 g
= 49,8772 g
Menghitung Massa Jenis Minyak Kelapa
=
=
= 0,9975 g/ml Menghitung Massa Air
Massa Air = (Massa piknometer kosong + Air ) (Massa piknometer kosong)
= 79,348 g 24,4452 g
= 54,9036 g
Menghitung Massa Jenis Air
Viskositas
Minyak Kelapa =
=
= = 1,098 g/ml
=
Viskositas aquades pada 25 = 0,892112 mPas
=
= 80,4088 mPas
Hasil Praktikum Viskositas Minyak
Minyak kelapa memiliki viskositas yang besar dikarenakan massa molekul yang dimiliki oleh minyak kelapa
juga besar yaitu 554,8 g/mol. Dengan rumus molekul C 33H62O6 dan bentuk molekul seperti diatas.
Minyak kelapa curah memiliki komposisi lemak jenuh yang banyak menyebabkan gaya antarmolekul yang
besar.
Hasil Praktikum Viskositas Minyak
DATA PENGAMATAN
Nama Sifat Fisika Sifat Kimia Nama Sifat Fisika Sifat Kimia
Bahan Bahan
Heksana Wujud cair, tidak berwarna, berbau Cairn mudah Minyak Wujud cair kental, berwarna Tidak larut
(C6H14) khas terbakar goreng kuning, tidak berbau dalam air
Titik didih 690C Pelarut organik
Titik leleh -94,30C Iritan
Densitas 0,66 g/cm3 @200C Bahaya Penanggulang
Masa molar 86,18 g/mol an
Kontak kulit = pada suhu tinggi Basuh dengan
Bahaya Penanggulanga akan mengakibatkan luka bakar air mengalir
n dan olesi
obat luka
Cairan dan uap mudah menyala Jauhkan dari bakar
Iritasi kulit panas atau
Toksik pada kehidupan perairan percikan
Cuci dengan
sabun dan air
Hindari
pembuangan
limbah ke
lingkungan
Hasil Praktikum Viskositas Minyak