Disusun oleh :
1. Darwan Achmad Rizal NIM: 1731410016
DOSEN PEMBIMBING
M. Agung Indra I.,S.T M.T
2. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percoban ini adalah:
4. Skema Kerja
Proses pengoperasian
Bahan Baku dengan
Methanol H2SO4
kadar FFA >2%
Pemanasan Pencampuran
Esterifikasi
Methanol KOH (0,5-2%)
(6:1)
Separasi
Pencampuran
Methanol Ester
Transesterifikasi
Pemisahan
Purifikasi
Biodiesel (FAME)
Analisis biodiesel
JUMLAH
NO BAHAN SATUAN MINYAK MINYAK
SAWIT RANDU
FFA
1 Minyak gram 20,02 20,21
2 Methanol ml 50 50
3 NaOH ml 0,5 8,2
Kedua minyak tersebut dilakukan uji %FFA terlebih dahulu guna mencari
pembuktian bila hasil %FFA kurang dari 2% maka tidak akan dilakukan proses
esterifikasi. Reaksi yang dihasilkan dari transesterifikasi ini dari minyak dengan
alkohol untuk membentuk suatu produk utama yaitu ester dan produk sampingnya
gliserol.
Pada penentuan kadar FFA yang bertindak sebagai titran adalah larutan
NaOH dengan konsentrasi 0,1N. Langkah pertama yang dilakukan ialah
mengambil sampel kedua minyak tersebut dengan volume 20 mL dan
ditambahkan 50 mL methanol panas bersuhu 40oC dan kemudian diberi indikator
PP sebanyak 3 tetes untuk di titrasi lebih lanjut.
Telah didapat hasil campuran minyak sawit dan metanol membutuhkan
NaOH sebanyak 0,5 mL sedangkan untuk campuran minyak randu dan metanol
sebanyak 8,2 mL NaOH.
Berdasarkan hasil uji %FFA ini minyak kelapa sawit memiliki kadar FFA
sebesar 0,05% artinya kadar lemak bebas kurang dari 2% sehingga minyak
tersebut berkualitas tinggi begitu juga dengan uji %FFA terhadap minyak randu
yang menghasilkan FFA sebesar 1,14%, maka dari uji FFA terhadap kedua
minyak tersebut tidak diharuskan untuk menjalankan proses esterifikasi melainkan
menggunakan proses transesterifikasi.
Setelah sampel minyak telah terpisah menjadi dua lapisan yang terdiri dari
gliserol dan metilester, untuk hasil pemisahan pada minyak kelapa sawit yaitu
gliserol berada pada bagian bawah dan berwarna kuning pucat sedangkan pada
minyak randu gliserol berwarna kuning muda sedikit pucat, kemudian lapisan
metil ester dipisah dan di cuci menggunakan air panas bersuhu 90oC sebanyak 4
kali pencucian. Hasil metil ester dari minyak randu adalah berwarna kuning madu.
Setelah proses pencucian, dilakukan tahap selanjutnya menghilangkan kadar air
dalam biodiesel tersebut dengan cara di panaskan tepatnya di atas hotplate hingga
biodiesel tersebut tidak mengeluarkan gelembung gelembung lagi.
2. Viscositas
Minyak Sawit : C mm2/s (pada alat viscometer) x t rata-rata(s)
t1 = 95 s t rata-rata = 96 s
t2 = 97 s
𝑚𝑚2 𝑚𝑚2
Viscositas minyak sawit = 0,1026 𝑥 96 𝑠 = 9,8496
𝑠 𝑠
3. Densitas
mpikno kosong = 32,646 gram mminyak sawit 21,9599 gram
mpikno + sawit = 54,006 gram
𝑚
Minyak Sawit : ρ = 𝑣
21,9599 𝑔 𝑔𝑟𝑎𝑚
ρ= = 0,893
24,58 𝑚𝐿 𝑚𝑙
Minyak Randu
Gambar 9.1 pada saat uji viskositas Gambar 9.2 proses pencucian
Minyak randu