Anda di halaman 1dari 37

SPESIFIKASI DAN DATA PERALATAN

3.1. Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan di unit kilang merupakan minyak mentah yang berupa
campuran dari berbagai senyawa kimia dari golongan hidrokarbon serta senyawa-senyawa
lain yyang mengandung oksigen, nitrogen, sulfur, logam dan air dalam jumlah yang sedikit.
Minyak mentah yang digunakan sebagai bahan baku merupakan hasil pengeboran minyak
mentah yang digunakan sebagai bahan baku merupakan hasil pengeboran minyak mentah
oleh Pertamina Cepu.

3.1.1. Bahan Utama

Bahan baku utama yang berupa minyak mentah diperoleh dari ladang minyak
daerah Ledok dan Kawengan. Tipe minyak mentah dari kedua daerah tersebut
yaitu:

a. Crude Oil Kawengan


Crude oil ini mengandung hidrokarbon jenis parafin dan mengandung sedikit
hidrokarbon nafta. Minyak mentah dari kilang Kawengan mempunyai sifat:
- Sangat stabil pada suhu biasa.
- Dominan senyawa parafin.
- Rantai pendek dari parafin, dapat dipakai untuk mengidentifikasi crude
petroleum.
- Rantai panjang parafin selalu berada dalam minyak bumi.
- Fraksi berat berupa wax atau parafin wax (lili batik).
b. Crude Oil Ledok
Crude oil ini banyak mengandung hidrokarbon nafta dan sedikit mengandung
hidrikarbon parafin. Minyak mentah Ledok mempunyai sifat:
- Dominan senyawa nafta (sikloalkana) dengan rumus CnH2n.
- Di dalam produksi ini fraksi yang adalah aspal.

Tabel 4. Karakteristik Crude Oil Tipe Kawengan dan Ledok

37
Nilai
Sifat satuan Tipe Tipe
kawengan Ledok
SG 60/60°F - 0,853 0,8305
°API gravity 60°F - 34,4 39,9
Pour point °F 80 20
Flash point °F 35 35
Kadar belerang % berat 0,231 0,099
Kadar air % volume 0,18 0,15
Kadar malam % berat 14,4 0,66
Viskositas kinematik
cs 5,17 3,46
(100°F)
Viskositas kinematik
cs 3,64 2,23
(120°F)
Kadar aspal % berat 0,28 0,346
Kadar abu % berat 0,28 0,026
Salt content (7PTB, max) - 10 10
Karakterisitk faktor K UOP 11,8 12
%
Angka asam total 0,084 0,246
KOH/gram

3.1.2. Bahan Pembantu


Bahan pembantu yang digunakan dalam proses treating berfungsi untuk
menghilangkan kotoran-kotoran dari minyak bumi yang menyebabkan
menurunnya mutu produksi dan dapat merusak paralatan pada proses pengolahan.
Senyawa yang dapat merusak dan menimbulkan korosi antara lain : MgCl 2, NaCl
dan senyawa belerang seperti H2S serta merchaptan.
Bahan tambang yang biasa digunakan untuk menghilangkan atau mengurangi
kotoran-kotoran tersebut adalah:
a. Amonia (NH3)
Amonia berfungsi untuk mencegah dan mengurangi korosi produk karena
dapat mengikat gas H2S dalam minyak dan menetralkan senyawa-senyawa

38
asam yang diperoleh dari reaksi hidrolisa garam. Spesifikasinya sebagai
berikut :
- Wujud : cair
- Spesific Gravity : 0,690
- Min. Ammonia content, %wt : 99,95
- Boiling point, oC : -33,4
- Freezing point,oC : -77,7
- Critical temperature, oC : 133
- Critical Pressure, psi : 1657
- Max water content, ppm by wt : 5000
- Max oil content, ppm by wt :5

Pemberian amonia dilakukan dengan cara menginjeksikan pada bagian pipa


uap bensin pada puncak kolom fraksinasi.

b. Kaustik Soda (NaOH)


Pemberian NaOH bertujuan untuk menetralisir dari senyawa-senyawa
belerang dan Merchaptan (RSH) yang dapat mengakibatkan korosi terhadap
alat dengan cara mencuci hasil pemisahan crude oil dan dapat juga digunakan
untuk proses treating yang bertujuan untuk memisahkan hidrogen dan sulfur
dalam fraksi gasolin. Spesifikasinya sebagai berikut :
- Kenampakan : tak berwarna
- Wujud : padatan yang dilarutkan (cair)
- Densitas (20oC) : 1,2541 gram/nL

3.2. Produk

Produk yang dihasilkan dari pengolahan minyak mentah di unit kilang Pusdiklat Migas
Cepu adalah :

1. Pertasol CA, CB, CC


Pertasol merupakan campuran hidrokarbon cair yang mempunyai skala titik didih 30-
200oC. Pertasol merupakan produk yang biasanya digunakan sebagai solvent atau
pelarut. Apabila ditambahkan TEL (tetra etyl lead) sampai nilai oktan 88 maka dapat
digunakan sebagai bahan bakar motor yang menggunakan busi (motor otto). Bahan
bakar ini disebut juga bensin premium yang diberi warna pengenal kuning

39
Tabel 5. Spesifikasi Produk Pertasol CA, CB, CC

Typical Test Figure


No Property Unit Pertasol Pertasol Pertasol
CA CB CC
Spesific Gravity
1 - 0,71 0,765 0,782
15,6/15,6°C
Destilalation:
IBP (Initial Boiling 60 104 124
Point)
2
FBP (Final Boiling °C 146 200 245
Point)
EP (End Point) 121 121 -
3 Doctor test Negative Negative Negative
4 Odour Marketable Marketable -
Copper Strip 2 Max Max Max
5
Corrosion hrs/37,8°C no.1 no.1 no.1
6 Aromatic content % vol 6 18 30
7 Kapasitas produksi m3/hari 6,77 3,99 18,04
8 Colour saybolt - - +18

Tabel 6. Kegunaan Bahan Bakar Minyak Jenis Pertasol

Pertasol CA Pertasol CB Pertasol CC


Industri cat, thiner dan
Untuk industri cat, lacquers,
laquers, sebagai pelarut
tinta cetak, pelarut dan
dalam industri kimia,
diluen, industri cleaning dan Industri cat, thiner dan
sebagai komponen dalam
degreasi, sebagai komponen lacquers tinta cetak,
preparasi industri kayu
dalam proses (pabrik industri tekstil (printing)
mebel, sepatu dan pemoles
ban/vulkanisir, adhesive/lem,
lantai, insektisida dan
industri farmasi)
pestisida

40
2. Solar
Solar mempunyai trayek titik didih 250-350oC. Kapasitas produksi yang dihasilkan
adalah 50,478 m3/hari.

Tabel 8. Spesifikasi Bahan Bakar Minyak Jenis Solar

Batasan
No Sifat
Max Min
1 Spesific Gravity at 15,6/15,6°C 0,82 0,87
2 Colour ASTM - 3
Cetane number or
45 -
3 alternative Calculated Cetane
48 -
index
Viscosity Kinematic at 37,8°C cSt 1,6 5,8
4
Viscosity SSU at 37,8 °C sec 35 45
5 Pour point °C - 18,3
6 Sulfur content %wt - 0,5
7 Copperstrip (3 hours/100°C) - No. 1
Condradson Carbon Residu
8 - 0,1
(on 10% volume bottom) %vol
9 Watercontent %vol - 0,05
10 Sediment % wt - 0,01
11 Ash content %wt - 0,01
12 Flash Point PM cc °C - -
13 Recovery at 148,9°C %vol 150 -

3. PH Solar
PH solar merupakan senyawa hidrokarbon yang terdapat dalam minyakbumi dengan
atom karbon 20-75 buah dalam setiap molekulnya dan mempunyai titik lebur 32,2-
93,3. PH solar yang melebur pada 54,4oC atau lebih rendah maka senyawa
hidrokarbon parafin normal dalam atom sampai 34 buah. PH solar yang mempunyai
titik lebur tinggi mengandung senyawa hidrokarbon naphten dan isopparafin.
Kapasitas produksi per hari yang dihasilkan 42,423 m3.

41
Tabel 9. Spesifikasi Bahan Bakar Minyak Jenis PH Solar

No Property Unit Typical Test Figure


1 Spesific Gravity 15,6/15,6°C 0,8579
2 Flash Point °C 295
3 Pour point °C 105
4 Viscosity sec 4,5

4. Residu
Residu merupakan fraksi berat dari minyak bumi yang mempunyai titik didih paling
tinggi yaitu 350oC dan merupakan hasil bawah dari residu stripper. Residu biasanya
digunakan sebagai bahan bakar dalam pabrik karena mempunyai heating value yang
tinggi. Kapasitas produksi yang dihasilkan 40,5 m3/hari.

3.3. Alat

3.3.1. Peralatan Utama di Unit Kilang

A. Pompa
Pompa adalah suatu mesin yang digunakan untuk memindahkan suatu
cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui media pipa dengan
cara menambah energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung
secara kontiyu. Pompa yang digunakan adalah jenis pompa reciprocating
(torak) dengan menggunakan penggerak berupa uap air (steam) dan pompa
sentrifugal dengan penggerak motor listrik. Di kilang minyak Pusdiklat
Migas Cepu, pompa reciprocating yang digunakan merupakan tipe pompa
duplex.
Letak pompa reprocating di kilang minyak Pusdiklat Migas Cepu sebagai
berikut:
a. Dua buat untuk mentransfer dan mengirim residu

b. Dua buah untuk mentransfer dan mengirim solar

42
c. Dua buah untuk mengirim PH solar

1. Pompa Feed
Fungsi : memompa crude oil dari tangki penampungan ke Heat Exchanger.
Spesifikasi dari pompa feed dan motor penggeraknya sebagai berikut :
a. Pompa Feed 1
- Merk : ebara
- Jenis : sentrifugal
- Tegangan : 380 volt
- Frekuensi : 50 Hz
- Kuat arus : 29,5 A
- Head : 70 m-87 m
- Kapasitas : 25 m3/jam
- Kecepatan putar : 2930 rpm-3000 rpm
- Jumlah : 2 buah
b. Pompa Feed 2
- Merk : Ebara
- Tegangan : 330 volt
- Frekuensi : 50 Hz
- Kuat arus : 29,5 A
- Kecepatan putaran : 2900 rpm
- Head : 87 m
- Kapasitas : 25 m3/jam
c. Motor
- Merk : Toshiba
- Jenis : Motor induksi 3 fase
- Tegangan : 380 volt
- Kuat arus : 22,1 A-29,5 A
- Daya : 5,5, KW
- Kecepatan putar : 2880 rpm
- Frekuensi : 50 Hz
- Buatan : jepang

43
2. Pompa Refluks
Pompa ini digunakan untuk memompa gasoline reflukx kolom C-1 dan C-2.
Spesifikasi dari pompa refluks dan motor penggeraknya sebagai berikut :
a. Pompa Refluks C-1.1
- Merk : Ebara
- Jenis : Sentrifugal
- Tegangan : 380 volt
- Frekuensi : 50 hz
- Kuat arus : 4,5 A
- Kecepatan putaran : 2860 rpm
- Head : 27,4m
- Kapasitas : 15 m3/jam
b. Pompa Refluks C-2.1 dan C-2.2
- Merk : Ebara
- Jenis : Sentrifugal
- Tegangan : 380 volt
- Frekuensi : 50 hz
- Kuat arus : 11,6 A
- Kecepatan putaran : 2880 rpm
- Head : 27,9 m
- Kapasitas : 15 m3/jam
b. Motor
- Merk : Toshiba
- Jenis : Motor induksi 3 fase
- Tegangan : 380 volt
- Kuat arus : 11,5 A
- Daya : 1,5 KW
- Jumlah pole :2
- Kecepatan putaran : 2910 rpm
3. Pompa untuk NaOH dan soda washing
a. Pompa
44
- Merk : brequet
- Jenis : centrifugal
- Kapasitas : 2,3 m3/jam
- Kecepatan putaran : 2800 rpm
- Jumlah : 3 buah
b.Motor
- Merk : toshiba
- Jenis : motor induksi 3 fase
- Tegangan : 240-440 volt
- Kuat arus : 9,9-5,7 A
- Frekuensi : 50 Hz
B. Heat Exchanger
Heat Exchanger merupakan alat penukar panas antara crude oil dengan
residu dan solar yang akan masuk ke dalam cooler sehingga crude oil
menjadi lebih panas sedangkan residu atau solar menjadi lebih dingin
karena sebagian panas yang menjadi produk telah diambil oleh crude oil.
Untuk mendinginkan produknya diperlukan air sebagai media pendingin
sehingga lebih hemat.
Heat exchanger juga berfungsi untuk pemanasan pendahuluan atau
preheater bagi crude oil yang akan diolah. Pemanasan crude oil di dalam
furnace sampai suhu ±300oC menjadi lebih cepat, sehingga dapat
meringankan beban furnace dan lebih hemat bahan bakar serta energi.
Jenis heat exchanger yang digunakan di kilang Pusdiklat Migas Cepu
adalah jenis shell ang tube yang jumlahnya 5 buah dan disusun secara seri,
dimana crude oil mengalir melalui tube-tube. Pada HE-1 media
pemanasnya adalah nafta, sedangkan untuk HE-2,3 media pemanasnya
adalah solar dan HE-4,5 menggunakan residu sebagai pemanasnya.
Dibawah ini merupakan spesifikasi heat exchanger di unit kilang Pusdiklat
Migas Cepu.

45
1. Heat Exchanger – 3
- Fungsi : pemanas awal crude oil
- Arah aliran : counter current
- Type : shell and tube
- Dimensi shell
 Panjang : 120 in
 ID : 30,748 in
 OD : 31,614 in
 Jumlah baffle : 4
 Jenis fluida : solar
 Jumlah shell :1
- Dimensi tube
 ID : 0,834
 OD : 1 in
 BWG : 14
 Jumlah tube : 382
 PT : 1,25 in
 Jenis fluida : crude oil
- Bahan kontruksi : alloy steel
2. Heat Exchanger – 4
- Fungsi : pemanas awal crude oil
- Arah aliran : counter current
- Type : shell and tube
- Dimensi shell
 Panjang : 122,83 in
 ID : 50,196 in
 OD : 51,181 in
 Jumlah baffle :4
 Jenis fluida : residu
 Jumlah shell :1
46
- Dimensi tube
 ID : 1,22 in
 OD : 1,5 in
 BWG : 12
 Jumlah tube : 336
 PT : 1,875 in
 Jenis fluida : crude oil
- Bahan konstruksi : alloy steel
3. Heat Exchanger – 5
- Fungsi : pemanas awal crude oil
- Arah aliran : counter current
- Type : shell and tube
- Dimensi shell
 Panjang : 11,482 ft
 ID : 36,457 in
 OD : 37,402 in
 Jumlah baffle :4
 Jenis fluida : residu
 Jumlah shell :1
- Dimensi tube
 ID : 0,834 in
 OD : 1 in
 BWG : 12
 Jumlah tube : 400
 PT : 1,25 in
 Jenis fluida : crude oil
- Bahan konstruksi : alloy steel

4. Heat Exchanger-1
-Serial number : HE-002
-Tipe : shell and tube
-Tekanan desain : 7 kg/cm2
47
-Temperatur desain : 150 °C
-Test pressure : 10 kg/cm2
-Corrosion allowance : 3 mm
-Material : A 516 GR
- Fluida : residu (shell side) dan crude oil
(tube side)
- Tahun : 2009
C. Furnace
Furnace adalah dapur yang digunakan sebagai tempat pemanas minyak
mentah sampai suhu tertentu sesuai dengan karakteristiknya, yaitu
mencapai suhu ± 350oC. Suhu pada furnace tidak boleh lebih dari 350oC
karena dapat menyebabkan proses cracking atau perangkahan yang besar
pada minyak mentah.
Jumlah furnace yang ada di Pusdiklat Migas Cepu ada 4 buah yang
dipasang secara paralel. Furnace yang beroperasi ada 3 buah dan berfungsi
sebagai pemanas lanjutan dari minyak mentah yang sebelumnya telah
mendapat pengawasan awal pada heat exchanger. Tujuan pemanasan dalam
furnace adalah menguapkan fraksi-fraksi ringan yang terkandung dalam
minyak mentah. Dinding furnace tersusun dari batu tahan api yang disusun
dalam bentuk persegi (box). Bagian – bagian utama yaitu :
a) Tube
dalam tube terdapat aliran minyak mentah.
b) Tube support
Bagian ini berfungsi untuk menyangga tube agar tidak melengkung
pada saat operas akibat adanya panas pembakaran.
c) Stack (cerobong)
Cerobong berfungsi untuk mengeluar gas-gas panas hasil pembakaran.
d) Refractory
Bagian ini merupakan lapisan yang ada pada dinding yang tujuannya
untuk memperkecil panas yang diserap dinding. Lapisan ini
memantulkan panas.
e) Buener

48
Burner berfungsi sebagai tempat pembakaran pada dapur dan media
yang digunakan adalah fuel oil, fuel gas dan udara atomazing.

bahan bakar yang digunakan di dalam furnace adalah fuel oil, fuel gas dan
udara aomazing. Selain itu, juga digunakan udara sebagai bahan bakar yang
merupakan sumber oksigen dan udara atomizing (pengkabutan). Sistem
pembakaran yang digunakan adalah sistem pembakaran dengan udara untuk
atomizing yang bertujuan untuk membuat kabut minyak bakar agar minyak
bakar mudah berkontak dengan O2. Udara yang digunakan diambil secara
natural draft (secara alamiah) yaitu pengambilan udara dari sekitar
berdasarkan perbedaan tekanan ruangan pembakaran.

Spesifikasi alat dapur (furnace) :

- Fungsi : pemanas crude oil


- Jumlah : 4 unit
- Kapasitas : 200 m3/hari
- Tinggi : 10.000 mm
- Panjang : 6000 mm
- Lebar : 3990 mm
- Jumlah tube : 95 buah
- Panjang pipa :6m
- Bahan konstruksi : low Cr, 0,5 Mo
- Dimensi tube : ID= 104,8 mm; OD= 114,3 mm
- Jarak antar tube : 250/330 mm
- Bahan bakar : fuel oil (residu), steam dan fuel gas
- Bahan konveksi : carbon steel
- Diameter pipa : 4 inci

D. Evaporator
Evaporator merupakan alat untuk memisahkan fraksi ringan dengan fraksi
berat yang tercampur di dalam minyak mentah dengan cara penguapan yang
sebelumnya telah mendapat pemanasan di dalam furnace. Fraksi ringan berbentuk

49
uap yang keluar melalui bagian puncak evaporator dan fraksi berat berbentuk
residu yang keluar melalui bagian dasar evaporator.
Evaporator di Pusdiklat Migas Cepu terdapat satu buah yang terpasang
vertikal. Kolom evaporator merupakan kolom pemisah dan di dalamnya tidak
terdapat plate. Pada bagian bawah terdapat cungkup (penahan) untuk menahan
cairan yang akan meniggalkan evaporator.
Proses pemisahan di evaporator berdasarkan atas perbedaan densitas
antara kedua fraksi dan dibantu dengan injeksi steam yang berfungsi untuk
menurunkan tekanan parsial komponen-komponen hidrokarbon sehingga
penguapan lebih mudah.

Spesifikasi alat evaporator:

- Tipe : silinder tegak (vertical column)


- Volume : 184,756 m3
- Dimensi : OD= 2027 mm, ID= 2010 mm
- Material : carbon steel
- Tinggi :6m
- Tebal steel : ¾ inchi
- Tekanan atas operasi : 1,2 kg/cm2
- Temperatur desain : 380 °C
- Jenis head : ellips
- Tebal head : ¾ inchi
- Temperatur atas operasi : 280-310 °C
- Tekanan bawah operasi : sedikit diatas 1,2 kg/cm2
- Temperatur bawah operasi : 265-295 °C
- Jumlah : 1 unit

E. Kolom Fraksinasi
Kolom fraksinasi merupakan kolom yang digunakan untuk memisahkan
fraksi minyak bumi berdasarkan trayek titik didihnya. Pada unit kilang Pusdiklat
Migas Cepu terdapat 2 buah kolom fraksinasi yaitu 1 buah beroperasi dan 1 buah
untuk cadangan. Kontruksi bagian dalam terdiri dari bubble cap tray yang
merupakan alat kontak uap dan cairan. Bagian-bagian dari bubble cap tray yaitu:
50
a) Down corner
Bagian ini berfungsi untuk mengalirkan cairan dari tray yang satu ke tray
yang ada di bawahnya.
b) Weir
Weir berfungsi untuk menjaga cairan diatas tray tetap pada ketinggian
tertentu sehingga cairan yang melebihi ketinggian weir ini akan turun ke tray
di bawahnya.
c) Riser
Bagian iniberfungsi untuk mengalirkan uap.
d) Cup (mangkok)
Berfungsi untuk membelokkan arah uap.
e) Slot
Slot berupa lubang-lubang kecil pada cap untuk megalirkan uap.

 Spesifikasi Kolom Fraksinasi C-1 (Heckman Column 1)


- Fungsi : memisahkan fraksi-fraksi minyak bumi sesuai dengan
trayek titik didihnya.
- Jumlah : 1 unit
- Tipe : bubble cap tray
- Jumlah tray : 21 buah
- Jumlah bubble cup : 87 buah/tray
- Dimensi : OD= 2044 mm, ID= 2025 mm
- Tinggi : 11150 mm
- Tebal steel : 3/8 inchi
- Temperatur desain : 400 °C
- Tray spacing : 460 mm
- Kapasitas : 35,190 m3
- Material : carbon steel
- Jenis head : ellips
- Tebal head : 3/8 inchi
- Tekanan puncak : 1 kg/cm2
51
- Tekanan dasar : 1,2 kg/cm2
- Temperatur puncak : 130-150 °C
- Temperatur dasar : 260-300 °C
 Spesifikasi Kolom Fraksinasi C-2 (Heckman Column 2)
- Fungsi : memisahkan fraksi-fraksi minyak bumi dari side
stream C-1 dan top kolom kerosine stripper
- Jumlah : 1 unit
- Kapasitas : 24,947 m3
- Tipe : bubble cup tray
- Tray spacing : 422 mm
- Jumlah bubble cup : 57 buah/tray
- Dimensi : OD = 1821 mm, ID= 1800 mm
- Tinggi : 10000 mm
- Tebal steel : 3/8 inchi
- Temperatur desasin : 320 °C
- Jumlah plate : 16 buah
- Jenis plate : bubble cup plate
- Material : carbon steel
- Jenis head : ellips
- Tebal head : 3/8 inchi
- Tekanan puncak : 1,1 kg/cm2 (operasi)
- Tekanan dasar : 1,2 kg/cm2
- Temperatur puncak : 130-150 °C
- Temperatur dasar : 260-300 °C

F. Kolom Stripper
Kolom stripper digunakan untuk mengupakan kembali fraksi-fraski ringan
yang terbawa fraksi berat. Pemisahan dilakukan dengan injeksi steam ke dalam
kolom. Injeksi steam berfungsi untuk menurunkan tekanan parsial hidrokarbon,
sehingga hidrokarbon yang memepunyai titik didih rendah (fraksi ringan) akan
menguap dan terpisah dari fraksi berat.

52
Pada bagian kolom terdapat plate-plate yang dilengkapi dengan buble cup
tray. Dibagian bawah bubble cup terdapat riser dan pada bagian cup terdapat slot
yaitu lubang-lubang kecil untuk mengalirkan uap. Setiap plate terdapat weir
hambatan yang berfungsi untuk menahan cairan pada ketinggian tertentu dan
down comer yang berfungsi untuk mengalirkan limpahan cairan ke tray
dibawahnya.
Kolom stripper yang digunakan ada 3 yaitu:
1. Residue stripper
Berfungsi untuk memisahkan fraksi ringan dalam residu dan fraksi ringan
tersebut kembali ke kolom fraksinasi.

2. Kerosine stripper
Berfungsi untuk memisahkan fraksi ringan yang masih terikut pada kerosin
dan fraksi ringan tersebut dialihkan kembali ke kolom fraksinasi.
3. Solar stripper
Berfungsi untuk memisahkan fraksi ringan yang masih terikut dalam solar dan
fraksi ringan tersebut kembali ke kolom fraksinasi.
a) Residue Stipper (C-5)
Kolom ini berfungsi mengembalikan kembali fraksi-fraski ringan yang
masih terkandung di dalam produk residu yang merupakan hasil bawah evaporator
sehingga menjadi terpisah dan fraksi ringan yang berupa fase uap keluar dari
bagian puncak stripper dan diumpankan ke kolom C-1 sedangkan hasil bawah dari
stripper keluar sebagai residu.
Spesifikasi Residue Stipper (C-5):
- Volume : 47,205 m3
- Dimensi : OD= 1018 mm, ID= 1000 mm,
- Tinggi : 61300 mm
- Tipe : bubble cup tray
- Jumlah bubbe cup : 15 buah/tray
- Tebal steel : 9 mm
- Temperatur desain : 360 °C
- Jumlah plate : 6 buah
- Jenis plate : bubble cup plate

53
- Jenis head : ellips
- Tray spacing : 450 mm
- Tebal head : 9 mm
- Tekanan operasi : 1,2 kg/cm2
- Bahan konstruksi : carbon steel (ASTM-A-283)

b) Kerosine Stripper (C-3)


Kolom ini berfungsi untuk menguapkan kembali fraksi ringan yang masih
terkandung didalam produk kerosin, sehingga terpisah dan fraksi ringan yang
berupa fase uap akan menguap dan keluar dari hasil atas stripper dan masuk
kembali ke dalam kolom fraksinasi C-1, sedangkan hasil bawah dari stripper
keluar sebagai kerosin.
Spesifikasi Kerosine Stripper (C-3):
- Jumlah : 1 unit
- Tipe : bubble cup tray
- Jumlah tray : 7 buah
- Dimensi : ID= 1000 mm; OD= 1020 mm
- Tinggi : 7100 mm
- Jumlah bubble cup : 15 buah/tray
- Tebal head : 9 mm
- Jenis head : Ellips
- Tebal shell : 9 mm
- Tray spacing : 940 mm
- Kapasitas : 5,720 m3
- Temperatur desain : 400 °C
- Bahan konstruksi : carbon steel
c) Solar Stripper (C-4)
Kolom ini berfungsi untuk menguapkan kembali fraksi ringan yang masih
terkandung di dalam produk solar sehingga terpisah dan fraksi ringan yang
berupa fase uap ini akan menguap dan keluar dari hasil atas stripper dan masuk

54
kembali kedalam kolom fraksinasi C-1, sedangkan hasil bawah dari striper keluar
sebagai solar.
Spesifikasi Solar Stripper (C-4):
- Jumlah : 1 buah
- Tipe : bubble cup tray
- Jumlah tray : 6 buah
- Dimensi : ID= 1000 mm; OD= 1018 mm
- Tinggi : 6130 mm
- Jumlah bubble cup : 15 buah/tray
- Tray spacing : 940 mm
- Tebal head : 9 mm
- Jenis head : Ellips
- Tebal shell : 9 mm
- Volume : 4,7205 m3
- Temperatur desain : 400 °C
- Bahan konstruksi : carbon steel

G. Kondensor
Kondensor berfungsi untuk mengubah fase uap menjadi fase cair yang masih
panas dengan menggunakan air sebagai media pendingin.
1) Kondensor utama (CN-1,2,3,4)
- Fungsi : mengkondensasikan uap pertasol CA dari
kolom C-2
- Jumlah : 12 buah
- Tipe : 1,1-shell and tube
- Jenis : vertical condensor
- Arah aliran : counter current
- Tinggi : 4890 mm
- Dimensi shell : ID= 1040 mm; OD= 1052 mm
- Dimensi tube : ID = 31,35 mm; OD= 38 mm,
- Jumlah tube : 223
- Media pendingin : air (bagian tube side)

55
- Bahan konstruksi : all brass dan carbon steel
2) Sub Kondensor (CN-5 s/d 12)
- Fungsi : mengkondensasikan uap pertasol CA yang
belum terkondensasi pada kondensor utama
- Tipe : 1,1- shell and tube
- Jenis : vertical condensor
- Arah aliran : counter current
- Tinggi : 3000 mm - 3186 mm
- Dimensi shell : ID= 738 mm; OD= 770 mm
- Dimensi tube : ID= 16 mm; OD= 19 mm
- jumlah tube : 275
- Media pendingin : air (bagian tube side)
- Bahan konstruksi : all brass dan carbon steel

H. Cooler
Cooler digunakan untuk mendinginkan produk-produk minyak yang keluar dari
stripper, fraksinator, heat exhanger maupun kondensor dengan air pendingin pada
suhu tertentu sebelum masuk ke tangki penampungan. Cooler yang digunakan
pada kilang minyak cepu ada dua jenis yaitu:
1. Shell and tube
Cooler jenis ini terdiri dari shell dan tube, air pendingin berada pada bagian
shell dan fraksi minyak panas berada dalam tube dengan arah aliran lawan
arah.
2. Box cooler
Tube-tube yang dilalui fluida panas dimasukkan dalam tempat persegi
panjang yang berisi air pendingin. Air dalam box selalu disirkulasi
1) Spesifikasi Cooler (CL-1,2)
- Fungsi : mendinginkan produk pertasol CC
- Tipe : 1,1-shell and tube
- Jenis : vertical condensor
- Tinggi : 3186/3250 mm
- Diameter shell : 1090 mm/1245 mm

56
- Diameter tube : 20 mm/38 mm
- Jumlah tube : 519/348
- Media pendingin : air
- Bahan konstruksi : carbon steel
2) Spesifikasi Cooler (CL-3,4)
- Fungsi : mendinginkan produk pertasol CA yang keluar dari
sub kondensor.
- Tipe :1,1,-shell and tube
- Jenis : vertical condensor
- Tinggi : 3250 mm
- Diameter shell : 1245 mm,
- Diameter tube : 38 mm
- Jumlah tube : 348
- Media pendingin : air
- Bahan konstruksi : carbon steel
3) Spesifikasi Cooler (CL-5,9)
- Fungsi : mendinginkan produk pertasol CB
- Tipe :1,1,-shell and tube
- Jenis : vertical condensor
- Tinggi : 1900 mm
- Diameter shell : 1200 mm
- diameter tube :38 mm
- Jumlah tube : 321
- Media pendingin : air
- Bahan konstruksi : carbon steel
4) Spesifikasi Cooler (CL-6,10,11)
- Fungsi : mendinginkan produk solar
- Tipe :1,1,-shell and tube
- Jenis : vertical condensor
- Tinggi : 1900 mm
- Diameter shell : 1200 mm
- Diameter tube : 38 mm
- Jumlah tube : 321
- Media pendingin : air
57
- Bahan konstruksi : carbon steel
5) Spesifikasi Cooler (CL-7,8,12)
- Fungsi : mendinginkan produk kerosin
- Tipe :1,1,-shell and tube
- Jenis : vertical condensor
- Tinggi : 1900 mm
- Diameter shell : 1200 mm
- Diameter tube : 38 mm
- Jumlah tube : 321
- Media pendingin : air
- Bahan konstruksi : carbon steel
6) Spesifikasi Cooler ( CL-13,14)
- Fungsi : mendinginkan produk bawah kolom fraksinasi (C-2)
yang akan digunakan sebagai refluks
- Tipe : 1,1-shell and tube
- Jenis : horisontal cooler
- Tinggi : 4900 mm
- Diameter shell : 4200 mm
- Diamter tube : 25/26 mm
- Jumlah tube : 308/250
- Media pendingin : air
- Bahan konstruksi : carbon steel
7) Spesifikasi Box Cooler (BC 1 s/d 6)
- Fungsi : mendinginkan produk minyak bumi
- Jumlah : 6 buah
- Tipe : pipe coil
- Tinggi : 3000 mm
- Diameter pipa : 4 in/3 in/ 2 in
- Jumlah pipa : 40/24/30/66 pipa
- Media pendingin : air
- Bahan konstruksi : carbon steel

I. Separator

58
Separator berfungsi memisahkan air dan gas yang terikut ke dalam produk
berdasarkan perbedaan densitas, dimana air dikeluarkan dari bagian bawah
melalui drain. Produk yang dihasilkan dikeluarkan dari bagian samping diatas
drain, sedangkan gas dikeluarkan melalui bagian atas selanjutnya produk-produk
tersebut dialirkan melalui penampung. Spesfikasi separator yang ada di kilang
migas cepu yaitu:
1) Separator (S-1,3)
- Fungsi : memisahkan produk pertasol CA dari air yang
terikut.
- Jenis : silinder tegak
- Volume : 4,6896 m3
- Tinggi : 465 cm/480 cm
- Diameter dalam : 154 cm/110 cm
- Tebal shell : 7,8-8,6 mm
- Temperatur maksimal : 70 °C
- Temperatur normal : 50 °C
- Bahan konstruksi : carbon steel
2) Separator (S-2,4)
- Fungsi : memisahkan produk nafta (S-2) dan pertasol
CB (S-4) dari air
- Volume : 1,3296 m3
- Ukuran : ID=570 mm, OD= 617 mm
- Tebal shell : 10-12 mm
- Tinggi : 465 cm
- Temperatur maksimum : 70 °C
- Temperatur normal : 50 °C
- Bahan konstruksi : carbon steel
3) Separator (S-5,6,7)
- Fungsi : memishkan produk kerosin (S-5), Solar (S-6),
PH solar (S-7) dari air
- Volume : 0,3534 m3
- Tinggi : 440 cm
- Tebal shell : 10-12 mm
- Temperatur maksimum : 70 °C
59
- Temperatur normal : 50 °C
- Bahan konstruksi : carbon steel

3.3.2. Peralatan di Unit Boiler


Boiler plant adalah suatu unit yang memproduksi uap bertekanan (steam), udara
bertekanan, air pendingin kilang dan air lunak. Pada unit boiler plant terdapat 3 boiler
merek Wanson buatan Perancis dimana 2 buah untuk operasi sedangkan satu buah
untuk cadangan.
Uap yang dihasilkan merupakan uap tekanan rendah, jenis boiler pipa
(fire tube) dan satu sumbu api single burner. Bahan bakar yang
digunakan untuk penyalaan pertama gas elpiji dengan ignitir pada busi
(nyala busi) dan diikuti terbentuknya valve bahan bakar solar. Berikut
ini merupakan spesifikasi alat di unit boiler :
A. Boiler
- Merk/type : Wanson/ 550 MsM
- Kapasitas : 6600 kg/jam
- Tekanan maksimum : 10 kg/cm3
- Tekanan operasi : 6 kg/cm3
- Berat : 24000 kg
- Temperatur uap : 180 °C-200 °C
- Tahun : 1974
- Kode : SNCT

B. Penyedia Udara Bertekanan


Dalam penyediaan udara bertekanan di peroleh dari udara atmosfer yang
dimasukkan ke dalam kompresor di unit boiler ada 4 buah yaitu 2 jenis screw
(ulir) dan 2 jenis resiprocating (torak):
1) Spesifikasi Kompresor screw (ulir) :
a. Merk : AIRMAN-HOKUETSU
Tahun : 1999
Kapasitas : 300 Nm3/jam
Tegangan : 380 V

60
Daya : 37 KW
b. Merk : INGERSOLLRAND
Tahun : 1989
Kapasitas : 174 Nm3/jam
Tegangan : 380 V
Daya :-
2) Spesifikasi Kompresor Reisprocating (torak)
a. Merk : WORTHINGTON
Tahun : 1974
Kapasitas : 198 Nm3/jam
Tegangan : 440 V
Daya : 30 KW
b. Merk : INGERSOLLRAND
Tahun : 1992
Kapasitas : 250 Nm3/jam
Tegangan : 380 V
Daya : 30 KW
3) Spesifikasi Pengering Udara
- No.seri : 1202
- Tekanan operasi : 7,5 bar
- Temperatur : 45 °C
- Fluida : udara
- Absorber : alumina
- Volume : 38 liter

C. Spesifikasi Blower
- Merk : manubat
- Jenis : DH-15
- Item : VT 400-IC
- Flow rate : 795 kg/j
- berat : 150 kg
- Daya : 15 Hp

61
- Kecepatan putar : 2900 rpm

D. Spesifikasi Motor Penggerak Blower


- Merk : Bobonage Tropicalis
- Jenis : motor asinkron 3 fase
- Frekuensi : 50 Hz
- Tegangan : 254 V/440 V
- Daya : 11 kW
- Kecepatan putar : 2920 rpm

E. Spesifikasi Softener
- Merk : wanson
- Jenis : M.800
- Item : V.400. 3A/B
- Flow rate : 20 m3/jam
- Berat : 1000 kg
- Jumlah : 2 buah

F. Spesifikasi Deaerator
- Merk : wanson
- Jenis : D.20.12
- Item : V.400.I
- Flow rate : 12,18 m3/j
- Berat : 10000 kg

G. Spesifikasi Alat penyedia Tenaga Listrik


 Generator 1
- Merk : Siemen
- Kapasitas : 820 KVA
- Tegangan : 6,3 KVA

62
- Kuat arus : 75 A
- Kecepatan putar : 500 rpm
- Faktor daya : 0,8
- Jumlah : 4 buah
 Generator 2
- Merk : Siemen
- Kapasitas : 400 KVA
- Tegangan : 4,1 KVA
- Kuat arus : 55 A
- Kecepatan putar : 420 rpm
- Faktor daya : 0,8
- Jumlah : 2 buah

3.3.3. Peralatan di Unit Water Treatment


Spesifikasi peralatan di unit water treatment Pusdiklat Migas Cepu terdiri dari:
A. Pompa Air Baku/Keruh
1) Pompa Kali Solo 1 No.1
- Merk : Torishima
- Tipe dan ukuran : CNA 100-40
- No. Produk : H 157228
- Total head : 45 m
- Kapasitas : 250 m3/jam
- Tahun : 2003
2) Motor Penggerak (Motor Listrik)
- Merk : GAE FDE 0530
- Tipe : VDE 0530
- Tegangan : 380/660 volt
- Daya : 55 KW/75 PS
3) Pompa KS 1 No.2
- Merk : Torishima
- Tipe dan ukuran : CNA 100-40
- No. Produk : H 121 096

63
- Total head : 45 m
- Kapasitas : 250 m3/jam
- Speed : 1470
- Driver : 55 KW
- Tahun : 1994
4) Motor Penggerak (Motor Listrik)
- Merk : MEZ FRENSTAT
- Tipe : F 250.MO-4
- Tegangan : 380 volt
- Daya : 55 KW/75 PS

5) Pompa KS 1 No.3
- Merk : Torishima
- Tipe dan ukuran : CNA 100-40
- No. Produk : H 102 792
- Total head : 45 m
- Kapasitas : 250 m3/jam
- Tahun : 1991
6) Motor Penggerak (Motor Listrik)
- Merk : SEVER AEG
- Tipe : 12 K 250 M H
- Tegangan : 380/660 volt
- Daya : 55 KW

B. Pompa Air Industri Ex Bak Yaap


1) Pompa Kali Solo II No.1
- Merk : KSB 3N 250
- Tipe dan ukuran : WKL 100
- No. Produk :-
- Total head : 100 m
- Kapasitas : 100 m3/jam
- Speed : 1450

64
- Driver :-
- Tahun : 1980
2) Motor Penggerak (Motor Listrik)
- Merk : SIEMENS
- Tipe : ILA 2176 B33 P33
- Tegangan : 440 volt
- Daya : 45 KW
- Kuat Arus : 73 Ampere
- Kecepatan Putar : 1475 rpm
3) Pompa Kali Solo II No.2
- Merk : Torishima
- Tipe dan ukuran : MMO 6573
- Total head : 100 m
- Kapasitas : 100 m3/jam
- Speed : 1450
- Driver :-
- Tahun : 2009
4) Motor Penggerak (Motor Listrik)
- Merk : TECO
- Tipe : AEEBKB 200 7FMB
- Tegangan : 380-415 volt
- Daya : 55 KW/75 PS
- Kuat Arus : 70 Ampere
- Kecepatan Putar : 2950 rpm
5) Pompa Kali Solo II No.3
- Merk : EBARA
- Tipe dan ukuran : 200 MS 3 M
- Total head : 99 m
- Kapasitas : 200 m3/jam
- Speed : 1450
- Driver :-
- Tahun : 1984

65
6) Motor Penggerak (Motor Listrik)
- Merk : SIEMENS
- Tipe : AEEB
- Tegangan : 380 volt
- Daya : 125 HP/94 KW
- Kuat Arus : 49 Ampere
- Kecepatan Putar : 1475 rpm
7) Pompa Kali Solo II No.4
- Merk : KSB
- Tipe dan ukuran : WKL 80/70
- Total head : 100 m
- Kapasitas : 60 m3/jam
- Speed : 1450
- Driver :-
- Tahun : 1980
8) Motor Penggerak (Motor Listrik)
- Merk : UNELEC
- Tipe : FA 225 S4 CC
- Tegangan : 440 volt
- Daya : 37 KW
- Kuat Arus : 62 Ampere
- Kecepatan Putar :-
9) Pompa Kali Solo II No.5
- Merk : Torishima
- Tipe dan ukuran : MMO 6573
- Total head : 100 m
- Kapasitas : 100 m3/jam
- Speed : 1450
- Driver :-
- Tahun : 2009
10) Motor Penggerak (Motor Listrik)
- Merk : TECO

66
- Tipe : AEEBKB 200 7FMB
- Tegangan : 380-415 volt
- Daya : 55 KW/75 PS
- Kuat Arus : 70 Ampere
- Kecepatan Putar : 2950 rpm
C. Pompa Ditribusi Air Minum
1) Pompa Dist.AM No.1
- Merk : Torishima
- Tipe dan ukuran : MMK 150/4
- No. Produk : P.851914
- Total head : 106 m
- Kapasitas : 300 m3/jam
- Speed : 1450
- Driver : 130 KW
- Tahun : 1994
2) Motor Penggerak (Motor Listrik)
- Merk : GAE
- Tipe : KPER315 M4TWS HB
- Tegangan : 380/660 volt
- Daya : 132 KW
- Kuat Arus : 243/140 Ampere
- Tahun : 1992
3) Pompa Dist.AM No.2
- Merk : Torishima
- Tipe dan ukuran : MMK 150/4
- No. Produk : AP 2522794
- Total head : 106 m
- Kapasitas : 300 m3/jam
- Speed : 1450
- Driver : 132KW
- Tahun : 2003
4) Motor Penggerak (Motor Listrik)

67
- Merk : GAE
- Tipe : DIN EN 60034-1
- Tegangan : 400 volt
- Daya : 132 KW
- Kuat Arus : 233/135 Ampere
- Tahun : 2003
5) Pompa Dist.AM No.3
- Merk : Soft Case
- Tipe dan ukuran : SC 150-100-310
- No. Produk : GM1033
- Total head : 108 m
- Kapasitas : 338 m3/jam
- Speed : 2950
- Driver : 161 KW
- Tahun : 2009
6) Motor Penggerak (Motor Listrik)
- Merk : TECO
- Tipe : AEEBKB
- Tegangan : 380/660 volt
- Daya : 161 KW/215 HP
- Kuat Arus : 290/167 Ampere
- Tahun : 2009

D. Pompa Air Umpan/Feed Boiler


1) Pompa Feed Boiler No.1
- Merk : Torishima KSB
- Tipe dan ukuran : WK 65/3
- No. Produk : P.591203
- Total head : 105 m
- Kapasitas : 70 m3/jam
- Speed : 2900
- Driver : 37 KW

68
- Tahun : 1989

2) Motor Penggerak (Motor Listrik)


- Merk : SIEMENS
- Tipe : ILA 2155
- Tegangan : 440 volt
- Daya : 30 KW
- Kuat Arus : 49 Ampere
3) Pompa Feed Boiler No.2
- Merk : Torishima KSB
- Tipe dan ukuran : WK 65/3
- No. Produk :-
- Total head : 95 m
- Kapasitas : 70 m3/jam
- Speed : 2900
- Driver :-
- Tahun : 1989
4) Motor Penggerak (Motor Listrik)
- Merk : SIEMENS
- Tipe : ILA 2155B3P33
- Tegangan : 440 volt
- Daya : 30 KW
- Kuat Arus : 49 Ampere

E. Pompa Air Industri Unit CPI


1) Pompa CPI No.1
- Merk : GAE KSB Torishima
- Tipe dan ukuran : ETA-N 150X 125-250
- No. Produk : TS 860823
- Total head : 225 m
- Kapasitas : 200 m3/jam
- Speed :-

69
- Driver :-
- Tahun : 1986
2) Motor Penggerak (Motor Listrik)
- Merk : GAE
- Tipe : KMER 180 LA ACP
- Tegangan : 380/660 volt
- Daya : 22 KW/30 PS
3) Pompa CPI No.2
- Merk : GAE KSB Torishima
- Tipe dan ukuran : ETA-N 150X 125-250
- No. Produk : TS 860821
- Total head : 225 m
- Kapasitas : 200 m3/jam
- Speed :-
- Driver :-
- Tahun : 1986
4) Motor Penggerak (Motor Listrik)
- Merk : GAE
- Tipe : KMER 180 LA ACP
- Tegangan : 380/660 volt
- Daya : 22 KW/30 PS

F. Pompa Lumpur/Phontos
- Merk : EBARA
- Total head : 19.1/10.4
- Kapasitas :0.1/1.7 m3/jam
- Kuat Arus : 8,4 Ampere
- Tegangan : 380 volt
- Tahun : 1993

70
G. Pompa Dosing
1) Pompa Dosing No.1
- Merk : SEKO
- Kapasitas : 245 L/jam
- Tekanan maksimum : 8 bar
2) Pompa Dosing No.2
- Merk : IWAKI
- Kapasitas : 2,8-3,3 L/menit
- Tekanan maksimum : 5 kgf/cm
3) Motor Penggerak
- Merk : Euromori
- Daya : 0,444 KW
- Frekuensi : 50 Hz
- Speed : 1420
- Tegangan : 380 volt
- Daya : 0,2 KW

Tabel 1. Data Spesifikasi Peralatan Lain

No. Jenis Peralatan Kode


Bak Segaran
1. - Volume : 4500 m3 Bs/AM
- Tahun : 1928
Bak I Air Industri
- Volume : 31 m3
2. BAI 1/AM
- Ukuran : 15,4 m x 1,5 m x 1,3 m
- Tahun : 1928
3. Bak II Air Industri BAI 2/AM
- Volume : 139,4 m3
- Ukuran : 15,4 m x 6 m x 1,3 m

71
- Tahun : 1928
Unit CPI
- Kapasitas : 80 m3/jam
4. - Ukuran : 5,4 m x 4,4 m x 3,26 m CPI/AM
- Volume : 101,3 m3
- Tahun : 1985
Bak I Penampung Air Bersih
- Ukuran : 16,78 m x 16,4 m x 2,04 m
5. BAM 1/AM
- Volume : 573 m3
- Tahun : 1968
Bak II Penampung Air Bersih
- Ukuran : 9,94 m x 6,71 m x 2,5 m
6. BAM 2/AM
- Volume : 167 m3
- Tahun : 1928
Bak Filter Lama
- Ukuran : 14,46 m x 5,83 m x 2,5 m
7. BF 1/AM
- Volume : 211 m3
- Tahun : 1928
Bak Filter Baru
- Ukuran : 14,7 m x 6,62 m x 2,978 m
8. BF 2/AM
- Volume : 289 m3
- Tahun : 1999
Tangki Gravity
- Diameter :6m
9. - Tinggi : 4,15 m TG 1/AM
- Volume : 117,3 m3
- Tahun : 1928
Bak Gravity
- Ukuran :10, 65 m x 5,86 m x 3,47 m
10. BG 1/AM
- Volume : 216,5 m3
- Tahun : 1999
11. Kompresor Udara C/AM

72
- Merk :INGERSOLL RAND
- Kapasitas : 150 Nm3/jam
- Daya : 22 KW
- Tahun : 1974

Tangki Pelarut Chemical ( 3 unit)


- Diameter : 1,36 m TP 1/KS II, TP
12. - Tinggi : 1,04 m 2/KS II, TP
- Volume : 1,5 m3 3/KS II,
- Tahun : 1990

73

Anda mungkin juga menyukai