NIM : 201450019
Kelas : Logistik 2A
• Resume
Dari tabel di atas menjelaskan karakteristik ketiga produk aviasi (Avgas, dan Avtur)
memiliki beberapa karakteristik yang sama maupun berbeda.
o Pada parameter karakeristik yang pertama, yaitu Penampakan. Kedua produk tersebut
memiliki persamaan pada karakteristik ini, yaitu Jernih, terang dan secara visual bebas dari
zat padat dan air tidak terlarut pada bahan bakar saat temperature kamar.
o Warna dan penampakan visual pada produk avgas yaitu hijau dan produk avtur hanya di
laporkan saja.
o Kontaminasi Partikulat pada produk Avtur tidak ada Batasan miniman sedangkan Batasan
maksimal adalah 1,0 mg/l. pada produk Partikulat pada titik pembuatan, jumlah kumulatif
partikel dari seluruh alur Batasan disantukan Channel Counts dan Batasan maksimalnya
dapat dilihat di ISO Code pada catatan 3. Untuk ≥ 4 μm (c) ≥ 6 μm (c), ≥ 14 μm (c) Batasan
minimalnya hanya dilaporkan dan Batasan maksimalnya masing-masing 19, 17, 14.
Sedangkan pada ≥ 21 μm dan ≥ 25 μm Batasannya hanya dilaporkan. Dan ≥ 30 μm Batasan
minimal dilaporkan dan Batasan maksimalnya 13. Untuk produk avgas semua karakteristik
ini tidak dicantumkan dalam SK Dirjen Migas.
o Korosi Bilah Temabaga pada kedua produk adalah kelas 1
o Berat Jenis 15 oC pada produk Avgas hanya dilaporkan sedangkan pada produk Avtur
Batasan antara 775-840.
o Total Sulfur pada produk avgas memiliki Batasan maksimal sebesar 0,05 %m/m dan produk
Avtur memiliki Batasan maksimal 0,30 %m/m.
o Sulfur Mercaptan pada produk Avtur memiliki batsan maksimal 0,0030 %m/m dan pada
produk Avgas hanya dilaporkan saja.
o Sulfur Mercaptan pada produk Avtur memiliki nilai negatif dan pada produk Avgas tidak
dicantumkan pada SK Dirjen Migas.
o Komponen non hydroprocessed, Komponen mildly hydroprocessed, Komponen severly
hydroprocessed, dan Komponen sitentik pada produk avtur hanya dilaporkan saja, pada
produk Avgas tidak dicantumkan pada SK Dirjen Migas.
o Getah Purwa pada produk avgas memiliki Batasan maksimal 3,0 mg/100 ml dan produk
Avtur memiliki Batasan maksimal 7 mg/100 ml.
o Titik Beku pada produk avgas memiliki Batasan maksimal minus 58 oC dan produk Avtur
memiliki Batasan maksimal minus 47 oC.
o Titik nyala pada produk Avtur memiliki Batasan minimal 38 oC dan pada produk Avgas
tidak dicantumkan pada SK Dirjen Migas.
o Energi Spesifik pada produk avgas memiliki Batasan minimal sebesar 43,5 MJ/kg dan
produk Avtur memiliki Batasan minimal sebesar 42,80 MJ/kg.
o Tekanan Uap Reld pada Temperatur 37,8 oC pada produk Avgas memiliki rentang 38-49 kPa
dan pada produk Avtur tidak dicantumkan pada SK Dirjen Migas.
o Pada produk Avgas terdapat Knock Rating dengan Lean Mixture Motor Method Octane
Number Batasan minimal sebesar 99,60 dan Performance Number Batasan minimal 130,00.
Sedangkan pada produk Avtur tidak dicantumkan dalam SK Dirjen Migas.
o Titik Didih Awal pada produk Avgas dan Avtur hanya dilaporkan saja.
o Temperatur pada % Bahan Bakar menguap pada produk Avgas untuk perolehan 10%
Batasan maksimal sebesar 75 oC, perolehan 40%, Batasan minimal sebesar 75 oC, perolehan
50% Batasan maksimal sebesar 105 oC, perolehan 90% Batasan maksimal sebesar 170 oC.
Sedangkan Pada produk Avtur untuk perolehan 10% Batasan maksimal sebesar 205 oC,
perolehan 50% dan 90% hanya dilaporkan saja.
o Titik didih akhir pada produk Avgas memiliki Batasan suhu maksimal pada 170 oC dan pada
produk Avtur pada suhu 300 oC.
o Penjumlahan Temperatur Perolehan 10% + 50% Bahan Bakar Menguap dengan Batasan
minimal 135 oC. Sedangkan pada produk Avtur tidak dicantumkan dalam SK Dirjen Migas
o Residu pada kedua produk tersebut memiliki Batasan maksimal yang sama dengan jumlah
1,5 %v/v.
o Loss pada kedua produk tersebut memiliki Batasan maksimal yang sama dengan jumlah 1,5
%v/v.
o Untuk Potensial Gum pada produk Avgas memiliki Batasan maksimal 6 mg/100 ml.
Sedangkan pada produk Avtur tidak dicantumkan dalam SK Dirjen Migas.
o Untuk Presipitasi pada produk Avgas memiliki Batasan maksimal 2 mg/100 ml. Sedangkan
pada produk Avtur tidak dicantumkan dalam SK Dirjen Migas.
o Viskositas pada Temperatur pada Temperatur Minus 20 oC pada produk Avtur memiliki
Batasan maksimal 8,000 mm2/s. Sedangkan pada produk Avgas tidak dicantumkan dalam
SK Dirjen Migas.
o Titik Asap pada produk Avtur memiliki Batasan minimal sebesar 18,0 Mm. Sedangkan pada
produk Avgas tidak dicantumkan dalam SK Dirjen Migas.
o Kandungan Naftalen pada produk Avtur memiliki Batasan maksimal 3,00 % v/v. Sedangkan
pada produk Avgas tidak dicantumkan dalam SK Dirjen Migas.
o Kandungan Tetraethyl Lead (TEL) pada produk Avgas memiliki Batasan minimal sebesar
0,28 g Pb/l dan Batasan maksimal sebesar 0,56 g Pb/l. Sedangkan pada produk Avtur tidak
dicantumkan dalam SK Dirjen Migas.
o Water Reaction untuk Perubahan Volume pada produk Avgas memiliki Batasan maksimal
2 ml. Sedangkan pada produk Avtur tidak dicantumkan dalam SK Dirjen Migas.
o Konduktivitas Elektrik pada produk Avgas terdapat pada catatan 7 (Jika Static Dissipator
Additive sudah ditambahkan ke dalam bahan bakar, konduktivitas pada titik, waktu, dan
temperature pengiriman ke pembeli harus berada dalam rentang 50 s.d. 600 pS/m) sedangan
pada produk Avtur memiliki Batasan minimal sebesar 50 pS/m dan Batasan maksimal
sebesar 600 pS/m.
o Warna, Lovibond untuk warna biru pada produk avgas memiliki rentang 1,7-3,5. Sedangkan
pada produk Avtur tidak dicantumkan dalam SK Dirjen Migas.