Anda di halaman 1dari 3

PROSES PENGOLAHAN MINYAK BUMI

Minyak mentah (crude oil) berwujud cairan kental berwarna hitam yang belum dapat dimanfaatkkan.
Agar dapat dimanfaatkan minyak bumi harus mengalami proses pengolahan dahulu.

Pengolahan minyak bumi dilakukan dengan kilang minyak melalui dua tahap. Pengolahan tahap
pertama (primary processing) dilakukan dengan cara distilasi bertingkat dan pengolahan tahap
kedua (secondary processing) dilakukan dengan berbagai cara.

1. PENGOLAHAN MINYAK BUMI TAHAP PERTAMA

Pengolahan minyak bumi – distilasi bertingkat minyak bumi


Pengolahan minyak bumi tahap pertama dilakukan dengan distilasi bertingkat, yaitu proses distilasi
berulang-ulang sehingga didapatkan berbagai macam hasil berdasarkan perbedaan titik didihnya.
Hasil pada proses distilasi bertingkat ini meliputi:

1. Fraksi pertama menghasilkan gas yang pada akhirnya dicairkan kembali dan dikenal dengan
nama elpiji atau LPG (Liquefied Petroleum Gas). LPG digunakan untuk bahan bakar kompor
gas dan mobil BBG, atau diolah lebih lanjut menjadi baha kimia lainnya.
2. Fraksi kedua disebut nafta (gas bumi). Nafta tidak dapat langsung digunakan, tetapi diolah
lebih lanjut pada tahap kedua menjadi bensin (premium) atau bahan petrokimia yang lain. Nafta
sering disebut juga sebagai bensin berat.
3. Fraksi ketiga atau fraksi tengah, selanjutnya dibuat menjadi kerosin (minyak tanah) dan avtur
(bahan bakar pesawat jet).
4. Fraksi keempat sering disebut solar yang digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel.
5. Fraksi kelima atau disebut juga residu yang berisi hidrokarbon rantai panjang dan dapat diolah
lebih lanjut pada tahap kedua menjadi berbagai senyawa karbon lainnya, dan sisanya sebagai
aspal dan lilin.

2. PENGOLAHAN MINYAK BUMI TAHAP KEDUA


Pada pengolahan minyak bumi tahap kedua, dilakukan berbagai proses lanjutan dari hasil
penyulingan pada tahap pertama. Proses-proses tersebut meliputi:
1. Perengkahan (cracking): Pada proses perengkahan, dilakukan perubahan struktur kimia
senyawa-senyawa hidrokarbon yang meliputi: pemecahan rantai, alkilasi (pembentukan alkil),
polimerisasi (penggabungan rantai karbon), reformasi (perubahan struktur), dan isomerisasi
(perubahan isomer).
2. Proses ekstraksi: Pembersihan produk dengan menggunakan pelarut sehingga didapatkan
hasil lebih banyak dengan mutu lebih baik.
3. Proses kristalasasi: Proses pemisahan produk-produk melalui perbedaan titik cairnya.
Misalnya, dari pemurnian solar melalui proses pendinginan, penekanan, dan penyaringan akan
diperoleh produk sampingan lilin.
4. Pembersihan dari kontaminasi (treating): Pada proses pengolahan tahap pertama dan tahap
kedua sering terjadi kontaminasi (pengotoran). Kotoran-kotoran ini harus dibersihkan dengan
cara menambahkan soda kaustik (NaOH), tanah liat atau hidrogenasi.

Hasil proses tahap kedua ini dapat dikelompokan berdasarkan titik didih dan jumlah atom karbon
pembentuk rantai karbonnya.
Tabel beberapa fraksi hasil pengolahan minyak bumi dan kegunaannya.

Jumlah Atom
Ttitik Didih Kegunaan
Karbon

Bahan bakar gas, dikenal sebagai LPG (elpiji)


< 20oC C1 – C4
Bahan baku pembuatan berbagai produk petrokimia

Dikenal sebagai petroleum eter, merupakan pelarut


20 – 60 oC C5 – C6
non-polar digunakan sebagai cairan pembersih
Ligrolin atau nafta, pelarut non-polar, dan cairan
60 – 100 oC C6 – C7
pembersih
40 -200 oC C5 – C10 Bensin sebagai bahan bakar minyak
175 –
C12 – C18 Kerosin (minyak tanah), bahan bakar jet
325 oC
250 –
C12 ke atas Solar, miyak diesel
400oC
Zat cair C20 ke atas Oli, pelumas
Zat padat C20 ke atas Lilin parafin, aspal ter
Demikian ulasan mengenai proses pengolahan minyak bumi. Jika ada masukan, saran ataupun
pertanyaan silahkan berkomentar ya. Semoga bermanfaat…..
Proses Pengolahan Minyak Bumi Jika Anda ingin tahu bagaimana minyak bumi diolah sehingga menjadi
produk yang siap guna, ikuti bagan atau diagram alir dan tahapan yang menjelaskan proses pengolahan
minyak bumi berikut ini. 1. Destilasi atau Fraksinasi Tahap pertama yang harus dilalui dalam proses
pengolahan minyak bumi mentah adalah destilasi. Destilasi (sering pula disebut fraksinasi) adalah proses
pemisahan fraksi-fraksi dalam minyak bumi berdasarkan perbedaan titik didih. Proses destilasi biasanya
dilakukan pada sebuah tanur tinggi yang kedap udara. Minyak bumi mentah dialirkan ke dalamnya untuk
dipanaskan dalam tekanan 1 atmosfer pada suhu 370°C. Pemanasan minyak mentah ini kemudian
membuat fraksi-fraksi dalam minyak bumi terpisah. Fraksi yang memiliki titik didih terendah akan
berada di bagian atas tanur, sedangkan fraksi yang memiliki titik didih tinggi akan berada di dasar tanur.
Beberapa fraksi dari proses destilasi minyak bumi ini sudah dijelaskan pada artikel terdahulu tentang
fraksi-fraksi minyak bumi. 2. Cracking Fraksi-fraksi yang dihasilkan dari proses destilasi kemudian
dimurnikan (refinery) melalui proses cracking. Cracking adalah tahapan pengolahan minyak bumi yang
dilakukan untuk menguraikan molekul-molekul besar senyawa hidrokarbon menjadi molekul-molekul
hidrokarbon yang lebih kecil, misalnya pengolahan fraksi minyak solar atau minyak tanah menjadi
bensin. Proses cracking dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu cara panas (thermal cracking), cara katalis
(catalytic cracking), dan hidrocracking. 3. Reforming Setelah dilakukan pemurnian melalui cracking,
tahap pengolahan minyak bumi dilanjut dengan proses reforming. Reforming adalah proses merubah
struktur molekul fraksi yang mutunya buruk (rantai karbon lurus) menjadi fraksi yang mutunya lebih baik
(rantai karbon bercabang) yang dilakukan dengan penggunaan katalis atau proses pemanasan. Karena
dilakukan untuk merubah struktur molekul, maka proses ini juga bisa disebut sebagai proses
isomerisasi.[Baca : Proses Pembentukan Minyak Bumi] 4. Alkilasi dan Polimerisasi Setelah diperbaiki
struktur molekulnya, fraksi-fraksi yang dihasilkan dari pengolahan minyak bumi mentah kemudian
melalui proses alkilasi dan polimerisasi. Alkilasi adalah tahap penambahan jumlah atom pada fraksi
sehingga molekul fraksi menjadi yang lebih panjang dan bercabang. Proses alkilasi menggunakan
penambahan katalis asam kuat seperti HCl, H2SO4, atau AlCl3 (suatu asam kuat Lewis). Sedangkan
polimerisasi adalah tahap penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul yang lebih besar dalam
fraksi sehingga mutu dari produk akhir akan lebih meningkat. 5. Treating Treating adalah proses
pemurnian fraksi minyak bumi melalui eliminasi bahan-bahan pengotor yang terikut dalam proses
pengolahan atau yang berasal dari bahan baku minyak mentah. Bahan-bahan pengotor yang dihilangkan
dalam proses treating tersebut antara lain bau tidak sedap melalui copper sweetening dan doctor
treating, lumpur dan warna melalui acid treatment, parafin melalui dewaxing, aspal melalui
deasphalting, dan belerang melalui desulfurizing. 6. Blending Tahap terakhir yang dilalui dalam proses
pengolahan minyak bumi sehingga menghasilkan bahan siap guna adalah proses blending. Blending
adalah tahapan yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk melalui penambahan bahan-bahan
aditif ke dalam fraksi minyak bumi. Bahan-bahan aditif yang digunakan tersebut salah satunya adalah
tetra ethyl lead (TEL). TEL adalah bahan aditif yang digunakan menaikkan bilangan oktan bensin. Nah,
itulah keenam tahapan proses pengolahan minyak bumi dari mulai berupa minyak mentah hingga
menjadi bahan bakar atau bahan baku yang siap guna. Cukup panjang bukan prosesnya pengolahan ini?

Anda mungkin juga menyukai