Anda di halaman 1dari 27

PROSES

REFORMIN
G KEL 4:
AGE APRIANA
MUHAMMAD RIO SAPUTRA
MUAMAR IQBAL SYABAN
PENGERTIAN REFORMING
Reforming adalah proses pengubahan bentuk
molekul bensin yang bermutu kurang baik
(rantai karbon lurus) menjadi bensin yang
bermutu lebih baik (rantai karbon bercabang).
TUJUAN REFORMING
Tujuan reforming adalah memperoleh produk
minyak bumi (senyawa bensin) yang lebih baik
PROSES ALIR
Feed (umpan) masuk reactor dipompakan dari tank storage, aliran terbagi dalam 2
(dua) stream. Gas hydrogen diinjeksikan pada aliran feed dengan ratio 3,5
masingmasing campuran feed/gas hydrogen masuk ke combined feed heat exchanger
masuk bagian shell. Disini terjadi pertukaran panas antara feed dengan produk reactor.
Propylene dicloride diinjeksikan untuk membuat balance chloride di catalyst. Feed
effluent masuk dapur I dipanaskan sampai + 5002C. Feed effluent meninggalkan dapur
masuk ke daerah reduksi (pada top reactor pertama). Feed masuk reactor pertama
perbedaan temperatur out let dan inlet reactor + 75°C. Feed keluar reactor pertama dan
masuk reactor ke dua temperaturnya dijaga sekitar + 500°C. Produk reactor ke dua
masuk dapur, suhu dikontrol dengan TRC pada suhu + 500°C. Produk reactor
meninggalkan reactor terakhir masuk combined feed exchanger menuju ke fin fan
cooler. Produk reactor sebelum masuk combined feed exchanger diinjeksikan air untuk
melarutkan garam chlorida yang terbentuk dimana garam-garam chlorida ini akan
mengendap/menempel setelah mengalami pendinginan. Produk reactor
masuk ke separator untuk dipisahkan antara gas dan cairannya. Gas dari
separator ditarik oleh compressor dikirim sebagai recycle gas, sedangkan
liquidnya dipompakan masuk ke recontact drum untuk mengurangi
kemungkinan adanya gas berat masuk ke gas system dan cairannya
masuk kedalam seksi fraksinasi. Produk dari seksi fraksinasi sebagai
platformate digunakan sebagai feed unit Para xylene atau untuk blending
mogas componen.
CATALYST CONTINOUS REGENERATION.
Unit ini berfungsi untuk mengoperasikan Platformer pada ketajaman
yang tinggi dengan waktu operasi yang tinggi, disebabkan oleh
regenerasi catalyst secara kontinyu pada reactor Plat former. Selama
siklus operasi, catalyst akan turun aktivasinya oleh keracunan dan akan
terbentuk coke. Dengan persiapan feed yang baik serta proseur operasi
yang baik keracunan apat dihindari. Regenerasi tujuannya aalah
membakar coke untuk mengembalikan aktivitas, selectivitas dan
stabilitas. Regenerasi catalyst dibagi 2 (dua) seksi operasi yaitu :
1. Pemindahan katalis.
2. Regenerasi katalis.
1. Pemindahan Katalis.

Spent katalis dipindahkan dari reactor ke regenerator dengan suatu


system pemindahan katalis bebas, katalis egar dikembalikan lagi ke
reactor dengan sistim pemisahan katalis segar. Setiap sistim terdiri dari
beberapa peralatan yang satu sama lainnya saling berhubungan. Katalis
dipindahkan secara kontrol otomatis dngan menggunakan instrument,
timer dan kerangan yang dihubungkan pada solid state control system.
2. Regenerasi Katalis
Proses regenerasi berlangsung pada tempat-tempat :
a. Regenerasi ( pembakaran carbon)
b. Chlorinasi
c. Pengeringan
d. Reduksi
a. Regenerasi ( pembakaran carbon)
Didalam daerah ini, terjadi sirkulasi gas panas yang mengandung oksigen
cukup rendah (0,9 s.d 1,3 mx) mol persen kontak dengan coke pada ktalis dan
terbakar. Regenerasi gas masuk lewat bagian atas dari regenerator (diluar basket
screen) melewati katalis bed dan melalui sinter pipe screen. Gas keluar dari
regenerator melalui pendingin udara dan ditarik dengan kompresor dan pada
bagian suction kompresor diinjeksikan udara kering dan dialirkan menuju ke
tengah-tengah kompresor. Net flue gas dari regenerator dibuang ke atmosphere
sebelum masuk ke suction blower. Selama normal operasi panas pembakaran
didaerah regenerasi dapat menghasilkan panas, jadi pendingin regenerasi yang
akan mengatur kelebihan panas dalam sistim hingga tercapai temperature yang
dikehendaki (477oC) . Untuk melindungi katalis dan peralatan dari terlalu
tingginya temperature, mazer control akan bunyi alarm temperature mencapai
649°C.
b. Chlorinasi
Daerah chlorinasi ini, gas disirkulasikan dan dipanaskan samapai 510oC
dengan kadar oksigen 18 – 20 mole persen, mengandung uap propylene di
chloride (PDC) dan kontak dengan katalis yang sudah bebas karbon dari daerah
regenerasi diatasnya. Tujuannya adalah : karena selama pembakaran coke,
kndungan chloride pada spent katalis berkurang, maka melalui sirkulasi gas di
injeksikan. Dari blower gas chlorinasi mengalir melewati elektrik heater dan
kembali ke tower regenerasi mengatur gas dengan mengontrol power input ke
elektrik heater. Kemungkinan tingginya temperatur gas dengan mengontrol
power input ke electric heater. Kemungkinan tingginya temperatur pada daerah
ini ialah karena kemungkinan over loading di daerah regenerasi, sehingga ada
sebagian coke yang belum terbakar masuk ke daerah chlorinasi
c.Pengeringan
Daerah pengeringan (udara pembakaran bawah) yaitu pengeringan angina
instrument (dipanaskan).Gunanya untuk mengeringkan air yang yang
mengumpul pada katalis ke daerah regenerasi dan chlorinasi.
Angin instrument sebelum ke pemanas (heater) dilewatkan filter, dryer filter.
Dari pemanas udara mengalir ke bottom regenerator tower lewat distributor.
d. Reduksi
Reduksi katalis ini terjadi pada daerah reduksi pada puncak dari reactor No. 1.
Hydrogen reduksi adalah aliran gabungan dari liff gas yang membaa
regenerator katalis dan aliran hydrogen (recycle). Untuk mengurangi
terbentuknya coke pada daerah reduksi gas recycle harus dijaga kemantapannya
untukitu dipasang alarm (jika kurang dari separuh gas yang dibutuhkan akan
alarm).
Sitim Pemindahan Katalis Segar.
Katalis segar dipindahkan dalam bentuk oksida dari sour hopper catalyst ke
puncak reactor, dimana katalis direudksi dengan H2 papa temperature tinggi.
Katalis segar dipindahkan dari surge hopper melalui system control valve yang
diperintahkan oleh logic controller LH.Lock hopper ini di purge dengan N2
untuk keamanan sebelum unloading ke ift exchanger.
H2 dari kompresor dialirkan ke lift exchanger untuk mengangkat katalis dan
membawa ke daerah reduksi pada puncak reactor.
REAKSI – REAKSI KIMIA.
Reaksi kimia pada Platforming dibagi atas dasar 6 reaksi yaitu :
1. Reaksi hydrogenasi
2. Reaksi hydro isomerisasi
3. Reaksi hidrocracking dari parafin
4. Reaksi Dehidro cyclisasi dari parafin ke aromat
5. Reaksi Isomerisasi dari parafin
1. Reaksi Hydrogenasi.
●Reaksi ini dipercepat dengan catalyst Pt, menghasilkan aromat dan H2.

CH3 CH3
+ 3 H2 - a cal

Methyl cyclo Hexane Toluena gas


2. Reaksi Dehydro Isomerisasi.
●Reaksi ini dibagi 2 step :

Dimethyl Cyclo Pentane Methyl cyclo Hexane


CH 3 CH 3

+ 3 H 2

Methyl cyclo Hexane Toluena


3. Hydrocracking dari Parafine

1. Cat.Pt
– C – C – C – C – C – C – C - + 3 H2 3 CH3 + C2H6
Methane Ethane

2. –C–C-C-C- C-C- C- + H2 Cat. C3H8 + C4H10


Pt + acid
4.Dehydro Cyclysasi dari Parafine ke Aromatik.

3
Cat. Pt CH CH3
1. - C – C – C – C – C – C – C -
+ H2
Dimethyl cyclo Pentane

2.CH3

Dimethyl cyclo Pentane Methyl cyclo Hexane


5.Reaksi Isomerisasi dari Parafine.

-C- -C- -C–


Catalyst Table
R5 R7 R8 R9 R 10 R 12
Composition :
Platinum % wt 0,38 0,36 0,76 0,36 0,76 0,76
Chlorine % wt 0,23 0,28 0,22 0,90 0,90 0,90
Fluorine % wt 0,51 0,35 0,38 Nil Nil Nil
Bulk Density g/cm3 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50
Shape Bead Bead Bead Bead Bead Bead
Particle size inch 1/8 1/16 1/16 1/16 1/16 1/16

● Susunan Katalis type R 22


● Platinum (Pt) : 0,375 % wt
● Metal acifator : 0,25 % wt
● Chlorine : 1,0 % wt
● Sulphur : 0,02 % wt
● Carier : Al2O3

● Bulk density : 0,50 gr/cm3


● Particle size : 1,5 mm
● Color : gray
● Bulk crushing strength : 17,0 kg/cm2
●Racun Katalis :

a. Air, ini akan melarutkan sifat asam dari catalyst, sehingga akan mempengaruhi
activitas katalis
b. Beberapa metal seperti : As, Pb, Cu, ini akan menurunkan aktivitas dehydrogenasi
dari Platinum, tetapi tidak menurunkan ktivitas hydro cracking.
c. Peracun akibat Sulphur disebabkan oleh beberapa type dari senyawa sulphur da
juga sulphur bebas. Kadar sulphur yang diijinkan + 10 ppm
d. Alkali metal : K & Na : akan menetralisir sifat asam dari catalyst.

e. Senyawa Nitrogen ini bisa berubah menjadi NH3 yang juga menetralisir airsifat

asam dari catalyst.


Kondisi Operasi
a. Seksi Reaktor :
Umpan : 1280 ton/hari
Recycle gas H2 : 975 ton/hari
Suhu masuk/keluar R-1 : 490/454 oC

Suhu masuk/keluar R-2 : 488/472 oC

Suhu masuk/keluar R-3 : 485/482 oC

Tekanan masuk/keluar R-1 : 19/18,5 Kg/cm2


Tekanan masuk/keluar R-2 : 18,4/18 Kg/cm2
Tekanan masuk/keluar R-3 : 18,0/17,6 Kg/cm2
b.Seksi stabilizer

Umpan : 1217 ton/hari


Suhu puncak kolom : 50 o
C
Suhu dasar kolom : 170 C
o

Suhu umpan masuk kolom : 130 o


C
c.Sirkulasi reboiler

Sirkulasi reboiler : 2278 ton/hari


Suhu masuk reboiler : 170 o
C
Suhu keluar reboiler : 184 o
C
Gambar
Unit Catalitic Reforming
Gambar
Process Flow Diagram Catalytic Reforming-CCR (Seksi Reaktor)
Gambar
Process Flow Diagram Catalytic Reforming-CCR (Seksi CCR)

Anda mungkin juga menyukai