2
Corrugated Plate Interceptor (CPI)
CPI (Corrugated Plate Interceptor) adalah peralatan pengolah limbah cair secara fisika
yang paling sederhana dan ekonomis (tidak memerlukan energi), karena prinsip kerjanya
berdasarkan oleh gravitasi dengan beda berat jenis
Fungsinya apa?
Memisahkan minyak dalam air limbah, dengan
diameter partikel minyak 30-150mikron
3
KELEBIHAN CPI KEKURANGAN CPI
Dimensi total
Dilengkapi dengan terlalu besar
Inlet Chamber
sebagai distributor Tidak dapat
masuk memecah emulsi
Bagian-Bagian CPI
Bagian-Bagian
CPI
Cara Kerja
Bagaimana Cara Kerja CPI?
8
Chemical Proses
Pada proses kilang minyak (oil refinery), minyak mentah
atau crude oil diproses untuk menghasilkan produk jadi
yang bisa langsung pakai atau produk lain yang menjadi
bahan baku industri petrokimia.
9
Tahap Produksi
Migas
Setelah tahap eksplorasi migas berhasil menemukan lokasi cadangan minyak, selanjutnya dilakukan
tahap produksi migas dengan membuat sumur-sumur minyak. Tahap ini bertujuan untuk mengangkat
cadangan minyak dan gas dari perut bumi kepermukaan bumi, kemudian menuju gas booth atau gas
separator untuk pemisahan fasa cair dan gas.
10
Pengolahan
Minyak Bumi Tahap Pertama
Pengolahan minyak bumi tahap pertama dilakukan dengan distilasi bertingkat. Dengan
proses distilasi berulang-ulang, didapatkan berbagai macam hasil berdasarkan perbedaan
titik didihnya.
11
Pengolahan
Minyak Bumi Tahap Pertama
Fraksi ketiga (fraksi tengah) dibuat
Fraksi pertama menghasilkan gas yang menjadi kerosin (minyak tanah) dan
dicairkan kembali, yaitu elpiji atau
avtur (bahan bakar pesawat jet).
LPG (Liquefied Petroleum Gas). LPG
digunakan untuk bahan bakar kompor
gas dan mobil BBG.
Fraksi keempat (solar) digunakan
Fraksi kedua disebut nafta (gas bumi). sebagai bahan bakar mesin diesel.
Nafta harus diolah lebih lanjut pada
tahap kedua menjadi bensin Fraksi kelima (residu) yang berisi
(premium) atau bahan petrokimia
hidrokarbon rantai panjang dan dapat
yang lain.
diolah lebih lanjut pada tahap kedua
menjadi berbagai senyawa karbon
lainnya, dan sisanya sebagai
aspal dan lilin.
12
Pengolahan Minyak Bumi
Tahap Kedua
13
Catalytic Cracking,
Thermal Cracking,
Blending, Reforming,
and Treating.
14
Cracking
Cracking adalah proses penyulingan minyak bumi dimana berat-berat molekul
hidrokarbon dipecah menjadi molekul hidrokarbon cahaya oleh aplikasi panas dan
tekanan dengan atau tanpa menggunakan katalis untuk mendapatkan berbagai produk
bahan bakar. Pada umumnya jenis metode yang digunakan pada proses cracking yakni
dengan menggunakan catalytic cracking.
15
Catalytic cracking
Proses ini akan menyusun kembali
struktur molekul senyawa-senyawa
hidrokarbon berat menjadi fraksi-fraksi
yang lebih ringan seperti minyak tanah
(kerosene), bensin (gasoline), dan LPG.
Pada proses ini menggunakan katalis
sebagai media yang dapat mempercepat
laju reaksi, proses penguraian molekul Setelah umpan terengkah pada kondisi ini,
produk keluaran selanjutnya menuju kolom
besar menjadi molekul kecil dengan
qfraksionasi dimana disini, hasil FCC akan
memanfaatkan suhu tinggi. dipisahkan menjadi fraksi fraksi penyusunnya.
16
Thermal Cracking
Proses penguraian dengan
menggunakan Thermal Cracking ini
menggunakan suhu yang tinggi dengan
tekanan rendah. Suhu yang digunakan
mencapai 800 derajat celcius dengan
tekanan 700 kpa. Partikel ringan yang
memiliki hidrogen dengan jumlah yang
banyak akan terbentuk pada saat Reaksi yang terjadi pada proses ini disebut juga
penguraian molekul berat yang dengan proses hemolitik fision. Proses ini akan
menghasilkan alkena yang merupakan bahan
terkondensasi. Panas yang digunakan
dasar untuk memproduksi polimer secara
pada proses ini menggunakan steam ekonomis.
cracking yakni uap yang
memiliki suhu tinggi.
17
Reforming Reforming juga dapat merupakan pengubahan struktur
molekul dari hidrokarbon parafin menjadi senyawa
Apa itu reforming ? aromatik dengan bilangan oktan tinggi. Pada proses ini
digunakan katalis molibdenum oksida dalam Al2O3
atauplatina dalam lempung. Contoh reaksinya :
Reforming adalah perubahan dari bentuk
molekul bahan bakar yang bermutu kurang
baik (rantai karbon lurus) menjadi bensin
yang bermutu baik (rantai karbon
bercabang). Reforming di lakukan dengan
menggunakan katalitas dan pemanasan
18
Blending
Apa itu blending ?
19
Blending
Apa saja bahan aditif tersebut?
Untuk merubah bilangan oktan menjadi lebih tinggi, dapat dilakukan dengan
menambah zat aditif, seperti tetraetillead (TEL) atau Pb(C2H5)4 dan TML (Tetra
Methyl Lead) atau MTBE (metil tersier butil eter).
Salah satu senyawa alkohol yang dapat digunakan menaikkan bilangan oktan
adalah Etanol yang mempunyai rumus molekul CH -CH -OH.3 Campuran
2
bensin dengan etanol (9:1) lazim disebut gasohol.
20
Proses Pembersihan
(Treating)
Apa itu treating?
22