Anda di halaman 1dari 16

Proses Houdriforming

BAB II

Proses Platforming

PEMBAHASAN

Proses Sinclair Baker


Proses Platinum

2.1 Pengertian Reforming

- Reaktor dengan Swing, terdiri dari:

Reforming adalah perubahan dari bentuk molekul

Proses Hydroforming

bensin yang bermutu kurang baik (rantai karbon lurus)

Proses Powerforming

menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai karbon

Proses Ultraforming

bercabang). Kedua jenis bensin ini memiliki rumus molekul


yang sama bentuk strukturnya yang berbeda. Oleh karena itu,

b.

Katalis Unggun Bergerak

proses ini juga disebut isomerisasi. Reforming dilakukan

Proses Hyperforming

dengan menggunakan katalis dan pemanasan.

Proses Thermofor (TCR)

Reforming adalah suatu proses untuk merubah


struktur senyawa hidrokarbon dalam fraksi minyak menjadi

c.

Kalatis Unggun Terfluidisasi, terdiri dari:

komponen blending gasoline yang mempunyai oktan tinggi.

Proses Fluid Hydroforming

Perubahan susunan struktur molekul yang terjadi paling


dominan dalam reaksi tersebut adalah dehidrogenasi naftena

d.

Reforming dengan Daur Ulang, terdiri dari:

membentuk aromatik menurut reaksi berikut :

Proses Iso Plus Houdriforming


Proses Reforming

CH
2.2 Sifat Fisik dan Kimia Bahan Baku dan Produk

HC

2.2.1 Sifat Fisik dan Kimia Bahan Baku

CH
H3C (CH2)4 CH3

4 H2
HC
CH

1. Naftena
Gambar 1. Siklo-Heksana atau naftena - C6H12
Naftena adalah senyawa hidrokarbon jenuh yang
membentuk struktur cincin dengan rumus molekul

CH

CnH2n.

Senyawa-senyawa

banyak

ditemukan

adalah

kelompok
senyawa

naftena
yang

yang

struktur

Reforming bertujuan mengubah struktur molekul

cincinnya tersusun dari 5 atau 6 atom karbon. Contohnya

rantai lurus menjadi rantai bercabang/alisiklik/aromatik.

adalah siklopentana (C5H10), metilsiklopentana (C6H12)

Sebagai contoh, komponen rantai lurus (C5-C6) dari fraksi

dan sikloheksana (C6H12). Umumnya, di dalam minyak

bensin diubah menjadi aromatik.

bumi mentah, naftena merupakan kelompok senyawa


hidrokarbon yang memiliki kadar terbanyak kedua setelah

Macam macam proses reforming:


1.

Reforming Termis, terdiri dari :


Proses Polyforming

n-parafin.
Naftena memiliki sifat antara lain memiliki warna
merah kecoklatan, kestabilan yang cukup tinggi, tidak
cocok dengan agen dengan oksidasi tinggi , sangat

2.

Reforming Katalis, terdiri dari:

berbahaya

a.

mengandung karsinogen. Titik didihnya 70 - 180C.

Katalis Unggun Diam, terdiri dari:


- Reactor Tanpa Swing, terdiri dari:
Proses Catforming

apabila

dihirup

atau

dihisap

karena

Kontak dengan kulit dapat menyebabkan kekeringan


dermatitis.

Naftena adalah material yang memiliki titik didih


antara gasolin dan kerosin. Beberapa naphta digunakan

Titik didih

4098 K

sebagai :

(3825 C, 6917 F)

- Pelarut dry cleaning (pencuci)


- Pelarut karet

Kalor peleburan

22.17 kJ/mol

Kalor penguapan

469 kJ/mol

Kapasitas kalor

(25 C) 25.86 J/(molK)

- Bahan awal etilen


- Dalam kemileteran digunakan sebagai bahan bakar jet
dikenanl sebagai jP-4
2. Katalis
Katalis yang dapat digunakan pada proses reforming
ini yaitu:
a.

Gambar 2. Katalis Platina

Platina

Platinum adalah logam dengan putih


keperak-perakan yang indah. Mudah ditempa dalam
Keterangan Umum Unsur

keadaan murni. Platinum memiliki koefisien muai


yang hampir sama dengan kaca silika-natroium

Nama, Lambang, Nomor atom

platina, Pt, 78

Deret kimia

transition metals

Golongan, Periode, Blok

10, 6, d

Penampilan

grayish white

karbonat,

dan

karenanya

digunakan

untuk

membuat elektroda bersegel dalam sistem kaca.


Logam ini tidak teroksidasi di udara pada suhu
berapapun, tapi termakan oleh halogen, sianida,
sulfur dan basa kaustik.
Platinum tidak dapat larut dalam asam
klorida dan asam nitrat, tapi melarut dengan aqua
regia membentuk asam kloroplatinumt. Dalam
Massa atom

195.084(9) g/mol

kondisi yang sangat halus, platinum merupakan


katalis yang sempurna, yang banyak digunakan

[Xe] 4f14 5d9 6s1

Konfigurasi elektron

untuk menghasilkan asam sulfat. Juga digunakan


sebagai katalis dalam pemecahan produk minyak

Jumlah elektron tiap kulit

2, 8, 18, 32, 17, 1

bumi. Platinum juga banyak diminati untuk


dimanfaatkan sebagai katalis dalam sel bahan bakar
dan peralatan anti polusi untuk mobil.

Ciri-ciri fisik
Fase

solid

Massa jenis (sekitar suhu kamar)

21.45 g/cm

Massa jenis cair pada titik lebur

19.77 g/cm

Titik lebur

2041.4 K
(1768.3 C, 3214.9 F)

Anoda

platinum

digunakan

secara

ekstensif dalam sistem perlindungan katoda untuk


kapal besar dan bejana yang melewati lautan, pipa,
baja dermaga dan lain-lain. Kawat platinum yang
sangat halus akan berkilau merah terang bila
ditempatkan dalam uap metil alkohol, di mana
platinum berperan sebagai katalis, untuk mengubah
alkohol menjadi

formaldehida.

Fenomena ini

digunakan secara komersial untuk memproduksi

pemantik api rokok dan penghangat tangan.

peledakan campuran (uap bensin dengan udara) di dalam

Hidrogen dan oksigen dapat meledak dengan

silinder mesin dengan siklus Otto sebelum busi menyala.

adanya platinum

Peristiwa knocking ini sangat mengurangi daya mesin.


Hidrokarbon rantai lurus cenderung membangkitkan
knocking. Sementara, hidrokarbon bercabang, siklik

b.

Molybdenum

Gambar 3. Katalis Molybdenum


Sifat Fisik Molybdenum
Molybdenum merupakan unsur yang solid, memiliki
penampilan metalik putih keperakan. Lebih sering
terlihat seperti abu-abu gelap atau hitam bubuk. Titik
lelehnya sekitar 2.610 C (sekitar 4.700 F) dan titik
didih adalah 4.800 untuk 5.560 C (8.600 hingga
10.000 F). Densitasnya adalah 10,28 gram per kubik
sentimeter.
Sifat Kimia Molybdenum
Molybdenum tidak larut dalam reagen kimia yang
paling umum. Reagen kimia adalah suatu zat yang
digunakan untuk mempelajari bahan-bahan lain, seperti
asam atau alkali. Sebagai contoh, molybdenum tidak
larut dalam asam klorida, asam fluorida, amonia,
sodium hidroksida, atau asam sulfat encer. Reagen Zat
kimia ini sering digunakan untuk menguji bagaimana
suatu zat reaktif. Molybdenum tidak larut dalam panas
sulfat atau asam nitrat, Logam ini tidak bereaksi dengan
oksigen pada suhu kamar,dan juga tidak bereaksi
dengan oksigen pada temperatur tinggi.
2.2.2 Sifat Fisik dan Kimia Produk
1. Gasolin
Gasolin (Bensin)
Rentang rantai karbon : C5 - C10
Trayek didih : 40 - 180C
Mulanya bensin adalah produk utama dalam industri
minyak bumi yang merupakan campuran kompleks dari

maupun aromatik cenderung bersifat anti knocking.


Tolok ukur kualitas anti knocking sering disebut sebagai
bilangan oktan (octane number).
Untuk meningkatkan nilai tambah fraksi nafta yang
kadar oktannya masih rendah, sekitar 40-59 akan
diproses lagi di Unit Reforming yang hasilnya berupa
bensin dan residu. Untuk bensin nilai oktannya menjadi
85-90. Bensin ini bisa diblending lagi dengan TEL (tetra
ethyl lead) sehinggga nilai oktannya mencapai 95,
contoh bensin beroktan 95 adalah pertamax.
2.3 Macam macam Proses Reforming
2.3.1 Reforming Termis
Proses secara termis yang sinambung digunakan
untuk mengubah molekul melalui penyusunan kembali
nafta dan gasoline berkualitas anti ketuk yang rendah
menjadi komponen gasoline yang menpunyai angka oktan
tinggi. Produk sekunder dari proses ini meliputi gas gas
olefin untuk umpan polimerisasi dan tar yang digunakan
untuk minyak bakar berat.
Peralatan reforming termis mirip dengan peralatan
perengkahan termis, dengan sedikit modifikasi para ahli
kilang menggunakan peralatan yang sama untuk kedua
proses tersebut. Sama dengan umpan reforming katalis,
tipe umpan reforming adalah nafta ringan (virgin nafta)
yang mempunyai IBP 200 - 250F dan FBP 300 - 400F.
Gasolin alam dan fraksi perengkahan dapat digunakan
sebagai umpan. Suhu keluar pemanas adalah 950 - 1100F
pada tekanan 400 1000 psig. Nafta dari aliran samping
fraksionator ditambahkan ke effluent heater untuk
menahan reaksi dekomposisi yang sangat ekstensif

ratusan hidrokarbon dan memiliki rentang pendidihan


antara 30-200 oC. Bensin adalah bahan bakar mesin
siklus Otto yang banyak digunakan sebagai bahan bakar
alat transportasi darat (mobil). Kinerja yang dikehendaki
dari bensin adalah anti knocking. Knocking adalah

2.3.2 Reforming Katalis


Catalytic reforming (atau UOP menyebut
Platforming) telah menjadi bagian penting bagi suatu
kilang di seluruh dunia selama bertahun-tahun. Fungsi
utama proses catalytic reforming adalah meng-upgrade
naphtha yang memiliki octane number rendah menjadi
komponen blending mogas (motor gasoline) dengan
bantuan katalis melalui serangkaian reaksi kimia. Naphtha
Gambar 4. Diagram Alir Proses Reforming Termis

yang dijadikan umpan catalytic reforming harus ditreating terlebih dahulu di unit naphtha hydrotreater untuk

Reforming Termis, terdiri dari :

menghilangkan

A. Proses Polyforming
Proses

ini

merupakan

impurities

seperti

sulfur,

nitrogen,

oksigen, halide, dan metal yang merupakan racun


proses

termis

yang

berbahaya bagi katalis catalytic reformer yang tersusun

sinambung merubah nafta ringan (straight run) dan

dari platina. Selain itu, catalytic

ataupun gas oil bersama sama dengan gas gas

memproduksi by-product berupa hydrogen yang sangat

hidrokarbon sangat ringan (dominan C3 dan C4) menjadi

bermanfaat bagi unit hydrotreater maupun hydrogen plant

mogas yang mempunyai oktan tinggi dan fuel oil.

atau jika masih berlebih dapat juga digunakan sebagai

reforming juga

fuel gas bahan bakar fired heater. Butane, by-product


lainnya, sering digunakan untuk mengatur vapor pressure
gasoline pool.
Teori Catalytic Reforming
Feed naphtha ke unit catalytic reforming
biasanya mengandung C6 s/d C11, paraffin, naphthene,
dan aromatic. Tujuan proses catalytic reforming adalah
Gambar 5. Diagram Alir Proses Polyforming
Operasi dari proses ini meliputi pemasukan umpan
nafta (virgin) ke dalam absorber untuk mengambil
propana (recovery C3 80 90%) dan gas gas berat.
Tekanan pada aliran campuran umpan adalah 1000 1500
psig. Aliran quench di bagian bawah evaporator adalah
1020 1120 F turun menjadi 650 700 F. Tekanan
evaporator sekitar 400 psig. Bagian lain dari bawah
evaporator di-flash untuk mendapatkan fuel oil dan gas,
sedangkan overhead evaporator dikirim ke stabilizer
dimana gas gas yang dapat dikondensasikan dipisahkan
dari produk gasoline untuk dipakai kembali di absorber
bersama dengan umpan gas cair.

memproduksi aromatic dari naphthene dan paraffin.


Kemudihan reaksi catalytic reforming sangat
ditentukan oleh kandungan paraffin, naphthene, dan
aromatic yang terkadung dalam naphtha umpan. Aromatic
hydrocarbon yang terkandung dalam naphtha tidak
berubah oleh proses catalytic reforming.
Sebagian besar napthene bereaksi sangat cepat
dan efisien berubah menjadi senyawa aromatic (reaksi ini
merupakan reaksi dasar catalytic reforming). Paraffin
merupakan senyawa paling susah untuk diubah menjadi
aromatic. Untuk aplikasi low severity, hanya sebagian
kecil paraffin berubah menjadi aromatic. Sedangkan pada
aplikasi high severity, konversi paraffin lebih tinggi, tetapi

tetap saja berlangsung lambat dan inefisien. Gambar

logam berbentuk butir atau pellet yang dapat diolah

berikut menggambarkan konversi hydrocarbon yang

tergantung pada jenis katalis yang digunakan, yaitu

terjadi pada operasi typical catalytic reforming, yaitu

mempunyai jarak didih (IBP) sekitar 150 175 F dan

untuk lean naphtha (high paraffin, low naphtha content)

FBP 400 500 F. Proses pendahuluan terhadap umpan

dan untuk rich naphtha (lower paraffin, higher naphthene

biasanya tidak menjadi factor yang dipertimbangkan

content) :

kecuali kalau mengandung air yang akan menurunkan


aktifitas katalis.

Gambar 6. Diagram Alir Proses Reforming Unggun


Bergerak
Pada proses reforming ini volatility minyak
dinaikkan dan kandungan sulfurnya dikurangi. Perbaikan
bilangan oktan virgin naphta adalah dari 20 menjadi 50
RON tanpa menggunakan pengungkit timball. Proses
reforming katalis yang komersil dapat diklasifikasikan
sebagai proses sinambung, semi regenerative dan siklus
tergantung pada metoda dan frekuensi regenerasi katalis,
yang secara luas dikelompokkan menjadi:
Proses katalis unggun bergerak

2.

Proses katalis unggun diam

3.

Proses katalis unggun terfluidisasikan


unggun

bergerak

A.

Proses Hyperforming
Proses ini dikembangkan oleh Union Oil Co of
California pada awal tahun 1950an, tetapi tidak
lama ditawarkan untuk dilisensi dan sudah tidak
dipakai lagi. Unit komersil pertama dibangun pada
kulang Calstate Refining Co di Signal Hill-

1.

Proses

Katalis Unggun Bergerak terdiri dari :

California pada tahun 1955.


Proses ini menggunakan katalis kobal-molibdat
dan

berbentuk pellet dengan basis alumina yang


terfluidisasi

distabilkan dengan silica. Didalam operasinya,

menggunakan katalis tipe logam oksida yang tidak murni

katalis turun bergerak kebawah melalui reactor

(katalis platina dan molybdenum), dilengkapi dengan unit

karena aliran gravitinya dan dikembalikan ke

regenerasi terpisah, sedangkan proses unggun diam

puncak dengan teknik pengangkutan solid yang

menggunakan katalis tipe platina dalam unit yang

menggerakan katalis pada kecepatan rendah dan

dilengkapi untuk sirkulasi, tanpa regenerasi atau kadang

dengan kehilangan karena keausan yang minimu,

kadang dengan regenerasi. Pada kenyataannya hampir

Umpan uap nafta dan recycle gas mengalir keatas

95% kilang minyak menggunakan unggun diam.

secara berlawanan arah dengan katalis. Regenerasi


katalis dapat dilakukan baik secara eksternal dengan

2.3.2.1 Proses Reforming Unggun Bergerak


Proses unggun bergerak ini menggunakan reactor
tunggal yang berisi katalis yang dapat diregenerasi secara

lift vertical atau dengan vessel terpisah. Untuk


umpan nafta ringan dan nafta perengkahan yang
mempunyai

jarak

didih

150-4500F

dapat

sinambung. Katalis yang dipakai adalah campuran oksida

menghasilkan komponen bahan bakar motor dengan

nitrogen, air, daan sulphur. Umpan yang diolah

RON 40-50. Dapat juga dilakukan pemisahan

adalah

nafta

ringan

(virgin

naptha)

yang

sulphur dan nitrogen. Stok minyak LGO dapat juga

mempunyai IBP 175-250 F dan FBP 350-4000F

diumpakn untuk memisahkan sulphur dan nitrogen

digabung dengan gas recycle dengan kemurnian

dibawah kondisi hidrogenasi menengah untuk

hydrogen 80-98 % sebesar 3-10 mol H2 per mol

memproduksi minyak diesel premium dan distilat-

umpan cair. Suhu ditahan pada 850-9500F diantara

distilat menengah. Kondisi operasi pada reactor

dua reactor pada tekanan sekitar 500 psig.

yaitu 800-900 F pada tekanan 400 psig. Suhu


operasi yang tinggi dapat dilakukan untuk umpan
nafta ringan. Recycle hydrogen sekitar 3000 scf per
barel umpan. Sirkulasi katalis rendah sekitar 5 ton
per jam untuk umpann 10000 B/D. Regenerasi
terjadi pada suhu 9500F dan tekanan 415 psig.
B.

Proses Thermofor
Proses ini dikembangkan dan dilesensu oleh Socony

Semua proses katalis unggun tetap dengan reactor

Mobil Oil Co tetapi tidak lama dipakai. Proses ini

tanpa swing kecuali proses platforming dilengkapi

menggunakan katalis sintetis berbentuk butiran

dengan fasilitas regenarasi in-situ pada kondisi

terdiri dari krom dan alumina. Kondisi operasi

operasi yang diblock out. Regenarasi dilakukan

normal pada reactor sekitar 950-1000 0F pada

dengan udara pada tekanan atmosfir ( secara normal

tekanan 100-200psig, dan space velocity 0,7 v/hr/v.


Rasio gas recycle terhadap umpan nafta berkisar
antara 3-9 mol/mol.
Regenerasi terjadi pada tekanan atmosfer dan suhu

1.

pada 250-300 psig) dan suhu 1000-10500F.


Reaktor Tanpa Swing, terdiri dari :
Proses Catforming
Proses ini dikembangkan oleh Atlantic Refining Co

800-10500F. Katalis mengalir kebawah melalui

dimana katalisnya diproduksi oleh Engelhard

reactor yang berlawanan arah dengan umpan nafta

Industries Inc yaitu platina, alumina, silica-alumina

dan mengalir searah dengan gas recycle. Katalis

yang mempunyai space velocity tinggi untuk

ditransportasi dari bawah reactor ke puncak

menghasilkan hydrogen dengan kemurnian yang

regenerator dengan bucket elevator. Yield reformat

sangat tinggi. Regenarasi untuk memperpanjang

mempunyai RON 85-95. Pada kondisi normal

umur katalis dilakukan dengan basis block-out

reformat

memisahkan

dengan campuran udara steam yang encer. Unit

sejumlah kecil polimer aromatic berat yang

catforming pertama dipasang pada kilang McBride

berbentuk sekitar 2 % vol.

Oil & Gas Corp di LaBlanca-Texas pada tahun

tersebut

direrun

untuk

1952.

2.3.2.2 Katalis Unggun Tetap


A. Proses Unggun Tetap Dengan Reaktor Tanpa
Swing
Proses ini merupakan proses kontinyu
menggunakan katalis tipe asam berbentuk pellet
mengandung platina (0,01 s/d 1,0% rata-rata 0,5%)
dalam alumina atau silica alumina sebagai carrier.
Suatu unit pengolahan pendahuluan atau guard case
dapat

diinstalasi

untuk

memastikan

adanyan

kontaminan katalis seperti arsen, timbal, tembaga,

2.

Proses Houdriforming
Proses ini dilisensi oleh Houdry Process and
Chemical Co. Katalisa dapat diregenarasi, jika perlu
dalam suatu basis block-out. Suatu unit pengolahan
pendahuluan guard case untuk hidrogenasi katalis
dengan menggunakan katalis Houdri yang sama
digunakan

untuk

mengolah

umpan

yang

3.

mengandung sulphur yang tinggi. Timbal dan

digunakan diklasifikasi menjadi 2 tipe yaitu

garam-garam tembaga juga dapat dihilangkan pada

regenerasi siklus dengan katalis oksida-logam yang

kondisi operasi yang sedang dari guard case. Unit

tidak bersih, dan regenerasi siklus dengan katalis

komersil pertama Houdriformer dipakai oleh Sun

platina-alumina, Kedua tipe proses menggunakan

Oil Co pada kilang di Marcus Hook-Pennsylvania

reactor swing yang berfungsi untuk meregenerasi

pada tahun 1953.

sebagian katalis sementara sebagian lainnya tetap


berada dalam stream operasi. Regenerasi siklus

Proses Sinclair-Baker
Proses ini disusun untuk menggunakan katalis

menggunakan

katalis platina beroperasi pada

Sinclair-Baker RD-150 yang dibuat oleh Engelhard

tekanan rendah sekitar 250-350 psig. Proses tekanan

Industries Inc. Katalis ini mengandung 0,6 wt %

rendah memberikan keuntungan antara lain :


a. Yield gasoline tinggi karena terjadi reaksi

platina dalam alumina. Katalis ini menghasilkan


rasio yang tinggi antara aktifitas siklisasi paraffin
dan

aktifitas

hydrocracking,

dan

b.

hydrocracking yang sedikit


Produk mempunyai angka oktan tinggi dengan

c.

umpan nafta
Yield hydrogen yang lebih baik sebab lebih

mempunyai

kemampuan untuk regenarasi dengan udara encer.


Proses Sinclair-Baker yang normal terdiri dari 3

banyak terjadi reaksi dehidrogenasi dan sedikit

buah reactor yang dipasang seri dengan regenerasi

reaksi hydrocracking. Akan tetapi pada tekanan

yang dilakukan secara block-out selama 24-72 jam.

rendah yield kokas akan meningkat dengan

Unit-unit komersil pertama telah dipasang pada

adanya penurunan aktivitas katalis.

kilang Pure Oil Co di Heath-Ohio dan pada kilang


Sinclair di Marcus Hook-Pennsylvania pada tahun
1954.
4.

Proses Platinum
Proses ini dikembangkan dan dipakai oleh Socony
Mobil Oil Co yang aslinya diidentifikasi sebagai
saveforming. Proses ini menggunakan reactor
unggun tetap dengan katalis platina beroperasi pada
tekanan tinggi sekitar 500psig yang secara umum
tidak terlalu sering diregenerasi. Instalasi komersil
pertama telah dipasang pada kilang Mobil Oil Co di
Ferndale-Washington pada tahun 1954.

1.

Reaktor dengan Swing, terdiri dari :


Proses Powerforming
Proses ini dilisensi oleh Esso Research and
Engineering Co memakai katalis platina dalam
alumina yang ditempatkan dalam 4 atau 5 buah
reactor. Tiga atau empat reactor dalam stream,
sementara satu reactor sedang diregenerasi dengan
teknik khusus menggunakan reactor swing. Siklus
dalam

satu

reactor

dari

system

reaktor

memerlukan waktu 3-5 hari. Untuk umpan yang


lebih

menyenangkan

meperbaiki

angka

atau
oktan

untuk

keperluan

menengah

maka

powerformer dapat dioperasikan pada tekanan


tinggi dengan regenerasi katalis yang semiB. Proses Unggun Tetap Dengan Reaktor Swing
Proses ini merupakan proses katalis unggun

regeneratif secara block-out setiap 2-6 bulan sekali.

tetap yang kontinyu, berdasarkan tipe katalis yang

pendahuluan dengan hidrogenasi. Unit komersil

Jika

diperlukan

dapat

dilakukan

pengolahan

pertama dari proses ini diinstalasi pada kilang Esso

2.

Isomerisasi Napthene dan Paraffin

Standard Oil Co di Baltimore-Maryland pada tahun


Isomerisasi cyclopentane menjadi cyclohexane

1955.
2.

harus terjadi terlebih dahulu sebelum kemudian

Proses Ultraforming
Proses ini dilisensi oleh Standard Oil Co of Indiana,

diubah menjadi

aromatic.

Reaksi

ini sangat

tergantung dari kondisi operasi.

merupakan reforming tekanan rendah dengan


katalis platina 0,6% dalam alumina. Regenerasi
katalis dalam reactor akan memulihkan aktifitas
katalis tanpa menghentikan operasi unit. Reformat
yang dihasilkan dari unit komersil mempunyai
RON diatas 100 dengan umpan nafta dari Gulf
Coast pada yield C5+ sekitar 75% vol. Instalasi
Ultraforming komersil yang pertama dipasang pada
kilang American Oil Co di El Dorado Arkansas
pada tahun 1954.

3.

Dehydrocyclization Paraffin

2.3.2.3 Reaksi-reaksi yang Terjadi di Catalytic Reforming


Dehydrocyclization

paraffin

merupakan

reaksi

Reaksi-reaksi yang terjadi di catalytic reforming adalah

catalytic reforming yang paling susah. Reaksi

sebagai berikut :

dehydrocyclization terjadi pada tekanan rendah dan


temperature tinggi.Fungsi metal dan acid dalam

1.

katalis diperlukan untuk mendapatkan reaksi ini.

Dehidrogenasi Naphthene
Naphthene merupakan komponen umpan yang
sangat diinginkan karena reaksi dehidrogenasi-nya
sangat mudah untuk memproduksi aromatic dan byproduct hydrogen. Reaksi ini sangat endotermis
(memerlukan

panas).

Reaksi

dehidrogenasi

naphthene sangat terbantu oleh metal catalyst


function dan temperatur reaksi tinggi serta tekanan
rendah.

4.

Hydrocracking
Kemungkinan

terjadinya

reaksi

hydrocracking

karena reaksi isomerisasi ring dan pembentukan


ring yang terjadi pada alkylcyclopentane dan
paraffin dank area kandungan acid dalam katalis
yang diperlukan untuk reaksi catalytic reforming.
Hydrocracking paraffin relative cepat dan terjadi
pada tekanan dan temperature tinggi. Penghilangan
paraffin

melalui

reaksi

hydrocracking

akan

meningkatkan konsentrasi aromatic dalam produk


sehingga akan meningkatkan octane number. Reaksi
hydrocracking ini tentu mengkonsumsi hydrogen
dan menghasilkan yield reformate yang lebih

Function
Naphthene

Metal

Tinggi

Rendah

Acid

Rendah

Acid

Rendah

Metal/Acid

Tinggi

Rendah

Hydrocracking

Acid

Tinggi

Tinggi

Demethylation

Metal

Tinggi

Tinggi

Metal/Acid

Tinggi

Tinggi

dehydrogenation
Naphthene

rendah.

Isomearization
Parraffin
Isomearization
Paraffin
dehydrocyclization
5.

Demetalization
Reaksi demetalisasi biasanya hanya dapat terjadi
pada severity operasi catalytic reforming yang
tinggi. Reaksi ini dapat terjadi selama startup unit

Aromatic
dealkylation

catalytic reformate semi-regenerasi pasca regenerasi


atau penggantian katalis.
2.3.2.4 Catalytic Reforming Catalyst Dual Function Balance
Seperti terlihat pada tabel 1 (Reaksi yang terjadi
pada

Unit

Catalytic

Reforming),

sebagian

reaksi

menggunakan fungsi metal dari katalis dan sebagian reaksi


lainnya menggunakan fungsi acid dari katalis. Pada unit
6.

catalytic cracking sangat penting untuk memiliki balance

Dealkylation Aromatic

yang sesuai antara fungsi metal dan fungsi acid dari katalis,
Dealkylation aromatic serupa dengan aromatic

seperti terlihat pada gambar berikut :

demethylation dengan perbedaan pada ukuran


fragment yang dihilangkan dari ring. Jika alkyl side
chain cukup besar, reaksi ini dapat dianggap sebagai
reaksi cracking ion carbonium terhadap rantai
samping. Reaksi ini memerlukan temperature dan
tekanan tinggi.
Reaksi-reaksi yang terjadi pada unit catalytic
Gambar 7. Desired Metal-Acid Balance

reforming dapat diringkas s ebagai berikut :

Pada proses catalytic reforming, sangat penting

Tabel I. Reaksi yang Terjadi pada Unit Catalytic


untuk

Reforming

meminimumkan

memaksimumkan
Jenis Reaksi

Catalyst

Temperature

Pressure

reaksi

reaksi

hydrocracking

dehydrogenation

dan
dan

dehydrocyclization.

Balance ini dijaga dengan pengendalian H2O/Cl

Yakinkan beberapa CO2 extinguisher tersedia di

yang tepat selama siklus katalis semi-regeneration dan dengan

sekitar lokasi unloading dan siapkan selang water

menggunakan teknik regenerasi yang tepat. Fase uap H2O

hydrant menjulur ke lokasi unloading.

dan HCl berada dalam kesetimbangan dengan permukaan

chloride dan kelompok hydroxyl.

Selama unloading, reaktor harus dijaga dalam


kondisi

Terlalu banyak H2O dalam fase uap akan memaksa

inert

dengan

menggunakan

nitrogen

blanketting sehingga katalis tidak berkontak dengan

chloride dari permukaan katalis keluar dan menyebabkan

udara.

katalis menjadi underchloride (fungsi acid dalam katalis tidak


dapat dijalankan dengan baik), sedangkan terlalu banyak

Semua orang yang masuk ke dalam reaktor harus

chloride dalam fase uap akan menjadikan katalis overchloride

dilengkapi peralatan keselamatan yang sesuai untuk

yang juga tidak baik untuk katalis (fungsi metal dalam katalis

confined space dan kondisi inert (breathing

tidak dapat dijalankan dengan baik).

apparatus).

2.3.2.5 Catalyst Unloading untuk Fixed Bed Catalytic

Gunakan drum metal sebagai penampung spent


catalyst dan setiap drum harus di-purge dengan

Reformer

nitrogen selama proses unloading untuk mencegah


kontak katalis dengan udara.

Prosedur catalyst unloading untuk fixed bed catalyst


reformer serupa dengan prosedur catalyst unloading untuk
hydrotreater.

Semua orang yang berada di sekitar area unloading


harus menggunakan pelindung muka dan mata dan

Catalyst Unloading untuk Catalytic Reformer-Continuous

menggunakan baju lengan panjang (jika mungkin

Catalytic Regeneration

yang

flame-resistant)

karena

sewaktu-waktu

spark/api dapat saja terjadi dengan kehadiran


pyrites.

Prosedur unloading untuk catalytic reformer-CCR


lebih susah dibandingkan prosedur unloading untuk fixed bed
catalytic reformer.

Jika timbul pyrite dalam reaktor selama proses


unloading,

maka

naikkan

supply

nitrogen

saat

semaksimal mungkin, jangan pernah menggunakan

melakukan catalyst unloading untuk catalytic reformer-CCR

air untuk memadamkannya, karena dapat merusak

adalah sebagai berikut :

struktur katalis dan internal reaktor.

Beberapa

hal

yang

perlu

diperhatikan

Jangan pernah membiarkan udara masuk ke dalam


reactor karena akan menyebabkan spontaneous
combution.

Jangan pernah membuka top dan bottom reaktor


secara bersamaan karena akan menciptakan natural
chimney draft effect yang akan menarik udara

Setelah drum berisi spent catalyst hasil unloading


mengalami pendinginan alami dan pendinginan
dengan supply nitrogen ke dalam drum, maka drum
dapat ditutup dengan penutup yang sesuai untuk
menghindari masuknya moisture ke dalam drum.

2.3.2.6 Catalyst Loading untuk Fixed Bed Catalytic Reformer

masuk ke dalam reactor.

Jangan menggunakan kayu, kanvas, atau material


mudah terbakar lainnya.

10

Prosedur catalyst loading untuk fixed bed catalyst

chloride pada permukaan katalis. Beberapa sumber

reformer serupa dengan prosedur catalyst loading untuk

yang membuat kandungan nitrogen dalam umpan

hydrotreater (silahkan merujuk ke bab hydrotreating process).

naphtha tinggi adalah : proses hydrotreating yang


tidak baik (temperature reactor kurang tinggi atau

Catalyst Loading untuk Catalytic Reformer-Continuous

katalis sudah harus diganti), penggunaan filming

Catalytic Regeneration

atau neutralizing amine sebagai corrosion inhibitor


di seluruh area yang tidak tepat guna.

Terdapat 3 metode catalyst loading untuk catalytic


reformer-CCR, yaitu:

Water

Reactor by reactor loading procedure

Kandungan air dalam recycle gas sebesar 30 mol-

Entire Reactor Stack Loading Procedure

ppm sudah menunjukkan excessive water, dissolved

Pneumatic Catalyst Loading Procedure

oxygen, atau combined oxygen di unit catalytic


reforming. Tingkat moisture di atas level ini dapat

Karena prosedur ketiga metode catalyst loading di

menyebabkan reaksi hydrocracking yang excessive

atas sangat rumit dan sangat technical, maka ketiga metode

dan juga dapat menyebabkan coke laydown. Lebih

catalyst loading tersebut tidak akan diuraikan disini.

lanjut lagi, kondisi ini akan menyebabkan chloride


ter-strip

2.3.2.7 Catalyst Poison

menjadi

sehingga

mengganggu

terganggu.

Beberapa

sumber

yang

membuat kandungan air dalam system tinggi adalah

berikut :

: proses hydrotreating yang tidak sesuai, kebocoran


heat

Sulfur

exchanger, proses drying yang tidak cukup di

sebesar 0,1-0,2 wt-ppm untuk menjamin stabilitas

drying zone di dalam regeneration tower, dan

dan selektivitas katalis yang maksimum. Beberapa

kebocoran steam jacket di regeneration section.

sumber yang membuat kandungan sulfur dalam

atau katalis sudah harus diganti), recombination


sulfur dari naphtha hydrotreater (dan terbentuknya
sedikit olefin) akibat temperature hydrotreater yang
tinggi dan tekanan hydrotreater yang rendah,
hydrotreater stripper upset, memproses feed yang
memiliki end point tinggi.

Konsentrasi nitrogen maksimum yang diijinkan


umpan

naphtha

Metal
Karena efek reaksi irreversible, maka kontaminasi
metal ke dalam katalis catalytic reforming sama
sekali tidak dibolehkan, sehingga umpan catalytic
reformer tidak boleh mengandung metal sedikit
pun. Beberapa sumber kandungan metal dalam
umpan naphtha adalah : arsenic (ppb) dalam virgin
naphtha, lead mungkin timbul akibiat memproses

Nitrogen
dalam

menggunakan

naphtha hydrotreater stripper feed effluent heat

diusahakan kandungan sulfur dalam umpan naphtha

yang tidak baik (temperature reactor kurang tinggi

yang

system injeksi water catalytic reforming, kebocoran

umpan naphtha adalah 0,5 wt-ppm. Biasanya

umpan naphta tinggi adalah : proses hydrotreating

exchanger

pemanas/pendingin steam/water di upstream unit,

Konsentrasi sulfur maksimum yang diijinkan dalam

katalis,

kesetimbangan H2O/Cl dan menyebabkan reaksi

Beberapa racun katalis catalytic reforming adalah sebagai

dari

adalah

0,5

wt-ppm.

Kandungan nitrogen dalam umpan naphtha akan


menyebabkan terbentuknya deposit ammonium

ulang off-spec leaded gasoline atau kontaminasi


umpan dari tangki yang sebelumnya digunakan
untuk leaded gasoline, produk korosi, senyawa
water treating yang mengandung zinc, copper,

11

phosphorous, kandungan silicon dalam cracked

hydrogen. Produk LPG dikirim ke tangki produk (jika sudah

naphtha yang berasal dari silicon based antifoam

memenuhi spesifikasi produk LPG) atau dikirim ke unit

agent yang diijeksikan ke dalam coke chamber

Amine-LPG recovery terlebih dahulu. By product hydrogen

untuk mencegah foaming, dan injeksi corrosion

dikirim ke unit hydrotreater dan hydrogen plant.

inhibitor yang berlebihan ke stripper naphtha


hydrotreater.

2.3.2.9

Variabel Proses Catalytic Reforming Unit


Beberapa variabel proses yang berpengaruh pada

High feed end point

operasi Catalytic Reforming adalah sebagai berikut :


Catalytic reforming didisain untuk memproduksi
aromatic hydrocarbon. Produksi aromatic ini tidak

1.

Catalyst Type

dapat terjadi tanpa kondensasi single ring aromatic


Tipe katalis berpengaruh terhadap operasi catalytic

menjadi mulgi-ring polycyclic aromatic, yang

reforming terutama dalam hal basic catalyst

merupakan petunjuk adanya coke. Endpoint naphtha

formulation (metal-acid loading), chloride level,

maksimum yang diijinkan sebagai umpan catalytic

platinum level, dan activator level.

reforming adalah 204 oC. Pada endpoint > 204 oC,


konsentrasi polycyclic aromatic dalam umpan
naphtha akan meningkat tajam. Jika umpan catalytic
reforming merupakan hasil blending dari berbagai
sumber (straight run naphtha, hydrocracker naphtha,
cracked naphtha), maka tiap arus umpan harus
dianalisa secara terpisah dan tiap stream tidak boleh
memiliki endpoint > 204 oC. Hasil blending antara
high end point stream dengan low end point stream
akan mengaburkan kandungan fraksi endpoint
yang tinggi.
2.3.2.8 Feed dan Produk Catalytic Reforming Unit
Feed unit catalytic reforming adalah heavy naphtha
yang berasal dari unit naphtha hydrotreating yang telah
mengalami treating untuk menghilangkan impurities seperti
sulfur, nitrogen, oxygen, halida, dan metal yang merupakan
racun bagi katalis catalytic reforming. Boiling range umpan
heavy naphtha antara 70 s/d 150 oC.
Produk unit catalytic reforming berupa high octane
motor gasoline component (HOMC) yang digunakan sebagai
komponen blending motor gasoline. Produk unit catalytic
reforming ini mempunyai RONC > 95 dan bahkan dapat
mencapai RONC 100. Produk lain adalah LPG dan byproduct

2.

Temperatur Reaksi
Catalytic reformer reactor catalyst bed temperature
merupakan parameter utama yang digunakan untuk
mengendalikan operasi agar produk dapat sesuai
dengan spesifikasi.
Katalis catalytic reformer dapat beroperasi hingga
temperatur

yang

cukup

tinggi,

namun

pada

temperatur di atas 560 oC dapat menyebabkan


reaksi thermal yang akan mengurangi reformate dan
hydrogen yield serta meningkatkan kecepatan
pembentukan coke pada permukaan katalis.
Temperatur reactor dapat didefinisikan menjadi 2
macam,

yaitu

Weighted Average Inlet Temperature (WAIT),


yaitu total (fraksi berat katalis dalam bed dikali
temperature

inlet

bed).

Weighted Average Bed Temperature (WABT),


yaitu total (fraksi berat katalis dalam bed dikali ratarata temperatur inlet dan outlet).
Dari kedua macam definisi tersebut di atas, WAIT
paling sering digunakan dalam perhitungan karena

12

kemudahan

perhitungan,

walaupun

WABT

kecepatan pembentukan coke pada permukaan

sebenarnya adalah ukuran yang lebih baik dari

katalis.

Menurunkan

kondisi reaksi dan temperatur katalis rata-rata.

meningkatkan

jumlah

tekanan
hydrogen

reaktor

akan

dan

yield

reformate, mengurangi kebutuhan temperatur untuk


membuat produk dengan octane number yang sama,
dan meningkatkan kecepatan pembentukan coke
3.

Space Velocity

pada permukaan katalis.

Space velocity merupakan ukuran jumlah naphtha

5.

Hydrogen/Hydrocarbon Ratio

yang diproses untuk jumlah katalis yang tertentu


selama waktu tertentu. Jika volume umpan naphtha

Hydrogen/hydrocarbon ratio didefinisikan sebagai

per jam dan volume katalis yang digunakan, istilah

mol recycle hydrogen per mol naphtha umpan.

yang digunakan adalah Liquid Hourly Space

Kenaikan H2/HC ratio akan menyebabkan naphtha

Velocity (LHSV). Sedangkan jika berat umpan

melalui reaktor dengan lebih cepat (residence time

naphtha per jam dan berat katalis yang digunakan,

lebih

maka istilah yang digunakan adalah Weight Hourly

kecepatan pembentukan coke pada permukaan

Space Velocity (WHSV).

katalis dengan pengaruh yang kecil terhadap

singkat),

sehingga

akan

menurunkan

kualitas dan yield produk.


Satuannya sama, yaitu 1/jam Semakin tinggi space
velocity atau semakin rendah residence time, maka

7.

Troubleshooting

semakin rendah octane number (RONC) produk


atau semakin rendah jumlah reaksi yang terjadi

Beberapa contoh permasalahan, penyebab, dan

pada WAIT yang tetap. Jika space velocity naik,

troubleshooting yang terjadi di Catalytic Reforming Unit

untuk mempertahankan RONC produk, maka

dapat

dilihat

kompensasi

Tabel

II.

yang

dilakukan

adalah

dengan

menaikkan temperatur reaktor.


4.

dalam

Contoh

table

II

Permasalahan,

berikut

ini

Penyebab,

:
dan

Troubleshooting Catalytic Reforming Unit

Reactor Pressure
Sebenarnya lebih tepat mengatakan hydrogen
partial

pressure

dibandingkan

sebagai

reactor

variabel

pressure,

namun

proses
untuk

kemudahan penggunaan, maka reactor pressure


dapat digunakan sebagai variabel proses (hydrogen
partial pressure = purity hydrogen x tekanan
reactor). Penyederhanaan ini dapat diterima karena
hydrogen yang ada dalam sistem merupakan produk
samping reaksi sehingga juga tergantung tekanan
reaktor, berbeda dengan di unit hydrocracker yang
menggunakan supply hydrogen dari hydrogen plant.
Tekanan reaktor akan mempengaruhi struktur yield
produk,

kebutuhan

temperatur

reaktor,

dan

13

Proses ini merupakan suatu proses kombinasi


menggunakan houdriformer yang konvensional,
beroperasi pada kondisi yang menengah dan keras
bersama dengan salah satu dari tiga alternative
2.3.3 Proses Reforming Unggun Terfluidisasi
Proses reforming katalis menggunakan unggun

berikut ini :
A. Reforming katalis konvensional plus ekstraksi
aromatic dan memisahkan katalis dari rafinat

terfluidisasi dari katalis padat, merupakan suatu proses


regenerasi yang sinambung dengan reactor terpisah

B.

ataupun terintegrasi untuk menjaga aktifitas katalis

aromatic dan recycle rafinat aromatic ke

dengan cara memisahkan kokas dan sulfur. Sebagai


umpan adalah nafta ringan hasil perengkahan atau nafta

aromatic (lihat Gbr 11-10a)


Reforming katalis konvensional plus ekstraksi

C.

reformer (lihat Gbr 11-10b)


Reforming katalis konvensional diikuti dengan

ringan dicampur dengan gas daur ulang yang kaya

reforming termis dan polimerisasi katalis dari

hydrogen. Katalis yang digunakan adalah molibdat 10%

pada olefin-olefin C3 dan C4 yang berasal dari

dalam alumina yang secara material tidak dipengaruhi

reforming termis (lihat Gbr 11-10c).

oleh arsen, besi, nitrogen atau sulfur dalam jumlah


normal. Kondisi operasi dalam reaktor sekitar 200 300
psig dan suhu 900 - 950F pada space velocity 0,3
0,8/jam. Kecepatan gas daur ulang adalah 4000 6000
scf/barel umpan dengan nisbah berat antara katalis dan
minyak adalah 0,5 1,5. Kondisi regenerasi yang

Tipe umpan untuk proses ini terdiri dari umpan


nafta

untuk

houdriformer

reforming

konvensional.

menggunakan

guard

Unit
case

dimaksudkan untuk kemungkinan memakai umpan


dengan kandungan sulphur yang tinggi.

digunakan adalah 210 310 psig dan suhu 1000 - 1100F.

Kondisi operasi yang digunakan ialah yang moderat

Pengolahan pendahuluan terhadap umpan biasanya tidak

untuk reforming katalis unggun tetap dan ekstraksi

dilakukan kecuali untuk menyesuaikan jarak didih dalam

aromatic. Yield reformat sekitar 80% menghasilkan

memproduksi aromatic. Keunggulan proses reforming ini,

kualitas RON 100+.

dapat menghasilkan yield reformat sekitar 70 80% (v)


dengan RON 93 - 98

Unit iso plus pertama masuk kilang di Ravenna


Itali yaitu Societa Azionaria Reffinazione Olii
Minerali pada bula Juni 1956. Suatu unit iso plus
hydroforming menggunakan unit hydroforming
yang terbesar didunia dan unit ekstraksi aromatic
telah sukses beroperasi pada kiliang Tidewater Oil
Co di Delaware City pada 1957.

Gambar 7. Diagram Alir Proses Unggun Terfluidisasi

2.3.4 Proses Reforming Dengan Recycle


1.

Proses Reforming Dengan Recycle, terdiri dari :


Proses Iso-Plus Houdriforming

14

Gasoline Co (sekarang Marathon Oil Co) di DetroitMichigan pada tahun 1956.

Diagram Alir Proses Rexforming

Diagran Alir Proses Iso-Plus Houdriforming


2.

Proses Rexforming
Proses
ini
merupakan
menggunakan

proses

proses

platforming

kombinasi
dan

2.4 Kegunaan Produk

proses

Produk yang dihasilkan dari proses reforming ini

ektstraksi aromatic dimana rafinat yang mempunyai

yaitu berupa komponen hidrokarbon yang mempunyai

angka oktan rendah di recycle kembbali ke

oktan tinggi untuk blending mogas atau avgas seperti

platformer. Umpan nafta ringan yang berjarak didih

gasolin, atau digunakan untuk bahan baku petrokimia

200-400 F dapat diumpankan untuk memperoleh

yaitu pengolahan aromatik untuk memproduksi BTX

yield sekitar 80% vol rafinat dengan RON 98-100.

(benzene-toluene-xylene).

Kondisi operasi pada seksi reforming karena adanya


0

Gasolin atau bensin digunakan sebagai bahan bakar

recycle dapat lebih rendah 500 F dari platforming

motor, bahan bakar penerbangan bermesin piston, umpan

konvensional dan digunakan space velocity yang

proses petrokomia.

lebih tinggi.
Pada proses ini pembentukan gas dan kokas yang
berlebihan dapat dihindari dengan menyerang
keseimbangan antara reaksi hidro-siklisasi dan
reaksi hydrocracking. Pada seksi ekstraksi aromatic,
solven

yang

digunakan

sama

dengan

yang

digunakan pada ekstraksi Udex yaitu glikol yang


dirancang kurang selektif. Ekstrak yang dihasilkan
berupa isoparafin maupun aromatic mempunyai
titik didih rendah dan angka oktan yang tinggi.
Proses ini dilisensi oleh UOP Co. Unit komersil
pertama telah dibangun pada kilang Aurora

15

16

Anda mungkin juga menyukai