PENGERTIAN KOLOID
campuran zat heterogen antara dua zat atau lebih dimana partikel-partikel zat
koloid tersebar merata dalam zat lain. Istilah koloid berasal dari kata "kolia"dalam
merupakan kristal yang sukar mengalami difusi, padahal umumnya kristal itu
sistem dispersi yang memiliki ukuran partikel lebih besar dari larutan, tetapi lebih
nm-100 nm.
menjadi zat murni (unsur dan senyawa) dan campuran. Campuran dapat
(larutan) dan campuran heterogen. Pencampuran gula dan air yang akan
tercampur dengan air secara merata (homogen) sehingga menjadikan butiran gula
tidak terlihat dalam larutan. Larutan gula tersebut tidak dapat dipisahkan baik
dengan cara penyaringan. Contoh-Contoh larutan lainnya adalah seperti larutan
garam, larutan alkohol, larutan cuka, dan larutan gas dalam udara. Berbeda dari
campuran gula dan air, pencampuran antara pasir dan air akan membentuk dua
fase. Pasir bercampur dengan air terjadi secara tidak merata (heterogen) sehingga
butiran pasir dapat dilihat dalam campuran. Campuran pasir dan air disebut
adalah pasir akan mengendap sehingga pasir dapat dipisahkan dari air dengan cara
menyaring. Jenis suspensi lainnya adalah seperti campuran tanah liat dengan air,
sepertinya campuran tersebut bersifat merata (homogen). Jika diamati lebih teliti,
butiran susu bubuk masih dapat terlihat dalam campuran. Butiran susu bubuk
disebut dengan medium pendispersi. Zat terdipersi tersebut akan berupa fase jika
mengendap. Bagaimana jika disaring ?.. jika disaring, susuk bubuk tidak dapat
dipisahkan. Susu bubuk hanya dapat dipisahkan dengan kertas saring yang ukuran
JENIS-JENIS KOLOID
Sistem koloid terdiri atas 2 fasa, yaitu fasa terdispersi dan fasa pendispersi
1. Aerosol
Sistem koloid dari partikel padat atau cair yang terdispersi dalam gas
disebut aerosol. Jika zat yang terdispersi berupa zat padat, disebut aerosol padat;
jika zat yang terdispersi berupa zat cair, disebut aerosol cair. Banyak produk
dibuat dalam bentuk aerosol, seperti hair spray, obat nyamuk semprot, parfum, cat
semprot, dan lain-lain. Untuk menghasilkan aerosol diperlukan suatu bahan
2. Sol
Sistem koloid dari pertikel padat yang terdispersi dalam zat cair disebut sol.
Koloid jenis sol banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam
industri.
3. Emulsi
Sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat cair disebut emulsi.
Syarat terjadinya emulsi ini adalah dua jenis zat cair itu tidak saling melarutkan.
Emulsi dapat digolongkan kedalam dua bagian, yaitu emulsi minyak dalam air
4. Buih
Sistem koloid dari gas yang tedispersi dalam zat cair disebut buih. Seperti
5. Gel
Koloid yang setengah kaku (antara padat dan cair) disebut gel.
SIFAT-SIFAT KOLOID
1. Efek Tyndall
partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup
besar. Efek tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall(1820-1893), seorang ahli
fisika Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek tyndall. Efek tyndall adalah
efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari
sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. hal itu terjadi karena
partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat
sulit diamati.
2. Gerak Brown
kita amati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa
tersebut dapat bersifat acak seperti pada zat cair dan gas, atau hanya bervibrasi di
tempat seperti pada zat padat. Untuk koloid dengan medium pendispersi zat cair
arah. Oleh karena ukuran partikel cukup kecil, maka tumbukan yang terjadi
menyebabkan perubahan arah gerak partikel sehingga terjadi gerak zigzag atau
gerak Brown. Semakin kecil ukuran partikel koloid, semakin cepat gerak Brown
diamati dalam larutan dan tidak ditemukan dalam zat padat (suspensi). Gerak
Brown juga dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi suhu sistem koloid, maka
3. Adsorpsi
2. Norit.
3. Penjernihan air.
Contoh:
- koloid antara obat diare dan cairan dalam usus yang akan menyerap
menggerombol.
4. Elektroforesis
partikel koloid bermuatan dalam medium cair yang dipengaruhi oleh medan
5. Koagulasi
Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid.
Mekanik
cepat.
Kimia.
Dengan penambahan elektrolit (asam, basa, atau garam). Contoh: susu, sirup
masam-masam.
1. Cara Kondensasi
b. Reaksi Hidrolisis
Reaksi hidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air. Sistem koloid dapat
Contoh: AlCl3 +H2O —> Al(OH)3(s) + HCl
c. Reaksi Redoks
Emas formaldehid
d. Reaksi Pergeseran
2. Cara Dispersi
Pembuatan sistem koloid dengan cara dispersi dilakukan dengan
a. Cara Mekanik
Contoh:
penggiling koloid, kemudian dilarutkan dalam air, gula akan larut dan
b. Cara Peptisasi
Contoh:
mencelupkan 2 kawat logam (elektroda) yang dialiri listrik ke dalam air, sehingga
kawat logam akan membentuk partikel koloid berupa debu di dalam air.
d. Cara Ultrasonik
Hz).
disebabkan sifat karakteristik koloid yang penting, yaitu dapat digunakan untuk
mencampur zat-zat yang tidak dapat saling melarutkan secara homogen dan
Suntikan
1. Industri Kosmetik
Bagi kalian para wanita, mungkin tak ada yang asing dengan
kosmetik.Bahkan, saat ini kosmetik tidak hanya digunakan oleh kaum wanita saja,
akan tetapi kaum pria pun mulai menggunakannya. Hal ini ditunjukkan dengan
2. Industri Tekstil
Pada proses pencelupan bahan (untuk pewarnaan) yang kurang baik daya
serapnya terhadap zat warna dapat menggunakan zat warna koloid karena
memiliki daya serap yang tinggi sehingga dapat melekat pada tekstil
3. Industri Farmasi
Banyak obat-obatan yang dikemas dalam bentuk koloid agar stabil atau
4. industry detergen
kotoran (minyak) dengan air, sehingga sabun dan detergen dapat membersihkan
ataupun cairan. Akan tetapi, terkadang beberapa makanan yang berbentuk padatan
sulit untuk dicerna. Sehingga oleh pabrik, produkproduk makanan dibuat dalam
6. Pemutihan Gula
Gula tebu yang masih berwarna dapat diputihkan. Dengan melarutkan gula
ke dalam air, kemudian larutan dialirkan melalui sistem koloid tanah diatomae
atau karbon. Partikel koloid akan mengadsorpsi zat warna tersebut. Partikel-
partikel koloid tersebut mengadsorpsi zat warna dari gula tebu sehingga gula
7. Penggumpalan Darah
terjadi luka, maka luka tersebut dapat diobati dengan pensil stiptik atau tawas
yang mengandung ion-ion Al3+ dan Fe3+. Ion-ion tersebut membantu agar
8. Penjernihan Air
Air keran (PDAM) yang ada saat ini mengandung partikel-partikel koloid
tanah liat,lumpur, dan berbagai partikel lainnya yang bermuatan negatif. Oleh
karena itu, untuk menjadikannya layak untuk diminum, harus dilakukan beberapa
langkah agar partikel koloid tersebut dapat dipisahkan. Hal itu dilakukan dengan
cara menambahkan tawas (Al2SO4)3.Ion Al3+ yang terdapat pada tawas tersebut
melalui reaksi:
koloid tanah liat/lumpur dan terjadi koagulasi pada lumpur. Lumpur tersebut
gravitasi. Berikut ini adalah skema proses penjernihan air secara lengkap:
Air sungai mengandung partikel-partikel koloid pasir dan tanah liat yang
bermuatan negatif. Sedangkan air laut mengandung ion-ion Na+, Mg+2, dan Ca+2
yang bermuatan positif. Ketika air sungai bertemu di laut, maka ion-ion positif
dari air laut akan menetralkan muatan pasir dan tanah liat. Sehingga, terjadi
Gas atau udara yang dialirkan ke dalam suatu proses industri seringkali
pengotor ini, digunakan alat pengendap elektrostatik yang pelat logamnya yang
1. CAT
Cat adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu bahan
mengering, cat akan membentuk lapisan tipis yang melekat kuat dan padat pada
Cat adalah istilah umum yang digunakan untuk keluarga produk yang
dapat digunakan pada hampir semua jenis objek, antara lain untuk
berkaitan dengan teknologi kimia organik dan kimia polimer. Prosesnya dengan
tinggi untuk mencapai tinggi untuk mencapai berbagai fungsi, sebagai aplikasi
utama dari kimia polimer. Resin sintetis untuk cat berupa polimer yang dibuat
Ada banyak jenis resin seperti resin linier termoplastik, resin thermosetting yang
dapat ditaut silang, resin tak jenuh, dan masih banyak lagi jenis yang lain. Yang
adalah berbagai faktor yang terkait dengan kimia antara cat dan substract,
kadar basah (wettability) cat, adhesi dan absorpsi, serta reologi. Kurang lebih 75%
dari bahan utama cat seperti resin, aditif dan pelarut bergantung pada produk
minyak bumi, sehingga petrokimia dan kimia organik sangat terkait erat dengan
cat.
(resin dan pelarut). Dengan demikian properti cat sangat tergantung pada ukuran
partikel dan permukaan pigmen. Tebaran pigmen adalah proses untuk membasahi
dan melepas partikel utama pigmen dan menebarkannya ke dalam sarana secara
merata. Untuk menghindari koagulasi dan menjaga agar kondisi tetap stabil, yang
sangat penting adalah kontrol yang didasarkan atas kimia koloid dan kimia antar
pigmen ini.
Bahan-Bahan Penyusun Cat
Resin atau binder merupakan komponen utama dalam cat. Resin berfungsi
pada permukaan suatu bahan (membentuk film). Resin pada dasarnya adalah
polymer dimana pada temperatur ruang bentuknya cair, bersifat lengket dan
kental. Ada banyak jenis resin, seperti: Natural Oil, Alkyd, Nitro Cellulose,
ada. Bahan yang padat akan tertinggal dan menempel merata pada seluruh
permukaan bahan yang dicat. Selama solventnya masih ada maka resin ini belum
dengan pemanasan. Resin jenis ini secara alamiah polymer-nya sudah cukup besar
sehingga film yang terbentuk sekalipun tidak terjadi reaksi kimia sudah cukup
kuat dan padat. Kecepatan mongering, kualitas rata dan kilap dari permukaan film
sangat dipengaruhi oleh pemilihan jenis dan komposisi solventnya. Contoh resin
jenis ini adalah Nitro Cellulosa (NC), Cellolose Acetate Butyrate (CAB),
Mengering atau mengeras karena ada reaksi kimia antara komponen udara
(oksigen atau air) dengan resin tersebut membentuk molekul-molekul baru yang
lebih besar dan saling berikatan satu sama lain. Resin Alkyd atau Natural Oil (atau
molekulnya, oleh karenanya resin ini bersifat reaktif terhadap oksigen, namun
reaktifitasnya dengan penambahan katalis (dryer) jika akan dipakai. Pada resin
fungsional yang reaktif dengan air (kelembaban) di udara. Ciri utama cat yang
mempergunakan Resin jenis ini adalah akan mudah mengeras pada permukaannya
c. Reaksi Polymerisasi
Campuran akan mengeras atau mengering karena terjadi reaksi kimia antara
dua resin yang ada dalam campuran cat, reaksi ini sering disebut reaksi
berlangsung karena adanya katalis, tanpa katalis (non katalis), panas atau radiasi
UV. Hasil reaksinya adalah sebuah campuran polymer yang mempunyai berat
molekul jauh lebih besar dan mempunyai ikatan tiga demensi (crosslink) yang
Tanpa katalis Pada suhu ruang, dua pasang resin jenis ini sudah cukup
reaktif untuk memulai reaksi, maka pasangan resin jenis ini harus dipisahkan satu
sama lain sebelum dipakai, dicampur satu dengan lainnya jika hanya akan
digunakan. Tergolong dalam jenis ini adalah resin Epoxy dengan Polyamide dan
atau polyisocyanate biasa disebut sebagai “hardener”, karena setelah resin ini
Dengan Katalis, karena pasangan dua resin ini tidak cukup reactive, maka
perlu ditambahkan katalis untuk memulai reaksinya. Resin jenis ini bisa dicampur
dan disimpan dalam satu wadah satu dengan lainnya. Selama katalis belum
Contoh resin ini adalah resin amino (melamine) dan alkyd polyol yang akan
bereaksi atau mengeras bila ditambahkan katalis yaitu berupa asam organik atau
anorganik.
digunakan sebagai alat untuk mempercepat reaksi kimia. Contohnya adalah resin
amino dan alkyd polyol yang dipakai pada cat jenis stoving (pangggang) pada cat-
cat mobil.
Beberapa resin tertentu, seperti: Polyester tidak jenuh, bisa bereaksi satu
dengan yang lain bila diradiasi dengan sinar UV. Pengeringan dan pengerasan
Setiap jenis resin mempunyai banyak sekali type dan turunanya, bahkan
kombinasi antara satu resin dengan resin yang lain juga menambah
perbendaharaan jenis resin baru. Daya tahan, kekuatan dan karakter cat secara
resin yang secara alami encer dan agak lambat keringnya. Resin yang cocok
adalah alkyd dengan kadar oil yang cukup banyak (alkyd long oil). Resin dengan
kekentalan tinggi dan cepat kering sangat tidak cocok dipakai untuk pemakain
dengan kuas, akan menimbulkan permukaan yang tidak rata setelah cat kering.
Begitu juga resin yang encer dan lambat kering sangat tidak cocok untuk
Kekuatan, jika dibutuhkan cat dengan daya tahan tinggi terhadap sinar
matahari, maka resin yang tepat adalah Acrylic atau Polyurethane, namun jika
dibutuhkan cat dengan kekuatan tinggi terhadap kimia, gesekan, benturan, dll
(permukaan bahan yang akan di cat), lingkungan (berair, kering, korosif,…), dan
lain-lain.
Pigment dan dyestuff adalah bagian dari colorant. Dyestuff bersifat larut
dalam solvent, sedang pigment tidak. Pigment merupakan padatan halus (bubuk)
Kekuatan, daya tahan dan sifat-sifat lain yang diinginkan dari cat dapat
konsentrasi yang sesuai. Untuk memilih pigment yang tepat dan benar perlu
dipelajari sifat-sifat umum dari pigment itu sendiri. Sifat-sifat pigment tersebut
adalah:
Warna dasar
Oil absorption
PH
Muatan Listrik
Bleeding
PIGMENT ORGANIK.
PIGMENT ANORGANIK.
Terbentuk dari mineral-mineral atau garam-garaman logam yang
terbentuk secara alami (bahan galian) ataupun dari hasil reaksi kimia di pabrik.
Pada jenis ini dikenal true pigment (atau disebut sebagai pigment saja) dan
kemudahan terdispersi, stabilitas terhadap panas, cahaya dan cuaca yang lebih
bagus dibanding pigment organic. Namun dalam kecerahan dan tinting strength,
pigment organic umumnya lebih bagus dibanding anorganik. Extender atau filler
ditambahkan ke dalam cat dengan tujuan untuk menurunkan harga, namun dalam
umumnya mempunyai refractive index yang kecil (atau rendah daya tutupnya)
dibanding pigment.
3. Solvent
Resin membentuk film dan memberi kontribusi terhadap karakter film yang
lingkungan dan tidak menjadi bagian dari lapisan cat, namun peran solvent selama
dominan dibanding komponen lainnya. Pada saat pembuatan cat, solvent memberi
kontribusi sedemikian rupa sehingga campuran mempunyai kekentalan yang pas
solvent yang tepat dan cukup akan menurunkan kekentalan dari resin atau
campuran pada suatu titik dimana kekentalannya memenuhi syarat untuk masing-
masing proses. Demikian halnya pada saat pemakaian cat, dengan penambahan
jenis solvent yang tepat dan dengan takaran pas, maka cat bisa dikuas, dispray
atau dilumurkan dengan mudah pada obyek yang akan dicat. Komposi solvent
yang tepat juga memberi pengaruh optimal pula pada mekanisme penguapan dari
keringnya.
(solute) yang terlarut atau terdispersi dalam pelarut cair (solvent), ada juga cairan
(solvent active) yang terlarut dalam cairan lain (diluent). Jadi definisi solvent
Membicarakan solvent tidak bisa lepas dari thinner, karena keduanya saling
berkaitan satu dengan yang lain. Thinner adalah campuran beberapa solvent yang
dipakai untuk melarutkan resin di dalam cat atau mengencerkan cat selama
penggunaan. Di dalam prakteknya resin atau cat dilarutkan oleh tidak hanya satu
jenis solvent , tetapi oleh beberapa macam kategori solvent. Bagaimana dengan
cat water base, solvent dan thinner-nya adalah setali tiga uang atau sama saja,
yaitu air.
4. Additive
Disamping ke tiga komponen yaitu resin, pigment dan solvent, ada beberapa
komponen lain yang ditambahkan dalam jumlah sangat sedikit ke dalam cat.
memberi kontribusi yang sangat besar terhadap sifat cat, sehingga cat dapat
diproses, disimpan dan dipakai seperti harapan kita. Penambahan additive yang
ada dalam cat tidaklah serta merta muncul begitu saja, merupakan suatu proses
panjang dari beberapa percobaan atau riset pada cat tersebut. Selama proses
kemudian kelemahan dan masalah yang timbul dicoba untuk diatasi dengan
variasi jenis dan takaran beberapa additive, hingga akhirnya muncul nama jenis
dan takaran additive tertentu yang pas untuk campuran cat tersebut. Additive
ditambahkan ke dalam cat disesuaikan dengan solvent apa yang dipakai (solvent
atau water base), apa jenis resinnya, bagaimana pemakaiannya dan bagaimana
udara dan air oleh resin pada permukaan pigment atau extender.
f. Anti Sagging. Mencegah turunnya atau melelehnya cat jika dipakai pada
permukaan tegak.
permukaan cat.
1. Persiapan
dengan formula atau resep cat yang akan dibuat. Bahan-bahan diambil dari
gudang yang sudah teruji kualitasnya, tidak kedaluwarsa dan tidak pula cacat atau
rusak baik fisik maupun kimia (yang ditandai dengan adanya perubahan bau,
warna, bentuk, atau kekentalan pada bahan tersebut). Mengukur bahan yang akan
diproses, bisa dilakukan dengan cara ditimbang beratnya atau diukur volumenya,
tergantung dengan basis apa yang digunakan dalam formula atau resepnya.
akhir pembuatan cat, terutama pada penimbangan additive atau pigment. Bahan-
bahan tersebut kemudian diangkut ke area produksi, bisa dilakukan dengan tenaga
manusia biasa, forklif atau melalui sistim pemipaan (untuk bahan cair).
2. Produksi
Proses produksi cat dibagi menurut jenis cat yang akan dibuat:
yaitu menuang bahan-bahan dengan urutan dan cara sesuai dengan jenis cat yang
akan dibuat ke dalam sebuah tangki dengan ukuran pas. Kemudian mencampur
campuran yang benar-benar merata di semua titik. Waktu stiring dan kecepatan
mixer disesuikan dengan jumlah dan kekentalan campuran. Perlakuan seperti ini
juga dipakai untuk membuat thinner, hardener, wood stain (solvent + dyestuff)
atau campuran bahan lain yang tidak mengandung pigment atau extender asli
(padatan). Namun jika pigment atau extender-nya sudah diproses menjadi bahan
setengah jadi (pasta) terlebih dulu, maka bahan atau campuran ini bisa diproses
proses yang dibutuhkan adalah cukup dengan proses dispersi saja; namun jika
proses penggilingan partikel padat dalam mesin giling. Contoh jenis cat yang
dibuat cukup dengan proses dispersi saja adalah dempul atau filler, cat primer,
3. Proses Dispersi
dikehendaki.
atau partikel-partikel primer ini tetap terpisah satu sama lain, tidak bersatu
kembali.
dan perbandingan padatan dan cairan campuran (kadar padatan = PVC) serta
penambahan secara tepat additive wetting dan dispersingnya. Jika kondisi ideal
terpenuhi, maka akan terbentuk sebuah aliran yang menyerupai donat, terbentuk
“doughnut effect”. Pada kondisi ini diperoleh proses dispersi yang optimal.
4. Penggilingan
rendah dari 20 mikron, yaitu ukuran rata-rata partikel primer dari pigment
dan/atau extender. Untuk itu diperlukan sebuah tahap lanjutan dimana ikatan fisik
yang lebih kecil lagi. Tahapan ini disebut penggilingan. Untuk memudahkan
dalam pembuatan cat; biasanya pigmen, extender, sebagian resin dan additive
digiling terlebih dahulu untuk dibuat pasta (bahan setengah jadi). Pasta ini bisa
disimpan dalam gudang atau langsung diproses untuk dibuat cat, yaitu hanya
dengan proses mixing biasa, seperti dijelaskan pada proses pembuatan cat tanpa
adalah:
berhimpitan satu dengan lainnya, dimana jarak diantara dua buah silinder ini bisa
diatur sesuai dengan derajad kehalusan yang diinginkan. Contoh dari alat ini
yang terdiri dari agitator dan banyak glass bead di dalamnya. Di dalam silinder
giling, glass bead bersama dengan millbase akan diputar oleh agitator pada
kecepatan tertentu, menyebabkan pigment-pigment secara mekanis akan terpecah
karena tertumbuk oleh glass bead secara terus menerus. Millbase melalui saringan
akan keluar, sedangkan glass bead akan tetap tertahan di dalam silinder giling.
Sekalipun glass bead terbuat dari bahan yang keras dan kuat, pada akhirnya juga
performance-nya dan glass bead harus diganti dengan yang baru. kecepatan putar
agitator, kekentalan, kadar padatan dan waktu tinggal millbase di dalam mesin
satu tahap proses penggilingan belum mencapai hasil yang diinginkan, millbase
5. Penyelesaian
Seperti sudah dijelaskan bahwa proses pembuatan cat dibagi menjadi dua
bagian besar, yaitu proses yang melibatkan dispersi dan/atau penggilingan dan
proses yang hanya melibatkan proses mixing saja. Tahap akhir dari kedua proses
ini juga berbeda, pada proses yang melibatkan dispersi dan/atau penggilingan
yang penting guna mengakhiri proses tersebut. Sedang proses lain, yang hanya
melibatkan proses mixing, maka untuk melihat seberapa jauh campuran sudah
campuran cat secara kasar perlu dilakukan, agar campuran tidak terlalu jauh
berbeda dengan warna standardnya. Kedua tahapan ini biasanya disebut uji
kualitas pendahuluan, yaitu tahapan antara sebelum cat diuji secara seksama pada
tahap paling akhir dari proses pembuatan cat, yaitu tahap pengujian kualitas cat.
Proses produksi cat melalui beberapa proses, yaitu pre-mixing, grinding, let-
pencampuran awal dimana bagian padat dari cat seperti pigmen dan extender/filler
agent dan wetting agent. Pada proses grinding partikel-partikel pigmen dihaluskan
dengan mesin giling/grinder agar ukuran partikel menjadi lebih kecil dan
packaging. Pada proses ini cat diatur kekentalannya, ditambahkan zat aditif,
B. JENIS-JENIS CAT
anti jamur (anti fungus), tahan api, tahan panas (heat resistance), anti